Nikah Tanpa Cinta - Bab 276 Jatuh terluka
Aku hampir lupa kalau Ivana Hua juga seorang wanita perkasa dan memiliki temperamen yang buruk, bagaimana mungkin dia bisa sabar menghadapi Felicia Chen yang begitu provokatif dan pemfitnah.
Felicia Chen sedikit bingung karena dipukuli, dia bereaksi setelah terdiam beberapa saat, lalu menunjuk ke arah Ivana Hua sambil berteriak, "Beraninya kamu memukulku ?"
"Jika aku tidak ada hubungan dengan keluarga Hua, kamu lebih tidak ada hubungan dengan keluarga Hua. Apakah aku adalah gadis terlantar atau bukan, itu tidak ada hubungannya denganmu." Kata Ivana Hua dengan dingin.
"CEO Yao, kenapa kamu berada di sini ? Dengan siapa kamu bertengkar ?"
Pada saat ini, seorang pria datang kemari, pria tampan dengan bibir merah dan gigi putih itu adalah Jerry Wang.
Aku tidak bisa menahan cemberut, situasi saat ini cukup berantakan, dan semakin rumit dengan hadirnya pria itu.
Aku memberi isyarat kepadanya untuk tidak membuat keributan, dan berkata kepada Ivana Hua, "Kak, mari kita pergi."
"Beraninya kamu pergi setelah memukul kak Chen ? Dasar wanita tidak tahu diri, apakah kamu tidak mau hidup !" Kedua pria yang dibawa oleh Felicia Chen itu jelas tidak mengetahui identitas Ivana Hua. Jika mereka tahu bahwa Ivana Hua adalah nona tertua dari keluarga Hua dan merupakan kakak yang paling disayangi oleh Yulianto Hua, maka meskipun adanya dukungan dari Felicia Chen, aku khawatir mereka tidak akan berani membuat kesalahan seperti ini.
Ivana Hua mengangkat tangannya, dan menampar wajah pria itu. Seorang wanita cantik seperti Ivana Hua memukuli orang tanpa ampun, tidak mengherankan jika dia memang saudara dari Yulianto Hua.
Pria yang dipukuli itu menjadi malu, dia bergegas menghampiri Ivana Hua dan ingin memukulinya, lalu aku segera berdiri di depan Ivana Hua, "Berhenti, beraninya kalian mengganggunya, apakah kalian tahu siapakah dia ?"
"Jika dia menyinggung kak Chen, siapapun dia, harus dihajar." Pria itu menunjukkan kesetiaannya kepada Felicia Chen.
“Dia adalah kakak dari Yulianto Hua, jika kalian berani berbuat sesuatu terhadapnya, maka tuan muda keempat akan menghancurkan kalian, percaya atau tidak ?" Teriakku dengan tajam.
Sungguh menyedihkan ketika memikirkan bahwa pria itu begitu menyakitiku, dan aku harus menggunakan namanya untuk menakut-nakuti orang lain pada situasi kritis. Tetapi jika aku tidak menyebut nama Yulianto Hua, aku khawatir Ivana Hua akan dipukuli oleh kedua pria itu. Sehebat apapun Ivana Hua, dia tetaplah seorang perempuan, bagaimana mungkin dia bisa mengalahkan kedua pria itu.
Dan cara ini sangat efektif, saat kedua pria itu mendengar nama Yulianto Hua, mereka mulai ragu-ragu.
Bahkan Felicia Chen tahu bahwa Ivana Hua tidak bisa diganggu, oleh sebab itu, dia menunjuk ke arahku sambil memarahiku, "Hajarlah wanita jalang ini, dia yang memprovokasi segalanya terlebih dahulu."
Begitu kedua pria itu mendengar bahwa boleh menghajarku, mereka menyimpan kembali rasa malu mereka karena tidak berani berbuat sesuatu terhadap Ivana Hua, lalu bersiap untuk menghajarku.
Jerry Wang yang mengenakan sweter putih mendadak datang dan berdiri di depanku, "Siapa yang berani mengganggu CEO Yao kami !"
