Nikah Tanpa Cinta - Bab 362 Mendengarkanmu

Melihatku tidak berbicara, mata Yulianto Hua menjadi sedikit dingin, "Apakah kamu akan membantu Michael Lu lagi ?"

Aku berkata bahwa aku pasti tidak akan membantunya, tetapi bukankah kita memiliki cara lain untuk menangani masalah ini ?

"Apa maksudmu, apa yang kamu maksud menanganinya dengan cara lain ?" Yulianto Hua sangat kesal, merasa bahwa ia akan sangat kesal begitu ada sesuatu yang berhubungan dengan Michael Lu.

"Jika Peter Shen sudah berinisiatif pergi ke kasino milik Michael Lu, lalu mengapa harus membawanya keluar ? Kenapa tidak membiarkannya berjudi di sana saja?" Kataku sambil memandang Yulianto Hua.

Mata Yulianto Hua berbinar, "Maksudmu ?“

”Aku tidak pernah menyukai Peter Shen, tetapi orang ini memang memiliki beberapa kemampuan, namun sifat tidak bermoralnya dalam melakukan sesuatu tidak pernah berubah. Sejak terakhir kali ia menggunakan skema perceraian untuk memaksa Winsen Chen pergi, aku sudah tahu bahwa pria ini tidak dapat diandalkan. Sekarang, ia pergi ke kasino, tentu ia ingin mendapatkan rezeki yang melimpah. Jika demikian, biarkanlah ia berjudi, bukankah tidak sulit untuk membuat Peter Shen menumpuk hutangnya dengan cara Michael Lu ? Untuk apa membawanya keluar lagi ? Mengapa tidak menunggunya kalah dan tidak ada jalan keluar, baru mengurusinya ?"

Yulianto Hua mendengarkan apa yang kukatakan, dan memikirkannya sejenak, "Baiklah, aku mendengarkanmu. Hanya saja, Kak Alfred dan Michael Lu sudah berkonflik, aku khawatir itu akan sulit untuk ditangani."

"Jika kamu percaya padaku, maka biarkan aku menanganinya. Jika wanita yang maju, maka para pria tidak mungkin tidak memberiku muka."

Yulianto Hua menyetujuiku, "Baik, kalau begitu pergilah. Aku yakin kamu bisa menangani masalah ini dengan baik."

Aku tidak menyangka ia akan menyetujuiku.

Aku berkata bahwa aku akan pergi sekarang, dan memintanya menghubungi orang-orang dari Kak Alfred untuk pergi terlebih dahulu.

Yulianto Hua berkata bahwa ia akan pergi bersama denganku, dan akan menelepon sekarang, meminta orang-orang dari Kak Alfred untuk pergi.

Ketika tiba di dekat kasino milik Michael Lu, aku sedang bersiap-siap untuk menghubungi Michael Lu, namun Yulianto Hua menghubunginya terlebih dahulu, dan meminta Michael Lu keluar.

Michael Lu segera berbicara dengan nada yang berapi-api, 'kamu pikir kamu siapa, apakah aku harus keluar begitu kamu menyuruhku keluar ?'

"Bukan aku yang menyuruhmu keluar, melainkan Ivory Yao, aku memberimu waktu tiga menit." Kemudian Yulianto Hua menutup telepon.

Setelah beberapa saat, aku melihat Michael Lu yang berambut abu-abu membawa dua orang sambil berjalan ke arah tempat parkir kami.

Ekspresi Yulianto Hua sedikit tidak senang, "Sepertinya hubungan kalian sangat baik, ia langsung keluar begitu kubilang bahwa kamu yang memintanya keluar, persahabatan kalian benar-benar dalam."

Aku segera menghiburnya, "Bukankah sudah kukatakan, aku adalah perempuan, pria akan selalu lebih lembut saat bertemu perempuan. Ini sangat wajar, bukan tentang seberapa kuat hubunganku dengannya."

Yulianto Hua mendengus dingin, lalu membuka pintu mobil.

Michael Lu berjalan kemari dan tersenyum setelah melihatku, "Ini benar-benar kamu, kenapa kamu ada waktu luang kemari ? Mari masuk dan duduklah di tempatku."

Setelah selesai berbicara, ia memandang Yulianto Hua dengan sinis, "Aku hanya mengundang Ivory, kamu sudah boleh pergi."

Yulianto Hua tidak mungkin akan tahan dengan perkataannya, tampak tatapan matanya yang tajam, aku segera membujuknya, "Sudahlah, bukankah kamu telah mengizinkanku untuk menangani masalah ini, tunggulah sebentar di samping, aku akan kembali setelah berbicara beberapa patah kata dengannya."

Yulianto Hua mendengus lagi, "Kalau begitu cepatlah, dan jangan berbicara banyak dengannya."

Aku keluar dari mobil dan berjalan ke sebelah Michael Lu. Saat aku menoleh ke belakang, meski ada jarak tertentu, namun aku bisa merasakan tatapan mata Yulianto Hua yang seperti pisau melihat ke arah kami, tiba-tiba aku merasa sedikit tertekan.

"Mari kita persingkat pembicaraan kita...."

Michael Lu menyela sebelum aku selesai berkata-kata, "Tidak perlu mempersingkat pembicaraan, kamu boleh memperpanjang pembicaraannya, mari ke tempatku, kita minum sambil berkata, bukankah itu lebih baik ?"

"Aku serius, aku mendatangimu karena sesuatu hal."

"Aku tahu, kamu mendatangiku karena sesuatu hal, kalau begitu, mari kita bicarakan di tempatku." Kata Michael Lu.

