Takdir Raja Perang - Bab 58 Herly

Mendengar kata-kata Sanchez, Kevin dan Jun pun saling menatap sekilas, lalu menghabiskan teh yang berada di hadapannya dan pergi setelah menyapa.

Setelah mereka berdua pergi, Sanchez pun menghentikan gerakan tangannya dalam membuat teh, lalu menghela nafas panjang.

Ia tahu bahwa kali ini ia terlalu buru-buru. Tetapi ia tidak bisa melihat Veronica dekat dengan orang lain. Apalagi Veronica ternyata diam-diam pergi ke rumah Nofan untuk makan sarapan. Tidak ada yang tahu bahwa ketika ia mengetahui hal tersebut, seluruh barang di kamarnya hancur karena dirinya.

Veronica itu miliknya, sudah ditakdirkan itu pasti miliknya.

"Tuan Sanchez, hanya kegagalan sekecil itu dapat membuatmu menyerah? Ini bukanlah gayamu."

Aroma harum yang menyertai suara menawan pun masuk ke dalam kedai teh. Sanchez melirik ke atas dan melihat sosok cantik yang duduk dihadapannya, lalu memasang wajah tanpa ekspresi dan berkata, "Belum sampai giliranmu untuk ikut campur dalam urusanku."

"Terus diam-diam melihat kamu yang langkah demi langkah bertengkar dengan Nofan, hingga salah satu dari kalian mati?"

Ia menjulurkan tangannya dan mengambil alat seduh teh Sanchez sambil tersenyum, lalu dengan sangat alami mulai membuat teh, pemandangannya terlihat cukup indah.

Tetapi Sanchez tidak ada pikiran untuk menikmatinya, lalu berkata dengan kesal, "Herly, jangan menghabiskan waktumu padaku lagi."

Gerakan tangan Herly pun terhenti sesaat lalu tertawa berkata, "Tuan Sanchez, janganlah berfikir terlalu banyak. Aku tidak perlu ajaranmu untuk melakukan sesuatu."

"Lalu apa yang sebenarnya kamu inginkan?" Sanchez semakin kesal.

“ "Suasana hatimu yang seperti itu kurang baik untuk kita bahas bersama." Herly tersenyum menawan lalu mendorong teh yang telah diseduhnya ke hadapan Sanchez sambil berbisik, "Masalah Nofan ada pejabat tinggi dari pihak militer yang urus. Pejabat tinggi yang tidak bisa kalian raih, jadi kali ini kalian harus menerima kerugian ini."

"Terus ada apa?"

Ia tidak pernah takut dengan musuh yang hebat. Selama ini, entah sudah berapa banyak musuh yang kalah di tangannya.

"Aku bukan datang untuk membujukmu agar tidak bermusuhan dengan Nofan. Aku juga bukan datang untuk membujukmu agar menyerah pada Veronica." Herly berkata pelan.

Seketika Sanchez merasa terkejut dan terdiam, lalu menatap Herly dengan penuh perhatian.

Herly menggeliat dan berkata dengan lelah, "Aku akan pergi ke Nofan sana untuk mencoba keberuntungan. Siapa tahu ia adalah pasangan hidupku yang sudah ditakdirkan. Kamu bilang apakah aku akan berhasil?"

Meskipun ia tidak pernah memikirkan Herly dalam hal lain. Tetapi saat ia mendengar Herly mengatakan ini, dalam hati Sanchez tetap terasa ada sesuatu. Seolah-olah barang miliknya telah direbut oleh orang lain.

"Tidak membalas berarti kamu merasa benar." Herly dengan sedih menundukkan kepalanya, lalu kembali menunjukkan senyuman yang memikat. "Tetapi ada baiknya juga, jika aku berhasil mendapatkan Nofan, tentu Veronica tidak ada kesempatan lagi. Veronica kehilangan kesempatan, maka kamu akan mendapatkan kesempatan."

"Diam!" Sanchez pun memasang ekspresi marah lalu berteriak.

"Aduh, aku merasa sangat takut." Herly dengan genit menepuk-nepuk dadanya. Setelah itu ekspresi wajahnya pun segera berubah, lalu ia perlahan-lahan berdiri, "Aku sudah berhasil mendapatkan informasi. Aku juga telah memberi tahumu apa yang ingin kulakukan. Aku pergi terlebih dahulu."

Setelah berkata, Herly pun pergi tanpa banyak ragu. Namun, baru saja keluar dari kedai teh, wajahnya yang cantik itupun dipenuhi oleh air mata.

"Sial, sial, sial!"

Di dalam kedai teh, Sanchez mencaci maki dengan keras. Ia ingin berdiri dan mengejar Herly, namun akhirnya ia juga tidak melakukan apapun.

Ia salah paham pada Herly. Herly datang kemari untuk menyampaikan informasi, tetapi juga datang untuk meminta bantuan. Ia tahu jelas mengenai perilaku dan perbuatan Keluarga Chen.

Keluarga bangsawan dari semua keluarga besar di Kyoto tidak dapat dipisahkan dari perjodohan. Bentuk aliansi ini, yang telah diturunkan sejak awal peradaban manusia, hingga sekarang masih menjadi arus utama.

Namun dari dulu hingga kini, tidak ada satu pun keluarga yang mengandalkan ikatan pernikahan untuk membangun kekayaannya. Kecuali...Keluarga Chen.

Anak perempuan Keluarga Chen adalah yang terunggul di seluruh dunia. Ada orang yang bilang Keluarga Chen adalah etnis rubah dalam alam iblis. Setiap anak perempuan Keluarga Chen sangatlah cantik. Sedangkan di Keluarga Chen, anak-anak cantik jni menjadi salah satu cara untuk memperoleh kekayaan dan hak-hak.

