Takdir Raja Perang - Bab 212 Lagi-Lagi Tepar Dengan Satu Gelas

Anton berjalan ke jendela samping tembok suite, menekan pelan tonjolan di tembok, tiba-tiba, keramik di dekat jendela terbuka, sebuah kasur besar dengan lebar tiga meter muncul dari bawah keramik.

Kasur ini tidak hanya sangat besar, tapi juga terlihat sangat nyaman, membuat orang tidak tahan ingin tiduran di atasnya.

Melihat kasur di kamar, raut wajah Kadita langsung menjadi dingin, dia melihat Nofan Ye dengan kesal, saking kesalnya sampai ingin mengupas kulitnya.

Orang ini terlalu tidak tahu malu kan?

Jelas-jelas aku hanya setuju untuk menemaninya minum beberapa gelas, kapan bilang habis minum ingin olahraga diatas kasur?

“Nofan Ye, kalau kamu bicara sembarangan lagi, aku akan pergi!” Kadita bicara sambil menggigit gigi.

“aku tidak sembarangan ngomong kok!” kata Nofan Ye.

“masih bilang tidak sembarangan ngomong?” Kadita bicara dengan marah: “sudahlah, aku malas buang waktu denganmu, selamat tinggal!”

Selesai bicara, Kadita ingin meninggalkan suite.

Tapi Nofan Ye malah menahan tangannya, Kadita terkejut, buru-buru mengeluarkan tenaga, ingin menghempas tangan Nofan Ye, dan bicara dengan dingin ke Nofan Ye: “Nofan Ye, kamu mau ngapain? Kamu jangan sembarangan ya.”

“cepat lepaskan tanganmu, kalau tidak aku akan berteriak.”

“sampai waktunya, kamu akan masuk penjara!”

“heihei, kepala Kadita, tadi aku sudah melihat sekilas, kekedapan suara suite ini sangat bagus, kalau kamu ingin berteriak silahkan saja, lagian berteriak seperti apapun juga, orang diluar suite tidak akan bisa kedengaran.” Nofan Ye bicara dengan senyum jahat.

“kamu....” Kadita menatap Nofan Ye dengan sangat galak.

Di saat ini, dia mengalihkan pandangannya ke Anton, dan, langsung berteriak ke Anton: “manager Anton, cepat bantu aku hubungi polisi, brengsek ini rupanya punya niat buruk padaku.”

“......” ekspresi wajah Anton langsung diam, dia tersenyum dengan sebal, berkata pada Kadita: “nona Kadita, perselisihan diantara kalian yang pasangan, jangan.... jangan seret aku ya.”

“apanya yang pasangan? Aku dan dia hanya teman biasa, lagipula, tadi di depan bukannya sangat banyak yang mengenali dia adalah menantu Daegang?”

Kata Kadita.

“ehm, anu...” kepala Anton mengucurkan keringat seperti kacang, dia langsung bilang ke Kadita: “nona Kadita, anda tenang saja, tentang kalian, aku tidak akan bilang pada siapapun, tidak, tidak hanya aku, aku bisa menjamin pada anda, seluruh orang di bar malam ini, semuanya tidak akan membocorkannya, kalian bersenang-senanglah.”

“aku ada urusan lagi, pergi dulu ya!”

“itu... di lemari bentuk tinju, ada.... ehm ehm, kalian paham lah, lakukan perlindungannya dengan baik ya!”

Selesai bicara, Anton lari keluar suite seperti orang kabur.

Dia merasa, kalau dia tetap tinggal, akan sangat sial.

Para dewa sedang bertengkar, orang biasa yang menderita!

“woi, manager Anton, kamu mikir apa sih? apakah bagimu aku orang seperti itu? Benar-benar.... paham betul!” Nofan Ye mencemooh Anton yang berlari keluar suite, lalu bicara dengan serius ke Kadita: “kepala Kadita, kamu salah paham, olahraga diatas kasur yang aku maksud , bukan seperti olahraga yang kamu pikirkan, tapi....”

“diam kamu!” Kadita marah sampai menggigit gigi, selain olahraga macam itu, memangnya bisa olahraga apalagi?

Orang ini mengambil kesempatan dari dirinya kah?

Walaupun dia memang berdada besar, tapi dia sama sekali tidak tidak berotak!

Kalau tidak, juga tidak mungkin di usianya yang begitu muda, bisa menjadi kepala Yanjing University.

Kadita bicara sambil mengerutkan mulutnya: “aku tidak mau basa-basi lagi denganmu, pokoknya, aku hanya minum satu gelas, habis minum aku akan pergi!”

“boleh, asal kamu senang!” Nofan Ye bicara sambil ketawa-ketiwi.

Dia berjalan ke tembok tempat penyimpanan bir, langsung memilih sebotol Daughter Wine yang berusia enam puluh tahun.

