Nikah Tanpa Cinta - Bab 94 Bukti Yang Sangat Kuat
Saat sedang sarapan, ponsel Yulianto Hua berdering. Adalah telepon dari sekretaris dari Hendra Hua, tetapi kali ini jadwal berubah, kita tidak lagi perlu pergi ke White House Keluarga Hua, tetapi lansung pergi ke Hua’s Inter Company.
Agar tidak diketahui publik, aku tidak naik mobil ku sendiri. Aku pergi kekantor pusat bersama Yulianto Hua.
Sepanjanh berjalanan kita berdua tisak berbicara, masing-masih memiliki kekhawatiran sendiri.
“Ketika sampai diperusahaan, aku harus memperhatikan apa, apakah ada yang ingin kamu sampaikan?” aku bertanya pada Yulianto Hua.
“Kamu telah mengetahui maksud dari Tuan Besar memanggil kita kesana?” Yulianto Hua berbalik tanya pada ku.
“Pasti berhubungan dengan masalah publik ku, jika masalah pribadi ku, tidak mungkin menyuruh kita berdua untuk mengatasinya. Kerjaan ku sebelumnya baru dua hari lalu, dan tidak berurusan dengan kerjaan lainnya, jadi tidak terdapat kesalahan, jadi masalah ini, pasti ada hubungannya dengan Keith Feng.”
Yulianto Hua menganggukan kepalanya, “Ternyata kamu mengerti, aku tidak perlu menyampaikan apa-apa lagi. Satu kalimat, ingin berkata apa, katakan lah, ingin berbuat apa, lakulanlah. Tidak perlu memikirkan melakukan kesalahan pada orang lain. Aku rasa, Tuan Besar membiarkan mu masuk kedalam perusahaan, adalah untuk menghancurkan keseimbangan yang sejak dahulu dipertahankan ini.”
“Tetapi aku hanya wanita biasa, tidak memiliki pengaruh yang besar, jika berpatok pada ku, bagaimana bisa menghancurkan keseimbangan ini?”
“Tidak, kamu ada pemikiran mu. Keseluruhan kinerja mu, bisa dibilang baik. Tuan Besar telah bertemu berbagai macam orang, dia tidak pernah salah menilai seseorang.”
Aku tidak bisa menahan kesenangan ku, “Jadi kamu juga mengira aku ini bukan sampah?”
“Pastinya, kamu hanya bodoh, bukan tidak berguna.”
“Kamu melihatku bodoh, tetapi kamu sediri bodoh. Kamu hanya tidak bisa melihat kenyataanya.” Aku menjawabnya tanpa ragu.
Yulianto Hua tidak membalas ku, hanya menoleh dan melihat Financial Street diluar jendela, “Hua’s Inter Company dengan perusahaan lain jaraknya semakin mengecil, masalah internal pada Hua’s Inter Company sudah terjadi beberapa tahun, jika tidak diatasi, takutnya akan turun menjadi perusahaan nomor dua.”
“Sebenarnya aku tidak mengerti, Erika Feng dan Tuan Besar adalah suami istri, Keluarga Hua dan Keluarga Feng bisa kehilangan kemakmuran dan kekayaan bersama-sama. Mengapa mereka masih harus saling berselisih? Bukankah lebih baik saling berkomunikasi dengan baik?” Aku bertanya pada Yulianto Hua.
“Sangat mudah, dia dan Tuan Besar tidak memiliki anak, jadi dia tidak memiliki rasa aman. Tahun itu saat Hua’s Inter Company sedang krisis, Keluarga Feng yang mengatasinya, jadi dia menganggap Hua’s Inter Company adalah miliknya. Tetapi karena alasan tidak memiliki anak untuk diwariskan, dia tidak memiliki rasa aman, bagai para selir yang tidak melahirkan anak untuk kaisar di istana jaman dulu. Pastinya masih ada alasan lain, perasaan manusia sangat berantakan. Suatu saat nanti kamu akan mengerti dengan sendirinya.”