Jerry Wang adalah tipe pria yang lebih segar dan tampan daripada pria selebriti di drama. Pria seperti dia disukai oleh wanita, namun membuat iri pria lain. Kedua pria yang mengikuti Felicia Chen juga cukup lembut dan sedikit menarik, tetapi jika dibandingkan dengan Jerry Wang, seketika menjadi terkalahkan.
Kemungkinan kedua pria yang sudah penuh dengan hati yang iri, ditambah melihat Jerry Wang ingin melindungiku, tentunya mereka akan melampiaskan semua amarah kepadanya.
Hampir tidak ada tanda-tanda peringatan, kedua pria itu mengepung Jerry Wang dan menghajarnya.
Jerry Wang memiliki paras yang tampan, namun seperti gadis besar ketika dalam perkelahian. Meski memiliki keberanian yang terpuji, kemampuan tempurnya sangat lemah, tetapi kemampuan bertahannya sangat kuat, dia menyuruh kami lari sambil melawan kedua pria itu.
Ivana Hua mengambil sebotol anggur dan membenturkannya ke kepala seorang pria, botol tersebut mengenai kepala seorang pria, isi dalam botol terciprat ke mana-mana, pria itu pun terjatuh.
Wajah cantik Ivana Hua menunjukkan ekspresi mengerikan, "Siapa yang berani menghajarnya lagi, aku akan membunuhnya !"
Ini sangat hebat. Nona besar tidak hanya melukai seseorang, namun juga mengeluarkan kata-kata tajam. Pada situasi kritis, Ivana Hua menunjukkan kualitas sebenarnya dari seorang pahlawan wanita !
Pria yang satu lagi ketakutan ketika melihat rekannya telah dipukul jatuh, lalu melihat Felicia Chen, tidak tahu harus bagaimana, apakah harus meneruskan perkelahiannya atau berhenti.
Felicia Chen mungkin juga belum pernah melihat penampilan garang Ivana Hua. Felicia Chen juga sedikit ketakutan, dia tahu benar bahwa Ivana Hua tidak bisa diganggu gugat. Jika terjadi sesuatu pada Ivana Hua, dia juga tidak bisa mempertanggung jawabkan pada Yulianto Hua.
Perlu diketahui bahwa Yulianto Hua yang saat ini bukan lagi orang yang tersingkirkan dari inti kekuasaan, dia yang sekarang adalah ketua dari Hua's Inter Company, dan juga merupakan orang nomor satu di Hua's Inter Company, serta merupakan orang besar di komunitas bisnis Shanghai.
"Siapa yang berkelahi ?"
Di saat kedua pihak tidak ada yang mau mengalah, pihak polisi datang. Tidak tahu apakah pemilik bar yang melapor polisi atau tamu lain yang tidak tahan melihat keributan ini sehingga melapor polisi.
Ivana Hua masih memegang botol yang setengah pecah di tangannya, jika dilihat, dia seperti pelaku utama dalam perkelahian ini. Polisi itu menatap Ivana Hua, "Kamu galak juga ya, melukai seseorang ? Ikutlah dengan kami !"
"Dan dia." Felicia Chen menunjuk ke arahku. "Dialah yang menyebabkan semua ini terjadi, dia adalah pelaku utama. Dia memang seorang tahanan, tidak tahu kenapa dia bisa keluar."
Mata polisi itu bersinar ketika mendengar hal tersebut, mungkin polisi itu merasa beruntung mendapati seorang buronan yang kabur dari penjara di saat sedang mengurusi kasus keamanan, merasa bahwa kesempatan untuk melakukan pelayanan yang bermanfaat telah tiba, dan sedikit bersemangat.
"Keluarkan kartu identitasmu." Kata polisi itu sambil menatapku.
Aku membalik tas dengan perlahan, dan menyerahkan kartu identitasku kepadanya. "Pak polisi, kedua pria inilah yang membuat masalah, kami minum-minum di sini, merekalah yang datang dan memukuli kami."