“tidak disangka, bar ini lumayan juga, ternyata sanggup mengeluarkan Daughter Wine yang berusia enam puluh tahun.” Nofan Ye mengambil Daughter Wine berusia enam puluh tahun ini, berjalan ke samping meja suite dan duduk diatas sofa, menuang dua gelas wine.

Kadita duduk di sofa sebrang Nofan Ye.

Dia tahu dia sangat mudah mabuk.

Tapi dia merasa, setelah pengalaman yang lalu, kali ini dia minum segelas seharusnya tidak masalah, walaupun akan mabuk, juga tidak akan mabuk dengan cepat seperti kali itu, waktunya cukup untuk dia pergi.

Jadi, setelah dia duduk, dia tidak bicara kalimat kedua, mengambil dan menghabiskan wine yang dituang Nofan Ye.

“sudah ya, Nofan Ye, janjiku sudah kupenuhi, selamat tinggal!”

Setelah minum segelas, Kadita langsung bangkit dari sofa, mau pergi.

Lalu, dia baru selesai bicara, pandangannya langsung jadi gelap, ‘bruk’, dia langsung jatuh ketas sofa.

“ha!”

Melihat Kadita yang tepar hanya dengan satu gelas, Nofan Ye tidak bisa menahan tawa.

Dia mengambil Daughter Wine yang dia tuang, menyicip sesuap, mencicip dengan teliti wine bagus ini.

Tapi disaat inilah, terdengar suara ketukan pintu.

Nofan Ye terdiam sebentar, tidak bisa tidak mengerutkan alis, bangkit dari sofa dan berjalan ke pintu lalu membukanya.

Anton yang baru saja pergi berdiri di depan pintu dengan panik, melihat Nofan Ye, dia langsung bilang: “tamu emperor yang terhormat, keadaannya tidak baik, Hendrik dan Eliza membawa orang kemari, sebentar lagi akan menyerbu kesini, anda dan Nona Kadita cepat ikuti saya untuk ke pintu belakang.”

Saat bicara, Anton mengintip ke dalam kamar dan melihat Kadita yang terkapar di atas sofa, langsung tertegun.

Apa yang terjadi?

Sudah tepar?

Ini terlalu cepat kan?

Di dalam Bar, Anton sering melihat perempuan dicekoki sampai tepar, tapi dari yang dia ketahui, walaupun obat paling bagus di pasaran, kalau ingin membuat pingsan seorang perempuan, paling tidak membutuhkan sepuluh menit lebih.

Tapi tadi dia baru meninggalkan kamar ini tidak sampai tiga menit.

Kadita sudah tepar dicekoki Nofan Ye? Cara Nofan Ye lumayan sadis juga?

“mereka membawa orang kemari, ya yasudah? Tidak ada urusannya denganku.” Nofan Ye membuka mulut, bicara dengan datar: “sebelumnya kamu bukannya juga sudah bilang? Di Bar kalian, VIP adalah raja, aku adalah member emperor bar kalian, apa kalian akan membiarkan orang lain mencari ribut denganku di bar kalian?”

“e......” ekspresi wajah Anton sangat canggung, bicara dengan muka tebal ke Nofan Ye: “berdasarkan hukumnya, anda adalah member emperor, di dalam bar kami, tidak peduli siapapun, kami tidak akan membiarkannya untuk mencari ribut denganmu, kecuali pihak mereka juga member emperor.”

“tapi masalahnya adalah, latar orang yang dicari Hendrik dan Eliza tidak biasa, dan lagi membawa segerombol petarung, sedangkan bos bar kami beberapa hari ini sedang tidak ada di Kyoto.”

“demikian, berdasarkan kemampuan dan koneksi yang dimiliki bar sekarang, sama sekali tidak bisa menghentikan bala bantuan yang dicari Hendrik dan Eliza. Kami harap tamu emperor yang terhormat nanti anda bisa bekerjasama sedikit, langsung bawa nona Kadita untuk pergi lewat pintu belakang bar besamaku, setelah bos kami pulang ke Kyoto, akan meminta maaf pada anda secara pribadi.”

“kabur? Mau kabur kemana? Membuat wajah putriku rusak, tidak hanya dia yang tidak bisa kabur, bahkan Anton kamu, dan juga para sekuriti yang menyentuh putriku, hari ini akan kuhajar habis-habisan, untuk membalaskan dendam putriku!”

Disaat ini, terdengar suara teriakan kencang.

Novel Terkait

CEO Daddy

CEO Daddy

Tanto
Direktur
4 tahun yang lalu
My Lady Boss

My Lady Boss

George
Dimanja
4 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Tito Arbani
Menantu
5 tahun yang lalu
My Only One

My Only One

Alice Song
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
Anak Sultan Super

Anak Sultan Super

Tristan Xu
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Diamond Lover

Diamond Lover

Lena
Kejam
4 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku CEO Misterius

Ternyata Suamiku CEO Misterius

Vinta
Bodoh
4 tahun yang lalu
Cinta Seorang CEO Arogan

Cinta Seorang CEO Arogan

Medelline
CEO
4 tahun yang lalu