Nikah Tanpa Cinta - Bab 34 Kunjungan rumah

“Nyonya Hua, apa Anda mendengar suaraku? Jika waktunya tidak cocok, kita bisa mengatur waktu lain.” Tanya orang tersebut melalui sambungan telepon.

Aku kembali dari lamunanku, "Bisa, tidak masalah. Terimakasih guru"

"Baiklah kalau begitu. Guru Crystal Lin dan Wakil Liu yang akan melakukan kunjungan kali ini." Jelasnya.

"Baik, terima kasih guru. Sampai jumpa."

Mereka mengakhiri pembicaraan. Ketidaknyamanan dalam hatinya semakin menjadi-jadi. Pada akhirnya, Crystal Lin juga akan mendatangi rumah. Jika dia tahu bahwa Yulianto Hua masih menyimpan barang-barang yang terkait dengannya di lantai tiga kemudian melarang semua orang pergi kelantai tiga, apakah dia akan sangat senang dan bangga?

Apakah hanya diriku yang berpikir terlalu banyak atau semuanya ini memang sudah direncanakan?

Lagi pula, aku tidak bisa menolak kunjungan rumah dari taman kanak-kanak. Aku tidak mungkin meminta taman kanak-kanak untuk mengganti orang untuk melakukan kunjungan rumah kali ini. Bahkan jika aku ingin melakukannya, Yulianto Hua tidak akan setuju.

Aku memberitahu Kak Yulie dan meminta mereka untuk menyiapkan buah dan makanan ringan yang enak serta dua buah hadiah yang indah. Kemudian memintanya membersihkan kamar Melvin agar lebih rapi dan menunggu kedatangan guru.

Yulianto Hua kembali pada malam hari, aku tidak memberitahunya. Aku penasaran apakah dia akan tahu jika aku tidak memberitahunya. Jika dia tahu mengetahuinya, ini sudah dipastikan bahwa Crystal Lin yang memberitahunya.

Namun dia sama sekali tidak mengungkitnya, saat makan malam kami semuanya diam bahkan hampir sama sekali tidak berbicara. Keesokan harinya, dia bangun pagi sekali dan sudah meninggalkan rumah.

Saat pukul setengah sebelas, Crystal Lin datang dengan seorang wanita paruh baya berusia empat puluhan.

Crystal Lin dengan ramah memperkenalkan bahwa dia adalah Wakil Liu.

Aku meminta Kak Yulie untuk menyajikan makanan ringan dan buah-buahan yang disiapkan. Setelah duduk sebentar, kami berbicara mengenai kondisi dan hobi Melvin serta bimbingan apa yang biasanya kami lakukan di rumah.

Setelah itu, Crystal Lin ingin mengunjungi kamar Melvin.

Kamar Melvin ada di lantai dua, di sebelah kamarku. Melvin sangat senang dan membawa Crystal Lin untuk melihat kamarnya yang indah.

Anak-anak selalu bersedia menunjukkan kepada orang lain mengenai barang yang disukai. Setelah selesai mengunjungi kamar, Kak Yulie menyajikan teh untuk Wakil Liu, Crystal Lin bertanya apakah boleh mengunjungi taman rumah.

Aku tidak mungkin menolak permintaannya, jadi aku membawanya ke arah taman. Taman itu sebenarnya sangat kecil, dan sepertinya tidak ada yang bisa dilihat.

“Sudah berapa tahun Nona Yao menikah dengan Tuan Hua?” Crystal Lin tiba-tiba bertanya padaku.

Aku tidak langsung menjawabnya, dia tersenyum, "Mungkin pertanyaanku sedikit tidak sopan, tetapi dengan memahami kondisi keluarga anak sangat baik untuk perkembangan anak."

"Belum lama. Ini pernikahanku yang kedua kali." Aku mengatakan yang sebenarnya, dia benar-benar ingin tahu, cepat atau lambat dia akan tahu, jika aku menyembunyikannya, maka itu akan menandakan bahwa aku tidak terus terang.

Dia membulatkan bibirnya pelan mengatakan “oh”, "Bagaimana hubunganmu dengan Tuan Hua?"

Topik ini menjadi lebih sensitif, aku merasa sedikit tidak nyaman.

"Pertanyaan Guru Lin terlalu seksama, kami sangat baik," Jawabku santai.

"Nona Yao ..."

"Sebenarnya, lebih tepatnya Guru Lin bisa memanggilku Nyonya Hua. Bagaimanapun juga aku sudah menjadi istri dari Tuan Hua dan ibu dari seorang anak, jadi Nyonya Hua adalah panggilan yang tepat untukku." Aku memotongnya dengan senyumanku yang indah.

Ini adalah rumah Yulianto Hua, sekarang aku adalah istri yang sah dari Yulianto Hua. Tidak peduli bagaimana dia bersama Yulianto Hua di masa lalu, aku tidak akan membiarkan dia melakukan apapun padaku disini.

"Benar, Nyonya Hua." Crystal Lin tersenyum tidak santai. "Sebenarnya ada satu hal yang ingin aku bicarakan padamu, tetapi aku tidak tahu bagaimana cara memulainya."

Aku seketika panik, jadi apakah dia akan mengatakan semuanya padaku? Apakah dia ingin memberitahuku bahwa dia yang seharusnya merupakan nyonya di dalam rumah ini dan menyuruhku untuk menyerahkan semuanya padanya?

Aku memaksakan diri tersenyum, “Katakan saja apa yang ingin dikatakan Nona Lin."

