Nikah Tanpa Cinta - Bab 140 Sesuai keinginanmu

Rick Chen mengantarku pulang ke komplek perumahan dulu ku dan menyuruhku untuk memperhatikan keselamatan dan menghubunginya jika terjadi sesuatu.

Aku naik ke atas dan berbaring di sofa untuk beristirahat, merasa kembali seperti semula.

Menikah dengan Yulianto Hua memang telah mengubah kehidupan materiku, tetapi juga membawa ku pada bahaya dan kecemasan yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Jika seseorang ingin mendapatkan sesuatu, maka mereka pasti akan kehilangan sesuatu.

Aku harus memikirkannya, apa yang harus aku lakukan selanjutnya?

Aku mengambil ponselku, dan mulai melihat berita.

Aku harap aku dapat melihat berita dari Keluarga Hua, dan kemudian memutuskan langkahku selanjutnya.

Akhirnya, aku menemukan Yulianto Hua berada dalam pencarian utama, karena dia tertangkap mencoba gaun pengantin dengan seorang wanita di toko gaun pengantin, dan wanita itu tentu saja adalah Crystal Lin.

Ini berita besar. Dulu, ada rumor bahwa Yulianto Hua memiliki selingkuhan. Sekarang rumor itu benar adanya, dan selingkuhan itu akan segera dinikahi olehnya.

Aku membuka gambar itu dan memperbesarnya. Benar sekali itu Crystal Lin. Lumayan juga.

Kebencian di hatiku bangkit kembali.

Aku sedang menderita disuatu tempat, tetapi dia dan Crystal Lin pergi untuk mencoba gaun pengantin? Aku benar-benar sudah dibuang, ini terlalu kejam.

Aku memang orang biasa, alasan mengapa Erika Feng begitu keras mengusir ku juga karena dia merasa bahwa keberadaan ku akan memperkuat kekuasaan Yulianto Hua, dan menjadi ancaman bagi keluarga Feng, jadi dia tidak ragu menggunakan cara itu untuk mengkhianatiku.

Dapat dikatakan bahwa alasan mengapa aku begitu sengsara adalah karena Yulianto Hua.

Tapi dia baik-baik saja. Ketika aku hilang, dia malah pergi untuk mencoba gaun pengantin dengan wanita lain, dia sangatlah tidak sabar. Aku benar-benar tidak bisa menerima ini.

Jika Yulianto Hua menikahi wanita lain, maka aku akan keluar, Erika Feng tidak harus berurusan denganku, karena aku sudah tidak memberikan ancaman sama sekali padanya. Jika iya, apa yang harus aku khawatirkan?

Aku juga ingin ribut dengan Yulianto Hua, kalau dia memutuskan menikah dengan Crystal Lin, maka berikan anakku padaku.

Aku ingin membawa anakku meninggalkan Shanghai.

Aku turun dan naik taksi ke Maple Garden.

Kak Yulie berteriak saat dia membuka pintu dan melihatku, lalu berbalik dan masuk sambil berteriak, "Tuan, Tuan, Nyonya sudah kembali!"

Melvin berlari dengan cepat. Aku menyapanya dan memeluknya erat-erat didalam pelukanku. Dia tidak menangis, tetapi malah bertanya padaku, "ibu, kamu kembali dari perjalanan bisnis?"

Ini menunjukkan bahwa Yulianto Hua menjelaskan padanya bahwa aku tidak dirumah akhir-akhir ini karena aku sedang dalam perjalanan bisnis.

Tentu saja aku tidak akan memberitahunya, bahwa aku hampir tidak bisa kembali menemuinya.

Yulianto Hua yang telah berganti pakaian santai juga keluar, berdiri di lantai dua sambil menatapku.

Tatapan matanya sedikit bingung, dan ekspresi wajahnya tidak begitu jelas. Tapi dia tidak turun, dia berdiri di sana menatapku sebentar, lalu berbalik dan kembali ke kamar.

Aku bermain-main dengan Melvin sebentar, lalu mengajaknya mandi dan berganti pakaian, saat dia selesai sudah waktunya untuk makan malam.

Didalam hatiku, sebenarnya aku berharap Yulianto Hua dengan penuh semangat menanyakan kemana saja aku pergi, tapi ternyata tidak. Dia merasa seperti semua ini tidak pernah terjadi. Dia makan dengan normal dan dengan normal berbicara dengan Melvin, menatap mataku dengan tatapan biasa, seolah-olah aku tidak menghilang sama sekali selama beberapa hari.

Hatiku semakin dingin.

Setelah makan malam, Yulianto Hua kembali keruang kerjanya untuk bekerja lembur.

Aku bermain dengan Melvin lagi dan menjelaskan padanya mengapa aku tidak menghubunginya hari ini dan mengapa aku tidak pulang. Tentu saja, itu semua adalah kebohongan.

Dunia anak terlalu sederhana, aku tidak bisa membiarkan dia melihat sisi gelap lebih awal.

