Nikah Tanpa Cinta - Bab 237 Apa Artinya

Tapi meskipun tampan, juga seharusnya sopan kali?

Pertama kali bertemu saja langsung memanggil nama, membuat orang merasa orang ini tidak sopan.

"Aku Jerry Wang. Ahli IT nomor satu di Shanghai." Jerry Wang memperkenalkan diri dengan sangat serius. Saat bilang dirinya adalah 'nomor satu', sikapnya serius seperti 'nomor satu' ada sertifikatnya saja.

Ternyata benar ya anak muda memang sangat berani. Kalau Jerry Wang ini bertemu dengan Yulianto Hua dan bersikap sangat percaya diri seperti ini, maka pasti ada keramaian yang bisa ditonton.

"Halo, aku Ivory Yao." aku mengulurkan tangan.

Jerry Wang melambaikan tangan dan duduk di hadapanku, "Tidak perlu basa-basi seperti ini lagi. Aku ini ahli di teknologi, tidak mengerti basa-basi di dunia pekerjaan seperti ini. Jadi tidak usah saja."

Lalu seperti teringat sesuatu, Jerry Wang menambahkan, "Aku pernah melihat fotomu di internet, tapi kamu lebih cantik dari internet."

Aku tersenyum dan mengatakan terima kasih atas pujiannya.

"Perusahaan yang mau merekrutku sangat banyak, aku hanya memberikan mereka waktu sepuluh menit saja. Kalau dalam sepuluh menit tidak bisa membuatku puas, maka lupakan saja. Timer dimulai dari sekarang." Jerry Wang melihat jam tangan olahraga yang ada di pergelangan tangannya.

"Aku hari ini datang, bukan karena ingin merekrutmu bekerja di perusahaan kami." aku berkata datar.

Jerry Wang tersentak, "Oh? Kalau begitu kenapa kamu datang?"

"Aku dengar kamu bilang kamu adalah jenius. Jadi aku ingin datang untuk melihat, seperti apa tampang seorang jenius. Begitu saja. Aku tidak memaksa kamu harus bekerja di perusahaanku. Tim teknologi perusahaanku sangat hebat, kalau tidak Lanhai Technology juga tidak akan menjadi perusahaan teknologi terbaik di Shanghai. Jadi kamu pergi atau tidak, tidaklah penting bagiku."

Ekspresi Jerry Wang sedikit masam. Dia pasti mengira aku akan memohon-mohon dengan sangat, lalu meminta berbagai syarat bagus untuk membiarkannya bekerja di Lanhai Technology. Tapi kenyataannya aku malah membuat kesenangannya padam saja.

"Direktur Yao, apa direktur sedang sengaja menggunakan trik melepaskan?" Jerry Wang melepaskan tas punggung warna merahnya dan meletakannya di kursi yang ada di samping.

Melihat gerakannya itu, aku tahu perkataanku sudah berhasil.

Jerry Wang melepaskan tas. Pasti sudah akan berbincang untuk beberapa saat.

Waktu sepuluh menitnya itu, sudah aku gunakan setengah.

Aku tersenyum dingin, "Apa perlu trik? Lanhai Technology bisa merekrut orang-orang dari satu negara. Zaman internet modern ini, bahkan bisa merekrut ahli tekonolgi dari luar negeri. Selama keuntungan yang diberikan banyak, apa aku masih perlu khawatir tidak dapat merekrut orang? Kenapa aku harus merekrutmu?"

"Aiyo, sialan, jadi kamu datang untuk menghinaku?" Jerry Wang sudah sedikit tidak dapat menahan diri.

Aku melihat jam dan berkata, "Sudah lima menit. Aku lupa memberitahumu, aku masih ada janji dengan orang lain. Aku hanya berikan waktu lima menit pada orang lain. Waktu sudah tiba, aku harus pergi. Kamu mau minum apa, silakan pesan sendiri. Aku yang traktir."

Aku berdiri lalu membawa tas dan berjalan keluar.

Bocah itu panik, berlari, dan menghentikan jalanku, "CEO Yao, ada apa ini. Belum berkata jelas saja sudah pergi?"

"Sudah lima menit. Kamu punya peraturanmu, aku juga punya peraturanku." aku berkata dengan dingin.

"Sekarang adalah jam pulang kerja, tidak perlu begitu buru-buru. Kita bicarakan dengan jelas dulu." Jerry Wang bersikeras tidak membiarkanku keluar.

"Yang kukatakan sudah sangat jelas. Waktuku sudah tiba." aku bersikeras mau pergi.

Tapi Jerry Wang sekali lagi mengulurkan tangan dan menghentikanku, "Kamu tidak boleh pergi. Bicara jelas dulu baru pergi. Apa maksudnya kalian membuat janji menyuruhku datang, tapi belum bicara jelas sudah mau pergi. Kita tidak tetapkan waktu lagi. Setelah bicara jelas baru bisa pergi."

Dia terus menghentikan jalanku. Perdebatanku dengannya menarik perhatian orang-orang lain di dalam bar dan perlahan-lahan semakin banyak kepala yang menoleh ke sini.

Waktu yang dia tetapkan sudah aku pecahkan. Langkah pertama aku membunuh keangkuhannya sudah dilakukan, aku tentu juga terduduk.

"Ok, kalau begitu kamu katakan."

Jerry Wang mengelus belakang kepalanya, "Aku katakan? Katakan apa? Bukankah hari ini kamu datang untuk mengajakku bergabung ke perusahaan kalian? Kenapa sekarang menjadi aku yang bicara?"

