Nikah Tanpa Cinta - Bab 7 Menjebak

Melvin sedang duduk di tangga menungguku sambil memeluk mainan Transformers. Di sampingnya ada seorang perawat.

"Ibu," Melvin memanggilku sambil melompat kearahku.

Aku memeluknya dengan erat, aku merasa seperti mendapatkan kembali kebahagiaanku yang hilang dan membuatku merasa asalkan memiliki Melvin, semuanya tidaklah penting.

“Nona Yao, ada aku yang menjaga Melvin, anda tidak perlu khawatir,” kata perawat yang ada di samping.

“Bagaimana dengan biaya perawat?” pada tahap ini, aku harus memikirkan masalah uang.

"Anda tidak perlu khawatir Tuan Hua sudah membayarnya," kata perawat itu sambil tersenyum.

Dalam hati aku merasa bahagia dan bersyukur, jadi aku hanya bisa terus mengucapkan terima kasih.

Perawat mengatakan karena telah mendapat perintah dari Tuan Hua, dia sudah mengurus prosedur rawat inap Melvin. Dia meneleponku dan memintaku datang juga atas perintah Tuan Hua. Dia tidak memberitahuku dengan jelas di telepon juga atas perintah Tuan Hua. Begitu Melvin mendengar ibu akan datang, dia langsung bersikeras menungguku di depan pintu, oleh karena itu terjadilah kejadian di depan mataku ini.

Tuan Hua pasti Yulianto Hua . Jelas-jelas dia sudah menyelamatkan anakku, tetapi dia tidak memberi tahuku. Dia tidak hanya tidak memberi tahuku, dia bahkan tidak membiarkan perawat memberi tahuku dan membuatku khawatir.

Perawat membawaku ke kamar pasien tempat Melvin menginap. Pasien-pasien lain di kamar pasien sudah dipindahkan. Di atas tempat tidur yang kosong penuh dengan satu set mainan Transformers.

Ini adalah mainan yang sangat Melvin inginkan, di online mainan ini dijual seharga empat juta rupiah. Dengan kemampuan ekonomiku, aku benar-benar tidak sanggup membelikan mainan semahal itu untuk Melvin. Sekarang ada yang membelikan mainan ini untuknya.

“Melvin, bukankah ibumu mengajarimu, tidak boleh sembarangan menerima barang dari orang lain?” Kataku tegas.

Melvin terlihat sedih, "Aku juga mengatakan hal yang sama, tapi Paman Hua mengatakan dia bukan orang lain', dia adalah teman baik ibu, jadi aku menerimanya. Paman Hua juga mengatakan, kelak asalkan aku mendengar kata-kata ibu, dia akan membelikanku mainan apa pun yang aku inginkan. "

Entah kenapa hatiku tiba-tiba terasa hangat.

"Pokoknya kelak tidak boleh sembarangan menerima barang dari orang lain, kamu harus mendapatkan persetujuan dari ibu dulu," kataku tegas.

"Aku mengerti.” kata Melvin.

Setelah berbicara sebentar dengan anakku, saat ini, seorang staf rumah sakit masuk dan memberi tahuku enam puluh juta rupiah biaya medis yang dibayar sebelumnya seharusnya cukup untuk minggu ini, tetapi aku juga harus terlebih dulu menyiapkan biaya untuk minggu depan.

Hatiku kembali terasa berat. Anakku sudah ketemu, tetapi biaya pengobatan masih belum sepenuhnya terselesaikan.

Agak malaman, saat aku sedang menemani anakku di rumah sakit, Kris Wu tiba-tiba datang ke kamar pasien.

Di wajah kirinya ada memar yang terlihat jelas, sepertinya dia habis berkelahi.

Aku melindungi anakku dengan panik, "Kris Wu , apa yang ingin kamu lakukan? Jangan sakiti Melvin lagi."

"Hari ini aku datang untuk menjemputmu dan Melvin ke rumah untuk makan malam, sambil sekalian membahas perihal perceraian kita," kata Kris Wu .

Kris Wu berinisiatif mengusulkan perceraian, hal ini benar-benar di luar dugaanku.

Tapi hal ini juga sesuai dengan gayanya. Sekarang anakku sedang sakit, jika dia dan aku bercerai, kami ibu dan anak kita tidak akan membebaninya lagi.

"Mau bercerai, cerai saja. Makan malam tidak usah lagi," kataku dingin.

