Nikah Tanpa Cinta - Bab 390 Tidak boleh

Aku kembali bertanya, “Apakah melihat bintang adalah sesuatu yang menarik?’

“Setidaknya lebih menarik dari duduk diam disini? Ayo pergi, kita pergi mencari bintang milik kita.” Yulianto Hua tidak menyerah.

“Malam ini kamu, bernyanyi rock, lalu melihat bintang, ada apa dengan kamu? Ingin kembali ke masa remaja?” Aku tertawa sambil berkata.

“Bagaimana berbicara, sebernarnya aku juga tidak tua, apa yang dimaksud remaja. Pergi atau tidak pergi?”

“Ngantuk, tidak pergi, apalagi kita sudah minum banyak, juga tidak ada orang yang mengendarai mobil, jangan menyiksa diri sendiri.”

“Kalau begitu baiklah, tidak pergi melihat bintang juga boleh, tetapi kamu harus tidur bersama aku.” Yulianto Hua kembali mengeluarkan permintaan baru.

“Tidak bisa.” Aku segera menolak.

“Mengapa menolaknya dengan kejam?”

“Pertama, nama menjadi buruk, kita sekarang hanya sebatas teman, tidak boleh sembarangan. Kedua, aku sedang datang bulan, tidak nyaman. Ketiga, aku tidak ingin.”

Dahi Yulianto Hua berkerut, “Kamu membuat alasan sebanyak itu untuk apa, katakan saja kamu tidak ingin?”

Aku menganggukkan kepala, “Pada dasarnya itulah yang aku maksud.”

“Itu tidak boleh, kamu kalau tidak menemani aku melihat bintang, atau menemani aku tidur, kedua ini harus memilih satu, artinya harus mengabuli salah satu. Masih ada satu, masa mestruasi kamu tidak datang saat ini, aku mengingatnya, kamu jangan membohongi aku!”

Wajah aku memanas, “Kamu pria dewasa, malah mengingat tanggal masa menstruasi, Apakah kamu terlalu bosan?”

“Aku juga tidak sengaja untuk mengingatnya, hanya mengingatnya tanpa maksud, maka dari itu aku tidak merasa membosan sedikit pun.” Yulianto Hua ada beberapa kata yang masuk akal.

Aku melihat jam, memang sudah tidak pagi, “Aku ingin istirahat, besok aku ada masalah yang harus di kerjkan.”

“Benar, besok kamu dan aku pergi ke Shanghai, kalau begitu ayok kita cepat istirahat, besok siang aku juga mempunyai rapat penting.”

Berbicara tentang ini, aku pikir aku perlu berbicara dengan dia.

“Oh iya, aku ingin memberitahu kamu, lain kali jangan asik datang ke Kota Y, jika seperti ini akan mempengaruhi pekerjaan kamu, kamu berlari bolak-balik, badan akan menjadi lelah, jika dalam jangka panjang tidak baik, apalagi akan mempengaruhi efisiensi kerja.”

Yulianto Hua langsung setuju, “Baiklah, ini aku menyetujuinya.”

Kemudian mengubah percakapan, “Hanya jika kamu pulang ke Shanghai dan tidak lagi ke Kota Y, aku juga nyaman, dengan otomatis tidak akan bolak balik dua kota, Kota Y juga bukan tempat yang langka, aku juga tidak suak bolak balik, aku bolak balik, juga karena kamu berada disini.”

Berkata demikian, lalu aku tidak bisa bicara lagi.

“Pokoknya aku di Kota Y, juga memiliki urusan, beberapa waktu ini, juga tidak memutuskan untuk pulang.” Aku menjelaskan maksud aku sendiri, “Kamu benar jangan selalu bolak balik dua tempat, kamu akan sangat lelah.”

“Apakah kamu berpikir kamu ada hubungannya dengan Feline Tsu, kamu ingin mencari hubungan ini?” Yulianto Hua kembali bertanya aku.

Masalah ini selalu mengganggu aku, jika aku mengakuinya, merasa sedikit berpikir banyak. Feline Tsu dulunya adalah nona besar Keluarga Tsu, aku sengaja ingin mencari tahu hubungan dia dengan aku, seperti ingin mencari bukti apa hubungan diri sendiri dengan Keluarga Tsu, itu tidak bisa dihindari dengan pernyataan mencari keuntungan.

Tetapi nyatanya aku juga telah mencari tahu tentang hal ini cukup lama, aku tidak ingin membohongi Yulianto Hua.

“Jika aku berpikir seperti itu, Apakah itu salah? Kamu juga bilang, aku dan Feline Tsu tampak mirip. Tidak peduli apa indentitas Feline Tsu, itu hanya karena dia memiliki paras yang mirip dengan aku, maka aku ingin tahu, apa hubungan aku dan Feline Tsu? Aku hanya ingin mengetahui kebenarannya, untuk masalah apa akibat yang akan terjadi, tidak terlalu penting.”

Yulianto Hua menganggukkan kepala, “Aku mengerti. Maka dari itu aku tidak selalu meminta kamu untuk pulang. Tunggu hingga kamu mencari tahu masalah ini hingga jelas, baru kamu pulang juga tidak telat. Tetapi aku selalu tidak dapat menahan diri untuk rindu kepada kamu, kamu tidak berada di Shanghai, aku seperti berada di kota kosong. Saat aku memiliki waktu, aku tidak dapat menahan diri untuk berpikir datang kemari. Ini juga tidak bisa menyalahkan aku.”