"Sebenarnya Tuan Hua sepertinya salah paham denganku. Dia terus mengatakan bahwa dias ebelumnya mengenal diriku dan memiliki hubungan yang dekat denganku, tetapi aku benar-benar tidak ingat, Aku tidak memiliki kesan apapun pada Tuan Hua. Jika boleh, mohon beritahu padanya untuk tidak menghubungiku lagi, sehingga kita tidak akan merasa canggung satu sama lain. "

Suaranya terdengar sangat perlan dan lembut. Sepertinya sedang berdiskusi denganku. Tetapi yang aku rasakan seperti ditampar dengan keras.

Saat ini aku adalah istri Yulianto Hua, yang dimaksudnya adalah dia ingin aku menjaga suamiku dengan baik, jangan membiarkan suamiku terus mendekati dirinya.

Jangan dibahas dulu hubunganku dengan Yulianto Huang yang sebenarnya, tetapi dia mengatakan seperti ini di saat posisiku adalah istri Yulianto Hua, apakah itu bukan disengajakan?

Dia masih menatapku dengan senyuman yang tidak enak dipandang mata, senyuman yang dipenuhi maksud lain, aku yakin dia datang ke sini hari ini bukan hanya untuk melakukan kunjungan rumah saja.

Aku tersenyum santai, "Oh iya? Suamiku adalah orang yang sangat ramah, jika dia benar-benar mengenal Nona Lin sebelumnya, dia hanya ingin berteman denganmu, itu merupakan sifat manusia semestinya. Kamu juga tahu bahwa pria sukses selalu berpikir bahwa mereka adalah yang terbaik, atau bisa jadi apakah kelakuan Nona Lin telah membuat suamiku salah paham bahwa kamu ingin mendekatinya seperti gadis-gadis lain yang ada di luar sana. Tetapi ini juga tidak mungkin, Nona Lin tidak kelihatan seperti yang lain."

Ekspresi wajahnya berubah, terbukti bahwa perlawanan yang aku lakukan sangat berhasil.

Aku teringat, kamu mengatakan bahwa suamiku mendekatimu, aku bahkan curiga kamu menggoda suamiku. Jika kamu memperlakukanku seperti itu, apakah aku akan diam saja tanpa melawanmu?

“Ngomong-ngomong, Nona Lin, kamu bilang kamu tidak ingat apa yang terjadi sebelumnya, ada apa dengan semuanya ini?” ​​Tanyaku.

Crystal Lin tidak ingat apa yang terjadi sebelumnya, Yulianto Hua juga membeitahuku agar tidak menyakiti Crystal Lin. Aku tidak mengerti, bagaimana aku bisa menyakiti Crystal Lin?

Lagipula, jika dia benar-benar tidak mengingat apapun, mengapa dia begitu sering bertemu denganku yang bahkan berujung menjadi guru sekolah anakku dan melakukan kunjungan langsung ke rumahku?

Aku tidak percaya pada kebetulan yang terlalu banyak seperti ini. Jika ada begitu banyak kejadian kebetulan, itu bisa saja dikatakan sebagai perencanaaan.

"Aku mengalami kecelakaan, aku tidak ingat beberapa hal di masa laluku. Jadi aku tidak memiliki kesan pada Tuan Hua, tetapi dia terus mengatakan bahwa dia ingin berterima kasih padaku, aku adalahseorang wanita yang lemah, bagaimana aku bisa membantu orang sukses seperti dirinya, kedengarannya tidak masuk akal."

Aku memperhatikan ekspresinya ketika berbicara, tetapi aku tidak tahu apakah dia mengatakan yang sebenarnya atau tidak.

Aku tidak tahu maksud dari pembicaraannya hari ini merupakan ancaman atau pengujian? Atau niat lain yang tidak ditangkap olehku?

“Jika kelakuan suamiku membuat dirimu kurang enak, aku akan membujuknya untuk tidak mengganggu Nona Lin lagi.” Kataku dengan ekspresi datar.

"Baiklah kalau begitu." Nada suara Crystal Lin juga datar.

Wakil Liu dan Melvin menghampiri kami,Wakil Liu mengatakan bahwa kunjungan rumah sudah selesai danmereka akan pamit.

Aku mengeluarkan dua kotak cokelat yang indah, memberikan kepada mereka masing-masing satu kotak sebagai hadiah.

Keduanya menolak dan mengatakan bahwa mereka tidak boleh menerima apapun dari orang tua murid, aku mengatakan bahwa ini adalah hadiah kecil, terimalah.

Setelah menolak beberapa kali, akhirnya mereka menerimanya.

Setelah mengantar mereka pergi, aku merasa sangat lega.

Segala sesuatu yang kelihatan seperti rutinitas pekerjaan, namun ada tujuan lain di balik semua ini, entah kenapa aku merasa ada yang aneh dan tidak nyaman di dalam hatiku.

Kekhawatiranku ternyata tidak meleset, Yulianto Hua pulang ke rumah dengan tatapan yang sangat marah, "Dasar wanita jalang, apa yang telah kamu lakukan pada Crystal Lin?"

Novel Terkait

The Great Guy

The Great Guy

Vivi Huang
Perkotaan
4 tahun yang lalu
 Habis Cerai Nikah Lagi

Habis Cerai Nikah Lagi

Gibran
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Cantik Terlihat Jelek

Cantik Terlihat Jelek

Sherin
Dikasihi
4 tahun yang lalu
Hei Gadis jangan Lari

Hei Gadis jangan Lari

Sandrako
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Demanding Husband

Demanding Husband

Marshall
CEO
4 tahun yang lalu
Hanya Kamu Hidupku

Hanya Kamu Hidupku

Renata
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Istri Direktur Kemarilah

Istri Direktur Kemarilah

Helen
Romantis
4 tahun yang lalu
Wanita Yang Terbaik

Wanita Yang Terbaik

Tudi Sakti
Perkotaan
4 tahun yang lalu