"Berhentilah berbicara omong kosong, ikutlah dengan kami." Kata polisi itu.
"Merekalah yang memukuli orang, mengapa kamu tidak menangkap mereka?" Tanya Ivana Hua.
"Kamu juga ikut dengan kami, beraninya kamu menggalakiku ! Dan kalian, semua ikut denganku untuk melakukan penyelidikan." Kata polisi itu kepada Felicia Chen dan yang lainnya.
"Kamu polisi di wilayah mana, suruhlah pemimpinmu berbicara denganku." Kata Felicia Chen dengan cemberut.
Polisi itu sedikit ragu ketika mendengar nada bicaranya, "Siapa kamu, mengapa kamu ingin berbicara dengan pemimpin kami ? Bicarakanlah setelah tiba di kantor polisi."
"Beritahu kepada pemimpin kalian, namaku adalah Felicia Chen, walikota Chen adalah ayahku." Felicia Chen mengungkapkan identitasnya, ini benar-benar sombong, sekarang sudah sedikit generasi kedua seperti dia yang dengan sombong dan terbuka menggunakan identitas ayahnya untuk menekan orang-orang.
Tentu saja polisi itu tidak mengenal Felicia Chen, tetapi begitu mereka mendengar 'Walikota Chen*, mereka sudah tahu apa yang harus dilakukan.
"Pemimpin kami sudah pulang bekerja, aku akan melapor kepadanya besok jika ada sesuatu. Temanmu terluka, kamu bisa membantunya membalut terlebih dahulu, bawalah ketiga orang ini pergi."
Sikap polisi itu segera berubah, mereka juga tidak menangkap Felicia Chen dan kedua pria itu, hanya membawaku, Ivana Hua dan Jerry Wang.
Inilah yang disebut bertindak berdasarkan kedudukan.
Melihat identitasnya dapat memberi efek baik, Felicia Chen tampak bangga. "Orang-orang ini harus dihukum berat, terutama wanita itu. Kamu harus memeriksanya dengan teliti perihal bagaimana dia bisa keluar dari penjara."
Wanita yang dimaksud Felicia Chen, tentu saja adalah aku. Pikirku dalam hati bahwa masalah ini pasti sangat merepotkan, meskipun aku memiliki sertifikat pelepasan, tetapi aku tidak tahu hubungan seperti apa yang dulu digunakan Julian Tsu untuk mengeluarkanku, tidak tahu apakah dengan cara yang licik atau tidak, namun kebanyakan pasti ada menggunakan cara licik.
Jika aku benar-benar masuk penjara lagi, begitu aku diperiksa, mungkin saja Julian Tsu akan terlibat, mungkin juga akan melibatkan orang yang bekerja sama dengan Julian Tsu untuk membebaskanku.
Novel Terkait
Loving The Pain
AmardaMy Lady Boss
GeorgeAwesome Guy
RobinThe Gravity between Us
Vella PinkyMy Cold Wedding
MevitaTakdir Raja Perang
Brama aditioCinta Yang Berpaling
NajokurataNikah Tanpa Cinta×
- Bab 1 Menjual diri
- Bab 2 Kembali bertemu
- Bab 3 Aku bukan pelacur
- Bab 4 Tuan Muda Keempat
- Bab 5 Aku tidak bersedia
- Bab 6 Kamu sungguh keterlaluan
- Bab 7 Menjebak
- Bab 8 Bingung
- Bab 9 Pengaruh obat
- Bab 10 Dia akan segera datang
- Bab 11 Bodoh
- Bab 12 Kamu bisa memukul wajahku?
- Bab 13 Manipulasi
- Bab 14 Lakukanlah sesukamu
- Bab 15 Dibodohi lagi
- Bab 16 Sesuka hati
- Bab 17 Anak-anak orang kaya
- Bab 18 Jamua Malam Keluarga
- Bab 19 Hujan Malam
- Bab 20 Rahasia lantai atas
- Bab 21 Punyaku?
