Nikah Tanpa Cinta - Bab 295 Mengejutkan dan mengagumkan

Setelah beberapa kali putaran, wajah Michael Lu mulai tampak merah, sepertinya sudah agak mabuk.

Dia hanya sudah agak mabuk, sedangkan beberapa teman kerjaku sudah mabuk total. Kalau bukan muntah ke toilet, maka pasti duduk melamun ataupun tertidur di sofa.

“Kakak ganteng, kamu bos bar ini, boleh menyanyi bersama?” Ada teman kerja wanita yang meminjam kemabukannya datang menggoda Michael Lu.

Aku malah tidak keberatan, justru aku sangat berharap Michael Lu bisa bersama mereka, sehingga tekanan batinku bisa berkurang.

“Menyanyi tentu saja boleh, tapi aku harus tanya ke CEO Yao kalian, apakah aku boleh menemani kalian menyanyi?” Ujar Michael Lu dengan serius.

Aku bilang, “Kamu jangan bicara seperti itu lagi, kamu berkata seperti itu akan membuat aku tertekan. Kamu adalah kamu, aku adalah aku, kamu mau bagaimana pun terserah, jangan melibatkan aku.

Mendengar aku berbicara seperti itu, para teman kerja wanita tersebut pun menghembuskan nafas lega. Mereka bisa main bersama Michael Lu dengan tenang.

Akhirnya seorang teman kerja wanita memilih sebuah lagu inggris duet pria dan wanita, serta mengundang Michael Lu untuk menyanyi bersama. Mungkin karena melihat tampang bule Michael Lu yang kental sekali, mengira dia datang dari luar negeri, jadi memilih lagu inggris agar sesuai dengan kesukaannya.

Tapi aku tahu Michael Lu adalah orang yang lahir dan tumbuh di Shanghai, mengenai kenapa dia punya darah keturunan orang putih, aku tidak tahu. Aku khawatir apakah berandalan yang lahir dan tumbuh di sini seperti dia bisa menguasai lagu inggris?

Tapi yang tidak diduga adalah Michael Lu menerima mikrofon yang disodorkan. Suara yang agak serak terdengar, yang juga terkesan liar. Benar-benar enak didengar!

Tiba-tiba teringat dengan yang disebut tiga tuan muda, Rick Chen, Yulianto Hua, dan Michael Lu. Aku masih terus berpikir, tiga tuan muda ini kualitasnya agak rendah, memangnya yang bisa berkelahi itu sudah dibilang tiga tuan muda? Tapi sekarang sekali mendengar suara Michael Lu, ditambah dengan ketampanannya yang luar biasa, memang cocok sekali dengan kata ‘Tuan Muda’ tersebut.

Sudah ada teman kerja wanita yang menjerit, benar-benar sudah terpikat oleh Michael Lu. Ada pria yang dari tampangnya kamu sudah tahu dia bukan orang baik, tapi kalau Michael Lu, dia juga memiliki daya pikat dan kharisma yang tidak dimiliki orang baik, perbuatannya tidak masuk akal, bahkan tidak tahu batas, mereka ingin melakukan apa langsung melakukan apa, mau bagaimana langsung bagaimana. Merupakan pelanggar dan perusak norma sosial.

Satu lagu selesai, para teman kerja wanita bertepuk tangan. Yang ingin meminum bir dengan Michael Lu, Michael Lu tetap tidak menolak sedikit pun.

Mereka bermain dengan seru, tapi aku merasa waktu sudah lumayan lama, aku sudah boleh pergi.

Michael Lu bersikeras mau mengantar aku, melihat dia sudah mulai agak mabuk, tentu saja aku tidak boleh membiarkan dia mengantar. Aku bilang aku sudah memanggil supir untuk menjemputku, dia tidak perlu mengantar lagi, dia sendiri sudah minum bir, jadi aku juga tidak berani naik mobil yang dia bawa.

Dia bilang tidak hanya aku punya supir, dia juga punya. Dan supir dia tidak hanya bisa membawa mobil, tapi juga bisa melindungi kamu.

Aku tahu sekarang aku tidak bisa menang dari dia, hanya bisa mendengar dia. Kalau sampai membuat dia emosi lalu mengunci aku disini dan tidak memberi aku pergi, itu baru kesialan namanya.

“Kamu tenang saja, aku pasti akan mengantar kamu pulang sampai ke rumah dengan aman, pasti tidak akan berbuat apa-apa ke kamu.” Ujar Michael Lu.

Aku percaya dengan perkataannya. Dia memang tidak pernah melakukan sesuatu yang melanggar etika kepadaku. Meskipun dia bukan orang baik, tapi dia tidak jahat denganku.

Meskipun percaya, aku tetap takut. Bagaimana pun juga dia adalah Iblis Kecil, serta Iblis Kecil yang sudah minum bir.

Awalnya aku pikir ingin mengajak satu teman kerja bersamaku, tapi setelah dipikir-pikir tidak jadi, berdasarkan kekuatan Michael Lu, kalau dia benar-benar punya niat jahat, aku memanggil delapan orang sepuluh orang pun tidak ada gunanya.

Sebelum naik mobil, aku bilang aku boleh naik mobilmu, tapi kuberitahu dia, kalau dia berani berbuat sesuatu ke aku, aku akan mati. Aku benar-benar akan pergi mati.

Dia bilang, “Jangan bicara bodoh lagi, bagaimana mungkin aku rela membiarkan kamu pergi mati? Aku rela aku sendiri yang mati juga tidak akan membiarkan kamu pergi mati.

