Nikah Tanpa Cinta - Bab 56 Tidak Mudah Terprovokasi
Kalimat pertama yang dia lontarkan adalah, "Kamu ada dimana?"
Aku menjawab dengan jujur, "Aku di The Tower Restaurant."
Seketika dia menjadi marah, "Itu adalah tempat di mana Rick Chen tinggal. Apakah kamu masih bersamanya?"
"Di sini ada urusan yang ingin aku bereskan..."
"Kamu dengannya bisa ada urusan seperti apa? Sekarang juga kamu kembali ke Maple Garden." Yulianto Hua berkata dengan marah.
Rick Chen tepat berada di sampingku, karena tidak enak hati bertengkar dengan Yulianto Hua dihadapannya, aku pun terpaksa memilih untuk langsung kembali.
Setelah menutup telepon, Rick Chen yang berada di sampingku tersenyum, "Sepertinya Yulianto Chen masih peduli padamu, lihat dia terus-menerus meneleponmu.
Aku tersenyum pahit, dalam hatiku berkata, semua ini hanya tampak depan saja. Orang yang benar-benar Yulianto Hua pedulikan hanyalah Crystal Lin. Mengenai aku, aku hanyalah istri diatas kertas, hanyalah sebuah benda, dia ingin memiliki kekuasaan, makanya dia tidak ingin orang lain merusak dan merugikannya.
"Yulianto adalah pria yang tampak dalam dan luarnya berbeda. Dia sebenarnya sangat mementingkan cinta dan kebenaran. Orang-orang Shanghai hanya tahu bahwa Tuan Muda Keempat itu kejam, tetapi hanya sedikit orang yang tahu sisi aslinya. Perilakunya sering kali bertolak belakang dengan hatinya." kata Rick Chen.
Aku tertawa dan bertanya, "Benarkah?"
"Meskipun dia tidak menyukaiku, tapi aku masih sangat menganguminya. Jika bukan karena kakak perempuannya. Kami mungkin masih menjadi sahabat dekat.
Berbicara tentang kakak perempuan Yulianto Hua, aku tidak dapat menahan diri,
"Tetapi mengapa kamu mendorongnya ke bawah tebing?"
Rick Chen seketika menjadi diam, tak lagi berkata. Aku segera sadar bahwa diriku terlalu tiba-tiba, Hal itu adalah rahasia terbesar dari pria ini, bagaimana aku bisa sembarangan mengungkitnya.
"Maaf." Aku benar-benar tak merasa enak hati saat mengatakannya.
Rick Chen tersenyum dan tidak berbicara, memberikan isyarat bahwa dirinya tak keberatan.
Di lantai tiga, kami duduk di dekat jendela. Ketika pelayan membawa menu, Rick Chen bertanya sambil tersenyum, "Nona Yao, apakah ada makanan yang tak bisa kamu makan?"
Aku berkata :"Tidak ada."
Dia berkata, "Baiklah, aku akan memesan makanannya."
Yulianto Hua berkata bahwa restoran ini milik Rick Chen, dan dia tahu hidangan apa yang terkenal di sini. Jika memesan lebih banyak, pasti akan selalu ada satu yang cocok untukku. Aku juga tidak berdebat dengannya lagi. Semuanya akan diatur olehnya.
Setelah hidangan disajikan, benar-benar merupakan hidangan yang besar. Aku merasa sedikit tak enak. Aku yang tak terlalu percaya padanya. Sebaliknya, dia memperlakukannya seperti ini. Dia merasa seperti memanfaatkan Ivana Hua dalam hal makan dan minum.
"Terima kasih atas keramahan Tuan Chen, sebenarnya aku ingin memenuhi permintaan dari Tuan, hanya saja aku..."
Rick Chen melambaikan tangannya. "Aku mengerti. Seperti yang kukatakan, semakin berhati-hati dirimu, semakin kamu membuktikan bahwa kamu adalah seseorang yang bisa kupercayai."
Aku mengangguk, "Terima kasih Tuan Chen atas pengertiannya."
