Takdir Raja Perang - Bab 562 Memangnya Kenapa Jika Aku Cari Mati?

Konflik antara Welli dan Alina telah lama menarik perhatian banyak orang.

Banyak orang memblokir persimpangan jalan.

Meskipun orang-orang yang mengelilingi mereka sangat marah, banyak orang yang bersimpati pada Welli dan menyalahkan Alina, tetapi tidak ada yang berani maju untuk membantu Welli.

Karena pacar Alina memakai pakaian bermerek, sekilas bisa dilihat bahwa dia bukan orang biasa, dan tidak bisa sembarangan disinggung.

Oleh karena itu, tidak ada yang memilih untuk membela kebenaran meskipun mereka memiliki intergritas di hati mereka.

"Kenapa orang yang bernama Welli ini bisa begitu lemah dan tidak kompeten? Dia sudah pantas mendapatkan perlakuan seperti itu!"

"Bisa mengatakan perkataan seperti itu, apakah kamu ini masih seorang manusia? Welli sangat jelas adalah pria dari desa pegunungan terpencil, dia belum pernah melihat dunia luar, jadi dia masih sangat polos, tetapi apakah ini alasan dia pantas dibully? Aku katakan padamu jadilah seorang manusia berhati nurani."

"Hal seperti itu sudah sering terjadi di banyak desa pegunungan terpencil, itu tidak mengherankan, di zaman sekarang ini, memangnya kenapa sudah menikah? Banyak wanita desa setelah mereka datang ke kota besar, hanya karena tidak tahan godaan kota besar, jadi mereka mencari pria di kota dan biasanya juga akan sangat memandang rendah suaminya yang sah yang bekerja dengan rajin di perdesaan. Huh, pandangan orang telah berubah dan jarak antara orang kaya dan miskin semakin jauh, inilah yang menyebabkan situasi seperti ini."

"Tetapi ini adalah pertama kalinya aku melihat wanita yang begitu kejam, bahkan meskipun dia memandang rendah suaminya yang berasal dari desa, bagaimana mungkin dia tidak bersedia kembali dan melihat putri kandungnya sendiri yang sedang sekarat? Dia ini benar-benar berhati kejam! "

...

Orang-orang yang mengelilingi mereka berbisik dan beragumen.

Boom!

Namun, pada saat ini, ketika pacar Alina mengangkat kaki kanannya dan menendang dahi Welli dengan ganas, sebuah sosok tiba-tiba keluar dari kerumunan dan menabrak dada pacar Alina dengan kekuatan yang menggelegar.

Pacar Alina pun tidak tahu apa yang sedang terjadi, dan dia sudah ditabrak hingga terpelanting dan terjatuh ke tanah sejauh 4-5 meter.

"Aduh ..." Pacar Alina menjerit kesakitan, dia bangkit dari tanah dengan sangat kasihan, dia melihat ke sosok yang membuatnya terpelanting, dan berteriak dengan sangat arogan: "Sialan, siapa kamu? Berani-beraninya kamu menabrakku, apakah kamu sudah bosan hidup? "

Orang yang menabrak pacar Alina hingga dia terpelanting tidak lain adalah Nofan Ye.

Setelah Nofan Ye dan Jessica masuk ke kerumunan dan melihat apa yang terjadi, Nofan Ye memilih untuk membantu Welli, jadi dia langsung menabrak pacar Alina hingga dia terpelanting.

"Aku memang sudah bosan hidup, apa yang ingin kamu lakukan padaku?"

Nofan Ye menatap pacar Alina dan berkata dengan dingin.

"Brengsek, apakah kamu cari mati?" Pacar Alina tertegun sesaat, kemudian dia berteriak dengan dingin.

Namanya Indra, dia lumayan kaya.

Oleh karena itu, tingkah lakunya biasa juga sangat arogan.

Tidak pernah ada yang berani mencari masalah dengannya, apalagi selancang Nofan Ye yang langsung bertindak padanya.

"Memangnya kenapa jika aku cari mati?" Ujar Nofan Ye sambil menatap Indra seperti sedang melihat orang bodoh.

Indra sudah benar-benar marah.

Hingga sebesar ini, belum pernah ada yang berani memprovokasinya seperti itu.

"Aku akan memasukkanmu ke dalam peti mati, aku bisa memberitahumu dengan sangat jelas, kamu telah salah menyinggung orang, lihatlah aku akan memukulmu hingga kamu berlutut dan memohon ampun padaku." Indra berteriak, dan segera ingin memukul Nofan Ye.

Indra bukanlah orang biasa, dia pernah menjadi gangster, meskipun dia telah bertobat, tetapi kemampuan bertarungnya tidak hilang, dalam beberapa tahun terakhir, ia belajar judo, taekwondo, gulat dll.

