Nikah Tanpa Cinta - Bab 82 Bukan Sesuatu Yang Istimewa

Aku sangat antusias dan juga ketakutan begitu keluar dari kantor Hendra Hua.

Ini tentu saja merupakan kesempatan yang sangat baik untukku, kesempatan untukku berhasil masuk ke dalam keluarga Hua.

Tetapi jika aku tidak melakukannya dengan baik, maka aku tidak hanya akan kehilangan mukaku, tetapi juga muka Yulianto Hua, maka dia akan semakin membenciku, dan dia bisa menyingkirkanku juga.

Karena itu, peluang dan risiko ini benar-benar berdampingan. Jika ingin bertukar lebih banyak manfaat, maka kita harus menanggung risiko yang lebih besar.

Aku bukanlah orang yang sangat ambisius, tetapi pernikahanku selama tiga tahun dengan Kris Wu, membuatku tahu apa arti dari pasangan miskin.

Tanpa dukungan fondasi ekonomi, semua kebahagiaan terasa kosong. Seperti lukisan kue yang tergantung di dinding, hanya bisa dibayangkan saja, tapi tak pernah benar-benar disentuh.

Kemiskinan tidak bisa menahan pukulan yang tidak terduga, seperti keterasingan dan ketidakberdayaanku ketika Melvin sakit, jadi demi anak dan aku sendiri, aku harus mengambil setiap kesempatan yang membuatku bisa mengubah nasib hidupku.

Kembali ke Maple Garden, aku mulai mengerjakan pekerjaan ruma lagi untuk memahami Haicheng Telecom tempat aku akan bekerja.

Ini adalah cabang anak Hua's Inter Company di bawah pimpinan Yulianto Hua dan cabang terbesar Hua's Inter Company.

Di antara informasi yang Yulianto Hua berikan kepadaku, sebagian besar tentang Haicheng Telecom juga, aku memelajari beberapa informasi dengan cermat dan menemukan bahwa Yulianto Hua benar-benar sangat luar biasa. Ketika ia mengambil alih cabang ini, perusahaan itu masih dalam keadaan rugi, tetapi hanya dalam beberapa tahun, di bawah reformasi dan penyesuaiannya yang penuh keberanian, perusahaan mengubah kerugian menjadi keuntungan dan menjadi bagian Hua's Inter Company yang paling utama.

Orang yang begitu baik ini malah dikeluarkan dari dewan direktur. Alasannya adalah dia tidak memiliki terlalu banyak saham, karena dia sudah pernah berada di penjara, jadi dia selalu dikeluarkan dari inti kekuasaan Hua’s Inter Company.

Tapi dia tidak berkecil hati, dia masih aktif mengerjakan sepertiga are tanah yang diberikan Hua’s Inter Company, dan dari waktu ke waktu terus berkembang juga.

Sebenarnya aku sangat terkejut. Karena, aku tidak menyangka, Yulianto Hua masih bisa sesabar itu.

Di mata orang lain, dia sangat panas dan terbuka, tetapi sejauh menyangkut masalah ini, bukankah dia begitu kesepian dan sabar?

Dia seperti seorang pangeran yang diperas, sudah memberikan kontribusi signifikan bagi dinasti Hua’s Inter Company, tetapi tidak pernah diakui.

Aku tidak percaya, dalam hatinya bisa tidak memiliki dendam apa pun. Dia pasti selalu menahannya, menunggu kesempatan yang pas.

Ini memberiku pemahaman baru tentang Tuan Muda Keempat. Dari waktu ke waktu aku semakin merasa pria ini sangat tak terduga.

Ketiga langit sudah agak malam, aku menerima telepon dari Manajer saat aku bekerja dulu. Dia berkata dengan gembira bahwa semua karyawan perusahaan sudah menerima email dari kantor pusat. Direktur penjualan yang baru ternyata adalah aku. Menyelamati diriku sudah menjadi bosnya, memintaku untuk lebih perhatian kepada mereka ke depannya nanti.

Karena semua email sudah di kirim ke banyak orang, bahkan jika departemen personalia sudah selesai mengurusnya, jabatan direkturku ini sudah resmi secara formal dari perizinan Hendra Hua.

Kemudian, aku menerima telepon lagi dari seorang gadis. Dia memperkenalkan dirinya bernama Irene Zeng. Dia adalah asisten baruku. Dia mengatakan bahwa ketua memintanya untuk menghubungiku, membahas beberapa pekerjaan juga.

