Nikah Tanpa Cinta - Bab 423 Mengkhianati

Sudah dipikirkan bolak balik, tapi rasanya kepala ini tetap kosong. Mungkin jika seorang ingin mengkhianati kamu, itu tidak perlu alasan apa pun.

Biarlah, kalau memang demikian, lebih baik tidak dipikirkan. Selanjutnya aku harus memikirkan aku bagaimana.

Saat siang, aku mendapat telepon dari kakak kedua, katanya dia dan ayah angkat sudah sampai di kota Y. Menanyakan aku kapan ada waktu untuk berkumpul. Juga menyuruh aku mengajak Yulianto Hua, katanya kali ini benar-benar sangat berterima kasih kepada Yulianto Hua sudah membantu pendanaan.

Pas karena suasana hatiku sedang tidak baik dan ingin keluar untuk merilekskan hati. Juga sudah lama tidak bertemu kakak kedua, lumayan rindu, sehingga aku pun menyanggupi.

Karena terlalu lelah dan tidak ingin menyetir, aku pun memutuskan untuk membeli tiket kereta cepat, tapi ternyata tiketnya sudah habis, mau tidak mau aku ganti ke tiket pesawat.

Setelah setengah jam penerbangan, aku sampai di Kota Y. Keluar dari bandara, aku melihat salah satu karyawan kakak kedua datang, katanya kakak kedua menyuruhnya untuk menjemput aku.

Sampai di tempat parkir dan membuka pintu mobil, aku menyadari ada seorang pria lain di dalam mobil. Karyawan tersebut menjelaskan bahwa ini adalah tamu yang kakak kedua suruh jemput juga, jadi satu mobil.

Seketika aku curiga. Kakak kedua sangat menghormati dan menghargai aku, bagaimana mungkin membiarkan aku satu mobil dengan pria asing?

Aku mengeluarkan ponsel hendak menelepon kakak kedua, saat ini air muka karyawan tersebut langsung berubah dan merebut ponselku.

Aku langsung berlari kabur!

Baru berlari beberapa langkah, ada dua orang lainnya keluar dari sebuah mobil yang terparkir di depan dan menghadang aku. Aku ragu-ragu sejenak, kemudian kepalaku dipukul, pandanganku menggelap, lalu tidak tahu apa-apa lagi.

Saat tersadar, sekelilingku gelap semua. Aku terkurung di dalam ruangan tertutup, gelapnya sampai mengulurkan tangan pun tidak tampak jari, sesak sekali, kepalaku juga pusing, tidak enak sekali.

Aku menarik nafas dalam-dalam, agar kepala yang pusing ini bisa lebih sadar.

Ada suara berisik di sekitar, rasanya seperti sedang bergerak, ini berarti aku di dalam mobil. Tapi tampak gelap sekeliling, ini berarti aku berada di dalam bagian belakang mobil yang tertutup.

Di dalam sini benar-benar pengap sekali. Aku merasa ingin muntah, tapi aku berusaha menahan.

Untungnya tidak berapa lama kemudian, mobil berhenti. Penutup mobil dibuka, udara segar langsung masuk, aku langsung bernafas dalam-dalam, rasanya langsung sangat sadar. Hanya saja mataku dalam sekejap agak tidak bisa dibuka karena cahaya yang tiba-tiba masuk.

Aku diseret keluar, kemudian mataku ditutup, diriku dimasukkan ke dalam mobil lintas alam.

Dengan cepat aku sudah diseret keluar lagi, setelah membuka penutup mata, aku baru melihat sekeliling dengan jelas, ini adalah sebuah ruangan hotel, dari sarana yang tampak bukanlah hotel yang bagus. Tapi ruangannya luas sekali, lebih luas banyak dibandingkan ruangan hotel pada umumnya.

Orang yang duduk di depanku adalah Aulex Tsu.

Sebenarnya saat di jalan tadi aku sudah menebak pasti dia, tapi tidak disangka dia menampakkan diri begitu saja di depanku, secara langsung mengakui dia orang yang menculikku, ini yang diluar dugaan aku.

Sejak bersama Yulianto Hua, aku sudah beberapa kali diculik. Tapi setiap kali diculik, dalang di balik penculikan tersebut tidak akan menampakkan diri, hanya kali ini yang berbeda, Aulex Tsu terduduk di sana. Mungkin ini juga menunjukkan dia tidak takut karena ada tempat sandaran.

Aku menatapnya, dia juga menatap aku. Tidak ada yang bersuara di antara kami.

Lalu dia mengeluarkan ponsel memotret aku, aku tebak dia pasti mengirimnya ke kakak kedua.

Setelah memotret, Aulex Tsu memberikan isyarat untuk melepaskan tali yang mengikatku. “Kamu jangan berpikir bisa menerobos keluar, di sini semuanya adalah bawahan aku, kamu tidak akan bisa kabur. Aku tidak akan membiarkan mereka melukai kamu, kamu ingin makan apa, cukup beritahu mereka, mereka akan membelinya.”

“Terima kasih kak Aulex, kak Aulex memang berbeda dengan penculik yang lain. Secara langsung menampakkan diri, jadi apakah kak Aulex tidak memberikan jalan cadangan untuk diri sendiri?” Ujarku dengan datar.

“Orang yang ingin mendapatkan pencapaian luar biasa, harus melakukannya seperti pertempuran hidup dan mati. Tidak ada jalan cadangan, karena aku tidak akan gagal, jadi juga tidak perlu jalan cadangan.”

