Nikah Tanpa Cinta - Bab 121 Takdir Mempermainkan Manusia

Rick Chen selalu berbicara dengan lembut dan pelan, belum pernah ada yang melihatnya berteriak sebelumnya, sekarang juga masih tetap seperti itu.

Tapi beberapa kata yang keluar dari mulutnya penuh dengan ketegasan dan menyiratkan aura pembunuhan.

Pengawal yang telah diblokir oleh Ivana Hua itu tetap bersikeras, “Ini urusanku, kamu jangan ikut campur! Emangnya kamu pikir kamu siapa, bisa seenaknya ikut campur urusanku?”

Ivana Hua berteriak kepada pria itu, kelihatannya memang keterlaluan, tapi sebenarnya Ivana sedang melindunginya.

Ivana Hua pernah menjalin hubungan dengan Rick Chen sebelumnya, dan tentunya dia sudah sangat mengenal Rick Chen.

Rick Chen sudah kehilangan batas kesabarannya, dan mulai menunjukkan sisi gelapnya, jika Ivana Hua tidak menghentikannya, maka akan menjadi masalah besar.

tentu saja Rick Chen juga dapat melihat bahwa Ivana Hua sedang melindungi pria itu, wajahnya menjadi lebih dingin lagi, dan terdapat tatapan sedih di dalam matanya, dia menatap Ivana Hua dengan dingin, lalu dengan perlahan tatapan matanya berubah menjadi tenang kembali, menganggukkan kepalanya kepadaku, dan bersiap untuk pergi.

Sebenarnya, dari dulu aku selalu memiliki kesan yang baik terhadap Rick Chen, aku selalu merasa bahwa dia sangat mencintai Ivana Hua.

Mengenai mengapa dia mendorong Ivana Hua ke bawah tebing, aku tidak tahu, tapi aku pikir, dia juga pasti sedang dalam kesulitan.

Jika dia tidak mencintai Ivana Hua, maka dia tidak harus menguji obatnya setiap saat, hingga menemukan resep yang tepat untuk meredakan sakit kepala Ivana Hua.

Aku mengikutinya pergi, “Tuan Chen, tenanglah.”

Rick Chen berbalik dan tersenyum padaku, “Aku baik-baik saja, terima kasih Nona Yao atas perhatianmu.” Meskipun dia sedang tersenyum, tapi aku dapat melihat kepahitan di bibirnya.

“Mungkin ada beberapa hal tidak yang kak Ivana pahami untuk sementara waktu. Kamu jangan......”

Dia melambaikan tangannya padaku memberi isyarat untuk tidak berkata apa-apa lagi, “Tidak apa-apa, aku tahu akhirnya akan menjadi seperti ini. Tidak apa-apa......”

“Ivory Yao, bukankah aku telah memperingatimu untuk menjauh dari orang ini?” Terdengar suara yang bagaikan magnet mendekat, aku berbalik untuk melihat, ternyata Yulianto Hua.

Ini tidak baik, suasana perang sudah sangat terasa, dan situasi hanya akan menjadi lebih kacau ketika iblis ini datang.

Rick Chen mengangguk pada Yulianto Hua, “Yulianto, lama tidak berjumpa.”

Yulianto Hua menghampiri Rick Chen, “Bukankah aku sudah memperingatimu, menjauhlah dari istriku. Apakah kamu sudah tua dan pikun, atau kamu berpikir aku sedang bercanda?”

“Yulianto, suasana hatiku sedang buruk. Ayo temani aku minum.” Rick Chen mengundangnya tiba-tiba.

Yang menarik adalah, Yulianto Hua ternyata menerima undangan itu, “Kenapa suasana hatimu buruk?”

Bukankah mereka berdua bermusuhan? Kenapa mereka berbincang dengan begitu akrab? Bukankah seharusnya saling bersitegang? Aku sedikit tidak paham.

“Ayo minum.” ucap Rick Chen.

“Baiklah.” Yulianto Hua benar-benar menyetujuinya.

Kemudian dia berbalik melihatku, “Supir ada di depan pintu, dia akan mengantar kamu pulang lebih dulu.”

Aku menjawabnya pelan, berpikir bagaimanapun juga aku harus menyapa Ivana Hua, tapi aku juga takut dimarahi Yulianto Hua, aku menjadi ragu untuk kembali masuk dan mengucapkan salam atau tidak.

Untungnya, saat ini Ivana Hua dan sekelompok orang itu juga keluar, Ivana Hua langsung melihat Yulianto Hua, “Yulianto, apa yang kamu lakukan di sini?”

“Aku datang menjemput istriku.” Kata Yulianto Hua dingin.

Kata “istri” tiba-tiba terlontar begitu saja dari bibir tipis Yulianto Hua, yang membuat orang-orang merasa tidak terbiasa.

Namun mata sekelompok wanita itu beralih dari Yulianto Hua padaku, tatapan mata mereka penuh dengan rasa iri dan cemburu.

Di mata para wanita ini, aku memiliki suami yang begitu tampan, begitu keren, dan begitu menjanjikan yang memanjakanku, tentu saja aku adalah wanita yang paling membuat mereka iri.

“Bawa orang ini keluar dari sini, aku tidak ingin melihatnya.” Ivana Hua berkata dan menunjuk ke arah Rick Chen.

“Baik.” Yulianto Hua juga setuju tanpa ragu, lalu menoleh untuk melihat Rick Chen dan berkata, “Kamu keluar dulu, Kakakku tidak ingin melihatmu.”

“Tapi kamu udah setuju untuk menemaniku minum.” Rick Chen menatap Yulianto Hua.