- Bab 22 Tidak Rela Untuk Berpisah Juga Suatu Kesalahan
- Bab 23 Memerankan Karakter Seperti Apa
- Bab 24 Hadiah
- Bab 25 Dalam Hujan Lebat
- Bab 26 Luka hati
- Bab 27 Mengapa ?
- Bab 28 Musuh
- Bab 29 Apakah hanya berani menyakiti wanita ?
- Bab 30 Apakah aku kalau bukan kamu
- Bab 31 Katakan sekali lagi
- Bab 32 Sedekah
- Bab 33 Kegelisahan
- Bab 34 Kunjungan rumah
- Bab 35 Jebakan
- Bab 36 Serangan Balik
- Bab 37 Meminta Tolong
- Bab 38 Masa Lalu
- Bab 39 Sifat Aslinya
- Bab 40 Mengekspos
- Bab 41 Kenapa kamu begitu berkeringat?
- Bab 42 Aku tidak menyukaimu
- Bab 43 lepaskan
- Bab 44 Bukan Aku
- Bab 45 Sungguh Galak
- Bab 46 Bukti
- Bab 47 Tidak bisa membedakan mana yang benar dan salah
- Bab 48 Pria yang banyak rahasia
- Bab 49 Tidak bisa melihat orang dari penampilan
- Bab 50 Kejam
- Bab 51 Panggil Ayah
- Bab 52 Masuk akal
- Bab 53 Semakin antusias
- Bab 54 Kebetulan
- Bab 55 Maksudnya bukan seperti ini
- Bab 56 Tidak Mudah Terprovokasi
- Bab 57 Memegang Janji
- Bab 58 Dalam Hati Merasakan Kesenangan
- Bab 59 Tampaknya Mengerti
- Bab 60 Adanya Rasa Egois
- Bab 61 Kekuatan Yang Tidak Kecil
- Bab 62 Aneh Bisa Memilihmu
- Bab 63 Sedikit Memberikan Warna
- Bab 64 Inti
- Bab 65 Sangat Tidak Seimbang
- Bab 66 Seberapa Sulit
- Bab 67 Kamu Saja
- Bab 68 Penipu
- Bab 69 Komputer Canggih
- Bab 70 Juga Adalah Jebakan
- Bab 71 Mengetahui Kebenarannya
- Bab 72 Tidak tergantikan
- Bab 73 Hanya Pantas Menenteng Sepatu
- Bab 74 Jumlahnya Tidak Banyak
- Bab 75 Semoga Ada Hasilnya
- Bab 76 Melihat Keriuhan
- Bab 77 Pengaruh Yang Besar
- Bab 78 Tubuh Yang Bagus
- Bab 79 Tidak Tahu Malu
- Bab 80 Tidak Peduli Bentuknya
- Bab 81 Menurutku Kamu Bisa
- Bab 82 Bukan Sesuatu Yang Istimewa
- Bab 83 Merasa Agak Bersalah
- Bab 84 Bukan Pemula
- Bab 85 Jelas Sekali Bukan
- Bab 86 Terlihat sedikit akrab
- Bab 87 Sangat mengejutkan
- Bab 88 Dalam satu malam
- Bab 89 Sekali Mendayung Dua Pulau Terlampaui
- Bab 90 Mendorongku ke tembok
- Bab 91 Ini Sangat Penting
- Bab 92 Gaya Apa
- Bab 93 Kebahagiaan Melayang
- Bab 94 Bukti Yang Sangat Kuat
- Bab 95 Memberikan Dampak Buruk Pada Tubuh
- Bab 96 Tidak masuk akal
- Bab 97 Tidak masuk akal
- Bab 98 Mengganggu wanita
- Bab 99 Dirimu yang menghindar
- Bab 100 Prajurit sedang dalam bahaya
- Bab 101 Pekerjaan Yang Sia-Sia
- Bab 102 Keluarga Yang Hebat
- Bab 103 Berusaha Tampil Sebaik Mungkin
- Bab 104 Benar-Benar Sangat Jahat
- Bab 105 Tidak Ada Kharisma
- Bab 106 Punya Reputasi
- Bab 107 Apa yang ingin dia lakukan
- Bab 108 Tidak tahu malu
- Bab 109 Solusi Yang Lebih Baik
- Bab 110 Ada harga diri
- Bab 111 Bagaimana membuktikannya
- Bab 112 Bagaimana Mungkin
- Bab 113 Hatinya jauh lebih tenang
- Bab 114 Benar Juga