Jelas, kali ini Keluarga Chen tertarik dengan Nofan, lelaki muda yang memiliki potensi tak terbatas.

Awalnya Keluarga Chen ingin membiarkan Herly menikah dengannya. Tetapi ia langsung menolak karena di matanya hanya ada Veronica.

Benarkah seperti itu masalahnya?

Sanchez memandang keatas langit, meskipun sekarang ia benci pada Nofan, tetapi ia juga harus mengakui bahwa Nofan adalah orang yang lebih baik daripadanya.

Tetapi...mengapa hatinya terasa sakit?

......

Komplek Perumahan Guangming, rumah besar milik Keluarga Ye.

Merry dan Agnes saling bertatapan. Koki dan tiga wanita berpenampilan biasa yang berada di belakang Agnes pun saling memandang dengan tatapan terkejut.

Semakin ke belakang ada sebuah mobil sport hitam, sebuah mobil jeep dan mobil van.

"Maksud kamu, Kak Nofan memberimu uang sebanyak satu triliun dua ratus miliar dan menggunakan dua miliar untuk memperkerjakanmu sebagai kepala pelayan. Selain itu, ia juga menyuruhmu untuk merekrut orang-orang ini?" Suara Merry terdengat sangat terkejut.

Agnes menganggukkan kepala, memang begitu kenyataannya.

"Tunggu sebentar." Merry memijat keningnya. Ia butuh waktu untuk berpikir.

Apakah Nofan ada kemampuan?

Ada!

Orang yang tidak berkemampuan mana mungkin bisa diundang oleh militer sebagai tamu terhormat. Bahkan diundang oleh Letnan Jenderal Lukas untuk datang ke rumahnya dan melakukan pengamatan kepada seluruh China. Orang yang dapat diperlakukan seperti ini juga sangatlah sedikit.

Tapi satu triliun dua ratus miliar!

Apakah Nofan memiliki uang sebanyak itu?

Bahkan ia asal memberikannya kepada seorang wanita asing. Meskipun...Agnes memang cukup cantik, tetapi juga tidak begitu asal.

"Nona Merry, itulah yang diperintahkan oleh Pak Nofan." Agnes berkata dengan gugup.

Sebelum datang, ia telah memikirkan cukup banyak hal, termasuk dengan panggilan juga.

Nofan itu bukanlah masalah. Panggil tuan tentu tidak cocok, kalau begitu sebut saja pak.

Tetapi untuk Merry, sekarang semua orang paham dengan panggilan nona muda. Panggil Nyonya? Tampak seperti orang luar.

Setelah berfikir-fikir, Agnes pun memutuskan memberi panggilan nona.

"Pak Nofan, Nona Merry? Apakah kamu sedang memanggilku?" Merry yang mempunyai mata besar dan lucu, di detik berikutnya ia pun tidak tahan untuk tertawa, "Kak Agnes, jaman sudah berubah, apakah masih ada orang yang menggunakan panggilan itu?"

Kening Agnes pun berkeringat. Jadi panggilan apa yang harus ia panggil? Ini adalah pertama kalinya menjadi kepala pelayan, ia juga sangat bingung.

"Sudah, sudah."

Merry menyipitkan matanya dan melingkarkan tangan pada lengan Agnes dengan ramah, lalu berkata sambil tersenyum, "Kakakku belum pulang. Aku membawamu berkeliling terlebih dahulu."

"Itu..." Agnes menarik Merry dan menunjuk orang yang berada di belakangnya.

Merry memukul keningnya, seketika sadar kembali dan berkata, "Paman dan ketiga kakak perempuan, semuanya juga masuk saja."

Saat Nofan pulang, ia mendengar suara tawa Merry yang bahagia itu dari luar pintu, lalu hanya melihat Merry dan Agnes sedang berbincang dengan bahagia melalui jendela. Dalam hatinya pun merasa sangat puas.

Setidaknya itu telah terbukti bahwa ia tidak salah dalam langkah ini. Meskipun sebagai kakaknya, tetapi Merry juga sudah dewasa. Tiba-tiba datang ke tempat yang asing, ia pasti akan merasa kesepian. Cara yang terbaik hanyalah mencari teman untuk menemaninya.

Tetapi...

Aku ingin mencari tempat lain.

Dalam hati Nofan sedang berfikir, ia memiliki terlalu banyak rahasia. Jika di rumah terdapat banyak orang, maka ia tidak dapat melakukan banyak hal di rumah. Tentu saja ia ingin mencari tempat yang tenang dan aman.

Saat Nofan masuk ke dalam, Agnes yang awalnya tertawa senang pun segera berdiri dengan gugup. Agnes berdiri, orang lain tentu tidak akan berani duduk.

Novel Terkait

My Cold Wedding

My Cold Wedding

Mevita
Menikah
4 tahun yang lalu
Aku bukan menantu sampah

Aku bukan menantu sampah

Stiw boy
Menantu
3 tahun yang lalu
CEO Daddy

CEO Daddy

Tanto
Direktur
4 tahun yang lalu
Because You, My CEO

Because You, My CEO

Mecy
Menikah
4 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku Seorang Milioner

Ternyata Suamiku Seorang Milioner

Star Angel
Romantis
4 tahun yang lalu
A Dream of Marrying You

A Dream of Marrying You

Lexis
Percintaan
3 tahun yang lalu
The Richest man

The Richest man

Afraden
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Mata Superman

Mata Superman

Brick
Dokter
3 tahun yang lalu