“Kamu keluar dulu, nanti aku akan menemanimu. Kakakku tidak ingin melihatmu.”

“Tapi ini adalah tokoku, aku tidak bisa keluar.” Rick Chen berkata dengan ringan.

“Omong kosong, toko ini milik temanku, sejak kapan menjadi milikmu?” Ivana Hua berkata dengan marah.

“Satu jam yang lalu, aku membeli toko ini agar kamu dapat duduk di dalam tokoku sebentar.” Rick Chen berkata dengan ringan.

Semua mata beralih menatap Rick Chen, terutama mata sekelompok perempuan itu.

“Jika aku tahu ini toko kamu, aku pasti tidak akan pernah melangkah masuk.” ucap Ivana Hua dengan dingin.

Kata-kata itu terdengar menyakitkan, namun Rick Chen tidak menanggapinya, dia sepertinya sudah terbiasa dengan kata-kata sinis dan kejam Ivana Hua kapanpun dan dimanapun.

“Jadi ini adalah tokoku, kamu tidak bisa menyuruhku pergi.” Rick Chen berkata dengan lemah.

“Aku akan membeli toko ini dengan harga tiga kali lipat dari kamu, sekarang kamu pergi.” Ucap Yulianto Hua.

Semua mata kembali beralih ke Yulianto Hua lagi, semua orang telah melihat cukup banyak orang aneh malam ini.

Rela membeli klub malam seharga tiga kali lipat hanya demi mengusir seseorang keluar? Apakah dia ini idiot atau bodoh?

Lalu jawaban Rick Chen tidak seperti yang di harapkan, “Aku tidak akan menjualnya meskipun kamu membayar sepuluh kali lipat. Ivana Hua, kamu suka di sini, nanti aku tidak akan masuk jika kamu datang. Kamu dapat datang kesini sesuka kamu, semua tagihan akan masuk ke akun aku, jika kamu sangat membenci aku, kamu dapat datang kesini dan menghancurkan barang-barang yang ada, menghancurkan alkohol paling mahal atau kepalaku sekalipun. Terserah, kamu bebas melakukan apapun selama kamu senang.

Nada suara Rick Chen lembut dan tanpa lelah, kata-katanya terdengar tegas, tidak akan ada yang mengira bahwa dia sedang membual, semua orang percaya pada ucapannya.

Ivana Hua sangat marah dan berkata, “Kamu mati saja, aku akan bahagia jika kamu mati.”

“Kamu mau aku mati seperti apa?” Rick Chen bertanya dengan serius.

“Keluar lalu belok kiri, dan tertabrak mobil sampai mati!” teriak Ivana Hua.

“Baiklah.” Rick Chen menjawab, ia berbalik dan pergi, dengan sikap tegas, seolah-olah dia benar-banar akan mati seperti itu.

“Kak......?” Tulianto Hua menatap Ivana Hua, “Jika dia mati, itu terlalu gampang untuknya, kamu mengerti dia, dia benar-benar akan mati.”

Ivana Hua menghembuskan nafasnya, “Kalau begitu hentikan dia, beritahu dia, tunggu aku pergi dulu kalau mau mati, kalau tidak mataku akan tercemar.”

“Oh.” Yulianto Hua mengiyakannya, dia berbalik dan mengejar Rick Chen.

Ketika rombongan mereka tiba di pintu masuk klub malam, mereka melihat Yulianto Hua dan Rick Chen sedang berbicara di pintu masuk.

Keduanya tinggi dan tampan, hanya saja mereka memiliki gaya yang berbeda.

Yilianto Hua terlihat galak dan dingin, sedangkan Rick Chen terlihat lembut dan halus, namun mereka berdua luar biasa, yang terbaik di antara para pria, dan benar-benar sangat tampan.

Aku berjalan menghampiri Ivana Hua, “Kak Ivana, tolong maafkan tuan Chen, dia benar-benar tulus.”

“Kamu tidak tahu apa yang dia lakukan kepadaku, kamu jangan tertipu pada penampilannya, dia sangat kejam.” Ivana Hua berkata dengan marah.

Apa yang dia katakan, mirip dengan apa yang Yulianto Hua katakan.

Keduanya memiliki kebencian yang mendalam terhadap Rick Chen, tetapi di saat yang bersamaan keduanya juga memiliki perasaan yang rumit terhadap Rick Chen.

Aku berani menebak, sebelum mereka bertiga bersitegang, dulunya pasti memiliki hubungan yang sangat baik. Jadi, meskipun sekarang mereka saling memalingkan wajah dan menjadi musuh, mereka masih memiliki perasaan yang tidak bisa dijelaskan terhadap satu sama lain.

Terkadang hidup memang seperti ini, ada hal-hal yang di luar kendali manusia, dan takdir bisa mempermainkan manusia.

Novel Terkait

Si Menantu Buta

Si Menantu Buta

Deddy
Menantu
4 tahun yang lalu
Cinta Pada Istri Urakan

Cinta Pada Istri Urakan

Laras dan Gavin
Percintaan
4 tahun yang lalu
Perjalanan Selingkuh

Perjalanan Selingkuh

Linda
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Waiting For Love

Waiting For Love

Snow
Pernikahan
5 tahun yang lalu
Cintaku Yang Dipenuhi Dendam

Cintaku Yang Dipenuhi Dendam

Renita
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
Lelaki Greget

Lelaki Greget

Rudy Gold
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Mata Superman

Mata Superman

Brick
Dokter
4 tahun yang lalu
The Richest man

The Richest man

Afraden
Perkotaan
4 tahun yang lalu