- Bab 115 Tak Ternilai
- Bab 116 Kesan Pertama Yang Baik
- Bab 117 Tidak Sopan
- Bab 118 Pertempuran
- Bab 119 Menenangkan Diri Sendiri
- Bab 120 Apa kamu ingin mati
- Bab 121 Takdir Mempermainkan Manusia
- Bab 122 Benar-benar Bukan Manusia
- Bab 123 Menjaga Jarak
- Bab 124 Tidak Bisa Tenang
- Bab 125 Turut Prihatin Padamu
- Bab 126 Sangat kuat
- Bab 127 Mutiara di dalam Lautan
- Bab 128 Melihat aku dipermalukan
- Bab 129 Adalah orangku
- Bab 130 Lengan panjang
- Bab 131 Tidak bisa menahan emosi
- Bab 132 Citra perempuan
- Bab 133 sedikit mengejutkan
- Bab 134 Jalan Lain
- Bab 135 Menunggu kesempatan untuk pindah
- Bab 136 Tidak bisa diselesaikan
- Bab 137 Keterlaluan
- Bab 138 Jauh lebih rileks
- Bab 139 Aku akan melakukan yang terbaik
- Bab 140 Sesuai keinginanmu
- Bab 141 Mudah sekali
- Bab 142 Tidak bisa menikmati
- Bab 143 Panutan Belajarku
- Bab 144 Tidak sanggup Menerima
- Bab 145 Tiada habisnya
- Bab 146 Tidak Peduli
- Bab 147 Ingat
- Bab 148 Kamu Tidak Tahu Malu
- Bab 149 Tidak Bisa Menjebakku
- Bab 150 Niat Apa
- Bab 151 Dibuat Gila
- Bab 152 Berakting Sendiri
- Bab 153 Benar-Benar Hebat
- Bab 154 Mengompori
- Bab 155 Mendapatkan Keseimbangan
- Bab 156 Pemaluan Yang Besar
- Bab 157 Sangat berpengetahuan
- Bab 158 berkah dari kehidupan sebelumnya
- Bab 159 Tolong tenang sedikit
- Bab 160 Tidak bisa menyentuhku
- Bab 161 Kefokusan yang Sangat Tajam
- Bab 162 Berhati Kecil
- Bab 163 Hanya Ada Yang Lebih Bodoh
- Bab 164 Saling Memuji
- Bab 165 Sudah Tahu
- Bab 166 Kebahagiaan Terbesar
- Bab 167 Sempurna Tanpa Cacat Sedikipun
- Bab 168 Menyebarkan Keromantisan
- Bab 169 Muncul Kecurigaan
- Bab 170 Berpura-Pura Bodoh Padaku
- Bab 171 Bersikap Mendominasi
- Bab 172 Wajar
- Bab 173 Tidak Diragukan
- Bab 174 Banyak Tingkatan Yang Berbedaan
- Bab 175 Tidak Berdasar
- Bab 176 Membuatku Merasa Jijik
- Bab 177 Perkataan Mengejutkan
- Bab 178 Ahli Cinta
- Bab 179 Tidak Serius
- Bab 180 Sembunyi Dulu Saja
- Bab 181 Hal yang Baik
- Bab 182 Sangat Canggung
- Bab 183 Pasti Berhasil
- Bab 184 Solusi
- Bab 185 Rasa yang Dingin
- Bab 186 Tidak Punya Hati Nurani
- Bab 187 Bersikap Netral
- Bab 188 Terlihat Kuat Dari Luar, Akan Tetapi Dalamnya Sangat Lemah
- Bab 189 Kamu Tidak Akan Mengerti
- Bab 190 Seberapa Banyak yang Kamu Pahami
- Bab 191 Daya imajinani yang lumayan tinggi
- Bab 192 Tidak sempat mengurusi diri sendiri
- Bab 193 Sangat tegas
- Bab 194 Semakin mudah
- Bab 195 Bagaikan bermimpi
- Bab 196 Mengata-ngatai
- Bab 197 Membongkar Kartu Akhir
- Bab 198 Perilaku Pribadi
- Bab 199 Pertarungan Sengit
- Bab 200 Sulit Dipercaya
- Bab 201 Masuk akal
- Bab 202 Gentayangan di mana-mana
- Bab 203 Membereskan semuanya
- Bab 204 Begitu Lagak