Setelah mengobrol, kita sudah tiba di kantor pusat Hua’s Inter Company. Setelah masuk kedalam gedung, orang-orang disana semua mengenali Yulianto Hua. Dan semuanya menyapa nya, dan dia masih saja memasang ekspresi dinginnya, dan sesekali menganggukan sedikit kepalanya, itu sudah anggap sebagai sapaan.
Setelah naik lift khusus, akhirnya tiba di ruangan Hendra Hua. Didalam kantor tidak hanya ada Hendra Hua, masih ada Erika Feng, Keith Feng, dan Blake Zhao yang wajahnya terluka, dan masih ada seorang pria paruh baya lainnya, orang tersebut adalah salah satu anggota dewan direksi, dan peringkatnya mendekati Ketua dewan direksi, seharusnya memiliki hubungan dengan Keluarga Feng.
Melihat situasi ini, aku telah memahami beberapa hal. Dengan yang aku tebak tidak berbeda jauh.
Ada sebuah pepatah yang mengatakan orang jahat akan melapor lebih dulu, sangat jelas hal ini yang sedang dilakulan Keith Feng. Saat Blake Zhao melihat ku dan Yulianto Hua masuk, terlihat jelas sedang khawatir, dan menundukan kepalanya.
Hendra Hua tampak marah, suasana hatinya tidak baik. Erika Feng menatap ku dengan tatapan kesal, seperti ingin memukul ku.
Aku tidak berbicara, menunggu Yulianto Hua berbicara terlebih dahulu, “Ketua, ada masalah apa anda mencari kami?”
Dia memanggilnya “Ketua”, bukan memanggil “Papa”, bisa dibilang bahwa disini, tidak ada urusan keluarga, semuanya adalah urusan perusahaan.
“Keith Feng melaporkan bahwa kalian suami istri bergabung untuk memberlakulannya dengan tidak baik, dan mempengaruhi operasi normal perusahaan, Bibi Xiang mu dan dewan direksi juga sangat memperhatikan hal ini, jadi memanggil kalian kesini untuk menjelaskannya.” Hendra Hua berbicara.
Keith Feng telah melaporkan masalah ini pada Erika Feng, kemudian Erika Feng menggunakan masalah ini, dan menemukan dewan direksi pihak Feng, untuk mengatasi aku dan Yulianto Hua.
Aku melihat Yulianto Hua, dia memberi isyarat untuk tidak terburu-buru. Jadi aku tidak berbicara, dan tidak tergesa-gesa untuk berdebat.
“Masalah ini aku juga tidak jelas, orang yang bersangkutan saja menjelaskannya, jelaskan, bagaimana kita menghubungkan masalah ini dapat mempengaruhi operasi perusahaan?” tatapan Yulianto yang tajam, dengan dingin menatap Keith Feng.
“Kamu katakan, apa yang terjadi.” Keith Feng kembali menatap Blake Zhao.
Blake Zhao sejak awal hingga akhir, tidak berani mengangkat kepalanya.
“Kamu katakan yang sebenarnya.” Keith Feng menggertak Blake Zhao.
“Jadi, malam itu, manajer tingkat tengah dan keatas dari bagian pemasaran sedang makan malam, Direktur Yao minum terlalu banyak, menyuruhku mengantarkannya pulang, saat itu dia mabuk sangat parah, hingga tidak bisa jalan, jadi aku mengantarkannya istirahat dihotel, akhirnya bertemu dengan beberapa orang, kemudian dia memfitnah ku, sehingga beberapa orang itu memukul ku. Dihari kedua, aku pergi untuk berdiskusi dengannya, akhirnya Alfred Jiang bawahan Yulianto Hua memerintahkan orang untuk menabrak mobil ku, dan memukul ku hingga seperti ini.” Blake Zhao berbicara.
“Dengar ini, seorang Direktur Pemasaran, minum hingga kehilangan kesadaran, bagaimana citra eksekutif perusahaan? Bukan kah ini akan menjadi bahan tertawaan untuk karyawan? Berbuat kesalahan, masih mencari orang untuk memukul orang lain, apakah ini layak dilakukan oleh seorang eksekutif perusahaan? CEO Hua yang biasa dipanggil Tuan Muda Keempat, ternyata seorang pemimpin omong kosong, hebat sekali.” Keith Feng berbicara, dan mencibir.
