Nikah Tanpa Cinta - Bab 135 Menunggu kesempatan untuk pindah

"Jangan khawatir, Tuan Muda Keempat adalah orang yang berpikiran sehat. Kalian bertindak atas perintah dan kami tidak bisa menyalahkanmu. Selama kalian tidak melecehkanku, aku tidak akan pernah membahasnya kedepannya, aku juga orang yang tahu bersyukur."

Salah satu pria benar-benar melepaskan aku, "Kamu tidak takut sama sekali. Jika wanita lain, pasti sudah takut sejak lama. kamu di sini, seseorang akan membawakanmu makanan dan toilet berada di sebelah, mereka juga tidak akan menyulitkanmu, tetapi kamu jangan kabur, lagipula kamu tidak bisa kabur. Satu minggu kemudian kami akan datang menjemputmu. "

“Aku tidak akan pernah kabur, jangan khawatir.” Jawabku.

“Baik, kalau begitu kamu diam saja disini dan ingat apa yang kamu katakan. Kalau suatu saat kami di beri perhitungan sama Tuan Muda Keempat, kamu harus bantu kami, kami juga tidak ada pilihan lain.” Kata salah satu pria.

“Baik, kalian perlakukan aku dengan baik. Jika aku masih hidup, aku pasti akan membalas kebaikkan kalian dengan baik kedepannya,” jawabku.

Orang-orang itu memerintah beberapa patah kata lagi dan pergi.

Aku menyusut di sudut, merasa sedikit lebih tenang.

Mendengarkan apa yang mereka katakan, mereka hanya mengunci aku di sini untuk sementara, dan mereka akan datang dan memindahkan aku seminggu kemudian.

Meskipun aku tidak tahu apa yang terjadi di luar, dapat disimpulkan bahwa tempat ini pasti tempat yang sangat terpencil, karena katanya polisi tidak dapat menemukannya.

Aku menghilang dengan sendirinya. Tidak tahu apakah Yulianto Hua peduli atau tidak peduli, Melvin pasti akan menangis dan bertanya kemana aku pergi. Jadi kurasa Yulianto Hua akan tetap mempertimbangkan untuk mencariku. Jadi beberapa hari ini sangat penting, mereka pasti tidak akan pernah membiarkan Yulianto Hua menemukanku.

Tapi Yulianto Hua sangat hebat. Jika bersembunyi di tempat biasa, Yulianto Hua pasti bisa menemukannya, jadi mereka harus mengurung aku di tempat yang sulit ditemukan untuk menghindari sorotan minggu ini sebelum mencoba memindahkan aku.

Adapun mengapa mereka tidak membunuhku, itu lebih mudah.

Bagaimanapun, sekarang ini adalah hukum yang melindungi masyarakat. Tidak ada yang mau mengambil hidup sebagai pilihan terakhir, dan aku ibu kandung Melvin. Mereka membiarkan aku hidup, mungkin mereka bisa mengancam Yulianto Hua suatu hari nanti.

Kesimpulan terakhir adalah bahwa aku tidak akan mati untuk saat ini.

Selama aku tidak mati, masih ada harapan dan tidak ada yang perlu ditakuti. Aku menghibur diriku seperti ini.

Orang hanya bisa menghibur diri sendiri dalam kesulitan, sehingga mereka memiliki keberanian dan tekad untuk hidup. Aku terus-menerus menghibur diri dan menghipnotis diri sendiri, dan kemudian tertidur.

Tetapi aku tidak tidur terlalu nyenyak. Aku langsung bangun setelah mendengar suara.

Kebisingan semakin berisik, seperti suara mandi, banyak orang, berisik sekali, tapi tidak terlalu berisik.

Kemudian aku mendengar suara jam, suara jam yang terdengar sangat bagus, yang membuat orang-orang yang mendengarkan akan merasa tenang.

Berkaitan dengan bau kemenyan ketika aku dibawa dengan mata tertutup, aku tiba-tiba mengerti bahwa ini adalah kuil.

Langit belum sepenuhnya cerah, tetapi para bhikkhu sudah mulai bersiap untuk kelas pagi.

Pantas saja mereka akan mengatakan tempat ini yang tidak terpikirkan oleh polisi. Memang benar, aku khawatir tidak ada yang akan mengira orang-orang itu akan menyembunyikan aku di kuil.

Hanya saja kuil adalah tanah suci agama Buddha, jadi bagaimana bisa berkerja sama dengan orang-orang itu dan melakukan hal-hal yang menyakiti manusia?

Setelah beberapa saat, suara mu yu mulai terdengar, dan kemudian terdengar nyanyian ringan, dan kelas pagi biksu dimulai.

Aku duduk bersila di tanah, memejamkan mata, dan mendengarkan nyanyian mereka, merasa sedikit lebih tenang di hati.

Setelah mengetahui bahwa ini adalah kuil, aku semakin yakin bahwa hidup aku di sini tidak akan dalam bahaya, aku tidak pernah percaya bahwa kuil akan membiarkan seorang wanita meninggal di halaman belakang.

Kelas pagi telah berakhir, aku bisa mencium bau dupa yang menyengat di dalam ruangan, dan hati aku menjadi lebih dan lebih damai. Aku bersandar ke dinding dan tertidur kali ini.

Saat aku bangun, langit sudah cerah.