"Aku sudah menyiapkan banyak hidangan, anggap sebagai makan malam perpisahan. Berikan muka kepadaku." Kris Wu kembali berkata.

Tentu saja aku tidak ingin kembali ke rumah itu, tetapi Melvin yang berada di samping dengan sedih mengatakan dia ingin pulang untuk makan malam bersama ayahnya .

Aku tidak ingin membiarkan masalah orang dewasa membuat anak terlalu sedih. Setelah mendapat persetujuan dokter, kami pulang bersama Kris Wu .

Dia benar-benar sudah menyiapkan beberapa hidangan yang lezat. Ketika ibu mertuaku melihatku dan Melvin kembali, dia pergi keluar dengan raut wajah dingin, dan entah pergi ke mana.

Orang yang paling bahagia kami sekeluarga bisa makan bersama, adalah Melvin. Meskipun aku merasa kecewa kepada Kris Wu , tapi demi Melvin, aku berpura-pura tersenyum.

Kris Wu mengangkat gelas winenya, "Bagaimanapun kita adalah suami istri. Minum segelas dan anggap sebagai minuman perpisahan."

Aku tidak minum, tetapi dia terus membujukku, akhirnya aku minum. Lalu dia kembali membujukku meminum gelas yang kedua dan ketiga.

Perlahan-lahan, kepalaku sedikit pusing, tubuhku lemas, aku tidak bisa duduk dengan stabil, dan entah kenapa aku merasa gerah.

"Melvin, kamu bermain di luar. Ayah dan ibu ingin membicarakan sesuatu."

Kris Wu berkata, sambil mengangkatku dari kursi dan berjalan menuju kamar. Aku bisa melihat dengan jelas seringaian di sudut bibirnya.

Aku ingin memberontak, tetapi aku tidak bertenaga. Dan aku takut akan menakuti Melvin. Aku tidak punya pilihan selain membiarkannya membawaku ke kamar. Dia melempar diriku ke atas tempat tidur, lalu dia mulai menanggalkan pakaianku.

Komputernya menyala, dan kamera di sebelahnya yang berkedip juga menyala.

Menyadari dia memiliki maksud tidak baik, aku berteriak agar dia melepaskan diirku, aku berusaha memberontak, tetapi tangan dan kakiku tidak bertenaga, aku bahkan tidak memiliki kekuatan untuk bangun dari tempat tidur.

"Ivory Yao , apakah kamu pikir kamu berhasil pansos, aku tidak bisa melakukan apa-apa kepadamu? Berani-beraninya kamu menyuruh orang memukuliku! Bukankah Tuan Muda Keempat melindungimu, kalau aku merekam video seks mu, entah berapa banyak uang yang akan dia menghabiskan untuk membeli video itu? "Kris Wu berkata sambil tersenyum.

Aku panik dan marah, tetapi aku tahu aku harus menenangkannya dulu. Aku tidak boleh membiarkannya menyentuhku, apalagi merekam semua ini.

"Kris Wu , Melvin masih di luar. Jangan seperti ini. Bukankah yang kamu inginkan hanya uang, kita bisa membicarakannya," kataku setenang mungkin.

"Tidak ada yang perlu dibicarakan, Ivory Yao, kamu adalah wanita jalang, kamu berselingkuh, dan bahkan mencari orang memukulku, hari ini aku akan menidurimu! Lalu membuat pria selingkuhanmu menghabiskan uang untuk membeli video ini!" Kris Wu mulai melepaskan pakaiannya.

Novel Terkait

Love In Sunset

Love In Sunset

Elina
Dikasihi
5 tahun yang lalu
Bretta’s Diary

Bretta’s Diary

Danielle
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Love And Pain, Me And Her

Love And Pain, Me And Her

Judika Denada
Karir
4 tahun yang lalu
Cutie Mom

Cutie Mom

Alexia
CEO
5 tahun yang lalu
Mr. Ceo's Woman

Mr. Ceo's Woman

Rebecca Wang
Percintaan
4 tahun yang lalu
Waiting For Love

Waiting For Love

Snow
Pernikahan
5 tahun yang lalu
Istri Yang Sombong

Istri Yang Sombong

Jessica
Pertikaian
5 tahun yang lalu
Menantu Bodoh yang Hebat

Menantu Bodoh yang Hebat

Brandon Li
Karir
4 tahun yang lalu