Yulianto Hua tertawa, dan tidak lansung membalasnya.
“Menertawakan apa? Kamu katakan, sebenarnya apa yang terjadi?” Hendra Hua bertanya dengan kesal.
Yulianto Hua melihat ku, “Kamu katakanlah, kamu ada mencari orang untuk memukul orang lain atau tidak?”
“Malam itu aku memang makan malam dengan mereka, tetapi aku tidak banyak minum, hanya telah diberi obat oleh seseorang. Kemudian Blake Zhao dengan paksaan membawa ku ke hotel. Kebetulan bertemu dengan teman ku, dan mereka menolong ku.” Aku menjawabnya dengan tenang.
“Haha, sendirinya telah melakukan hal yang memalukan, tidak berani mengakuinya. Dan masih berani mencari orang untuk memukul orang lain! Benar-benar melanggar hukum. Jika masalah ini diketahui oleh karyawan kantor, selanjutnya tidak tahu lagi bagaimana cara mengatur ratusan karyawan?” Keith Feng tersenyum.
Erika Feng menatap Hendra Hua, “Hendra, muncul masalah seperti ini, kamu tidak mungkin tidak mengatasinya bukan? Masalah yang kejam seperti ini, harus diatasi dengan tegas! Kalau tidak, tidak ada cara untuk menjelaskannya pada dewan direksi.”
Tatapan Hendra Hua tampak dingin, “Masalah ini belum jelas, kamu tergesa-gesa untuk apa? Perusahaan memiliki peraturannya sendiri, bukan apa yang ingin kamu lakukan dapat dilakukan.”
Pastinya Erika Feng menjadi kesal, “Masalah ini sudah sangat jelas, wajah Manajer Zhao sudah penuh dengan luka, semua orang dapat melihatnya, apa yang harus dikatakan lagi?”
“Jika masalah ini telah terungkap, dan ada kesalahan disuatu bagian, bukankah harus berinisiatif untuk mengundurkan diri?” Yulianto Hua berbicara dengan nada dingin.
“Pastinya! Perusahaan tidak akan membiarkan kambing hitam ini ada disini! Hua’s Inter Company adalah perusahaan yang diatas, jika ada eksekutif perusahaan yang seperti ini, pasti akan memalukan Perusahaan!” Erika Feng berkata.
“Baik.” Yulianto Hua menjawabnya, kemudian menatap ku.
Aku mengeluarkan alat pengrekam suara ku, dan membesarkan suaranya menjadi paling besar. Didalamnya ada suara Blake Zhao:
“Masalah ini, memang benar aku berbuat jahat. Direktur Feng berkata dahulu CEO Hua diperusahaan, dia sudah sangat sulit menghadapinya, sekarang kamu Direktur Yao datang lagi, kalian berdua suami istri bergabung untuk melawannya, jadi dia ingin saya membawa mu ke hotel, dan mengambil foto yang tidak senonoh dari kamu, dipakai untuk mengancam mu. Sebelumnya aku mendapatkan komisi dari seorang pelanggan, ada sebagian berada ditangan Direktur Feng, aku tidak berani menolaknya, jadi aku mendegarkan perintahnya, Direktur Yao, aku tidak mungkin berani menyentuh mu, aku benar-benar sudah tidak ada cara lain, tolong Direktur Yao dan CEO Hua maafkan aku.”
Rekaman suara sangat jelas, semua orang dapat mendengarnya. Keith Feng menjadi sangat marah, dan lansung menendang Blake Zhao, “Sialan, kamu berani menjebak ku!”
Novel Terkait
Asisten Wanita Ndeso
Audy MarshandaMbak, Kamu Sungguh Cantik
Tere LiyeMenantu Hebat
Alwi GoCinta Yang Berpaling
NajokurataHarmless Lie
BaigeRahasia Istriku
MahardikaNikah Tanpa Cinta×
- Bab 1 Menjual diri
- Bab 2 Kembali bertemu
- Bab 3 Aku bukan pelacur
- Bab 4 Tuan Muda Keempat
- Bab 5 Aku tidak bersedia
- Bab 6 Kamu sungguh keterlaluan
- Bab 7 Menjebak
- Bab 8 Bingung
- Bab 9 Pengaruh obat
- Bab 10 Dia akan segera datang
- Bab 11 Bodoh
- Bab 12 Kamu bisa memukul wajahku?