- Bab 205 Harus Aku Akui
- Bab 206 Sangat berkualitas
- Bab 207 Tidak ada kemampuan
- Bab 208 Sikap apa
- Bab 209 Hal yang menakutkan
- Bab 210 Hubungan apa
- Bab 211 Hidup Bahagia
- Bab 212 Masuk Akal
- Bab 213 Bagaimana cara mengatasinya
- Bab 214 Membuat Orang Muntah Darah
- Bab 215 Tidak memperingatkan kamu
- Bab 216 Sudah Terbiasa
- Bab 217 Wanita Ku
- Bab 218 Jangan Terlalu Bersemangat
- Bab 219 Seorang Istri Harus Mematuhi Suaminya
- Bab 220 Posisinya Terlalu Rendah
- Bab 221 Ada Maksud Buruk Dibalik Perjamuan Makan
- Bab 222 Dia Tidak Peduli
- Bab 223 Bukan Orang Jahat
- Bab 224 Apa yang Perlu Ditebak?
- Bab 225 Jangan Bicara Omong Kosong Denganku
- Bab 226 Apakah dia tidak bisa melihatnya
- Bab 227 Mesra
- Bab 228 Sudah terjadi
- Bab 229 Motif yang sebenarnya
- Bab 230 Emosional
- Bab 231 Berusaha Lebih Keras
- Bab 232 Benar-Benar Hadiah Yang Besar
- Bab 233 Melakukan Pergerakan Setelah Adanya Pertimbangan
- Bab 234 Tunggu Kapan Lagi
- Bab 235 Sesuka Hati Berkata
- Bab 236 Masalah Penting
- Bab 237 Apa Artinya
- Bab 238 Terserah Padamu
- Bab 239 Berhenti Sebentar
- Bab 240 Yang Lebih Cantik
- Bab 241 Mulut binatang buas
- Bab 242 Tidak akan mengampunimu
- Bab 243 Suami istri yang saling mencintai
- Bab 244 Tidak bisa berkata-kata
- Bab 245 Kandidat yang paling cocok
- Bab 246 Ini tidak logis
- Bab 247 Tidak yakin
- Bab 248 Ada orang sengaja mengaturnya
- Bab 249 Frustasi
- Bab 250 Siapa lagi yang bisa
- Bab 251 Tidak Optimis
- Bab 252 Mengutamakan Kepentingan Bersama
- Bab 253 Mengakui Akan Mendapatkan Keringanan Hukuman
- Bab 254 Persiapan Mental
- Bab 255 Tak Berdaya
- Bab 256 Melamun
- Bab 257 Belajar Dari Kehidupan
- Bab 258 Menghindari Pertemuan
- Bab 259 Bertemu Lagi
- Bab 260 Orang Yang Terkenal
- Bab 261 Jangan menganggu terus
- Bab 262 Tidak Berkata apa-apa
- Bab 263 Tidak tergugah
- Bab 264 Binatang berpakaian manusia
- Bab 265 Ternyata begitu
- Bab 266 Mengganti Dengan Gaya Kelas Atas
- Bab 267 Bukan Masalah
- Bab 268 Terlepas Dari Rasa Beban
- Bab 269 Alasan Yang Mana
- Bab 270 Mempertanyakan Soal Makam
- Bab 271 Berkharisma
- Bab 272 Memiliki Tekanan Besar
- Bab 273 Bangunan Masih Sama Tapi Orang Sudah Berubah
- Bab 274 Kembali
- Bab 275 Jangan Membenciku
- Bab 276 Jatuh terluka
- Bab 277 Tetap bersikap tenang
- Bab 278 kembali berharap
- Bab 279 Persaingan sehat
- Bab 280 Silahkan kamu pergi
- Bab 281 Bahaya yang lebih besar
- Bab 282 Temani aku ngobrol
- Bab 283 Tebakannya langsung benar
- Bab 284 Sangat realistis
- Bab 285 Tak terduga
- Bab 286 Sangat berjodoh
- Bab 287 Waktu tidak bisa kembali
- Bab 288 Lama tidak bertemu
- Bab 289 Niat jahat
- Bab 290 Dekorasi yang indah
- Bab 291 Apa Yang Kamu Lakukan?