Aku mengangguk, “Kak Aulex benar-benar tidak sama dengan yang lain, merupakan orang yang akan melakukan pencapaian luar biasa. Tapi aku penasaran sekali, pencapaian luar biasa apa yang ingin Kak Aulex lakukan? Kenapa bisa ada kaitannya dengan aku yang hanya seorang wanita kecil ini?”

“Karena kamu berguna, Julian Tsu dan ayahku sangat menyenangi kamu, kamu sungguh penting di mata mereka. Jadi kamu adalah taruhan yang penting, aku perlu baik-baik memanfaatkannya. Inilah alasan membawa kamu ke sini.” Aulex Tsu benar-benar jujur sekali.

“Sepertinya aku juga tidak sepenting itu, mungkin kamu terlalu menilai tinggi kegunaan aku. Aku bermarga Yao, tidak bermarga Tsu, aku hanya orang luar, tidak mungkin sepenting itu. Aku rasa kalau kamu mau menculik untuk mengancam mereka, menculik Sussie Tsu akan lebih baik, lebih berguna. Sussie Tsu baru merupakan putri kesayangan Keluarga Tsu.”

“Tidak, Sussie Tsu adalah adikku, aku menculik adikku sendiri, sangat tidak enak didengar, menculik kamu tetap adalah pilihan terbaik.” Ujar Aulex Tsu.

Aku tersenyum pahit, “Membosankan sekali kita membahas topik ini, kamu menculik aku sudah menjadi sebuah fakta, aku malah masih mendiskusikan menculik siapa lebih bagus dengan kamu.”

“Ini tidak disebut menculik, melainkan membawa. Di sini kamu tidak akan dibatasi, kamu boleh bergerak sesuka hati di ruangan ini, tidak akan disakiti.”

“Bisakah aku bertanya syarat apa yang kamu ajukan? Kak Aulex adalah orang yang kaya, pasti bukan demi uang.”

Aulex Tsu menggeleng, “Demi uang, hanya saja demi uang yang lebih banyak lagi. Kalau untuk ini tidak aku obrolkan dengan kamu, kamu akan mengetahuinya. Aku pergi dulu, kalau ngantuk, tidurlah sebentar.”

“Aku masih ada satu pertanyaan untuk kak Aulex.”

Aulex Tsu menghentikan langkahnya, “Kenapa kamu begitu banyak pertanyaan? Bukankah sudah kukatakan, banyak hal lainnya akan kamu ketahui nanti.”

“Tidak, pertanyaan ini sangat penting bagiku, yang ingin aku tanyakan adalah, kalau kakak kedua tidak menyanggupi syaratmu, apakah kamu akan membunuh aku?”

Aulex Tsu membalikkan badan, berjongkok dan melihat aku, “Apakah kamu takut mati?”

Aku mengangguk dengan serius, “Takut, sangat takut, jadi aku ingin tahu apakah aku akan mati?”

“Belum tentu, kalau tujuanku tidak tercapai, kita mati berdua, menurut kamu bagaimana?”

“Tidak, kak Aulex, aku tidak ingin mati, kamu juga jangan mati, kamu adalah tuan pertama Keluarga Tsu, punya masa depan yang terang, untuk apa mencari mati?”

“Kamu juga sudah mengatakannya, aku tidak punya jalan cadangan, tidak punya sisa jalan untuk melindungi diri lagi, jadi aku hanya bisa pergi mati.” Aulex Tsu juga menggeleng.

“Aku rasa sekarang masih sempat untuk membuka jalan tersebut, masih belum sampai tahap harus mati bersama. Kak Aulex jangan membunuh aku, aku benar-benar masih belum ingin mati. Lagipula aku dan kamu tidak punya dendam apa-apa, persaingan dalam Keluarga Tsu kalian tidak perlu sampai mempertaruhkan nyawaku bukan?”

“Kamu juga sudah mengatakannya, ini adalah persaingan, asalkan persaingan, pasti ada yang kalah, seorang yang kalah tidak akan ada kesempatan untuk membela diri, orang kalah selalu harus ada pengorbanan. Sebenarnya mati juga tidak semenakutkan itu, kamu tidak perlu terlalu khawatir.”

“Tapi aku masih belum bertemu anakku, jadi aku tidak ingin mati.”

“Kalau begitu kamu hanya bisa memohon Julian Tsu menyanggupi permintaan aku. Kalau tidak, kamu harus mati. Sampai saatnya nanti, aku akan memberimu menonton siaran langsung, lihat bagaimana mereka tidak peduli dengan hidup matinya kamu di depan harta dan keuntungan!”

Novel Terkait

Where’s Ur Self-Respect Ex-hubby?

Where’s Ur Self-Respect Ex-hubby?

Jasmine
Percintaan
4 tahun yang lalu
Antara Dendam Dan Cinta

Antara Dendam Dan Cinta

Siti
Pernikahan
4 tahun yang lalu
The Sixth Sense

The Sixth Sense

Alexander
Adventure
3 tahun yang lalu
Lelah Terhadap Cinta Ini

Lelah Terhadap Cinta Ini

Bella Cindy
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Istri kontrakku

Istri kontrakku

Rasudin
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Love And War

Love And War

Jane
Kisah Cinta
3 tahun yang lalu
Husband Deeply Love

Husband Deeply Love

Naomi
Pernikahan
4 tahun yang lalu
I'm Rich Man

I'm Rich Man

Hartanto
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu