Takdir Raja Perang - Bab 222 Menjadi Ayah?

Nofan Ye kebingungan!

Awalnya, dia berpikir bagaimana menjelaskan pada Kadita apa yang terjadi hari itu.

Tapi begitu buka mulut, Kadita mengatakan satu kata ‘hamil’.

Ini seperti petir di hari yang cerah, petir itu membuat Nofan tercengang.

“Hamil, hamil?” Suara Nofan sedikit bergetar, berkata, “Direktur Kadita, apa maksudmu? Apa maksudmu kamu hamil?”

Nada bicara Kadita baik-baik saja awalnya, tapi reaksi dan sikap Nofan membuatnya marah, dengan dingin berkata, "Nofan, sampai sekarang, kamu masih mau berdalih? Kamu tenang saja, aku meneleponmu untuk mengatakan ini bukan untuk meminta pertanggungjawabanmu, aku hanya ingin memberi tahumu saja. "

"Aku……"

Nofan baru saja membuka mulut ingin menjelaskan, tapi Kadita malah langsung menutup telepon.

Nofan ragu-ragu untuk sesaat, lalu mengambil inisiatif untuk menelepon Kadita, tapi Kadita sama sekali tidak menjawab panggilannya.

Ini membuat Nofan...

Merasa sangat tidak bisa berkata-kata!

Dia benar-benar tidak melakukan apa pun pada Kadita malam itu, terlebih lagi, itu baru beberapa hari, bahkan jika dia benar-benar membuat Kadita hamil malam itu, Kadita juga tidak akan mengetahuinya secepat ini, kan?

Jadi Nofan bisa memastikan, kehamilan Kadita tidak ada hubungannya dengan dia.

Pada saat ini, tepat ketika Jongdae datang ke kantor, dia masih dibalut perban di banyak bagian di tubuhnya, dia bahkan membawa tongkat di tangannya.

Kakinya patahkan sekali, dia masih harus memulihkan diri untuk waktu yang lama, baru bisa memulihkan kemampuan berjalannya.

"Manajer Nofan, terima kasih sudah menyelamatkanku terakhir kali, sebelumnya, aku gagal melihat bakat kamu, dan menyulitkanmu, hari ini, aku datang untuk meminta maaf, tidak peduli bagaimana kamu menghukumku, aku tidak akan mengatakan apa-apa."

Memasuki kantor, Jongdae berkata kepada Nofan.

"Eh..." Nofan tercengang sesaat, menepuk Jongdae dan berkata, "Kamu dulu seorang prajurit, dan aku Nofan seumur hidup paling menghormati seorang prajurit seperti kamu, lupakan semua hal tidak menyenangkan yang terjadi di masa lalu, seperti yang disebut belum kenal jika belum berkelahi!"

"Oke!"

Jongdae orang yang terus terang, kepribadiannya terbuka dan ceria, tidak licik.

Pada saat ini, Nofan tiba-tiba teringat sesuatu, bertanya pada Jongdae, "Jongdae, apa kamu tahu di mana Direktur Kadita tinggal?"

"Ah..." Jongdae bertanya dengan wajah curiga, "Manajer Nofan, kamu ingin tahu di mana Direktur Kadita tinggal?"

"Aku ada perlu dengannya."

"Manajer Nofan, kamu tidak mengejar Direktur Kadita, kan?"

“Tidak!” kata Nofan, menggelengkan kepalanya.

“Oh!” Jongdae jelas tidak percaya dengan alasan Nofan, tapi dia tidak mengatakannya, dan langsung menyebut alamat Kadita pada Nofan.

Nofan segera meninggalkan Yanjing University, langsung berkendara ke tempat tinggal Kadita.

Dia merasa bahwa masalah Kadita hamil ini, dia harus menjelaskannya pada Kadita, kalau tidak, kesalahpahaman ini akan menjadi besar.

Tiba-tiba menjadi papa!

Bukankah itu sama saja dengan menaruh Hulunbeier di kepala?

Kadita tinggal tidak jauh dari Universitas Yanjing, hanya butuh waktu kurang dari setengah jam, Nofan pun tiba di tempat Kadita.

Kadita tinggal di Gedung No. 33 di Distrik Vila Laurel, itu merupakan villa dua lantai yang terpisah dengan villa lain.

Nofan memarkirkan mobilnya, berjalan ke gerbang villa, tepat saat dia akan membunyikan bel pintu villa, dia malah melihat Kadita berjalan keluar dari villa.

Setelah melihat Kadita, Nofan langsung membeku.

Apa yang dia lihat?

Kadita dengan perut hamil?

Melihat Kadita mengenakan gaun ibu hamil yang longgar, berjalan keluar dari villa dengan hati-hati, Dari perut hamilnya, takutnya dia sudah hamil setidaknya selama sembilan bulan? Karena perut hamil ini benar-benar agak besar!

Pada saat ini, Nofan bertanya-tanya apa pandangan matanya sudah kabur!

Tepat pada saat ini, Kadita juga melihat Nofan, wajahnya yang cantik langsung menjadi cemberut, ada cahaya dingin di matanya yang indah.

Dia benar-benar membenci Nofan hingga ke tulang!