- Bab 292 Segera berkumpul kembali
- Bab 293 Bertemu dia lagi
- Bab 294 Pria Super Tampan
- Bab 295 Mengejutkan dan mengagumkan
- Bab 296 Jangan Hiraukan Dia
- Bab 297 Berkata Jujur
- Bab 298 Bukti
- Bab 299 Senang Di atas Penderitaan Oranglain
- Bab 300 Menghindar
- Bab 301 Pengkhianat
- Bab 302 Menyebalkan
- Bab 303 Fitnah
- Bab 304 Tinggal
- Bab 305 Kabur
- Bab 306 Nada salah
- Bab 307 Bicarakan baik-baik
- Bab 308 Menjadi patuh
- Bab 309 Menyuapimu
- Bab 310 Lubang hitam
- Bab 311 Membuat Penasaran
- Bab 312 Siapa Yang Sakit
- Bab 313 Merahasiakan
- Bab 314 Ditanya-tanya
- Bab 315 Tidak keluar
- Bab 316 Orang Pintar
- Bab 317 Aku Bukan Orang Luar
- Bab 318 Mencari Kamu
- Bab 319 Wajah Merona
- Bab 320 Pura-pura Sakit
- Bab 321 Bergerak
- Bab 322 Kita Akan Baik-Baik Saja
- Bab 323 Konflik
- Bab 324 Benar-Benar Sangat Mendesak
- Bab 325 Ternyata Enak Sekali
- Bab 326 Pribadi
- Bab 327 Tidak Tega
- Bab 328 Berkhianat
- Bab 329 Anak Gadis
- Bab 330 Ada Apa
- Bab 331 Tenang
- Bab 332 Menurut Kamu Bagaimana?
- Bab 333 Akrab
- Bab 334 Sudah Tidak Ada Masalah
- Bab 335 Orang Picik
- Bab 336 Tidak Bersalah
- Bab 337 Orang Yang Berguna
- Bab 338 Saudara
- Bab 339 Muda Dan Bersemangat
- Bab 340 Minta Maaf
- Bab 341 Foto Bersama
- Bab 342 Hadir
- Bab 343 Lalu Apa Maksudnya
- Bab 344 Wangi
- Bab 345 Orang Yang Tidak Penting
- Bab 346 Tenang
- Bab 347 Gadis cantik mabuk
- Bab 348 Apakah aku sudah gila
- Bab 349 Menyiksa
- Bab 350 Nanti kita bicarakan lagi
- Bab 351 Apa ini
- Bab 352 Melempar tangan
- Bab 353 Mempersulit
- Bab 354 Mengubah rencana
- Bab 355 Tuan Michael
- Bab 356 Kejadian Tak Terduga
- Bab 357 Bukan Dia
- Bab 358 Pasti Ada Persaingan
- Bab 359 Masalah Rumit
- Bab 360 Tempat Umum
- Bab 361 Mencari tahu
- Bab 362 Mendengarkanmu
- Bab 363 Apakah bodoh
- Bab 364 Penjudi
- Bab 365 Menangani
- Bab 366 – Bukan Urusanku
- Bab 367 Korban
- Bab 368 – Langsung berbicara ke intinya
- Bab 369 Kesedihan
- Bab 370 Aku Mengubah Pikiran Aku
- Bab 371 Sakit Hati
- Bab 372 Tidak Tega Hati
- Bab 373 tidak bercerita?