Setelah mengobrol sebentar, seseorang datang dan berkata, "Direktur Chen, Dewa pintu Jiang datang, Dia memaksa untuk masuk."
"Dewa Pintu Jiang" adalah nama panggilan Alfred Jiang. Dia datang ke sini pasti karena Yulianto Hua memintanya untuk datang.
"Aku sedang makan malam dengan Nona Yao. Jangan ganggu aku." Kata Rick Chen ringan.
"Baik, Tuan Chen." Jawaban dari bawahannya.
Aku merasa tidak enak. Orang seperti apa Alfred Jiang aku juga sedikit mengetahuinya. Pasti Yulianto Hua yang memintanya menjemputku. Jika dia tidak mencapai tujuannya, dia tidak mungkin akan menyerah.
Meskipun Rick Chen yang berada didepannya lembut dan elegan, bukanlah seseorang yang mudah terprovokasi. Jika aku tidak muncul, aku khawatir akan ada konflik yang tidak terhindarkan.
"Tuan Chen, dia seharusnya datang untuk menjemputku. Aku tidak ingin terjadi konflik di antara kalian." Aku melihat Rick Chen dan berkata.
Rick Chen melihat arlojinya dan berkata, "Tapi perjanjian kita sampai 3 jam pun belum sampai. Makanpun belum selesai. Begini saja, aku akan meminta Alfred Jiang untuk makan bersama. Apakah begini boleh? Lagi pula kamu juga harus menunggu sampai 3 jam untuk mengetahui efek dari obat ini. Aku hanya bisa menggunakan cara ini untuk membuktikannya."
"Sebenarnya, aku sudah percaya bahwa Tuan Chen tidak memiliki niat jahat kepada Nona Hua." Kataku cepat.
"Benarkah, Nona Yao telah berubah pikiran?"
"Melihat kemampuan Tuan Chen, jika dia ingin melukai Nona Hua, dia bisa langsung mengirim beberapa orang langsung ke Chinese Medicine Museum. Tidak perlu repot seperti itu. Terlebih lagi, ketika aku menyebutkan nama Nona Hua, mata Tuan Chen penuh dengan kesedihan, terlihat bahwa Tuan Chen sangat memikirkan Nona Hua. Jika seperti itu, tidak ada guna bagi mereka untuk saling menyakiti. Obat itu akan aku berikan kepada Nona Hua.
Rick Chen tersenyum. "Terima kasih Nona Yao. Perjamuan makan hari ini telah diganggu oleh Alfred Jiang. Aku akan mengundang Nona Yao untuk makan malam di lain hari."
Aku berdiri sambil tersenyum. "Terima kasih atas pelayanannya Tuan Chen. Obat ini akan aku berikan ke Nona Hua.
Rick Chen sedikit membungkuk, "Terima kasih Nona Yao, aku akan mengantarmu."
Ketika sampai ke lantai pertama, terlihat segerombolan orang berbaju hitam yang mengelilingi seorang laki-laki.
Orang yang dikepung itu adalah Alfred Jiang.
Di luar sana, sekelompok orang-orang itu memiliki bekas luka dengan tingkat keparahan yang berbeda-beda. Alfred Jiang juga memiliki luka lebam di matanya.
Pria itu memaksa untuk naik, secara alami orang-orang Rick Chen menghadangnya dan tidak semudah itu melepaskannya.
"Kak Alfred, sifatmu tak berubah sedikitpun. Sudah berumur tapi tetap pintar berkelahi, salut padamu." Rick Chen saat ini sudah berdiri di belakangku, lalu tertawa: "Tahan, sekarang minta maaf pada Kak Alfred."
Alfred Jiang mengabaikan Rick Chen dan mendatangiku. "Tuan Muda Keempat memintaku menjemputmu. Apakah kamu baik-baik saja?"
Aku merasa tak enak hati saat melihat sudut alis Alfred Jiang yang terluka, "Aku baik-baik saja, Aku hanya makan bersama dengan Rick Chen."
"Ayo kembali." Alfred Jiang berkata.
