Nikah Tanpa Cinta - Bab 384 Makan-makan Keluarga

"Baik, aku sudah tahu, kamu keluar saja." Nadine melambaikan tangannya.

Aku berputar dan baru berjalan dua langkah, namun aku dipanggil lagi oleh Nadine, "Tunggu sebentar......"

Aku hanya bisa berhenti dan berpikir apakah trik aku ketahuan olehnya? Dia ingin membongkarnya?

Untung saja tidak, dia hanya menatapiku dan berkata, "Kamu dan Aulex sebaiknya menjaga jarak."

Aku tidak begitu mengerti maksud dia ini, tapi perkataannya ini pasti mengutarakan sejenis ketidakpuasan terhadap Aulex, maksud dia seharusnya adalah menyuruhku untuk tidak melakukan terlalu banyak hal untuk Aulex.

"Kak Aulex terus memintaku untuk menjadi asistennya, aku juga tidak punya cara lain, dia masih bilang ini adalah maksud dari direktur utama, kerjasama antara aku dan kak Aulex terus saja ada masalah, sebenarnya aku tidaklah terlalu cocok untuk menjadi asistennya." Aku mencoba untuk mengutarakan ketidak puasan aku, dan menyatakan bahwa bekerja untuk Aulex bukanlah yang aku inginkan.

"Aku akan mendiskusikan hal ini dengan direktur utama, intinya kamu jangan lakukan semua hal yang disuruh oleh Aulex, jika dia ada kesalahan, kamu harus langsung memberitahu aku."

Perintah ini sangatlah jelas, artinya aku boleh mengadu Aulex kepadanya.

Aku menjawabnya dan keluar.

........

Setelah agak lama, Aku dipanggil lagi oleh Nadine ke kantornya, aku kira dia mau memberikan perintah tertentu untuk mempermainkan Aulex, namun tidka disangka dia memberitahuku malam hari ada sebuah makan malam keluarga, dia menyuruhku dan kakak kedua untuk ikut makan malam dirumah.

Makan malam keluarga ini sungguh terlalu tiba-tiba, bukan akhir pekan, mengapa tiba-tiba makan-makan keluarga? Dan Nadine terus saja menganggap aku adalah orang luar, mengapa tiba-tiba begitu ramah mengundangku mengikuti acara makan-makan keluarga?

"KAkak ada di Shanghai, apakah mau panggil dia pulang?" aku bertanya kepada Nadine.

"Tentu saja, Julian adalah orang yang paling berjasa dalam perkembangan perusahaan, dia juga adalah orang yang berjasa besar terhadap keluarga Tsu, jika makan-makan keluarga tanpa dia, apakah itu masih bisa disebut sebagai makan-makan keluarga?" Kata Nadine.

Aku sedikit mengerti maksud dia, Alex tidaklah sopan terhadapnya, ini membuatnya sedikit kangen dengan Kakak kedua yang sopan santun terhadapnya, dia mulai mengerti bahwa jika membiarkan Aulex menjadi besar didalam perusahaan, tidak ada keuntungan sama sekali baginya, dibandingkan dengan Aulex, kakak kedua yang lebih mementingkan seluruh kondisi lebih membuatnya merasa tenang.

Aku bilang baik, aku akan segera menelepon kakak kedua dan menyuruhnya segera kembali dari Shanghai.

"Jika dia bilang pekerjaannya sibuk atau sejenisnya, kamu bilang saja wajib datang, jika tidak akan aku suruh orang untuk pergi menjemputnya di kota Shanghai." Ingat Nadine.

Aku bilang bisa, aku pasti akan memberitahunya.

Akhirnya sama seperti pemikiran Nadine, kakak kedua sekali mendengar ada makan-makan keluarga, reaksi pertamanya adalah menolaknya, "Perkumpulan apaan, aku sedang sibuk, aku tidak pergi."

"Tidak bisa begitu kakak kedua, Bibi Jiang bilang, kamu tidak boleh menolaknya, jika kamu tidak datang, dia akan menyuruh orang untuk menjemputmu di Shanghai."

Kakak kedua terdiam, "Ada apa ini? Ada apa yang terjadi disana?"

"Tidak juga kalau begitu, itu adalah Bibi Jiang yang tiba-tiba mau kumpul-kumpul, aku juga sedikit tidak mengerti.

"Tidak, pasti karena ada kejadian, makanya Bibi Jiang akan begitu sopan kepadaku, kapan aku menjadi begitu penting baginya? Dan mengharuskan aku untuk pergi?"

Aku tentu saja tidak boleh memberitahu kakak kedua bahwa aku mengadu domba Aulex dan Nadine, jadi aku bilang aku tidak tahu apa yang terjadi, intinya kamu datang saja, jika tidak aku tidak bisa mempetanggung jawabkannya kepada Bibi Jiang.

Kakak kedua bilang baiklah, dia akan tiba agak siangan.

..........

Jam 6 petang, ketika aku tiba di kediaman keluarga Tsu, aku menyadari bahwa mereka semua tidak ada yang sudah tiba, aku ternyata adalah orang yang datang pertama.

Baguslah kalau begitu juga, semua Tuan masih belum kembali, itu juga membuatku lebih mudah, dan tidak begitu banyak larangan, aku bisa pergi kemana saja, untuk melihat-lihat rumah keluarga Tsu.