- Bab 374 Selalu sangat dalam
- Bab 375 tidak memaafkan
- Bab 376 Berpura-pura Tertarik
- Bab 377 Memutarbalikkan
- Bab 378 Kembali Diputarbalikkan
- Bab 379 Sudah Tidak Tahan Lagi
- Bab 380 Disengaja
- Bab 381 Salling Memaksa
- Bab 382 Dihalangi Didepan Pintu
- Bab 383 Membuat Masalah
- Bab 384 Makan-makan Keluarga
- Bab 385 Tidak Belajar Apa-apa
- Bab 386 Peran yang sulit
- Bab 387 Meledak Marah
- Bab 388 Rock
- Bab 389 Dia adalah adikku
- Bab 390 Tidak boleh
- Bab 391 Aku Juga Tidak Pergi
- Bab 392 Diduga Teman Lama
- Bab 393 Semuanya Terihat Familiar
- Bab 394 Aku Bukan Dia
- Bab 395 Benar-benar Palsu
- Bab 396 berpura-pura
- Bab 397 penghasutan
- Bab 398 perubahan tiba-tiba
- Bab 399 tidak terlambat
- Bab 400 ceritanya panjang
- Bab 401 Perasaan
- Bab 402 Buntu
- Bab 403 Datang Tak diundang
- Bab 404 Rencana
- Bab 405 Kemitraan
- Bab 406 Siasat
- Bab 407 Perjanjian
- Bab 408 Berterima kasih secara langsung
- Bab 409 Ada masalah
- Bab 410 Ternyata begitu
- Bab 411 Mengancam Aku?
- Bab 412 Wanita Muda Cantik
- Bab 413 Tunangan
- Bab 414 Mendengarkan Dia
- Bab 415 Kemenangan
- Bab 416 Kolaborasi yang Kuat
- Bab 417 Tidak Bisa Menerima
- Bab 418 Wawancara
- Bab 419 Pesta Minum
- Bab 420 Pergi
- Bab 421 Tiba-tiba dan tidak menduga
- Bab 422 Menunggu Kabar
- Bab 423 Mengkhianati
- Bab 424 Dikurung
- Bab 425 Transaksi
- Bab 426 fakta
- Bab 427 Sedikit lelah
- Bab 428 Mengakui
- Bab 429 Ayah
- Bab 430 Takdir
- Bab 431 Hati yang hampa
- Bab 432 Berbohong
- Bab 433 Mengambil barang milik orang lain
- Bab 434 Berakting
- Bab 435 Aneh
- Bab 436 Bertemu
- Bab 437 Pertemuan Tidak Menyenangkan
- Bab 438 Suami Istri Menjalani Hidupnya Masing-masing
- Bab 439 Nona Besar
- Bab 440 Kamu adalah Dia
- Bab 441 Kamu
- Bab 442 Ingatan Yang Hilang
- Bab 443 Berantakan
- Bab 444 Seluruh Situasi
- Bab 445 Kebakaran
- Bab 446 iblis
- bab 447 melarikan diri
- Bab 448 anjlok
- Bab 449 gelisah
- Bab 450 meminta bantuan
- Bab 451 Masalah pribadi
- Bab 452 Permasalahan dalam perusahaan
- Bab 453 Pengobatan Tradisional
- Bab 454 Tidak Mungkin Kambuh
- Bab 455 Bahagia
- Bab 456 dapat dipercaya
- Bab 457 cowok itu ganteng