"Baik." Jawabanku.
Salah satu pria yang bertengkar dengan Alfred Jiang menghentikan jalannya. "Dewa pintu Jiang, apakah kamu ingin pergi setelah memukul orang? Ini adalah wilayah Direktur Chen ..."
"Sudah-sudah." Rick Chen dengan tenang menghentikannya, "Biarkan mereka pergi, Kak Alfred kita minum di lain hari ya."
"Tidak." Alfred Jiang merespons dingin, dan kemudian sedikit mengangguk kepada Rick Chen, "Aku pamit."
Rick Chen menatapku dan berkata, "Nona Yao, jangan lupakan perjanjian kita."
Aku mengangguk, dan kemudian berjalan keluar dari restoran bersama Alfred Jiang.
Di mobil Alfred Jiang, aku segera bertanya kepadanya: "Apakah cederanya parah?"
"Tidak apa-apa, cederanya hanya sedikit," katanya
Aku berkata, "Maaf, ini semua salahku."
"Tidak apa-apa. Pada dasarnya aku tidak punya hak untuk ikut campur dalam urusanmu. Tapi aku masih ingin mengingatkan padamu, jangan terlalu dekat dengan Rick Chen. Dia adalah orang yang paling dibenci oleh Tuan Muda Keempat, sehingga Tuan Muda Keempat akan sangat marah. Jika Tuan Muda Keempat tahu kamu dan dirinya memiliki janji, maka ditakutkan itu menjadi sesuatu yang susah diurus.
Meskipun dia mengatakan maksudnya secara tak langsung, dia sebenarnya mengingatku untuk menghormati diri sendiri.
Diriku juga sulit untuk menjelaskannya karena aku tidak bisa mengatakan masalah tentang obat itu padamu. Aku adalah orang yang membantunya, masalah belum selesai kukerjakan, jika aku memberitahukan kepada orang lain, rasanya sangat tak pantas.
"Aku akan memperhatikannya." Jawabku, "Tapi ini tidak seperti yang dipikirkan oleh Yulianto Hua. Aku dan Rick Chen, hanya beberapa kali bertemu. dan dalam beberapa kali itu juga dia membantuku hal yang besar."
"Bagaimana jika dia yang merencanakan semua hal ini." Alfred Jiang berkata.
Perkataannya sama seperti Yulianto Hua penuh dengan ketegasan.
Aku tidak keras membantahnya dan hanya berkata dengan tenang, "Seharusnya tidak, bagaimanapun aku bukanlah anak kecil, masih bisa menilai hal yang benar dan salah.
"Ngomong-ngomong, Kak Alfred, pria yang menyerang Yulianto Hua pagi ini adalah satu kelompok dengan Chrystal Lin. Dia terluka, dirawat di klinik, Chrystal Lin pergi ke sana dan terlibat perkelahihan dengannya, Chrystal Lin berkata, apa yang dilakukan pria itu membuatnya jadi susah. Jika aku yang mengatakan hal ini, kemungkinan Yulianto Hua tidak percaya, maka kamu harus memberitahukan fakta ini padanya. Jangan biarkan dia dibohongi oleh wanita itu lagi!"
Novel Terkait
Asisten Wanita Ndeso
Audy MarshandaCutie Mom
AlexiaYama's Wife
ClarkLelaki Greget
Rudy GoldIstri Yang Sombong
JessicaUnlimited Love
Ester GohNikah Tanpa Cinta×
- Bab 1 Menjual diri
- Bab 2 Kembali bertemu
- Bab 3 Aku bukan pelacur
- Bab 4 Tuan Muda Keempat
- Bab 5 Aku tidak bersedia
- Bab 6 Kamu sungguh keterlaluan
- Bab 7 Menjebak
- Bab 8 Bingung
- Bab 9 Pengaruh obat
- Bab 10 Dia akan segera datang
- Bab 11 Bodoh
- Bab 12 Kamu bisa memukul wajahku?