Hendra Hua benar-benar mengatur semuanya dengan sangat hati-hati. Aku mengudara sebagai direktur dan tidak terbiasa dengan lingkungan kerja, jadi dia langsung mengatur asisten untukku. Sehingga aku akan terbiasa dengan lingkungan kerja dan karyawan lainnya. Jadi, saat aku sudah resmi mulai bekerja nanti, aku tidak akan banyak bertanya seperti seorang idiot.

Di sebuah kedai kopi di dekat Haicheng Telecom, aku bertemu dengan rekan kerja baruku, Irene Zeng, seorang gadis cantik yang tampak seusia denganku. Ia mengenakan pakaian profesional dan terlihat seperti elit profesional.

"Direktur Yao, aku adalah asistenmu, Irene Zeng." Dia memperkenalkan dirinya, "Senang bekerja dengan Anda."

Aku tertegun selama beberapa menit sebelum menyadari ia memanggilku 'Direktur Yao'. Nama panggilan ini membuatku tertekan.

"Halo, Ivory Yao." Aku tersenyum dan mengulurkan tangan untuk berjabat tangan dengannya, "Kedepannya mohon bimbingannya ya."

Irene Zeng tertawa, "Direkturlah yang membimbingku, itu baru betul. Direktur adalah bosku sekarang."

"Saling membimbing. Aku tidak tahu apa-apa, tidak punya pengalaman dalam manajemen senior juga. Aku ada di posisi ini karena hubungan keluarga dengan Yulianto Hua. Jadi urusanku, pasti akan tergantuk padamu." Aku menertawakan diriku sendiri.

"Tidak, kita semua sudah melihat video pidatomu di rapat pemegang saham. Hebat sekali. Felicia Chen, yang selalu tak bisa terkalahkan, benar-benar idola kami. Sebagian besar rekan kerjaku di perusahaan sudah mengenal Direktur sekarang. Kami sangat senang Direktur bisa menjadi direktur baru kami."

Ini mengejutkanku, aku tidak menyangka aku begitu populer juga di perusahaan ini. Hal ini merupakan hal yang baik juga.

Irene Zeng memberiku map kertas, "Ini adalah informasi yang diminta oleh ketua untuk aku persiapkan. Direktur bisa memelajarinya terlebih dahulu. Kalau ada yang tidak begitu jelas, silakan tanya langsung saja kepadaku."

Aku menerima map itu dan berpikir aku harus begadang semalaman untuk mempelajari materi lagi, "Coba ceritakan tentang bos besar kita, Yulianto Hua?"

Irene Zeng tertegun, "Bukankah CEO Hua adalah suamimu? Masih perlu aku perkenalkan?"

"Yulianto Hua yang kuketahui hanya ada dalam hidupnya, dan aku ingin tahu Yulianto Hua di tempat kerjanya bagaimana." Kataku sambil tersenyum.

Irene Zeng juga tertawa, "Apakah kamu benar-benar ingin memahaminya?"

"Kenapa, kamu tidak mengerti Yulianto Hua di tempat kerja? Apa ia tak tertahankan?" Aku balik bertanya sambil tertawa.

"Kamu harus mendengarkan kebenarannya, tetapi kebenaran mungkin membuatmu tidak nyaman." Irene Zeng ragu-ragu.

"Tidak apa-apa, bahkan jika aku mengatakan yang sebenarnya, aku seharusnya tidak akan sampai merasa tidak nyaman."

"CEO Hua... Harus bagaimana membicarakannya ya, posisinya di perusahaan ini bagaikan dewa." Ucap Irene Zeng.

"Dewa?" Aku bertanya-tanya apa maksud perkataannya, "Kenapa dewa, apa karena dia sangat hebat?"

"Mungkin Direktur juga tahu bahwa sebelum CEO Hua mengambil alih perusahaan, perusahaan berada di ambang kerugian. Tetapi setelah CEO Hua menjabat, seluruh situasi langsung terbalik. Maka sistem kesejahteraan seluruh perusahaan juga sudah banyak meningkat, kesejahteraan karyawan pun membaik lagi. Ditambah penampilan CEO Hua, mungkin agak salah untuk mengatakan ini di depan Direktur, tetapi kenyataannya adalah CEO Hua penampilannya memang terlalu tinggi, dan tidak ada rekan kerja wanita di perusahaan yang tidak menyukainya. Rekan kerja pria semuanya mengaguminya, rekan kerja wanita menyukainya, kalau bukan dewa, apa lagi?"

