Nikah Tanpa Cinta - Bab 296 Jangan Hiraukan Dia

Michael Lu bersemangat, tapi aku justru merasa tertekan. Aku terus berpikir mengapa Yulianto Hua harus keluar bersama dengan wanita itu dari dalam hotel?

Siapa wanita itu? Apa yang Yulianto Hua lakukan dengannya di hotel? Yulianto Hua memiliki beberapa properti di Shanghai, mengapa harus menginap di hotel?

Setelah pikiran keluar, maka tak dapat dikontrol lagi. Aku mulai membayangkan hal aneh yang dilakukan Yulianto Hua dan wanita itu di hotel. Semakin aku memikirkannya, semakin membuatku marah. Aku tidak bisa mengendalikan diriku sama sekali.

"Kembali ke hotel itu." Kataku pada Michael Lu dengan tegas.

"Ah? Kenapa?" Michael Lu tak mengerti.

"Tidak ada alasan, aku hanya ingin kembali." Kataku sambil kesal.

"Lupakan, tidak perlu kembali." Michael Lu memberi isyarat kepada supir untuk terus berjalan.

"Berhenti! Michael Lu, apa yang kamu lakukan?"

"Nona tertua, aku tidak melakukan apapun, aku hanya tidak ingin kamu kembali ke hotel itu. Aku tidak ingin kamu peduli pada Yulianto Hua." Kata Michael Lu.

"Kamu tidak memiliki hak memerintahku untuk melakukan sesuatu, aku ingin turun." Aku marah.

"Yulianto Hua adalah penjahat, ketika kamu dalam masalah dia tidak bertanya ataupun memperdulikanmu, kamu masih mau peduli padanya? Di dunia ini bukan dirinya satu-satunya pria, mengapa kamu harus peduli padanya?" Michael Lu minum banyak anggur, perlahan cara bicaranya mulai bersemangat.

"Kubilang ini urusanku. Tidak perlu ikut campur!" Aku marah.

Michael Lu tersenyum jahat, "Jika aku bertemu, maka aku harus mengurusnya, jika aku tidak bertemu, maka aku tidak peduli." Kemudian dia memberi isyarat kepada supir untuk terus melaju ke depan.

Aku tiba-tiba menyadari bahaya. Aku sungguh menganggap Michael Lu sebagai orang biasa, aku lupa bahwa orang tersebut adalah Iblis Kecil.

Jika aku bertarung dengannya, yang akan menemui kerugian adalah aku. Terlebih lagi, sekarang ada di mobilnya. Aku memutuskan untuk tidak membuatnya kesal dan membiarkan dirinya tenang dulu.

Suasana mobil menjadi tenang, tetapi aku menjadi semakin gugup karena Michael Lu tidak bermaksud untuk berhenti, sekarang aku khawatir dia akan menyeret aku ke suatu tempat.

"Sebuah mobil datang." Kata supir yang tinggi dan pendiam itu tiba-tiba.

Aku menoleh dan melihat tiga mobil mengikuti. Salah satunya menyalakan lampu, memberi tanda pada Michael Lu untuk berhenti.

"Fuck, beraninya memberhentikan aku, siapa itu? Jangan hiraukan dia." kata Michael Lu dengan marah.

Setelah mengedipkan lampu beberapa kali, mobil di belakang mulai mengklakson lagi. Masih meminta Michael Lu untuk berhenti.

Setelah lampu berkedip dan klakson tidak berguna, mobil tiba-tiba melaju, bergegas ke depan secara diagonal dan mulai menjepit mobil Michael Lu. Tentu saja Michael Lu tidak akan membiarkannya pergi dan memberi isyarat agar sopirnya bersembunyi. Tetapi mobil lain bergegas dan bergabung dengan mobil di sisi lain untuk menjepit mobil Michael Lu di tengah.

Michael Lu mengutuk kata-kata kasar, membuka pintu dan menghantam mobil lawan dengan keras. Namun jarak antara kedua mobil itu terlalu dekat. Meski pintunya dibanting hingga terbuka, ia tetap berjuang untuk keluar. Mulutnya mengeluarkan lagi beberapa kata umpatan.

Pada saat ini, pihak lawan juga turun dari mobil, mengenakan setelan tunik hitam dan orang tanpa ekspresi yang muncul adalah Alfred Jiang.

"Nyonya, tuan memintaku untuk menjemputmu." Dia berkata dengan suara yang dalam, sama sekali mengabaikan Michael Lu.

"Dewa Pintu Jiang? Fuck, berani menabrak mobilku?" Michael Lu mengutuk.

Alfred Jiang mengangguk sedikit kepada Michael Lu, "Lama tidak bertemu."

Ini menunjukkan status Michael Lu, menurut aku, dalam ingatanku Alfred Jiang jarang menyapa orang seperti ini, ini juga menunjukkan bahwa dia tidak ingin bermasalah dengan Michael Lu, tujuan kedatangannya adalah membawaku pergi.

"Dewa Pintu Jiang, kepalamu kemasukkan air, berani memancingku?" Michael Lu lanjut berbicara.

"Nyonya, kembalilah bersamaku." Alfred Jiang mengabaikannya.

Aku juga turun dari mobil, karena aku lumayan kurus sehingga aku tidak mengalami kesulitan saat keluar.

"Kamu ingin mengambil orang dari tanganku?" Michael Lu berjalan ke bagasi.

Tiba-tiba dua orang bergegas di depannya untuk memblokir bagasi Orang-orang ini tahu bahwa di bagasi Michael Lu pasti ada senjata tersembunyi.

"Tersinggung." Alfred Jiang mengangguk lagi pada Michael Lu, lalu memberi isyarat agar aku masuk ke dalam mobil.