Hatinya hampir runtuh dalam beberapa hari terakhir ini, dia dengan tidak mudahnya membuat keputusan, memberi Nofan panggilan telepon, berpikir bahwa Nofan bisa sedikit bertanggung jawab, tapi nada bicara Nofan pada waktu itu jelas kalau dia ingin melempat tanggung jawab dan tidak bertanggung jawab!

Dia menjebaknya untuk minum, setelah dia mabuk, dia melakukan sesuatu yang tidak bisa dideskripsikan padanya, malah tidak mau mengakui hasilnya, sekarang dia hamil, dia benar-benar pria tidak bertanggung jawab.

Benar-benar……

Seorang bajingan yang membuatnya membencinya hingga menggertakkan gigi...

Berjalan ke pintu villa, Kadita menatap Nofan dengan kejam, berkata, "Apa yang kamu lakukan di rumahku?"

"Eh, itu, Direktur, Direktur Kadita, aku..." Kepala Nofan kosong, dia berbicara terpatah-patah.

"Apa yang ingin kamu katakan?" Tanya Kadita dengan dingin.

"Aku, aku..." Nofan berkata dengan serius, "Direktur Kadita, aku benar-benar tidak melakukan apa-apa padamu, anak di perutmu jelas bukan anakku, pasti orang lain..."

"Kamu pergi!" Kadita meraung keras setelah Nofan selesai berbicara.

Semuanya sudah sampai di titik ini sekarang, melihatnya dengan mata kepala sendiri, pria ini benar-benar ingin mengingkari janji.

Kadita benar-benar marah pada Nofan!

Bertemu bajingan seperti ini, dia hanya bisa mengaku kalah.

Melihat Kadita yang sangat marah, Nofan merasa sangat berat.

Pada saat ini, sebuah mobil sport Lamborghini putih datang, dan setelah membelok dengan sempurna, berhenti di pintu villa Kadita.

Pintu terbuka dan seorang pria muda berjas putih berjalan keluar.

Pria muda itu memiliki postur tubuh yang tinggi tegap, penampilan yang bermartabat, berwajah tampan dan sangat maskulin.

Bibir tipis terangkat dengan lembut, menunjukkan senyuman yang sangat jahat.

Setelah melihat pemuda itu, Kadita buru-buru melewati Nofan dan berjalan menuju pemuda itu, berteriak, "Dono, bawa aku ke rumah sakit."

Pria muda itu melihat ke arah Kadita, wajahnya penuh senyum yang memanjakan, tapi ketika dia melihat perut hamil Kadita, senyum di wajahnya tiba-tiba membeku, seluruh tubuhnya seperti membatu.

Kadita tidak memperhatikan perubahan ekspresi pemuda itu, dia berjalan ke pemuda itu dan berjalan langsung ke Lamborghini putih pemuda itu, bersiap untuk duduk di dalam mobil.

"Kadita, kamu berhenti!"

Setelah bengong selama beberapa detik, pemuda itu pulih kembali, melihat Kadita akan duduk di atas mobil sport Lamborghini putihnya, dia buru-buru berteriak.

"Kenapa?" Kadita kembali menatap pemuda itu dan bertanya dengan bingung.

“Kadita, kamu menganggap aku sebagai apa?” Pemuda itu berjalan dengan langkah yang besar ke depan Kadita dan berkata dengan dingin.

Sikapnya dengan sikap tadi saat baru melihat Kadita berubah 180 derajat.

Kadita mengerutkan kening, menatap pemuda itu selama sepuluh detik penuh, ada kekecewaan di matanya, ada kesedihan, ada perasaan disalahkan...

Tetapi dia tidak berkata apa-apa pada pemuda itu, meskipun air matanya sudah mengalir.

Dia mengepalkan giginya, mengeluarkan ponselnya dari kantongnya, menelepon sahabatnya, meminta sahabatnya untuk menjemputnya di rumahnya, menutup telepon, dia dengan malas menatap pemuda itu dan Nofan, lalu ingin kembali ke villa!

"Kadita, apa kamu pikir aku, Dono, adalah orang bodoh, kamu sengaja memanggilku kemari hanya untuk mempermalukanku ya?"

Pemuda itu tercengang untuk sementara waktu, ketika dia pulih kembali, dia melangkah dengan langkah yang besar dan menghentikan Kadita.

Novel Terkait

The Richest man

The Richest man

Afraden
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Cinta Pada Istri Urakan

Cinta Pada Istri Urakan

Laras dan Gavin
Percintaan
4 tahun yang lalu
Satan's CEO  Gentle Mask

Satan's CEO Gentle Mask

Rise
CEO
4 tahun yang lalu
Chasing Your Heart

Chasing Your Heart

Yany
Dikasihi
4 tahun yang lalu
Mr CEO's Seducing His Wife

Mr CEO's Seducing His Wife

Lexis
Percintaan
4 tahun yang lalu
Everything i know about love

Everything i know about love

Shinta Charity
Cerpen
5 tahun yang lalu
Husband Deeply Love

Husband Deeply Love

Naomi
Pernikahan
4 tahun yang lalu
The Winner Of Your Heart

The Winner Of Your Heart

Shinta
Perkotaan
5 tahun yang lalu