Takdir Raja Perang - Bab 243 Aku Akan Membantumu Untuk Memanggil Pelayan

"sh*t....."

Nofan sedikit terkejut ketika dipeluk oleh Natasha dari belakang.

Meskipun Natasha begitu bodoh, namun dia termasuk wanita yang sangat cantik.

Penampilan dan bentuk tubuhnya tidak kalah dengan Dalina. perbedaan terbesar diantara dirinya dengan Dalina hanyalah aura dari diri mereka masing-masing.

Bahkan Nofan sendiri juga sedikit tidak bisa menahan diri jika dipeluk oleh seorang gadis cantik dari belakang.

Dia adalah orang yang sangat sadis!

Namun dia juga termasuk seorang pria yang normal.

Tatapan Natasha semakin buyar dan kini dia sudah tidak bisa melihat apapun lagi.

Obat bius yang diberikan oleh Wilbert kepadanya merupakan obat bius dengen efek tertinggi. Efek dari obat ini akan membuat seseorang tetap menyadarkan diri namun tidak bisa mengontrol aksi dari dirinya sendiri.

Apalagi Nofan yang terlihat begitu keren karena dia baru saja mengalahkan Ferdianto.

Nofan sudah hampir sama seperti suami idamannya. oleh karena itu, hatinya begitu tersentuh ditambah lagi efek dari obat bius yang membuatnya jatuh dengan lebih cepat.

kedua tangan Natasha mulai meraba tubuh Nofan dan mulai membuka baju yang dikenakan oleh Nofan.

Nofan merupakan orang yang memiliki hati yang kuat, dia tersadar dengan cepat dan tubuhnya seketika bergetar. dia lalu mendorong tubuh Natasha dengan kuat dan Natasha pun terbang. untungnya Natasha terjatuh di atas kasur.

obat yang diberikan Wilbert kepada Natasha memiliki kadar yang sangat tinggi. meskipun sudah terjatuh di atas kasur, Natasha tetap saja belum menyadarkan diri. dia lalu membalikkan tubuhnya dan memasang gaya tubuh yang sangat seksi. setelah itu dia mengulurkan tangan kanannya dan menggerakkan jarinya ke arah Nofan. bibirnya yang merah itu mulai terbuka dan berkata: "Nofan!"

"Hm!" melihat godaan itu, Nofan pun mimisan. namun dia memiliki pikiran yang sangat jernih. dia lalu melambaikan tangannya dan berkata: "hei, masih ada masalah yang harus aku selesaikan. sampai jumpa!"

"jangan pergi......" kata Natasha dan suaranya yang membuat orang lain merasa ngilu.

"aku......" Nofan menatap ke arah kasur dan berkata: "aku akan membantumu untuk memanggil pelayan...."

setelaj itu, Nofan mengeluarkan sebuah kapsul hijau dari kantongnya dan melemparkan kapsul itu ke atas kasur. dia lalu pergi dari kamar tersebut.

kapsul itu sangatlah misterius, kapsul itu mulai mengeluarkan asap berwarna hijau.

setelah pergi dari hotel, Nofan segera kembali ke rumah untuk beristirahat.

pada keesokan hairnya, sinar matahari menembusi kaca dan menyinari wajah Natasha. dia mulai membuka kedua matanya dan melihat kalau pakaian yang ia kenakan telah koyak.

dia terpikir akan kejadian yang terjadi semalam.

obat yang diberikan Wilbert kepadnaya sangatlah spesial. meskipun semalam dia tidak bisa mengontrol semua gerakan tubuhnya, namun dia tetap dalam kondisi sadar. dia mengingat jelas semua kejadian yang terjadi semalam.

tuk! tuk!

saat ini, terdengar suara ketukan pintu.

Natasha mengerutkan kening dan pergi ke toilet untuk mencari handuk dan membungkus dirinya dengan handuk. setelah itu, dia pun pergi membuka pintu.

"Nofan?"

Natasha sedikit terkejut ketika melihat Nofan berdiri di depan pintu.

"hei, aku telah memikirkannya. aksi yang kamu lakukan semalam mungkin...... bajumu seharusnya telah koyak. jadi, aku membawakan sepasang baju untukmu." Nofan lalu memberikan sepasang baju kepada Natasha.

"hm....." Natasha terbengong dan dia pun menerima baju dari Nofan.

"sampai jumpa!" kata Nofan sambil berbalik dan hendak pergi dari tempat tersebut.

Natasha terlihat sedikit ragu dan dia pun bertanya dengan kebingungan: "kenapa kamu membantuku?"