Ada cahaya yang masuk dari jendela yang sangat kecil, biasanya saat ini sudah waktunya sarapan pagi dan bersiap-siap berangkat kerja, jadi perut aku mulai terasa sedikit lapar.

Saat ini pintu terbuka dan seseorang membawa makanan.

Dia adalah seorang biksu muda, dia cukup tampan, mengenakan pakaian biksu abu-abu, kepalanya tidak terlalu berkilau, dan dia memiliki lapisan rambut halus yang pendek.

Dia tidak mengatakan apa-apa, seperti di drama-drama mengantarkan makanan ke sel, meletakkan dan pergi.

Saat aku memandangnya, dia menghindari tatapanku, sepertinya dia sedikit gugup.

Aku juga tidak berbicara dengannya, karena setelah dia melihatku, dia terlihat gugup, dan aku juga tidak berani berbicara dengannya. Aku ingin dia secara bertahap menghilangkan kegugupannya terhadap aku, dan kemudian berkomunikasi dengannya secara perlahan. Pokoknya, ada waktu, tidak perlu terburu-buru.

Makanan vegetarian, terlihat enak.

Tahu rebus dengan paprika hijau, sayuran hijau dan jamur adalah makanan ringan yang biasanya aku suka makan, dan aku segera menghabiskan makan.

Pintunya tidak ditutup. Aku keluar dan menemukan toilet di sekitar. Toiletnya lebih bersih dari yang aku kira, dan ada air untuk di siram.

Aku amati, ini adalah halaman belakang kuil, tetapi ada dinding lain yang memisahkan dari luar, yang tampaknya menjadi tempat khusus.

Mengapa kuil menyediakan tempat bagi orang-orang? Apakah kuil juga menutup kurungan biksu?

Aku mencuci tangan setelah pergi ke toilet dan kembali ke sel aku dengan patuh.

Aku tahu bahwa aku tidak perlu berpikir untuk melarikan diri saat ini. Aku pasti tidak akan bisa melarikan diri. Karena orang-orang itu mengirim aku ke sini, mereka pasti yakin bahwa aku tidak akan bisa melarikan diri.

Aku hanya bisa tenang dan menunggu kesempatan untuk pindah.

Tidak boleh berburu-buru, kalau tidak akan membuat kesalahan.

Meskipun dikurung, tetapi masih bisa mendengarkan sutra, anggap saja datang bersemedi.

Agak malam, biksu kecil yang sebelumnya datang mengantarkan makanan, mengambil kembali mangkuk sebelumnya, kali ini dia tidak terlalu gugup dan saling memandang, tetapi dengan cepat menghindar.

Aku masih belum berbicara dengannya, dan aku merasa waktunya masih belum pas.

Tidak ada makanan di malam hari. Tampaknya mereka tidak makan setelah makan siang, dan mereka tidak makan malam. Aku secara alami juga tidak makan. Aku sedikit tidak nyaman, tetapi karena aku tidak banyak bergerak, jadi aku tidak terlalu lapar.

Keesokan harinya masih aja di bangunkan secara paksa, mereka memulai kelas pagi lagi, lalu sarapan, lalu makan siang.

Pada hari ketiga, ketika biksu kecil datang untuk mengantarkan makanan, mata dan ekspresinya tidak begitu terjaga. Aku tersenyum dan memanggilnya, "Tuan kecil, bagaimana aku memanggilmu?"

Aku pikir dia akan menyatukan tangannya seperti seorang biksu dalam serial TV dan menyebut nama dharme atau semacamnya, tetapi dia tidak melakukannya, Dia mengatakan dua kata secara langsung: Sonny Zhang.

Sonny Zhang? Ini tidak seperti nama dharma, apakah itu nama awalnya? Bagaimanapun, dia sudah mau berbicara dengan aku, itu adalah peningkatan besar.

“Jangan bertanya padaku, aku tidak akan bilang apa-apa,” ucapnya sambil mengambil mangkuk dari makanan terakhir.

Aku tersenyum, "Jangan khawatir, aku tidak akan menanyakan apa pun."

Dia tidak mengatakan apa-apa, dia mengemasi piringnya dan bersiap untuk pergi keluar.

Aku menghentikannya, "Tuan kecil, air minum yang aku minum dua hari terakhir ini adalah air keran dari sebelah toilet. Aku sakit perut jadi bisakah kamu memberiku obat sakit perut?"

Dia tidak menjawab aku, berbalik dan pergi, sepertinya dia masih sangat waspada terhadap aku.

Novel Terkait

The Great Guy

The Great Guy

Vivi Huang
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Love From Arrogant CEO

Love From Arrogant CEO

Melisa Stephanie
Dimanja
4 tahun yang lalu
Rahasia Seorang Menantu

Rahasia Seorang Menantu

Mike
Menjadi Kaya
3 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku Seorang Milioner

Ternyata Suamiku Seorang Milioner

Star Angel
Romantis
4 tahun yang lalu
Diamond Lover

Diamond Lover

Lena
Kejam
4 tahun yang lalu
Beautiful Love

Beautiful Love

Stefen Lee
Perkotaan
3 tahun yang lalu
More Than Words

More Than Words

Hanny
Misteri
4 tahun yang lalu
Angin Selatan Mewujudkan Impianku

Angin Selatan Mewujudkan Impianku

Jiang Muyan
Percintaan
4 tahun yang lalu