- Bab 13 Manipulasi
- Bab 14 Lakukanlah sesukamu
- Bab 15 Dibodohi lagi
- Bab 16 Sesuka hati
- Bab 17 Anak-anak orang kaya
- Bab 18 Jamua Malam Keluarga
- Bab 19 Hujan Malam
- Bab 20 Rahasia lantai atas
- Bab 21 Punyaku?
- Bab 22 Tidak Rela Untuk Berpisah Juga Suatu Kesalahan
- Bab 23 Memerankan Karakter Seperti Apa
- Bab 24 Hadiah
- Bab 25 Dalam Hujan Lebat
- Bab 26 Luka hati
- Bab 27 Mengapa ?
- Bab 28 Musuh
- Bab 29 Apakah hanya berani menyakiti wanita ?
- Bab 30 Apakah aku kalau bukan kamu
- Bab 31 Katakan sekali lagi
- Bab 32 Sedekah
- Bab 33 Kegelisahan
- Bab 34 Kunjungan rumah
- Bab 35 Jebakan
- Bab 36 Serangan Balik
- Bab 37 Meminta Tolong
- Bab 38 Masa Lalu
- Bab 39 Sifat Aslinya
- Bab 40 Mengekspos
- Bab 41 Kenapa kamu begitu berkeringat?
- Bab 42 Aku tidak menyukaimu
- Bab 43 lepaskan
- Bab 44 Bukan Aku
- Bab 45 Sungguh Galak
- Bab 46 Bukti
- Bab 47 Tidak bisa membedakan mana yang benar dan salah
- Bab 48 Pria yang banyak rahasia
- Bab 49 Tidak bisa melihat orang dari penampilan
- Bab 50 Kejam
- Bab 51 Panggil Ayah
- Bab 52 Masuk akal
- Bab 53 Semakin antusias
- Bab 54 Kebetulan
- Bab 55 Maksudnya bukan seperti ini
- Bab 56 Tidak Mudah Terprovokasi
- Bab 57 Memegang Janji
- Bab 58 Dalam Hati Merasakan Kesenangan
- Bab 59 Tampaknya Mengerti
- Bab 60 Adanya Rasa Egois
- Bab 61 Kekuatan Yang Tidak Kecil
- Bab 62 Aneh Bisa Memilihmu
- Bab 63 Sedikit Memberikan Warna
- Bab 64 Inti
- Bab 65 Sangat Tidak Seimbang
- Bab 66 Seberapa Sulit
- Bab 67 Kamu Saja
- Bab 68 Penipu
- Bab 69 Komputer Canggih
- Bab 70 Juga Adalah Jebakan
- Bab 71 Mengetahui Kebenarannya
- Bab 72 Tidak tergantikan
- Bab 73 Hanya Pantas Menenteng Sepatu
- Bab 74 Jumlahnya Tidak Banyak
- Bab 75 Semoga Ada Hasilnya
- Bab 76 Melihat Keriuhan
- Bab 77 Pengaruh Yang Besar
- Bab 78 Tubuh Yang Bagus
- Bab 79 Tidak Tahu Malu
- Bab 80 Tidak Peduli Bentuknya
- Bab 81 Menurutku Kamu Bisa
- Bab 82 Bukan Sesuatu Yang Istimewa
- Bab 83 Merasa Agak Bersalah
- Bab 84 Bukan Pemula
- Bab 85 Jelas Sekali Bukan
- Bab 86 Terlihat sedikit akrab
- Bab 87 Sangat mengejutkan
- Bab 88 Dalam satu malam
- Bab 89 Sekali Mendayung Dua Pulau Terlampaui
- Bab 90 Mendorongku ke tembok
- Bab 91 Ini Sangat Penting
- Bab 92 Gaya Apa
- Bab 93 Kebahagiaan Melayang
- Bab 94 Bukti Yang Sangat Kuat
- Bab 95 Memberikan Dampak Buruk Pada Tubuh
- Bab 96 Tidak masuk akal
- Bab 97 Tidak masuk akal
- Bab 98 Mengganggu wanita
- Bab 99 Dirimu yang menghindar
- Bab 100 Prajurit sedang dalam bahaya
- Bab 101 Pekerjaan Yang Sia-Sia
- Bab 102 Keluarga Yang Hebat
- Bab 103 Berusaha Tampil Sebaik Mungkin
