Takdir Raja Perang - Bab 168: Apa Bedanya dengan Bus Umum

Suasana di aula vila menjadi sangat canggung.

Apalagi orang-orang yang tadinya mengejek Nofan itu, wajah mereka satu per satu menjadi merah, ingin sekali rasanya mencari lubang dan masuk kedalam.

Bahkan teman baik Dalina, saat ini juga sangat tidak tenang, karena tadinya juga mengejek Nofan.

"Hari ini aku senang sekali, semuanya, kita malam ini sama-sama pergi ke vila whale blue bermain saja." Di saat ini, Dalina berkata, memecahkan suasana canggung.

"Baiklah, sudah lama sekali tidak pergi ke vila whale blue."

"Boleh, kalau begitu pergi ke vila whale blue saja."

"Dengar-dengar beberapa hari yang lalu vila whale blue baru saja memperbarui beberapa fasilitas baru, hari ini kebetulan bisa pergi bermain."

Semua orang sangat satu pemikiran, menuruni 'tangga' yang diberi Dalina ini.

Lalu, semua orang beramai-ramai berjalan keluar dari aula vila.

Dalina berjalan ke samping Nofan, dengan sangat natural meggandeng lengan Nofan, sudut bibirnya terangkat, menampilkan senyuman manis, berkata: "Nofan, aku tidak ingin mengendarai mobil, naik mobilmu saja, tidak keberatan bukan?"

"Aku tidak mengendarai mobil datang." Ucap Nofan sambil melejitkan bahunya.

"Apakah begini?" Dalina mengerutkan keningnya, lalu dengan tersenyum berkata: "Dengar-dengar beberapa hari lalu keluarga Ye mengalami peubahan besar, kamu tidak mungkin sampai tidak sanggup membeli mobil bukan?"

Perkataan Dalina, membuat satu per satu para pemuda yang bersiap pergi ke garasi vila menghidupkan mobil menjadi terdiam, semua tatapan aneh menuju pada Dalina.

Keadaan seperti apa ini?

Tadinya masih membela Nofan, baru sebentar saja, sudah mulai mengejek Nofan lagi?

"......"

Nofan juga mengerutkan kening, dia juga tidak bodoh, tentunya mengerti maksud Dalina adalah sedang mengejeknya.

Apalagi, jelas-jelas Dalina tau dia datang dengan mobil Jacob, tapi malah mengungkit hal seperti mau naik mobilnya, jelas-jelas ini disengaja bukan.

Jadi, Nofan juga merasa sangat bingung.

Sama sekali tidak mengerti, sebenarnya apa maksud Dalina.

"Kamu jangan salah paham, aku tidak ada maksud lain, karena kita memang sudah mau mendaftarkan pernikahan, maka kita adalah sekeluarga, kebetulan waktu aku pulang kali ini, sekalian membeli sebuah mobil sport lamborgini terbaru, kuberikan padamu saja." Tidak menunggu Nofan berkata, Dalina sudah langsung berbicara.

Lalu, Dalina seperti sudah mempersiapkan daritadi mengeluarkan kunci mobil, memberinya kepada Nofan.

"Hehe!" Nofan melihat kunci yang tersodor padanya, tersenyum, lalu berkata: "Hadiah sebesar ini? Kalau begitu aku tidak segan lagi!"

Menerima kunci mobil tersebut, Nofan ikut Dalina berjalan keluar dari aula vila, pergi ke garasi vila.

Di garasi, Nofan menemukan lamborgini sport terbaru yang Dalina 'berikan' kepadanya.

Sebuah mobil sport berwarna putih, sangat dominan, sangat elegan.

Setelah naik ke mobil ini, Nofan langsung menghidupkan gps, setelah memilih lokasi vila blue whale, lalu menghidupkan mobilnya.

Weng long long!

Sebuah mobil sport membentangi jalan, layaknya sebuah kilat putih, berlari menuju vila blue whale.

Vila blue whale, adalah salah satu clubhouse kelas atas di Kyoto.

Hanya orang di lingkaran papan atas di Kyoto baru mampu dan berhak datang kemari untuk bersenang-senang.

Orang biasa, meskipun kaya, juga tidak berhak datang kemari.

Vila blue whale berada di bagian timur Kyoto di sebuah permukaan gunung yang tidak besar, gunung ini dirombak, di atas gunung ada sangat banyak bangunan.

Bangunan-bangunan ini sudah dirancang sepenuh hati oleh arsitek utama, setiap bangunannya tidak hanya mempunyai gaya modern, terlebih dipadu dengan beberapa ide kanstruksi kuno.

Sebuah bangunan terlalu spektakuler, membuat seluruh gunung tampaknya seperti sebuah kota gunung.