Setelah menidurkan Melvin, aku pergi ke ruang kerja Yulianto Hua.

Aku mengetuk pintu dengan lembut, setelah dia berkata silahkan masuk, aku membuka pintu dan masuk.

Ketika kamu tahu bahwa orang lain tidak peduli dengan kamu lagi, sebenarnya kamu tidak perlu takut.

Karena jika hati seseorang tidak dengan kamu lagi, tidak peduli bagaimana kamu memohonnya, kamu hanya merugikan diri mu sendiri.

Yang disebut cinta adalah dua orang yang saling ketertarikan dan mengagumi, bukan yang kuat mengasihani yang lemah.

Jika berlandaskan kasihan, apakah itu orang yang mengasihani atau orang yang dikasihani, mereka akan lelah, dan cepat atau lambat hubungan ini akan berakhir dengan buruk.

Yulianto Hua mengangkat kepalanya, raut wajahnya yang terukir di bawah cahaya masih terlihat tampan, tapi ekspresi dingin di matanya membuatku ragu untuk berbicara dengannya.

“Kenapa kamu tidak bertanya kemana saja aku selama beberapa hari ini?” Saat aku mengatakan ini, aku benar-benar marah. Bagaimanapun, aku diperlakukan seperti itu oleh Erika Feng karena dia.

Kalau bukan karena dia, aku seorang wanita biasa ini, tidak mungkin bisa mengenal istri kaya seperti Erika Feng, apalagi dianiaya olehnya.

Yulianto Hua tidak memiliki perasaan terhadap ku lagi, setidaknya dia mengucapkan salam?

“Bukankah kamu sudah menulis dengan sangat jelas di surat cerai itu?” Kata Yulianto Hua dingin.

Dalam akta cerai yang ku salin, tertulis dengan jelas, bahwa aku mengakui tidak memiliki perasaan terhadap Yulianto Hua, dan aku mengaku suka pada Julian Tsu, aku merasa tidak puas dengannya, jadi aku ingin pergi.

"Kamu tidak pernah curiga itu palsu?"

“Mengapa aku harus curiga?” Yulianto Hua bertanya dengan suara dingin.

Aku tertawa sinis, "Betul, kenapa kamu harus curiga? Aku baru saja memenuhi keinginanmu. Aku berinisiatif untuk pergi dan menulis surat perceraian, agar meringan tugasmu. Jadi kamu bisa segera mencoba gaun pengantin dengan orang lain dan bersiap untuk menikahi wanita cantik."

Yulianto Hua mengecilkan matanya, "jika menurutmu begitu, ya tidak apa-apa."

Aku merasa seperti ingin meledak, dan hati ku menjadi semakin dingin.

Hari ketika aku dikurung di kuil, aku sebenarnya sangat merindukannya di tengah malam, aku ingin dia melindungi ku dan ingin dia mencintai ku.

Tetapi itu hanya pemikiranku saja, faktanya tidak ada.

"Kalau begitu aku tidak perlu menyampaikan apa-apa lagi. Lagi pula, aku sudah menulis surat perceraian itu, dan kamu bisa menandatanganinya." Aku juga berkata dengan dingin.

“Lalu kenapa kamu kembali lagi?” Yulianto Hua bertanya padaku.

"Aku pulang untuk melihat anakku, tidak boleh?"

“Kalau begitu setelah melihat anakmu kamu tidak pergi?” Suara Yulianto Hua terdengar lebih dingin.

Aku seperti tercekik dan tidak dapat berbicara. Lalu aku berbalik dan pergi. Walaupun aku harus menjadi orang jalanan sekalipun, aku tidak akan tinggal disini dan dimarahi olehnya.

Tetapi beberapa detik kemudian, aku berubah pikiran lagi.

Jika aku pergi begitu saja, bukankah penderitaanku selama ini akan sia-sia? Ketika Yulianto Hua ingin menikah denganku, ia langsung nikahi ku saja, tapi sekarang dia ingin berpisah? Dia mengusirku keluar, apa-apaan ini?

“Lalu apakah sekarang hubungan pernikahan kita masih ada?” Tanyaku pada Yulianto Hua.

"Apa yang ingin kamu katakan?"

"Jika hubungan pernikahan kita masih ada, kamu punya hak apa untuk mengusirku? Jika hubungan pernikahan kita sudah tidak ada, maka aku akan mengambil anakku."

"Terlepas dari hubungan pernikahan, kamu tidak bisa mengambil anak itu pergi. Itu adalah anak dari keluarga Hua, apa hak mu mengambilnya? Kemana kamu akan membawanya? Pergi ke Kota Y?"

"Dia bukan anakmu, dia anakku. Aku yang membesarkannya sampai dia berumur tiga tahun. Apakah kamu pernah merawatnya? Kenapa kamu datang-datang langsung ingin merebut anakku? Yulianto Hua, saat dia baru belajar berbicara dan belajar berjalan, kamu kemana saja? "

Kata-kataku sepertinya menyakitinya, dan dia menatapku dengan dingin tanpa berbicara.