Nikah Tanpa Cinta - Bab 27 Mengapa ?

Seketika Yulianto Hua tertegun.

Bukankah orang seperti dia seharusnya tidak pernah ditampar ? Setidaknya sudah lama tidak pernah ditampar. Sehingga ketika aku menamparnya, dia benar-benar tertegun.

Detik berikutnya, ketika dia menyadari bahwa aku benar-benar telah menyinggung perasaannya, dan menamparnya, dia marah dan mencekik tenggorokanku serta terdapat ekspresi mematikan di wajahnya.

Itu bukan roh jahat, melainkan ekspresi yang menakutkan.

Aku tidak bisa bernapas, dadaku semakin sesak dan sakit. Pikiranku semakin kacau. Hatiku hancur, air mataku perlahan mengalir ke wajahku dan menetes ke tangan Yulianto Hua.

Mungkin karena keputusasaan dan kekecewaanku yang akhirnya menyentuh Yulianto Hua, tiba-tiba dia melepaskan tangannya.

Aku bernafas sedikit lebih baik dan terjatuh lembut ke lantai, aku menundukkan kepalaku dan terengah-engah. Aku tidak menatap Yulianto Hua.

"Mengapa ?" Tiba-tiba dia bertanya dengan suara dingin.

Aku tidak mengerti apa yang dia katakan, aku juga tidak ingin menjawabnya, aku tidak ingin mengatakan apapun. Aku juga ingin tahu mengapa seseorang menghubungiku dan menipuku ke Martys Park. Aku juga ingin tahu mengapa dia tidak ada disaat aku sangat membutuhkannya.

Namun sekarang dia malah bertanya mengapa kepadaku, bagaimana aku tahu mengapa ?

Keheninganku dianggap semacam perlawanan olehnya. Aku bisa merasakan napasnya menjadi lebih kasar akibat amarahnya.

Dia mengulurkan tangannya dan mengangkatku dari lantai seperti seekor ayam, "Aku bertanya kepadamu, mengapa ?"

Aku menatapnya dengan dingin, mencoba untuk menatapnya dengan ekspresi yang paling dingin, "Bagaimana aku tahu mengapa ?"

"Bajingan, bagaimana bisa kamu mengkhianatiku, bagaimana kamu bisa !"

Dia sudah dalam kondisi menggertakkan giginya ketika berbicara kata "Pengkhianatan" ini dan muncul ekspresi menakutkan.

"Apa yang kamu bicarakan ? Bagaimana aku mengkhianatimu ?" Tanyaku dengan dingin.

"Kamu masih berpura-pura tidak tahu ?" Dia tampak lebih marah.

"Tuan Hua, jangan menyiksaku lagi, aku mohon, perlakukan aku seperti kentut saja. Kamu adalah pemuda kaya, aku tidak mampu bersaing denganmu, lepaskanlah kami. Jangan menyiksaku lagi."

"Kamu yang mengkhianatiku dan kamu mengatakan bahwa aku menyiksamu ?" Yulianto Hua berkata dengan nada benci dan tatapan yang tajam.

"Apa yang kamu bicarakan ? Aku benar-benar tidak mengerti."

Yulianto Hua memasukkan tangannya ke dalam saku pakaiannya, mengeluarkan sebuah foto, dan melemparkannya ke wajahku, "Wanita murahan, apakah kamu berpikir bahwa tidak ada yang mengetahui hal-hal buruk yang kamu lakukan ?"

Foto itu dilemparkan ke wajahku, dan melayang ke bawah sebelum aku melihatnya dengan jelas. Aku membungkuk dan mengambil foto itu.

Orang yang di dalam foto itu adalah seorang lelaki dan seorang perempuan. Lelaki tersebut tidak memakai atasan dan sedang memeluk seorang wanita di tengah hujan. Latar belakang foto tersebut adalah gerbang Martys Park.

Tentu saja lelaki yang tidak memakai atasan itu adalah Tuan Rick Chen dan wanita yang meringkuk di pelukannya tentu saja adalah aku yang terluka pada saat itu. Ternyata kami difoto ketika kami berjalan keluar dari Martys Park. Bahkan foto ini di cetak dan mengirimnya ke Yulianto Hua.

"Apa lagi yang bisa kamu katakan, wanita murahan ? Apakah kamu pikir kamu bisa menyembunyikannya dari semua orang ? Kamu bahkan tidak kembali semalaman, kamu benar-benar wanita murahan yang tak terkalahkan."

Tampak kebencian di mata Yulianto Hua seperti ingin menelanku.

Aku melihat foto itu sambil tertegun sejenak, dan aku tidak tahu bagaimana harus menjelaskannya. Hujan yang begitu deras, siapa yang bersedia muncul di sana dan mengambil foto kami serta mengirimnya kepada Yulianto Hua ?

"Tidak seperti yang kamu pikirkan." Aku hanya bisa mengatakan ini dalam kalimat yang paling sederhana, karena masalah ini terlalu rumit untuk dijelaskan, dan tidak dapat dijelaskan dalam satu atau dua kalimat saja.

"Sudah kuduga bahwa kamu akan mengatakan ini. Kisah apa yang akan kamu rangkai untuk menjelaskan ini ?" Tatapan Yulianto Hua dingin, dan aku merasakan bahwa dia mungkin akan membunuhku kapan saja.

"Apakah kamu bisa percaya dengan apa yang kukatakan ?"

"Tidak akan. Kamu adalah seorang wanita murahan." Yulianto Hua memarahinya dengan kejam.