Sudah jam 7 malam, langit sudah gelap sepenuhnya, bangunan vila blue whale sudah menghidupkan lampunya, lampu warna warni membuat vila blue whale tampak seperti bintang terang dibumi, bercahaya dan cantik, sangat mempesona,

Nofan, Dalina, dan yang lainnya datang ke vila blue whale, langsung terdapat manager blue whale membawa segerombol pelayan datang menyambut mereka.

Karena mau datang ke vila blue whale, harus dipesan terlebih dahulu.

Sedangkan posisi status Dalina terlalu tinggi, dia juga merupakan member diamond vila blue whale.

Jadi saat Dalina memesan mau datang ke vila blue whale, manager vila blue whale langsung menyiapkan segalanya, dan juga memilih segerombol pelayan terbaik untuk melayani Nofan, Dalina, dan orang lainnya.

"Nona Chu, tempat sudah disediakan, yaitu di bangunan 202 mawar." Seorang pria paruh baya memakai jas dan sepatu kulit berkata kepada Dalina.

Dia adalah manager vila blue whale, Pandu.

Sikap Pandu terhadap Dalina sangat hormat, saat berbicara, juga menyerahkan sebuah papan kayu sebesar telapak tangan kepada Dalina.

Tampilan depan papan kayu itu adalah sebuah sebuah mawar emas, bagian belakangnya adalah angka 202.

"Terimakasih manager Pandu!" Dalina menerima papan kayu itu, mengangguk.

"Sudah seharusnya." Ucap Pandu, lalu, dia memutar badannya berkata kepada segerombol pelayan yang menyambut Dalina dan yang lainnya, "Cepat bawa nona Chu ke gedung 202 mawar."

"Baik."

Segerombol pelayan itu menjawab serentak, langsung membawa Dalina dan yang lainnya pergi ke gedung mawar 202.

Gedung mawar 202 berada di bagian pinggang gunung vila blue whale, ini adalah sebuah bangunan vila bertingkat dua yang berdiri sendiri.

Jangan meremehkan vila yang berlantai dua berdiri sendiri ini, di dalam vila ini, makanan, minuman, hiburan semuanya ada, ini adalah tempat yang paling suka tempat anak muda masyarakat papan atas di Kyoto untuk berkumpul.

Baru saja sampai di depan pintu bangunan vila mawar 202, Dalina bersiap membawa semua orang masuk, segerombolan anak muda juga kebetulan baru saja keluar dari vila sebelah.

"Eh, Dalina?" Di antara gerombolan anak muda itu, seorang wabita muda sangat jeli, sekejap langsung melihat Dalina, sambil berteriak, sambil berjalan ke hadapan Dalina, sambil tertawa berkata: "Benar-benar kamu? Kapan kamu kembali ke Kyoto?"

"Oh, aku sudah ingat, beberapa waktu dulu, kudengar rantai modal perusahaanmu sudah mau putus, kamu bukan tidak bisa bertahan hidup di tempat lain, makanya pulang ke Kyoto bukan? Tapi di Kyoto juga tidak mudah untuk bertahan."

"Tapi, kalau kamu bersedia menunduk padaku, memanggil kakak, aku bisa membantumu, membuatmu hidup dengan nyaman dan enak di Kyoto."

"Hehe!" Dalina melihat wanita muda di hadapannya, lalu tertawa dingin, berkata: "Natasha, sudah berapa tahun tidak berjumpa, kamu masih sama bodoh seperti dulu? Beberapa tahun ini sudah ditipu tidak sedikit pria bukan? Eh, otakmu tidak bagus, harusnya pergi ke rumah sakit makan obat, kalau meneruskan kebodohanmu, lalu apa bedanya kamu dengan bus umum?"

Meskipun nada bicara Dalina sangat tenang dan sopan, tapi perkataannya sangat tidak sopan.

Nofan mengerutkan kening, Dalina dan Natasha baru berjumpa tapi pembicaraan mereka sudah begitu panas, mereka berdua pasti ada dendam besar!

"Dasar kamu Dalina, berani- beraninya memarahiku bus umum? Kamu....." Natasha jelas sekali tidak selicik Dalina, langsung marah oleh satu kalimat Dalina, tanpa sadar mengangkat tangannya, langsung menampar pipi Dalina.

Novel Terkait

Wonderful Son-in-Law

Wonderful Son-in-Law

Edrick
Menantu
3 tahun yang lalu
Awesome Husband

Awesome Husband

Edison
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Berpaling

Cinta Yang Berpaling

Najokurata
Pertumbuhan
3 tahun yang lalu
That Night

That Night

Star Angel
Romantis
4 tahun yang lalu
Craving For Your Love

Craving For Your Love

Elsa
Aristocratic
3 tahun yang lalu
Istri ke-7

Istri ke-7

Sweety Girl
Percintaan
4 tahun yang lalu
Satan's CEO  Gentle Mask

Satan's CEO Gentle Mask

Rise
CEO
3 tahun yang lalu
After The End

After The End

Selena Bee
Cerpen
5 tahun yang lalu