Untung saja para pembantu mengenalku, mereka memanggilku Nona Ivory dengan ramah, dengan begitu akan membedakannya dengan Sussie, jika semuanya panggil Nona, maka tidak bisa dibedakan.

Mungkni karena Nadine sangatlah muda dan cantik, para pembantu keluarga Tsu umumnya sangatlah muda, seharusnya tidak ada yang lewat dari umur 30 tahunan, dan semuanya berparas bagus, mengobrol dengan mereka terhitung sangatlah mudah.

Namun tidak ada pembantu tua juga adalah sebuah masalah, yaitu semua pembantu tidak tahu mengetahui sejarah keluarga Tsu, mereka semua tidak mengetahui apa yang ingin aku tahu.

Pembantu yang paling tua bernama Nadia, tampangnya juga paling hanya 40an saja, aku memanggilnya kak Nadia, dia terus bilang jangan, cukup panggil dia Nadia saja.

Dia sedang bekerja di dapur, aku pergi membantunyam, namun dia tidak membiarkan aku membantunya, dia bilang aku tidak boleh melakukan pekerjaan berat seperti itu, aku bilang sebenarnya dulu aku juga sering melakukan hal seperti ini, aku hanya saja tidak tahan melihatnya saja dan ingin membantu, aku suruh dia jangan keberatan.

Dia tidak bisa menolaknya membiarkan aku membantunya, setelah ketegangan awal-awal, aku mulai mengobrol bersamanya.

Dia bilang, dia masuk bekerja di keluarga Tsu sudah tiga tahun lebih, dia juga adalah pembantu yang paling lama di keluarga Tsu, para pembantu lainnya sudah pensiun.

Pengertian 'Pensiun' ini membuat aku penasaran, pembantu ternyata menggunakan kata pensiun juga, hebat sekali.

Kak Nadia sepertinya menyadari kebingunganku, dia tertawa dan menjelaskan, "Keluarga Tsu sangatlah baik terhadap pembantu, setelah sampai diusia tertentu, pasti akan menyuruh pembantu untuk bekerja ditempat lain, untuk menghindari depresi setelah terlalu lama bekerja dikeluarga ini, kami menyebutnya pensiun."

"Para pembantu itu bekerja dimana?" Aku semakin penasaran.

"Ada yang bekerja mencari pekerjaan sendiri, yang tidak bisa menemukan pekerjaan akan diatur oleh Tuan dan Nyonya, ada yang bekerja juga diperusahaan pengurus rumah tangga juga, ada juga yang pulang ke kampung untuk menemani keluarga, jika ada yang kondisinya kurang baik, keluarga Tsu juga akan memberikan tunjangan, ada banyak pembantu lama yang sampai sekarang masih mendapatkan gaji dari keluarga Tsu."

Ini terdengar sungguh adalah tindakan yang mengharukan, namun sekali dipikir detail, sepertinya ada juga yang aneh.

Para pembantu ini mencari pekerjaan ketika sampai usia 'pensiun', kedengarannya sangatlah baik jika mengganti tempat kerja dan mengganti suasana hati, namun realitanya sepertinya tidak seperti begitu, seseorang yang setelah usia tertentu dan tidak mempunyai pendidikan tinggi, jika dia ingin mengganti pekerjaan, ini sebenarnya adalah sebuah hal yang sulit.

"Lalu kapan kamu akan pensiun?" Aku bertanya kepada Kak Nadia.

"Aku akan segera pensiun, setelah aku pensiun, aku akan bekerja di sebuah pabrik, ini adalah pekerjaan dari Nyonya, itu adalah pabrik produksi sepatu, belajar dulu baru bekerja, kata Nyonya, selama masa belajar juga ada gajinya." kata Kak Nadia.

"Didalam pabrik itu juga ada orang lama yang bekerja di keluarga Tsu kan?" Tanya aku.

"Ada, sepertinya lumayan banyak juga."

Aku langsung tertarik, jika bisa menemukan pembantu dulu, apakah bisa menanyakan tentang masalah Felina dulu? ini adalah hal yang ingin aku pertanyakan.

"Apakah kamu tahu apa nama pabrik itu? Dan dimanakah alamatnya?" tanya aku.

"Ini, aku tidak terlalu ingat, aku hanya tahu itu adalah pabrik produsen sepatu." kata Kak Nadia.

Meskipun Kak Nadia tidak tahu, tapi jika mau mencari tahu, itu juga tidaklah susah, pabrik sepatu dibawah naungan Nanhe Corporation hanya ada beberapa saja,

sekali ditanya akan tahu yang mana.

Setelah mendapatkan kabar ini, aku sedikit senang.

Novel Terkait

You Are My Soft Spot

You Are My Soft Spot

Ella
CEO
4 tahun yang lalu
Dipungut Oleh CEO Arogan

Dipungut Oleh CEO Arogan

Bella
Dikasihi
4 tahun yang lalu
 Istri Pengkhianat

Istri Pengkhianat

Subardi
18+
4 tahun yang lalu
You're My Savior

You're My Savior

Shella Navi
Cerpen
5 tahun yang lalu
Uangku Ya Milikku

Uangku Ya Milikku

Raditya Dika
Merayu Gadis
3 tahun yang lalu
Gue Jadi Kaya

Gue Jadi Kaya

Faya Saitama
Karir
4 tahun yang lalu
My Charming Lady Boss

My Charming Lady Boss

Andika
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Precious Moment

Precious Moment

Louise Lee
CEO
3 tahun yang lalu