- Bab 13 Manipulasi
- Bab 14 Lakukanlah sesukamu
- Bab 15 Dibodohi lagi
- Bab 16 Sesuka hati
- Bab 17 Anak-anak orang kaya
- Bab 18 Jamua Malam Keluarga
- Bab 19 Hujan Malam
- Bab 20 Rahasia lantai atas
- Bab 21 Punyaku?
- Bab 22 Tidak Rela Untuk Berpisah Juga Suatu Kesalahan
- Bab 23 Memerankan Karakter Seperti Apa
- Bab 24 Hadiah
- Bab 25 Dalam Hujan Lebat
- Bab 26 Luka hati
- Bab 27 Mengapa ?
- Bab 28 Musuh
- Bab 29 Apakah hanya berani menyakiti wanita ?
- Bab 30 Apakah aku kalau bukan kamu
- Bab 31 Katakan sekali lagi
- Bab 32 Sedekah
- Bab 33 Kegelisahan
- Bab 34 Kunjungan rumah
- Bab 35 Jebakan
- Bab 36 Serangan Balik
- Bab 37 Meminta Tolong
- Bab 38 Masa Lalu
- Bab 39 Sifat Aslinya
- Bab 40 Mengekspos
- Bab 41 Kenapa kamu begitu berkeringat?
- Bab 42 Aku tidak menyukaimu
- Bab 43 lepaskan
- Bab 44 Bukan Aku
- Bab 45 Sungguh Galak
- Bab 46 Bukti
- Bab 47 Tidak bisa membedakan mana yang benar dan salah
- Bab 48 Pria yang banyak rahasia
- Bab 49 Tidak bisa melihat orang dari penampilan
- Bab 50 Kejam
- Bab 51 Panggil Ayah
- Bab 52 Masuk akal
- Bab 53 Semakin antusias
- Bab 54 Kebetulan
- Bab 55 Maksudnya bukan seperti ini
- Bab 56 Tidak Mudah Terprovokasi
- Bab 57 Memegang Janji
- Bab 58 Dalam Hati Merasakan Kesenangan
- Bab 59 Tampaknya Mengerti
- Bab 60 Adanya Rasa Egois
- Bab 61 Kekuatan Yang Tidak Kecil
- Bab 62 Aneh Bisa Memilihmu
- Bab 63 Sedikit Memberikan Warna
- Bab 64 Inti
- Bab 65 Sangat Tidak Seimbang
- Bab 66 Seberapa Sulit
- Bab 67 Kamu Saja
- Bab 68 Penipu
- Bab 69 Komputer Canggih
- Bab 70 Juga Adalah Jebakan
- Bab 71 Mengetahui Kebenarannya
- Bab 72 Tidak tergantikan
- Bab 73 Hanya Pantas Menenteng Sepatu
- Bab 74 Jumlahnya Tidak Banyak
- Bab 75 Semoga Ada Hasilnya
- Bab 76 Melihat Keriuhan
- Bab 77 Pengaruh Yang Besar
- Bab 78 Tubuh Yang Bagus
- Bab 79 Tidak Tahu Malu
- Bab 80 Tidak Peduli Bentuknya
- Bab 81 Menurutku Kamu Bisa
- Bab 82 Bukan Sesuatu Yang Istimewa
- Bab 83 Merasa Agak Bersalah
- Bab 84 Bukan Pemula
- Bab 85 Jelas Sekali Bukan
- Bab 86 Terlihat sedikit akrab
- Bab 87 Sangat mengejutkan
- Bab 88 Dalam satu malam
- Bab 89 Sekali Mendayung Dua Pulau Terlampaui
- Bab 90 Mendorongku ke tembok
- Bab 91 Ini Sangat Penting
- Bab 92 Gaya Apa
- Bab 93 Kebahagiaan Melayang
- Bab 94 Bukti Yang Sangat Kuat
- Bab 95 Memberikan Dampak Buruk Pada Tubuh
- Bab 96 Tidak masuk akal
- Bab 97 Tidak masuk akal
- Bab 98 Mengganggu wanita
- Bab 99 Dirimu yang menghindar
- Bab 100 Prajurit sedang dalam bahaya
- Bab 101 Pekerjaan Yang Sia-Sia
- Bab 102 Keluarga Yang Hebat
- Bab 103 Berusaha Tampil Sebaik Mungkin