Kata-kata yang dia katakan, aku sedikit merasa terharu. Karena aku juga mengerti perasaannya kota kosong.

“Baiklah, kita tidak seharusnya menggangu sisi kehidupan lain. Pokoknya aku tidak mengharapkan kamu untuk bolak balik kedua kota dan mempengaruhi pekerjaan kamu.”

“Tenanglah, aku bisa mengaturnya.” Yulianto Hua berkata, “Tidurlah, sudah malam.”

Yulianto Hua tidak mengganggu aku, setelah berkata selamat malam bersama, lalu kembali ke dalam kamar masing-masing. Berpikir dia juga berada di dalam satu rumah, di dalam hati aku terasa tenang, baru saja naik ke atas ranjang telah dikuasai oleh rada kantuk, dan tidur dengan cepat.

Tetapi dengan cepat aku terbangun, menemukan di sebelah aku ada seseorang. Wangi yang familiar, hanya dengan penciuman aku sudah mengetahui itu adalah Yulianto Hua. Untung saja dia juga tidak mengganggu aku, setelah berbaring dia langsung tertidur.

Aku juga berpura-pura tidak tahu, menutup mata dan kembali tidur.

Tengah malam aku terbangun, menemukan sendiri berbaring di lengan Yulianto Hua. Dia juga tertidur lelap, aku juga kembali tidur.

Sekali terbangun lagi telah jam 6 pagi, telah sampai pada waktu biasa bangun. Yulianto Hua mungkin telah pergi, jika tidak akan mempengaruhi pekerjaan dia.

Tetapi melihat dia tidur dengan lelap, aku tidak tega intuk memanggil dia. Lalu bersiap-siap bangun dari ranjang, menyiapkan sarapan untuk dia sebelumnya.

Tetapi baru saja turun dari ranjang, membalikkan badan, melihat Yulianto Hua yang membuka matanya dengan cepat, mengetahui aku yang sedang melihat dia, dia kembali menutup matanya. Ternyata dia telah bangun, hanya saja sedang berpura-pura tidur.

Aku menendang dia, “Jangan berpuar-pura lagi, kalau sudah bangun, maka turun dari ranjang. Kamu masih harus kembali ke Shanghai untuk rapat.”

Yulianto Hua segera bangun, berpura-pura melihat sekeliling, “Mengapa aku bisa berada di kamar ini? Aku ingat semalam aku tidak tidur di kamar ini?!”

“Tuan Hua, untuk apa berpura-pura? Tinggi kamu yang 180an, mungkinkah aku dapat memindahkan kamu kemari? Kamu sendiri mengapa bisa berada disini, kamu masih tidak sadar?”

“Apa yang kamu katakan, aku tidak berpura-pura, aku tidak tahu mengapa bisa berada di sini, kamu memindahkan aku kemari ini pasti tidak mungkin, pasti aku tidur berjalan dan salah masuk kamar, sangat minta maaf, tidak membuat kamu terkejutkan?” Yulianto Hua berkata.

“Tidak terkejut, kebun binatang aku juga pernah pergi kesana, hanya saja ketika melihat binatang aku dapat terkejut.” Aku berkata meremehkan dia.

“Benar juga, moral ku selalu baik, apalagi tumbuh di dalam hutan.” Yulianto Hua segera membalas.

Aku malas untuk pedulikan dia, keluar dan pergi mandi.

Sarapan ada roti, aku menghangatkan dua gelas susu, lalu sedikit buah, menggoreng dua telur, maka telah selesai.

Yulianto Hua makan dengan lahap, dan berkata enak.

Aku berkata ini hanya roti susu biasa, apa yang enak? Jika kamu suka makan, disana masih ada.

Yulianto Hua menggigit sepotong roti, menunjuk telur goreng, “Maksud aku itu ini, yang kamu goreng ini, aku makan ini terasa special, seperti kamu sendiri yang bertelur.”

Lalu kembali menunjuk susu, “Lalu ini, diminum sangat wangi, seperti kamu sendiri yang memrasnya…”

Aku meninju dia, “Bagaimana kamu berbicara? Kamu bisa bertelur? Kalau beigtu kamu bertelur sebutir untuk aku lihat? Tetapi telur yang Tuan Hua keluarkan, pasti sangat bau dan keras, tidak dapat ditelan. Apalagi temperamen kamu seperti itu.”

“Maka dari itu aku tidak dapat bertelur.” Yulianto Hua tertawa.

“Kamu cepat makan, selesai makan segera pergi, aku juga sudah mau pergi.”

Novel Terkait

Eternal Love

Eternal Love

Regina Wang
CEO
3 tahun yang lalu
Ten Years

Ten Years

Vivian
Romantis
4 tahun yang lalu
Pergilah Suamiku

Pergilah Suamiku

Danis
Pertikaian
3 tahun yang lalu
The Richest man

The Richest man

Afraden
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Hidden Son-in-Law

Hidden Son-in-Law

Andy Lee
Menjadi Kaya
3 tahun yang lalu
Cinta Seumur Hidup Presdir Gu

Cinta Seumur Hidup Presdir Gu

Shuran
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Mr. Ceo's Woman

Mr. Ceo's Woman

Rebecca Wang
Percintaan
3 tahun yang lalu
Antara Dendam Dan Cinta

Antara Dendam Dan Cinta

Siti
Pernikahan
4 tahun yang lalu