Bisa dikatakan di mata Indra, 5-6 orang biasa semuanya bisa dipukuli olehnya hingga setengah mati dengan mudah.

Oleh karena itu, Indra memandang rendah Nofan Ye, dia bergegas maju hingga ke depan Nofan Ye dan hendak membanting Nofan Ye ke tanah.

Tetapi sebelum tangannya menyentuh pakaian Nofan Ye, Nofan Ye sudah mengangkat kaki kanannya dan menendangnya dengan ganas.

Meskipun Nofan Ye bertindak setelah dia, tetapi dia berhasil menendangnya.

Tendangannya mengenai perut bagian bawah Indra dengan pas, Indra langsung menjerit di tempat, tubuhnya terpelanting seperti layang-layang yang talinya putus, dan dia terjatuh ke tanah setelah terpelanting beberapa meter jauhnya.

Tendangan Nofan Ye ini tidak menunjukkan belas kasihan sedikitpun, jadi kekuatannya sangat kuat, itu membuat tulang dada Indra yang terkena tendangannya ini langsung patah.

Setelah Indra terjatuh ke tanah, dia terbatuk-batuk dengan keras dan mengeluarkan banyak darah dari mulutnya.

Semangatnya langsung meredup dalam sekejap.

"Indra!"

Ketika melihat Indra ditendang oleh Nofan Ye hingga terjatuh ke tanah, Alina bergegas menghampirinya dan bertanya pada Indra dengan ekspresi prihatin: "Indra, kamu, apakah kamu baik-baik saja?"

Dia menanyai Indra dengan prihatin, sambil membantu Indra berdiri.

Indra mengabaikan Alina, dia menyeka darah dari sudut mulutnya, menatap Nofan Ye, dan berkata dengan mengertakkan gigi: "Kamu, nyalimu cukup besar, tetapi aku bukanlah orang yang mudah diprovokasi, hari ini, kamu pasti akan mati, bahkan raja langit pun tidak akan bisa menyelamatkanmu."

"Hehe, oh ya?" Nofan Ye tersenyum dingin, sudut bibirnya melengkung ke atas.

Indra dibuat terkejut oleh senyuman sinis Nofan Ye, dan dia menciutkan lehernya dengan kesal.

Dia adalah orang yang hebat.

Jika tidak, dia tidak mungkin bisa membersihkan identitasnya setelah menjadi gangster selama beberapa tahun, ini adalah sesuatu hal yang tidak bisa dilakukan oleh banyak bos.

Berdasarkan ketangkasan Indra, dapat dilihat bahwa dia sama sekali bukan lawan Nofan Ye, jika dia berkonflik dengan Nofan Ye sekarang, itu sama saja dengan cari kesengsaraan sendiri, oleh karena itu, meskipun dia sangat marah dan membenci Nofan Ye, tetapi dia tidak berani langsung berkonflik dengan Nofan Ye.

Dia mengeluarkan ponselnya dan melakukan panggilan telepon.

Nofan Ye memperhatikan setiap gerak-gerik Indra dengan ekspresi dingin, namun dia tidak menghentikan Indra melakukan panggilan telepon.

Tepat setelah menelpon, Indra tersenyum bangga, dia menunjuk ke arah Nofan Ye, dan berkata dengan sangat arogan: "Bung, kamu pasti akan mati, kamu tunggu saja, teman yang aku kenal akan segera datang.

Aku jujur saja kepadamu, temanku adalah seorang mutan.

Sekarang, kamu pasti sudah menyesal ikut campur urusan orang lain bukan? Tetapi, itu sudah terlambat, bahkan jika kamu berlutut dan memohon padaku sekarang, aku juga tidak akan melepasanmu."

Ketika mendengar perkataan Indra, ekspresi banyak orang yang menyaksikan ini berubah drastis, terlihat kengerian di mata mereka, seiring dengan pulihnya reiki, semakin banyak mutan yang bermunculan, oleh karena itu, orang-orang biasa sangat takut dengan mutan.

Setelah mengetahui bahwa Indra memiliki teman mutan, semua orang yang hadir ketakutan.

Awalnya masih banyak orang yang membantu Nofan Ye, dan merasa Indra dan Alina bersalah, tetapi sekarang, orang-orang ini semuanya sudah tutup mulut.

Orang biasa tidak akan mampu menyinggung teman seorang mutan!

Namun, ekspresi Nofan Ye tampak sangat tenang, dia tidak mempedulikan perkataan Indra sedikitpun.

"Oke, kalau begitu aku akan menunggu temanmu datang, kemudian baru melumpuhkanmu!" Ujar Nofan Ye dengan santai, tadi Indra dan Alina sudah bertindak keterlaluan terhadap Welli, oleh karena itu, dia sudah berencana untuk memberi pelajaran yang berharga untuk Indra dan Alina.