Michael Lu ingin datang untuk menghentikannya, tetapi anak buah Alfred Jiang menghentikannya.

Michael Lu mengacungkan tangannya ke Alfred Jiang dua kali, "Dewa Pintu Jiang, terhitung kamu hebat, ingatlah ini."

"Baik." Alfred Jiang menjawab dengan ringan, "Aku pergi dulu."

Saat kendaraan melaju pergi, Alfred Jiang yang duduk di depan mengeluarkan ponselnya untuk menelepon, aku tahu dia sedang menelepon Yulianto Hua.

"Kak Alfred, tolong bawa aku pulang."

"Tuan Muda Keempat berkata, untuk membawamu ke Maple Garden." Alfred Jiang berkata.

"Kak Alfred seharusnya tahu bahwa aku sudah bercerai dengannya, itu adalah rumahnya, bukan rumahku. Aku tidak ingin pergi ke sana. Jika Kak Alfred tidak setuju untuk mengantarku, tolong menepi. Kak Alfred tidak akan memaksaku untuk membawa aku ke sana, bukan?"

"Tentu saja tidak." Jawab Alfred Jiang. Dia tidak menelepon untuk meminta pada Yulianto Hua, tapi dia mengantar aku langsung ke daerah tempatku tinggal.

Alfred Jiang dan Yulianto Hua bukanlah murni hubungan majikan dan pembantu. Untuk beberapa hal, Alfred Jiang bisa menjadi tuan tanpa meminta Yulianto Hua. Jika itu orang lain, maka aku harus dibawa ke Yulianto Hua secara paksa.

"Nyonya……"

Aku menyela Alfred Jiang, "Kak Alfred, kamu harus memanggilku dengan nama. Aku bukan Nyonya Hua. Akan memalukan jika kamu memanggilku seperti itu."

"Oke." Alfred Jiang berkata, "Michael Lu orang yang emosinya tak stabil, caranya juga kejam. Jika memungkinkan, cobalah menjauh darinya. Dia benar-benar berbahaya."

Aku mengangguk, "Aku tahu, hari ini aku hanya kebetulan saja bertemu dengannya. Aku pergi ke bar bersama rekanku. Ternyata bar itu adalah miliknya, jadi kami bermain bersama sebentar. Dia minum dengan rekanku."

"Sekarang sebagian besar bar di Shanghai berkaitan dengan Michael Lu. Jika kelak kamu ingin pergi ke bar, kamu sebaiknya memberi tahuku dahulu, aku akan memberitahumu tempat yang lebih aman." Alfred Jiang mengatakan.

Aku mengatakan bahwa aku jarang pergi ke sana, hanya untuk makan malam dengan kolegaku, mereka semua senang baru akan pergi. Malam ini sangat berterimakasih kepada Kak Alfred, tidur nyenyak Kak Alfred.

"Baik." Jawab Alfred Jiang sederhana. Kemudian berdiri di depan pintu dan melihatku berjalan ke dalam komplek..

Aku baru saja pulang dan telepon dari Yulianto Hua datang. Aku tidak menjawab, hanya menolaknya, lalu mematikan ponsel.

Aku tidak perlu menjelaskan kepadanya dan aku tidak ingin mendengarkan penjelasannya. Sejak menyadari bahwa aku masih akan cemburu, aku mengingatkan diriku bahwa aku benar-benar harus menemukan cara untuk menjaga jarak darinya. Dia bisa bergerak dengan bebas, tapi begitu aku jatuh ke dalamnya, aku akan sengsara.

Keesokan paginya, ketika aku masih tidur, aku mendengar seseorang mengetuk pintu, aku melihat melalui mata kucing dan menemukan bahwa itu adalah Yulianto Hua yang datang.

Membuka pintu, ada sarapan di tangannya. Aku berbalik untuk mandi dan tidak menyapanya.

Dia tidak berbicara, duduk di sofa dan mengusap teleponnya.

Setelah aku mandi, dia memberi isyarat agar aku sarapan dulu. Karena dia sudah membelinya, maka aku tidak sungkan dan langsung memakannya.

Melihat aku selesai makan, dia menyerahkan tisu. Kemudian dia menyerahkan susu, "Akhir-akhir ini kamu kehilangan banyak berat badan, perhatikan nutrisimu."

Aku tidak berbicara.

"Kenapa kamu pergi ke hotel bersama Michael Lu tadi malam?" Dia akhirnya tidak bisa menahan diri untuk tidak bertanya.

Aku ingin berkata, mengapa kamu tidak berbicara terlebih dahulu, mengapa kamu berada di hotel dengan seorang wanita?

Tapi aku memaksakan untuk menelan kalimat ini kembali. Jika aku mengatakan hal ini, seakan aku peduli padanya.

Novel Terkait

Yama's Wife

Yama's Wife

Clark
Percintaan
3 tahun yang lalu
Suami Misterius

Suami Misterius

Laura
Paman
3 tahun yang lalu
Mr. Ceo's Woman

Mr. Ceo's Woman

Rebecca Wang
Percintaan
3 tahun yang lalu
Precious Moment

Precious Moment

Louise Lee
CEO
3 tahun yang lalu
Villain's Giving Up

Villain's Giving Up

Axe Ashcielly
Romantis
3 tahun yang lalu
Perjalanan Cintaku

Perjalanan Cintaku

Hans
Direktur
3 tahun yang lalu
More Than Words

More Than Words

Hanny
Misteri
4 tahun yang lalu
Cintaku Yang Dipenuhi Dendam

Cintaku Yang Dipenuhi Dendam

Renita
Balas Dendam
4 tahun yang lalu