- Bab 104 Benar-Benar Sangat Jahat
- Bab 105 Tidak Ada Kharisma
- Bab 106 Punya Reputasi
- Bab 107 Apa yang ingin dia lakukan
- Bab 108 Tidak tahu malu
- Bab 109 Solusi Yang Lebih Baik
- Bab 110 Ada harga diri
- Bab 111 Bagaimana membuktikannya
- Bab 112 Bagaimana Mungkin
- Bab 113 Hatinya jauh lebih tenang
- Bab 114 Benar Juga
- Bab 115 Tak Ternilai
- Bab 116 Kesan Pertama Yang Baik
- Bab 117 Tidak Sopan
- Bab 118 Pertempuran
- Bab 119 Menenangkan Diri Sendiri
- Bab 120 Apa kamu ingin mati
- Bab 121 Takdir Mempermainkan Manusia
- Bab 122 Benar-benar Bukan Manusia
- Bab 123 Menjaga Jarak
- Bab 124 Tidak Bisa Tenang
- Bab 125 Turut Prihatin Padamu
- Bab 126 Sangat kuat
- Bab 127 Mutiara di dalam Lautan
- Bab 128 Melihat aku dipermalukan
- Bab 129 Adalah orangku
- Bab 130 Lengan panjang
- Bab 131 Tidak bisa menahan emosi
- Bab 132 Citra perempuan
- Bab 133 sedikit mengejutkan
- Bab 134 Jalan Lain
- Bab 135 Menunggu kesempatan untuk pindah
- Bab 136 Tidak bisa diselesaikan
- Bab 137 Keterlaluan
- Bab 138 Jauh lebih rileks
- Bab 139 Aku akan melakukan yang terbaik
- Bab 140 Sesuai keinginanmu
- Bab 141 Mudah sekali
- Bab 142 Tidak bisa menikmati
- Bab 143 Panutan Belajarku
- Bab 144 Tidak sanggup Menerima
- Bab 145 Tiada habisnya
- Bab 146 Tidak Peduli
- Bab 147 Ingat
- Bab 148 Kamu Tidak Tahu Malu
- Bab 149 Tidak Bisa Menjebakku
- Bab 150 Niat Apa
- Bab 151 Dibuat Gila
- Bab 152 Berakting Sendiri
- Bab 153 Benar-Benar Hebat
- Bab 154 Mengompori
- Bab 155 Mendapatkan Keseimbangan
- Bab 156 Pemaluan Yang Besar
- Bab 157 Sangat berpengetahuan
- Bab 158 berkah dari kehidupan sebelumnya
- Bab 159 Tolong tenang sedikit
- Bab 160 Tidak bisa menyentuhku
- Bab 161 Kefokusan yang Sangat Tajam
- Bab 162 Berhati Kecil
- Bab 163 Hanya Ada Yang Lebih Bodoh
- Bab 164 Saling Memuji
- Bab 165 Sudah Tahu
- Bab 166 Kebahagiaan Terbesar
- Bab 167 Sempurna Tanpa Cacat Sedikipun
- Bab 168 Menyebarkan Keromantisan
- Bab 169 Muncul Kecurigaan
- Bab 170 Berpura-Pura Bodoh Padaku
- Bab 171 Bersikap Mendominasi
- Bab 172 Wajar
- Bab 173 Tidak Diragukan
- Bab 174 Banyak Tingkatan Yang Berbedaan
- Bab 175 Tidak Berdasar
- Bab 176 Membuatku Merasa Jijik
- Bab 177 Perkataan Mengejutkan
- Bab 178 Ahli Cinta
- Bab 179 Tidak Serius
- Bab 180 Sembunyi Dulu Saja
- Bab 181 Hal yang Baik
- Bab 182 Sangat Canggung
- Bab 183 Pasti Berhasil
- Bab 184 Solusi
- Bab 185 Rasa yang Dingin
- Bab 186 Tidak Punya Hati Nurani
- Bab 187 Bersikap Netral
- Bab 188 Terlihat Kuat Dari Luar, Akan Tetapi Dalamnya Sangat Lemah
- Bab 189 Kamu Tidak Akan Mengerti
- Bab 190 Seberapa Banyak yang Kamu Pahami