"Dalina telah berkata kalau kamu adalah teman baiknya. meskipun diantara kalian terdapat salah paham ataupun perselisihan, namun.... teman baik tetaplah merupakan teman seumur hidup!" kata Nofan dan segera pergi dari tempat tersebut.

tubuh Natasha sedikit gemetaran setelah mendengar perkataan Nofan.

dia berdiri di tempat sambil memikirkan kembali semua momen yang pernah ia lalui bersama Dalina. matanya yang indah itu mulai meneteskan air mata.

saat ini, dia sadar akan sesuatu hal.

tidak tahu sejak kapan, dirinya berubah menjadi seseorang yang sangat dibenci oleh dirinya sendiri.

dia seketika terpikir akan kejadian semalam dan memikirkan efek dari obat bius tersebut. dia juga terpikir akan sikapnya yang merayu Nofan.

"Dalina, kamu bisa mendapatkan pria sebaik ini pastilah karena kamu tetap bersikap setia pada cinta pertamamu bukan?" kata Natasha kepada dirinya sendiri: "namun, apakah dia merupakan pria normal? kenapa dia.... malah lari meninggalkanku semalam?"

setelah pergi dari hotel, Nofan pun pergi menemui Natalia.

perusahaan Cahaya Jaya telah jatuh.

pemilik perusahaan Cahaya Jaya yang sebenarnya yaitu Logan pastilah akan membalas semua dendamnya kepada Nofan.

tujuan Nofan menemui Natalia selain mewujudkan janjinya terhadap Natalia, dia juga ingin berdiskusi dengannya tentang bagaimana cara melawan Logan.

dia memiliki tujuan tersendiri atas provokasinya terhadap Logan.

waktu itu, dia bertemu dengan Vicky di purple mountain, meskipun pertemuan itu hanya sebuah kebetulan, namun sebenarnya dia waktu itu sudah tengah mencari kesempatan untuk mencelakai Vicky.

ketika di purple mountain, Nofan hanya mengikuti arus yang ada saja.

kalau tidak, dirinya yang tidak suka akan kata repot itu bagaimana mungkin bisa memberikan kesempatan kepada Vicky.

Paviliun Joyful!

terletak di pinggiran kota Kyoto dan berada di dalam gunung yang indah.

paviliun ini merupakan area pertemuan yang memiliki kelas teratas.

sama seperti the sky building, orang yang bisa datang ke paviliun joyful ini kebayangakan merupakan orang yang berhubungan dengan kalangan praktisi.

manusia biasa tidaklah bisa masuk ke dalam paviliun joyful meskipun memiliki uang yang banyak.

Natalia memiliki identitas yang spesial, yaitu Natalia sang pewaris gunung Nacan.

tempat Nofan bertemu dengan Natalia adalah paviliun Joyful.

Nofan pun mengendarai mobilnya ke paviliun joyful. setelah memarkirkan mobilnya, dia pun bergegas masuk ke dalam.

saat ini, dua pria muda dengan pakaian wushu pun keluar menghalanginya.

"apakah kamu memiliki kartu VIP?" tanya kedua pria muda itu kepada Nofan.

"tidak." Nofan menggelengkan kepala. ini merupakan kali pertamanya datang ke paviliun Joyful, bagaimana mungkin dia mempunyai kartu VIP?

"kalau begitu, kamu tidak diperbolehkan masuk. cepatlah pergi." kata kedua pria muda itu.

"aku sudah mengajak seseorang untuk bertemu di tempat ini." jelas Nofan.

"ini merupakan aturan dari paviliun Joyful sendiri. semua orang yang ingin masuk harus memiliki kartu VIP, ataupun orang yang ikut masuk bersamamu harus memiliki kartu VIP. namun kamu sendirian!" kata kedua pria muda itu.

"hm....." Nofan mengerutkan kening. dia lalu mengeluarkan ponselnya dan berencana menelepon Natallia.

saat ini, seorang pria datang ke tempat ini sambil merangkul beberapa wanita cantik. dikarenakan Nofan berdiri di depan pintu, maka jalannya terhalang. dia merasa tidak puas dan berteriak kepada Nofan: "hei, minggirlah, apakah kamu tidak tahu kalau anjing yang baik tidak pernah menghalangi jalan majikannya?"

awalnya, Nofan sudah ingin pergi dari tempat ini setelah melihat kedatangan pria itu. namun setelah mendengar perkataan pria itu, dia merasa begitu tidak puas dan dia hanya menatap pria itu dengan tatapan yang dingin.

Novel Terkait

The Great Guy

The Great Guy

Vivi Huang
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Back To You

Back To You

CC Lenny
CEO
4 tahun yang lalu
Asisten Wanita Ndeso

Asisten Wanita Ndeso

Audy Marshanda
CEO
4 tahun yang lalu
More Than Words

More Than Words

Hanny
Misteri
4 tahun yang lalu
Because You, My CEO

Because You, My CEO

Mecy
Menikah
5 tahun yang lalu
Excellent Love

Excellent Love

RYE
CEO
4 tahun yang lalu
I'm Rich Man

I'm Rich Man

Hartanto
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Love In Sunset

Love In Sunset

Elina
Dikasihi
5 tahun yang lalu