"Tapi aku sudah tidak tertarik untuk mengajakmu lagi. Kamu juga tidak membiarkan aku pergi, jadi hanya bisa kamu yang bicara saja. Apa saja yang ingin kamu katakan, katakan saja." aku berkata dengan datar. Justru semakin seperti ini, semakin harus ditahan. Sebenarnya melihat tampang bocah ini yang panik, hatiku sudah sangat senang, lumayan seru juga.

"Kenapa kamu tidak mau mengajakku lagi? Apa kamu tahu seberapa hebat kemampuanku? Kalian dari lingkungan ini, tidak ada yang mengenalku! Aku adalah orang nomor satu yang diakui di Forum Geek. Kamu hanya tidak mengerti teknologi saja, jadi tidak tahu seberapa hebatnya aku." Jerry Wang berkata dengan tidak sudi.

Melihat tampang Jerry Wang yang seperti itu, aku tertawa diam-diam dalam hati. Dia kira aku tidak menghargai permata, menganggapnya sebagai batu biasa yang ada di pinggir kali.

"Iya, kamu sangat hebat. Aku sudah tahu." lalu bagaimana setelah itu? Sehebat apapun kamu, kalau tidak mempunyai media yang cukup besar, bagaimana kemampuanmu bisa ditunjukkan? Menjadi hacker? Kamu dalam lingkaran kecil dianggap sebagai dewa, apakah itu sangat hebat? Apakah berguna? Tapi orang yang benar-benar hebat, adalah orang yang melakukan prestasi dalam bidangnya, bukan menyombongkan diri dalam dunia kecil yang dia hidupi."

Perkataanku ini mungkin sudah sedikit kejam dan Jerry Wang sedikit malu, "Apanya yang menyombongkan diri? Aku tidak menyombongkan diri. Aku awalnya memang sangat hebat, banyak perusahaan yang menawarkanku pekerjaan."

"Semua orang jenius membutuhkan kerjasama tim, baru bisa melakukan prestasi yang paling besar, ini adalah kenyataannya. Tapi kamu malah menganggap dirimu sangat hebat, tidak sudi bekerja sama dalam tim. Meskipun kehebatanmu tersebar sampai keluar, tapi coba kamu katakan sendiri, sampai hari ini, ada prestasi apa yang bisa kamu banggakan? Produk karya apa yang kamu buat yang sudah mengubah kehidupan manusia? Kontribusi apa yang sudah kamu lakukan untuk perkembangan sosial? Tidak ada bukan? Lalu apa bedanya kamu dengan sampah? Apa artinya jenius sepertimu ini?"

Pertanyaan panjangku ini membuat Jerry Wang tersentak dan untuk sesaat tidak bisa menjawab.

Lalu dia tiba-tiba tersadar, "Kamu mengatakan ini, sebenarnya juga ingin mengajakku bergabung dalam perusahaan kalian. Maksudmu adalah, kalian mempunyai media yang besar dan tim yang hebat. Kalau aku bergabung dengan kalian, aku bisa menampilkan kemampuanku sampai maksimal dan perkembangan yang besar. Apakah ini bujukanmu kepadaku?"

"Aku ulang sekali lagi, aku tidak bermaksud untuk membujukmu masuk ke perusahaan kami. Kamu adalah orang dengan sifat sombong, tidak akan mendengar bujukan dari siapapun. Kamu hanya akan memilih pilihan yang kamu suka saja. Orang lain tidak bisa membujukmu, hanya kamu sendiri yang kemungkinan bisa membujuk dirimu sendiri."

Jerry Wang berpikir sebentar dan berkata, "Aku pertama kali bertemu bos sepertimu. Bos lain, begitu bertemu langsung menyodorkan gaji tahunan yang sangat tinggi, berjanji memberikanku rumah dan mobil, tapi kamu berbeda. Kalau begitu aku ingin tanya, kalau aku bekerja di perusahaan kalian, apa yang bisa kalian berikan untukku?"

Kalau sudah bicara sampai tahap ini, maka jelas sekali sudah setengah sukses.

"Aku akan memberikan tiga sampai lima asisten hebat dan membiarkanmu membuat proyek yang kamu ingin lakukan. Selain itu, aku memberikan kesempatan mencoba padamu. Kamu tidak perlu langsung mendatangkan keuntungan pada perusahaan. Aku akan berikan kamu waktu, membiarkan kamu melakukan produk yang kamu anggap paling ingin kamu lakukan dan juga yang paling hebat."

Sambil berkata, aku sambil mengamati ekspresi wajah Jerry Wang. Aku menyadari matanya menyala terang, aku pun tahu kemungkinan besar sudah berhasil.

Benar saja, Jerry Wang menepuk tangannya sekali dan berkata, "Ok, dengan perkataanmu itu, aku setuju bergabung dengan perusahaan kalian."

Novel Terkait

Mbak, Kamu Sungguh Cantik

Mbak, Kamu Sungguh Cantik

Tere Liye
18+
4 tahun yang lalu
Doctor Stranger

Doctor Stranger

Kevin Wong
Serangan Balik
4 tahun yang lalu
After Met You

After Met You

Amarda
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
The Great Guy

The Great Guy

Vivi Huang
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Be Mine Lover Please

Be Mine Lover Please

Kate
Romantis
4 tahun yang lalu
Penyucian Pernikahan

Penyucian Pernikahan

Glen Valora
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Sang Pendosa

Sang Pendosa

Doni
Adventure
5 tahun yang lalu
Cutie Mom

Cutie Mom

Alexia
CEO
5 tahun yang lalu