- Bab 191 Daya imajinani yang lumayan tinggi
- Bab 192 Tidak sempat mengurusi diri sendiri
- Bab 193 Sangat tegas
- Bab 194 Semakin mudah
- Bab 195 Bagaikan bermimpi
- Bab 196 Mengata-ngatai
- Bab 197 Membongkar Kartu Akhir
- Bab 198 Perilaku Pribadi
- Bab 199 Pertarungan Sengit
- Bab 200 Sulit Dipercaya
- Bab 201 Masuk akal
- Bab 202 Gentayangan di mana-mana
- Bab 203 Membereskan semuanya
- Bab 204 Begitu Lagak
- Bab 205 Harus Aku Akui
- Bab 206 Sangat berkualitas
- Bab 207 Tidak ada kemampuan
- Bab 208 Sikap apa
- Bab 209 Hal yang menakutkan
- Bab 210 Hubungan apa
- Bab 211 Hidup Bahagia
- Bab 212 Masuk Akal
- Bab 213 Bagaimana cara mengatasinya
- Bab 214 Membuat Orang Muntah Darah
- Bab 215 Tidak memperingatkan kamu
- Bab 216 Sudah Terbiasa
- Bab 217 Wanita Ku
- Bab 218 Jangan Terlalu Bersemangat
- Bab 219 Seorang Istri Harus Mematuhi Suaminya
- Bab 220 Posisinya Terlalu Rendah
- Bab 221 Ada Maksud Buruk Dibalik Perjamuan Makan
- Bab 222 Dia Tidak Peduli
- Bab 223 Bukan Orang Jahat
- Bab 224 Apa yang Perlu Ditebak?
- Bab 225 Jangan Bicara Omong Kosong Denganku
- Bab 226 Apakah dia tidak bisa melihatnya
- Bab 227 Mesra
- Bab 228 Sudah terjadi
- Bab 229 Motif yang sebenarnya
- Bab 230 Emosional
- Bab 231 Berusaha Lebih Keras
- Bab 232 Benar-Benar Hadiah Yang Besar
- Bab 233 Melakukan Pergerakan Setelah Adanya Pertimbangan
- Bab 234 Tunggu Kapan Lagi
- Bab 235 Sesuka Hati Berkata
- Bab 236 Masalah Penting
- Bab 237 Apa Artinya
- Bab 238 Terserah Padamu
- Bab 239 Berhenti Sebentar
- Bab 240 Yang Lebih Cantik
- Bab 241 Mulut binatang buas
- Bab 242 Tidak akan mengampunimu
- Bab 243 Suami istri yang saling mencintai
- Bab 244 Tidak bisa berkata-kata
- Bab 245 Kandidat yang paling cocok
- Bab 246 Ini tidak logis
- Bab 247 Tidak yakin
- Bab 248 Ada orang sengaja mengaturnya
- Bab 249 Frustasi
- Bab 250 Siapa lagi yang bisa
- Bab 251 Tidak Optimis
- Bab 252 Mengutamakan Kepentingan Bersama
- Bab 253 Mengakui Akan Mendapatkan Keringanan Hukuman
- Bab 254 Persiapan Mental
- Bab 255 Tak Berdaya
- Bab 256 Melamun
- Bab 257 Belajar Dari Kehidupan
- Bab 258 Menghindari Pertemuan
- Bab 259 Bertemu Lagi
- Bab 260 Orang Yang Terkenal
- Bab 261 Jangan menganggu terus
- Bab 262 Tidak Berkata apa-apa
- Bab 263 Tidak tergugah
- Bab 264 Binatang berpakaian manusia
- Bab 265 Ternyata begitu
- Bab 266 Mengganti Dengan Gaya Kelas Atas
- Bab 267 Bukan Masalah
- Bab 268 Terlepas Dari Rasa Beban
- Bab 269 Alasan Yang Mana
- Bab 270 Mempertanyakan Soal Makam
- Bab 271 Berkharisma
- Bab 272 Memiliki Tekanan Besar
- Bab 273 Bangunan Masih Sama Tapi Orang Sudah Berubah