- Bab 104 Benar-Benar Sangat Jahat
- Bab 105 Tidak Ada Kharisma
- Bab 106 Punya Reputasi
- Bab 107 Apa yang ingin dia lakukan
- Bab 108 Tidak tahu malu
- Bab 109 Solusi Yang Lebih Baik
- Bab 110 Ada harga diri
- Bab 111 Bagaimana membuktikannya
- Bab 112 Bagaimana Mungkin
- Bab 113 Hatinya jauh lebih tenang
- Bab 114 Benar Juga
- Bab 115 Tak Ternilai
- Bab 116 Kesan Pertama Yang Baik
- Bab 117 Tidak Sopan
- Bab 118 Pertempuran
- Bab 119 Menenangkan Diri Sendiri
- Bab 120 Apa kamu ingin mati
- Bab 121 Takdir Mempermainkan Manusia
- Bab 122 Benar-benar Bukan Manusia
- Bab 123 Menjaga Jarak
- Bab 124 Tidak Bisa Tenang
- Bab 125 Turut Prihatin Padamu
- Bab 126 Sangat kuat
- Bab 127 Mutiara di dalam Lautan
- Bab 128 Melihat aku dipermalukan
- Bab 129 Adalah orangku
- Bab 130 Lengan panjang
- Bab 131 Tidak bisa menahan emosi
- Bab 132 Citra perempuan
- Bab 133 sedikit mengejutkan
- Bab 134 Jalan Lain
- Bab 135 Menunggu kesempatan untuk pindah
- Bab 136 Tidak bisa diselesaikan
- Bab 137 Keterlaluan
- Bab 138 Jauh lebih rileks
- Bab 139 Aku akan melakukan yang terbaik
- Bab 140 Sesuai keinginanmu
- Bab 141 Mudah sekali
- Bab 142 Tidak bisa menikmati
- Bab 143 Panutan Belajarku
- Bab 144 Tidak sanggup Menerima
- Bab 145 Tiada habisnya
- Bab 146 Tidak Peduli
- Bab 147 Ingat
- Bab 148 Kamu Tidak Tahu Malu
- Bab 149 Tidak Bisa Menjebakku
- Bab 150 Niat Apa
- Bab 151 Dibuat Gila
- Bab 152 Berakting Sendiri
- Bab 153 Benar-Benar Hebat
- Bab 154 Mengompori
- Bab 155 Mendapatkan Keseimbangan
- Bab 156 Pemaluan Yang Besar
- Bab 157 Sangat berpengetahuan
- Bab 158 berkah dari kehidupan sebelumnya
- Bab 159 Tolong tenang sedikit
- Bab 160 Tidak bisa menyentuhku
- Bab 161 Kefokusan yang Sangat Tajam
- Bab 162 Berhati Kecil
- Bab 163 Hanya Ada Yang Lebih Bodoh
- Bab 164 Saling Memuji
- Bab 165 Sudah Tahu
- Bab 166 Kebahagiaan Terbesar
- Bab 167 Sempurna Tanpa Cacat Sedikipun
- Bab 168 Menyebarkan Keromantisan
- Bab 169 Muncul Kecurigaan
- Bab 170 Berpura-Pura Bodoh Padaku
- Bab 171 Bersikap Mendominasi
- Bab 172 Wajar
- Bab 173 Tidak Diragukan
- Bab 174 Banyak Tingkatan Yang Berbedaan
- Bab 175 Tidak Berdasar
- Bab 176 Membuatku Merasa Jijik
- Bab 177 Perkataan Mengejutkan
- Bab 178 Ahli Cinta
- Bab 179 Tidak Serius
- Bab 180 Sembunyi Dulu Saja
- Bab 181 Hal yang Baik
- Bab 182 Sangat Canggung
- Bab 183 Pasti Berhasil
- Bab 184 Solusi
- Bab 185 Rasa yang Dingin
- Bab 186 Tidak Punya Hati Nurani
- Bab 187 Bersikap Netral
- Bab 188 Terlihat Kuat Dari Luar, Akan Tetapi Dalamnya Sangat Lemah
- Bab 189 Kamu Tidak Akan Mengerti
- Bab 190 Seberapa Banyak yang Kamu Pahami
- Bab 191 Daya imajinani yang lumayan tinggi
- Bab 192 Tidak sempat mengurusi diri sendiri
- Bab 193 Sangat tegas
- Bab 194 Semakin mudah
- Bab 195 Bagaikan bermimpi
- Bab 196 Mengata-ngatai
- Bab 197 Membongkar Kartu Akhir
- Bab 198 Perilaku Pribadi
- Bab 199 Pertarungan Sengit
- Bab 200 Sulit Dipercaya
- Bab 201 Masuk akal
- Bab 202 Gentayangan di mana-mana
- Bab 203 Membereskan semuanya
- Bab 204 Begitu Lagak
- Bab 205 Harus Aku Akui
- Bab 206 Sangat berkualitas
- Bab 207 Tidak ada kemampuan
- Bab 208 Sikap apa
- Bab 209 Hal yang menakutkan
- Bab 210 Hubungan apa
- Bab 211 Hidup Bahagia
- Bab 212 Masuk Akal
- Bab 213 Bagaimana cara mengatasinya
- Bab 214 Membuat Orang Muntah Darah
- Bab 215 Tidak memperingatkan kamu
- Bab 216 Sudah Terbiasa
- Bab 217 Wanita Ku
- Bab 218 Jangan Terlalu Bersemangat
- Bab 219 Seorang Istri Harus Mematuhi Suaminya
- Bab 220 Posisinya Terlalu Rendah
- Bab 221 Ada Maksud Buruk Dibalik Perjamuan Makan
- Bab 222 Dia Tidak Peduli
- Bab 223 Bukan Orang Jahat
- Bab 224 Apa yang Perlu Ditebak?
- Bab 225 Jangan Bicara Omong Kosong Denganku
- Bab 226 Apakah dia tidak bisa melihatnya
- Bab 227 Mesra
- Bab 228 Sudah terjadi
- Bab 229 Motif yang sebenarnya
- Bab 230 Emosional
- Bab 231 Berusaha Lebih Keras
- Bab 232 Benar-Benar Hadiah Yang Besar
- Bab 233 Melakukan Pergerakan Setelah Adanya Pertimbangan
- Bab 234 Tunggu Kapan Lagi
- Bab 235 Sesuka Hati Berkata
- Bab 236 Masalah Penting
- Bab 237 Apa Artinya
- Bab 238 Terserah Padamu
- Bab 239 Berhenti Sebentar
- Bab 240 Yang Lebih Cantik
- Bab 241 Mulut binatang buas
- Bab 242 Tidak akan mengampunimu
- Bab 243 Suami istri yang saling mencintai
- Bab 244 Tidak bisa berkata-kata
- Bab 245 Kandidat yang paling cocok
- Bab 246 Ini tidak logis
- Bab 247 Tidak yakin
- Bab 248 Ada orang sengaja mengaturnya
- Bab 249 Frustasi
- Bab 250 Siapa lagi yang bisa
- Bab 251 Tidak Optimis
- Bab 252 Mengutamakan Kepentingan Bersama
- Bab 253 Mengakui Akan Mendapatkan Keringanan Hukuman
- Bab 254 Persiapan Mental
- Bab 255 Tak Berdaya
- Bab 256 Melamun
- Bab 257 Belajar Dari Kehidupan
- Bab 258 Menghindari Pertemuan
- Bab 259 Bertemu Lagi
- Bab 260 Orang Yang Terkenal
- Bab 261 Jangan menganggu terus
- Bab 262 Tidak Berkata apa-apa
- Bab 263 Tidak tergugah
- Bab 264 Binatang berpakaian manusia
- Bab 265 Ternyata begitu
- Bab 266 Mengganti Dengan Gaya Kelas Atas
- Bab 267 Bukan Masalah
- Bab 268 Terlepas Dari Rasa Beban
- Bab 269 Alasan Yang Mana
- Bab 270 Mempertanyakan Soal Makam
- Bab 271 Berkharisma
- Bab 272 Memiliki Tekanan Besar
- Bab 273 Bangunan Masih Sama Tapi Orang Sudah Berubah