Michael Lu adalah penggombal profesional, ucapan yang membuat bergidik begini bisa keluar dari mulutnya dengan sesuka hati. Aku tidak ada perasaan apa-apa saat mendengar perkataannya ini. Setelah naik ke mobil, aku duduk sendiri di kursi depan, dia duduk di belakang.

Supir tersebut adalah seorang pria. Dia hanya menyetir mobil tanpa bersuara sedikit pun.

“Kamu masih belum bilang akan ke mana.” Kata Michael Lu.

Aku pikir benar juga, aku belum bilang alamat tujuanku. Tapi aku tidak ingin bilang alamat rumahku. Aku tidak ingin dia tahu di mana aku tinggal biasanya.

Namun kalau aku ke hotel akan lebih gawat. Kalau dia tanya kenapa aku ke hotel, aku harus menjawab apa? Aku bilang aku tidak punya rumah di Shanghai?

Tapi meskipun bilang ke hotel tidak begitu baik, itu juga lebih daripada ke rumahku. Kalau dia tahu aku tinggal di mana, lalu nanti sering menjaga di sana, bukankah aku semakin repot?

“Aku pergi ke Greystone Hotel, aku tinggal di sana.”

“Kamu tinggal di hotel? Kenapa? Apakah kamu tidak punya tempat tinggal di Shanghai?” Ternyata Michael Lu benar-benar akan penasaran.

“Aku ada satu perundingan bisnis di hotel ini, agar lebih praktis di pagi hari, jadi aku pindah ke sini, ada masalah?”

“Kalian yang berbisnis besar aku memang tidak mengerti. Tapi Shanghai begitu kecil, kalau pun kamu tinggal di rumah, pagi datang ke hotel juga sempat bukan?”

Dimulutnya bilang tidak mengerti, tapi sebenarnya sedang mencurigai aku.

Aku tidak ingin bertele-tele dengannya dalam soal ini, jadi aku memilih diam.

Hotel yang aku bilang itu tidak begitu jauh, sebentar saja sudah sampai. Aku turun dari mobil, tapi Michael Lu juga ikut turun.

Aku bilang, “Mau apa kamu?”

“Aku mengantar kamu naik dulu, baru aku pergi.”

Ini membuat aku was-was, dalam hatiku berpikir, dia tidak mungkin benar-benar akan melakukan sesuatu ke aku bukan? Tapi dipikir-pikir juga tidak begitu mungkin, kalau dia mau melakukan sesuatu yang melanggar aturan, maka dia tidak akan membiarkan supir antar sampai ke hotel.

Aku bilang dia pergi saja, aku bisa naik sendiri. Malam-malam begini, tidak baik jika muncul bersama seorang pria di hotel. Perkataan orang akan sangat menakutkan.

Dia berkata, “Kamu juga sudah bilang, malam-malam begini, mana ada orang yang masih akan memperhatikan kamu? Aku cuma mengantar kamu sampai depan pintu kamar saja, aku tidak akan masuk ke kamarmu.”

Ketika sedang beradu, tiba-tiba aku melihat seorang sosok tinggi keluar dari lobi hotel. Sampingnya diikuti oleh seorang wanita cantik, keduanya jalan sambil ngobrol.

Pria itu adalah Yulianto Hua. Dalam hatiku kebingungan, kupandang ke arah dia datang dengan tertegun.

Aku tidak tahu aku harus bersembunyi atau mendekat? Atau anggap tidak ada apa-apa, anggap dia tidak ada?

Saat ini Yulianto Hua juga melihat aku, serta Michael Lu yang di sampingku. Arah dia datang itu membelakangi cahaya, aku hanya tahu dia sedang melihat aku, tapi aku tidak bisa melihat jelas ekspresi di wajahnya.

Michael Lu mengikuti arah pandanganku, ia juga melihat Yulianto Hua, segera ia tertawa. “Seru, Yulianto Hua ternyata di sini juga? Bahkan membawa seorang wanita cantik. Tapi wanita ini tidak secantik kamu.”

“Kita pergi ke hotel lain saja.” Aku kembali masuk ke dalam mobil Michael Lu.

“Tentu saja boleh.” Michael Lu juga tidak tanya kenapa, ia mengikuti aku masuk ke dalam, kemudian menyuruh supir untuk jalan.

“Kamu jangan memberikan penjelasan apa-apa ke Yulianto Hua, berdasarkan apa memberi penjelasan ke orang brengsek? Dia boleh membawa wanita cantik, lalu kamu tidak boleh membawa pria ganteng? Dia yang keterlaluan dulu, kamu jangan sampai mengalah.” Michael Lu tampak semangat dengan pertemuan yang kebetulan malam ini.

Sedangkan hatiku bagaikan anjlok ke bawah, terus anjlok ke bawah. Rasanya dalam hatiku sesak dan tidak bisa bernafas.

Aku tanya pada diriku sendiri, apakah ini sedang cemburu? Tapi tidak ada jawaban.

Novel Terkait

Ternyata Suamiku CEO Misterius

Ternyata Suamiku CEO Misterius

Vinta
Bodoh
4 tahun yang lalu
Love In Sunset

Love In Sunset

Elina
Dikasihi
5 tahun yang lalu
Husband Deeply Love

Husband Deeply Love

Naomi
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Eternal Love

Eternal Love

Regina Wang
CEO
4 tahun yang lalu
Untouchable Love

Untouchable Love

Devil Buddy
CEO
5 tahun yang lalu
Gue Jadi Kaya

Gue Jadi Kaya

Faya Saitama
Karir
4 tahun yang lalu
Inventing A Millionaire

Inventing A Millionaire

Edison
Menjadi Kaya
4 tahun yang lalu
Cinta Dibawah Sinar Rembulan

Cinta Dibawah Sinar Rembulan

Denny Arianto
Menantu
5 tahun yang lalu