- Bab 274 Kembali
- Bab 275 Jangan Membenciku
- Bab 276 Jatuh terluka
- Bab 277 Tetap bersikap tenang
- Bab 278 kembali berharap
- Bab 279 Persaingan sehat
- Bab 280 Silahkan kamu pergi
- Bab 281 Bahaya yang lebih besar
- Bab 282 Temani aku ngobrol
- Bab 283 Tebakannya langsung benar
- Bab 284 Sangat realistis
- Bab 285 Tak terduga
- Bab 286 Sangat berjodoh
- Bab 287 Waktu tidak bisa kembali
- Bab 288 Lama tidak bertemu
- Bab 289 Niat jahat
- Bab 290 Dekorasi yang indah
- Bab 291 Apa Yang Kamu Lakukan?
- Bab 292 Segera berkumpul kembali
- Bab 293 Bertemu dia lagi
- Bab 294 Pria Super Tampan
- Bab 295 Mengejutkan dan mengagumkan
- Bab 296 Jangan Hiraukan Dia
- Bab 297 Berkata Jujur
- Bab 298 Bukti
- Bab 299 Senang Di atas Penderitaan Oranglain
- Bab 300 Menghindar
- Bab 301 Pengkhianat
- Bab 302 Menyebalkan
- Bab 303 Fitnah
- Bab 304 Tinggal
- Bab 305 Kabur
- Bab 306 Nada salah
- Bab 307 Bicarakan baik-baik
- Bab 308 Menjadi patuh
- Bab 309 Menyuapimu
- Bab 310 Lubang hitam
- Bab 311 Membuat Penasaran
- Bab 312 Siapa Yang Sakit
- Bab 313 Merahasiakan
- Bab 314 Ditanya-tanya
- Bab 315 Tidak keluar
- Bab 316 Orang Pintar
- Bab 317 Aku Bukan Orang Luar
- Bab 318 Mencari Kamu
- Bab 319 Wajah Merona
- Bab 320 Pura-pura Sakit
- Bab 321 Bergerak
- Bab 322 Kita Akan Baik-Baik Saja
- Bab 323 Konflik
- Bab 324 Benar-Benar Sangat Mendesak
- Bab 325 Ternyata Enak Sekali
- Bab 326 Pribadi
- Bab 327 Tidak Tega
- Bab 328 Berkhianat
- Bab 329 Anak Gadis
- Bab 330 Ada Apa
- Bab 331 Tenang
- Bab 332 Menurut Kamu Bagaimana?
- Bab 333 Akrab
- Bab 334 Sudah Tidak Ada Masalah
- Bab 335 Orang Picik
- Bab 336 Tidak Bersalah
- Bab 337 Orang Yang Berguna
- Bab 338 Saudara
- Bab 339 Muda Dan Bersemangat
- Bab 340 Minta Maaf
- Bab 341 Foto Bersama
- Bab 342 Hadir
- Bab 343 Lalu Apa Maksudnya
- Bab 344 Wangi
- Bab 345 Orang Yang Tidak Penting
- Bab 346 Tenang
- Bab 347 Gadis cantik mabuk
- Bab 348 Apakah aku sudah gila
- Bab 349 Menyiksa
- Bab 350 Nanti kita bicarakan lagi
- Bab 351 Apa ini
- Bab 352 Melempar tangan
- Bab 353 Mempersulit
- Bab 354 Mengubah rencana
- Bab 355 Tuan Michael
- Bab 356 Kejadian Tak Terduga
- Bab 357 Bukan Dia
- Bab 358 Pasti Ada Persaingan
- Bab 359 Masalah Rumit
- Bab 360 Tempat Umum
- Bab 361 Mencari tahu
- Bab 362 Mendengarkanmu
- Bab 363 Apakah bodoh
- Bab 364 Penjudi
- Bab 365 Menangani
- Bab 366 – Bukan Urusanku
- Bab 367 Korban
- Bab 368 – Langsung berbicara ke intinya
- Bab 369 Kesedihan
- Bab 370 Aku Mengubah Pikiran Aku
- Bab 371 Sakit Hati
- Bab 372 Tidak Tega Hati
- Bab 373 tidak bercerita?