"Tidak, aku masih memiliki urusan, jadi aku harus pergi setelah aku selesai mengatakannya."

"Kamu memiliki urusan apa ? Apakah Yulianto Hua yang memaksamu pergi ? Bukankah kamu telah bercerai dengannya, mengapa kamu masih mendengarkannya ? Jangan hiraukan dia, abaikan saja dia."

"Sudahlah, janganlah seperti itu, jangan memperparah konflik, oke ?" Aku terpaksa tertawa.

"Aku tidak senang melihat penampilannya yang sombong, ia hanyalah seorang generasi kedua kaya yang mendapat warisan dari ayahnya, tetapi malah menyombongkan diri di depanku ? Gila !" Kata Michael Lu sambil marah.

"Sudahlah, mari kita bicarakan hal yang serius. Orang sebelumnya yang ingin dibawa keluar oleh Kak Alfred dari kasino milikmu adalah karyawan perusahaanku, namanya Peter Shen, dia adalah wakil CEO perusahaan kami."

"Untuk apa Dewa pintu Jiang ingin membawa wakil CEO perusahaan kalian ? Dia bahkan tidak mencari tahu tempat siapakah ini, dan ingin secara paksa mengambil orang ini dariku. Wajar bagi para eksekutif perusahaan untuk datang bermain di tempatku, beberapa bos dari perusahaan besar juga datang bermain di sini, orang itu sudah pernah kemari sebelumnya, tetapi dia hanya bermain sedikit. Kali ini, sepertinya ia mendapat rezeki yang melimpah, dan bermain dalam jumlah yang sedikit besar, kenapa, apakah kamu ingin membawanya pergi ? Aku tentu tidak akan membiarkan orang lain membawanya pergi, tetapi jika kamu yang kemari, aku pasti akan memberikannya kepadamu, kamu boleh membawanya pergi." Kata Michael Lu.

"Tidak, aku tidak akan membawanya pergi. Aku berharap ia terus bermain di sini, tetapi aku ingin tahu bagaimana keterampilan berjudinya, apakah dia lebih banyak menang atau kalah ?"

"Ini sulit untuk dikatakan, selalu ada menang dan kalah dalam perjudian, ini sangat wajar. Tidak peduli siapa yang menang atau kalah, aku adalah pemenang terakhirnya." Kata Michael Lu sambil tertawa bangga.

"Lalu, bagaimana jika aku menginginkannya kalah ? Apakah kamu dapat melakukannya ?"

"Biasanya, aku tidak mengizinkan siapapun melakukan kecurangan di tempatku, jika ada yang melakukannya, ia harus dipotong tangannya. Meski tidak boleh, tetapi jika kamu ingin seseorang kalah, maka itu masih mungkin terjadi. Keterampilan berjudi seperti ini, ada yang tinggi dan rendah. Aku akan mengatur beberapa orang dengan keterampilan judi yang luar biasa untuk duduk di satu meja dengannya, kecuali keberuntungannya tinggi seperti langit, jika tidak, kemungkinan untuk kalah sangat besar."

"Baik, kalau begitu, biarkan dia kalah, lebih baik, kalah sebanyak mungkin."

Michael Lu tersenyum, "Baik, jika dia kalah dan tidak memiliki uang, aku akan memberinya pinjaman rentenir, agar dia terus berjudi, bagaimana ?"

"Boleh, tetapi jika kamu meminjamkannya, aku tidak bisa menjamin bahwa kamu akan mendapatkannya kembali. Kamu tidak boleh menyalahkanku saat kamu mengalami kerugian."

Michael Lu tersenyum semakin bangga, "Jangan khawatir, uang yang dipinjam dari kasino memiliki suku bunga tinggi, tetapi resikonya juga tinggi, semua orang di industri ini sudah mengetahuinya. Jadi, wajar jika uang yang dipinjamkan tidak dapat kembali, aku sudah siap mental. Selama aku dapat membantumu, aku bersedia mengalami kerugian, tunggulah kabar baik dariku."

"Kalau begitu, merepotkanmu."

"Bolehkah aku bertanya, mengapa kamu ingin wakil CEO perusahaanmu kalah? Apakah dia mengkhianatimu ?"

Aku juga tidak menyembunyikan masalah ini darinya, dan mengangguk, "Karakter orang ini tidak bagus, ia bahkan mengkhianati teman-teman lamanya. Kamu tidak perlu berbelas kasihan padanya, kamu harus membuatnya kaya akan hutang, hingga tidak ada jalan keluar."

"Baik, serahkan masalah ini kepadaku, aku akan membuatnya sengsara, ini memang keahlianku. Hal kesukaanku adalah mengambil jalan orang lain dan membuatnya tidak punya tempat tujuan." Kata Michael Lu sambil tertawa keras.

Novel Terkait

Precious Moment

Precious Moment

Louise Lee
CEO
3 tahun yang lalu
The Revival of the King

The Revival of the King

Shinta
Peperangan
3 tahun yang lalu
Pengantin Baruku

Pengantin Baruku

Febi
Percintaan
3 tahun yang lalu
Cintaku Yang Dipenuhi Dendam

Cintaku Yang Dipenuhi Dendam

Renita
Balas Dendam
4 tahun yang lalu
Everything i know about love

Everything i know about love

Shinta Charity
Cerpen
5 tahun yang lalu
Cinta Setelah Menikah

Cinta Setelah Menikah

Putri
Dikasihi
4 tahun yang lalu
My Greget Husband

My Greget Husband

Dio Zheng
Karir
3 tahun yang lalu
Mr CEO's Seducing His Wife

Mr CEO's Seducing His Wife

Lexis
Percintaan
3 tahun yang lalu