- Bab 274 Kembali
- Bab 275 Jangan Membenciku
- Bab 276 Jatuh terluka
- Bab 277 Tetap bersikap tenang
- Bab 278 kembali berharap
- Bab 279 Persaingan sehat
- Bab 280 Silahkan kamu pergi
- Bab 281 Bahaya yang lebih besar
- Bab 282 Temani aku ngobrol
- Bab 283 Tebakannya langsung benar
- Bab 284 Sangat realistis
- Bab 285 Tak terduga
- Bab 286 Sangat berjodoh
- Bab 287 Waktu tidak bisa kembali
- Bab 288 Lama tidak bertemu
- Bab 289 Niat jahat
- Bab 290 Dekorasi yang indah
- Bab 291 Apa Yang Kamu Lakukan?
- Bab 292 Segera berkumpul kembali
- Bab 293 Bertemu dia lagi
- Bab 294 Pria Super Tampan
- Bab 295 Mengejutkan dan mengagumkan
- Bab 296 Jangan Hiraukan Dia
- Bab 297 Berkata Jujur
- Bab 298 Bukti
- Bab 299 Senang Di atas Penderitaan Oranglain
- Bab 300 Menghindar
- Bab 301 Pengkhianat
- Bab 302 Menyebalkan
- Bab 303 Fitnah
- Bab 304 Tinggal
- Bab 305 Kabur
- Bab 306 Nada salah
- Bab 307 Bicarakan baik-baik
- Bab 308 Menjadi patuh
- Bab 309 Menyuapimu
- Bab 310 Lubang hitam
- Bab 311 Membuat Penasaran
- Bab 312 Siapa Yang Sakit
- Bab 313 Merahasiakan
- Bab 314 Ditanya-tanya
- Bab 315 Tidak keluar
- Bab 316 Orang Pintar
- Bab 317 Aku Bukan Orang Luar
- Bab 318 Mencari Kamu
- Bab 319 Wajah Merona
- Bab 320 Pura-pura Sakit
- Bab 321 Bergerak
- Bab 322 Kita Akan Baik-Baik Saja
- Bab 323 Konflik
- Bab 324 Benar-Benar Sangat Mendesak
- Bab 325 Ternyata Enak Sekali
- Bab 326 Pribadi
- Bab 327 Tidak Tega
- Bab 328 Berkhianat
- Bab 329 Anak Gadis
- Bab 330 Ada Apa
- Bab 331 Tenang
- Bab 332 Menurut Kamu Bagaimana?
- Bab 333 Akrab
- Bab 334 Sudah Tidak Ada Masalah
- Bab 335 Orang Picik
- Bab 336 Tidak Bersalah
- Bab 337 Orang Yang Berguna
- Bab 338 Saudara
- Bab 339 Muda Dan Bersemangat
- Bab 340 Minta Maaf
- Bab 341 Foto Bersama
- Bab 342 Hadir
- Bab 343 Lalu Apa Maksudnya
- Bab 344 Wangi
- Bab 345 Orang Yang Tidak Penting
- Bab 346 Tenang
- Bab 347 Gadis cantik mabuk
- Bab 348 Apakah aku sudah gila
- Bab 349 Menyiksa
- Bab 350 Nanti kita bicarakan lagi
- Bab 351 Apa ini
- Bab 352 Melempar tangan
- Bab 353 Mempersulit
- Bab 354 Mengubah rencana
- Bab 355 Tuan Michael
- Bab 356 Kejadian Tak Terduga
- Bab 357 Bukan Dia
- Bab 358 Pasti Ada Persaingan
- Bab 359 Masalah Rumit
- Bab 360 Tempat Umum
- Bab 361 Mencari tahu
- Bab 362 Mendengarkanmu
- Bab 363 Apakah bodoh
- Bab 364 Penjudi
- Bab 365 Menangani
- Bab 366 – Bukan Urusanku
- Bab 367 Korban
- Bab 368 – Langsung berbicara ke intinya
- Bab 369 Kesedihan
- Bab 370 Aku Mengubah Pikiran Aku
- Bab 371 Sakit Hati
- Bab 372 Tidak Tega Hati
- Bab 373 tidak bercerita?