- Bab 374 Selalu sangat dalam
- Bab 375 tidak memaafkan
- Bab 376 Berpura-pura Tertarik
- Bab 377 Memutarbalikkan
- Bab 378 Kembali Diputarbalikkan
- Bab 379 Sudah Tidak Tahan Lagi
- Bab 380 Disengaja
- Bab 381 Salling Memaksa
- Bab 382 Dihalangi Didepan Pintu
- Bab 383 Membuat Masalah
- Bab 384 Makan-makan Keluarga
- Bab 385 Tidak Belajar Apa-apa
- Bab 386 Peran yang sulit
- Bab 387 Meledak Marah
- Bab 388 Rock
- Bab 389 Dia adalah adikku
- Bab 390 Tidak boleh
- Bab 391 Aku Juga Tidak Pergi
- Bab 392 Diduga Teman Lama
- Bab 393 Semuanya Terihat Familiar
- Bab 394 Aku Bukan Dia
- Bab 395 Benar-benar Palsu
- Bab 396 berpura-pura
- Bab 397 penghasutan
- Bab 398 perubahan tiba-tiba
- Bab 399 tidak terlambat
- Bab 400 ceritanya panjang
- Bab 401 Perasaan
- Bab 402 Buntu
- Bab 403 Datang Tak diundang
- Bab 404 Rencana
- Bab 405 Kemitraan
- Bab 406 Siasat
- Bab 407 Perjanjian
- Bab 408 Berterima kasih secara langsung
- Bab 409 Ada masalah
- Bab 410 Ternyata begitu
- Bab 411 Mengancam Aku?
- Bab 412 Wanita Muda Cantik
- Bab 413 Tunangan
- Bab 414 Mendengarkan Dia
- Bab 415 Kemenangan
- Bab 416 Kolaborasi yang Kuat
- Bab 417 Tidak Bisa Menerima
- Bab 418 Wawancara
- Bab 419 Pesta Minum
- Bab 420 Pergi
- Bab 421 Tiba-tiba dan tidak menduga
- Bab 422 Menunggu Kabar
- Bab 423 Mengkhianati
- Bab 424 Dikurung
- Bab 425 Transaksi
- Bab 426 fakta
- Bab 427 Sedikit lelah
- Bab 428 Mengakui
- Bab 429 Ayah
- Bab 430 Takdir
- Bab 431 Hati yang hampa
- Bab 432 Berbohong
- Bab 433 Mengambil barang milik orang lain
- Bab 434 Berakting
- Bab 435 Aneh
- Bab 436 Bertemu
- Bab 437 Pertemuan Tidak Menyenangkan
- Bab 438 Suami Istri Menjalani Hidupnya Masing-masing
- Bab 439 Nona Besar
- Bab 440 Kamu adalah Dia
- Bab 441 Kamu
- Bab 442 Ingatan Yang Hilang
- Bab 443 Berantakan
- Bab 444 Seluruh Situasi
- Bab 445 Kebakaran
- Bab 446 iblis
- bab 447 melarikan diri
- Bab 448 anjlok
- Bab 449 gelisah
- Bab 450 meminta bantuan
- Bab 451 Masalah pribadi
- Bab 452 Permasalahan dalam perusahaan
- Bab 453 Pengobatan Tradisional
- Bab 454 Tidak Mungkin Kambuh
- Bab 455 Bahagia
- Bab 456 dapat dipercaya
- Bab 457 cowok itu ganteng