Hatiku hancur, "Kalau begitu, apa lagi yang bisa kukatakan ?"

"Oleh karena itu pergilah mati. Siapapun boleh, mengapa harus Rick Chen ? Kapan kalian mengenal satu sama lain ? Apakah kalian berencana untuk mempermalukanku ?"

"Rick Chen ? Rick Chen ?" Yulianto Hua mengenal lelaki yang bekemeja hitam itu ?

"Rick Chen ? Kamu memanggilnya begitu intim, wanita murahan, pergi dari sini. Jika tidak, aku akan membunuhmu !"

Yulianto Hua tidak dapat mengendalikan emosinya, dia menggertakkan giginya, dan rasanya dia benar-benar bisa membunuhku kapan saja.

Aku menatapnya, hatiku terluka seperti dikikis pisau.

"Kamu benar-benar tidak ingin mendengarkan penjelasanku ?" Kataku dengan sedih.

"Pergi ! Jika kamu tidak ingin pergi di depan anakmu, maka gunakanlah kesempatan di saat anakmu sedang mandi untuk pergi dari sini, jangan kotorkan rumahku." Kata Yulianto Hua.

"Baik." Aku mengambil kantong obat, "Tolong bantuku merawat Melvin. Ketika keadaanku sudah membaik, aku akan datang menjemputnya."

"Pergi !"

Aku berjalan keluar dari Villa, dan hari sudah mulai gelap.

Aku pikir bahwa aku akan memulai hidup baru setelah terlepas dari Kris Wu, namun siapa sangka, kebahagiaan yang diberikan oleh Yulianto Hua hanyalah barang fana. Dibalik kemakmuran, ada rasa sakit yang membuat orang terluka.

Aku tidak berharga di matanya. Bagaimana dia bisa mendengarkan penjelasanku. Jika seseorang tidak mempercayaimu, tidak peduli seberapa banyak kamu menjelaskannya, dia hanya menganggap bahwa kamu sedang mengarang cerita untuk berbohong kepadanya. Itu hanya akan membuatnya lebih marah dan lebih membencimu.

Dia meminta rumah sakit untuk membuat data palsu, berbohong bahwa anak itu sakit parah dan perlahan-lahan memasukkanku ke dalam permainannya, apakah itu hanya untuk menyiksaku ? Mungkinkah dia juga yang merencanakan masalah kemarin ?

Saat itu, dia memanfaatkanku demi menyingkirkan Felicia Chen. Sekarang dia ingin mengusirku dan segan mengatakan kepadaku sehingga merencakan semua ini ?

Tetapi ini tidak masuk akal, anak diperutku adalah anak kandungnya. Sekejam apapun, dia juga tidak akan membahayakan anak kandungnya sendiri. Kecuali sejak awal dia tidak percaya bahwa anak itu adalah miliknya.

Semakin aku berpikir, semakin aku takut, dan semakin berpikir, semakin dingin.

Aku tidak menghentikan mobil, karena aku tidak tahu harus kemana. Aku berjalan, dan perutku mulai terasa sakit.

Rasanya semakin sakit, hingga aku membungkuk dan berjongkok di tanah.

Pada saat ini, sebuah mobil datang, aku sangat kesakitan hingga tidak bisa mengangkat kepala untuk melihat siapa yang datang. Tetapi aku bisa mengenal suara Alfred Jiang, "Nyonya, ada apa denganmu ? Tuan memintaku untuk datang melihatmu."

"Aku sakit perut."

"Apakah kamu bisa masuk ke dalam mobil ? Apakah perlu bantuanku ?" Kata Alfred Jiang.

Aku mencoba sejenak, namun benar-benar tidak bisa bangkit. Terpaksa aku mengangguk kepala.

Alfred Jiang membawaku ke dalam mobil, "Raut wajahmu sungguh tidak baik, ada apa ?"

Aku diam dan hanya mengeluarkan obat dari kantong obat, lalu meminumnya. Dia dengan cepat menyerahkan sebotol air kepadaku.

Aku menelan pil dan beristirahat sejenak, rasa sakitnya sudah sedikit berkurang.

Alfred Jiang menyalakan mobil, dan segera aku berkata, aku tidak akan kembali.

Alfred Jiang menghela nafas, "Rick Chen adalah orang yang paling dibenci oleh Tuan muda keempat, dan kamu malah bersama dengannya..... Heh, kamu hampir membuat tuan muda keempat gila."

Ketika aku membahas Yulianto Hua di depan Rick Chen, seketika dia juga tampaknya sedikit tidak wajar, ternyata mereka bermusuhan.

Jika demikian, apakah pertemuanku dengan Rick Chen bukanlah suatu kebetulan ?

Novel Terkait

Perjalanan Cintaku

Perjalanan Cintaku

Hans
Direktur
3 tahun yang lalu
Terpikat Sang Playboy

Terpikat Sang Playboy

Suxi
Balas Dendam
4 tahun yang lalu
Where’s Ur Self-Respect Ex-hubby?

Where’s Ur Self-Respect Ex-hubby?

Jasmine
Percintaan
4 tahun yang lalu
Wanita Yang Terbaik

Wanita Yang Terbaik

Tudi Sakti
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Adore You

Adore You

Elina
Percintaan
4 tahun yang lalu
Mi Amor

Mi Amor

Takashi
CEO
4 tahun yang lalu
Menaklukkan Suami CEO

Menaklukkan Suami CEO

Red Maple
Romantis
3 tahun yang lalu
Aku bukan menantu sampah

Aku bukan menantu sampah

Stiw boy
Menantu
3 tahun yang lalu