Aku menghela nafas lega, wajah Yulianto Hua memang sangat indah, aku bisa membayangkannya, tapi aku tidak menyangka akan berlebihan seperti ini.

Aku hanya bercanda, "Jadi, jika aku bergabung dengan perusahaan, apakah aku akan dianggap sebagai musuh oleh mayoritas rekan kerja wanita?" Karena aku sendirian memonopoli dewa mereka."

"Tidak begitu juga. Sebagian besar rekan kerja wanita yang menyukai CEO Hua sebagai rasa suka kagum saja, tidak akan ada pemikiran lainnya. Ini yang disebut orang saling mencintai harus didukung, Direktur adalah istri CEO Hua, kami akan lebih mendukungmu, tidak akan sampai membenci." Ucap Irene Zeng sambil tersenyum.

Aku tertawa juga, "Baguslah kalau begitu. Menurutmu, apa masih ada hal lain yang harus aku perhatikan?"

"Oh betul, Direktur harus berhati-hati dengan Wakil Presiden Feng. Paling harus berhati-hati itu hanya kepada dia saja."

"Wakil Presiden Feng? Orangnya seperti apa? Kenapa harus berhati-hati padanya?"

"Namanya Keith Feng, keponakan istri ketua. Dia dulunya Manger Haicheng Telecom. Kinerjanya sangat buruk. Kemudian, CEO Hua mengambil alih pekerjaannya. Dia selalu mengatakan itu kesuksesan perusahaan adalah karena kerja keras dirinya. Dia juga sangat kuat di perusahaan. Karena hubungannya dengan istri ketua, sebagian besar manajer tidak berani menyinggung dia atau bahkan malah memuji-mujinya."

Aku mengerti, Keith Feng ini adalah orang Erika Feng.

Orang-orang yang termasuk dalam kategori 'sekutu', yang memberikan pengaruh nepotisme.

Tanpa diduga, Hua's Inter Company sangat rumit sekali di dalamnya.

Tiba-tiba, aku merasa Hendra Hua membiarkanku memasuki Haicheng Telecom, yang benar-benar sesuatu yang istimewa.

"Lalu dia atau Yulianto Hua, siapa yang lebih berpengaruh di perusahaan?" Tanyaku.

"Tentu saja CEO Hua. CEO Hua adalah seseorang yang benar-benar bisa melakukan sesuatu, Keith Feng bergantung pada hubungan, ditambah senioritasnya, memiliki kelompoknya sendiri, dan sering bergaul dengan beberapa eksekutif. Pengaruhnya tidak kecil. Menurut perkiraanku, dia tidak akan senang Direktur sudah bergabung dengan Haicheng Telecom. Dia mungkin saja akan membuatmu tersandung, jadi Direktur harus berhati-hati."

"Baik, aku mengerti. Terima kasih, aku harap kita akan memiliki kerjasama yang menyenangkan. Yang pasti, aku tidak akan memperlakukanmu dengan buruk."

"Terima kasih, Direktur Yao." Irene Zeng tertawa, ada dua lesung pipit yang indah di pipinya.

Setelah mengobrol sebentar, aku pun kembali dengan mobilku.

Aku tidak menyangka Yulianto Hua akan kembali, tetapi ekspresi wajahnya agak jelek, "Aku dengar kantor pusat menunjukku untuk mengesahkan direktur penjualan baru. Marganya Yao, satu nama denganmu?"

Aku agak kesal karena dia pergi pada tengah malam lalu menghilang selama dua hari. Jadi dia menjawab dengan ringan: "Direktur penjualan itu aku. Mohon bimbingannya, CEO Hua."

"Kamu masih mampu ya, ternyata sudah diletakkan oleh kakek di sampingku, sebenarnya apa yang ingin kamu lakukan?"

Novel Terkait

Pejuang Hati

Pejuang Hati

Marry Su
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Back To You

Back To You

CC Lenny
CEO
4 tahun yang lalu
This Isn't Love

This Isn't Love

Yuyu
Romantis
4 tahun yang lalu
Cintaku Yang Dipenuhi Dendam

Cintaku Yang Dipenuhi Dendam

Renita
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
Penyucian Pernikahan

Penyucian Pernikahan

Glen Valora
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Eternal Love

Eternal Love

Regina Wang
CEO
4 tahun yang lalu
Cinta Tapi Diam-Diam

Cinta Tapi Diam-Diam

Rossie
Cerpen
5 tahun yang lalu
Unlimited Love

Unlimited Love

Ester Goh
CEO
4 tahun yang lalu