- Bab 374 Selalu sangat dalam
- Bab 375 tidak memaafkan
- Bab 376 Berpura-pura Tertarik
- Bab 377 Memutarbalikkan
- Bab 378 Kembali Diputarbalikkan
- Bab 379 Sudah Tidak Tahan Lagi
- Bab 380 Disengaja
- Bab 381 Salling Memaksa
- Bab 382 Dihalangi Didepan Pintu
- Bab 383 Membuat Masalah
- Bab 384 Makan-makan Keluarga
- Bab 385 Tidak Belajar Apa-apa
- Bab 386 Peran yang sulit
- Bab 387 Meledak Marah
- Bab 388 Rock
- Bab 389 Dia adalah adikku
- Bab 390 Tidak boleh
- Bab 391 Aku Juga Tidak Pergi
- Bab 392 Diduga Teman Lama
- Bab 393 Semuanya Terihat Familiar
- Bab 394 Aku Bukan Dia
- Bab 395 Benar-benar Palsu
- Bab 396 berpura-pura
- Bab 397 penghasutan
- Bab 398 perubahan tiba-tiba
- Bab 399 tidak terlambat
- Bab 400 ceritanya panjang
- Bab 401 Perasaan
- Bab 402 Buntu
- Bab 403 Datang Tak diundang
- Bab 404 Rencana
- Bab 405 Kemitraan
- Bab 406 Siasat
- Bab 407 Perjanjian
- Bab 408 Berterima kasih secara langsung
- Bab 409 Ada masalah
- Bab 410 Ternyata begitu
- Bab 411 Mengancam Aku?
- Bab 412 Wanita Muda Cantik
- Bab 413 Tunangan
- Bab 414 Mendengarkan Dia
- Bab 415 Kemenangan
- Bab 416 Kolaborasi yang Kuat
- Bab 417 Tidak Bisa Menerima
- Bab 418 Wawancara
- Bab 419 Pesta Minum
- Bab 420 Pergi
- Bab 421 Tiba-tiba dan tidak menduga
- Bab 422 Menunggu Kabar
- Bab 423 Mengkhianati
- Bab 424 Dikurung
- Bab 425 Transaksi
- Bab 426 fakta
- Bab 427 Sedikit lelah
- Bab 428 Mengakui
- Bab 429 Ayah
- Bab 430 Takdir
- Bab 431 Hati yang hampa
- Bab 432 Berbohong
- Bab 433 Mengambil barang milik orang lain
- Bab 434 Berakting
- Bab 435 Aneh
- Bab 436 Bertemu
- Bab 437 Pertemuan Tidak Menyenangkan
- Bab 438 Suami Istri Menjalani Hidupnya Masing-masing
- Bab 439 Nona Besar
- Bab 440 Kamu adalah Dia
- Bab 441 Kamu
- Bab 442 Ingatan Yang Hilang
- Bab 443 Berantakan
- Bab 444 Seluruh Situasi
- Bab 445 Kebakaran
- Bab 446 iblis
- bab 447 melarikan diri
- Bab 448 anjlok
- Bab 449 gelisah
- Bab 450 meminta bantuan
- Bab 451 Masalah pribadi
- Bab 452 Permasalahan dalam perusahaan
- Bab 453 Pengobatan Tradisional
- Bab 454 Tidak Mungkin Kambuh
- Bab 455 Bahagia
- Bab 456 dapat dipercaya
- Bab 457 cowok itu ganteng