Nikah Tanpa Cinta - Bab 412 Wanita Muda Cantik

“Bahkan lebih tidak boleh seperti itu!”Kata Ana Feng sedikit bersemangat.

“Kenapa? Kamu tidak mau pria yang bercerai?” Tanyaku sambil tersenyum.

"Kakak, jangan mengejekku, aku sudah bilang, Kak Yulianto itu sempurna, tidak ada tentangnya yang jelek. Tapi aku tidak mau merusak rumah tangga orang lain. Walau aku tidak dinikahkan, aku juga tidak mau melakukan hal seperti ini!"

Dia sedikit bersemangat, dan lalu mungkin setelah selesai mengatakan itu, dia mungkin merasa sedikit janggal, Dia menenangkan diri, lalu menundukkan kepala lagi.

Gerakan ini bisa membuat orang untuk secara paksa menenangkan dirinya, ini namanya sopan santun. Orang yang berpendidikan, harus bisa mengontrol dirinya.

Aku sangat menyukai gadis ini, lalu meminta asisten untuk memberikan kopi untuknya.

"Kamu sangat cantik." Dari hati palang dalam, aku kagum padanya, "Kamu benar-benar gadis yang polos dan tega."

“Terima kasih kakak.” Dia juga tersenyum tulus, “Kak, kamu jangan bercerai dengan Kak Yulianto, kalian rukun-rukunlah.”

“Hari ini kamu datang mencariku, karena ingin membicarakan ini?"

Dia mengangguk, "Baiklah, aku hanya ingin memberi tahu kamu, aku tidak mau menikah dengan Kak Yulianto, aku tidak mau kalian terpecah karena aku. Walau kamu dan kak Yulianto bercerai, aku tidak akan menikah dengannya."

Aku menghela nafas, "Adik, terima kasih maksud baikmu, tapi kami berpisah bukan karena kamu, tapi Bibimu. Sejujurnya, hari ini Bibimu datang mrncariku. Permintaannya kebalikan dari permintaanmu, dia memohon agar aku dan Yulianto Hua bercerai, jika tidak dia akan melawan Yulianto Hua. "

Ana Feng mengerutkan kening, "Mengapa bibiku begitu keras kepala? Untuk apa dia melakukan ini? Dia sudah punya segalanya, kenapa masih ingin berbedat? Sekarang pamanku masih tidak sadarkan diri, kenapa tidak menjaga Paman baik-baik, masih ingin menghancurkan pernikahan orang lain? "

Aku tersenyum dan tiba-tiba menyadari. Bahwa gadis di hadapnku ini baik, dan dia tidak paham situasi Erika Feng. Jika tidak paham situasinya, tentu saja tidak dapat memahami motifnya.

Dia tidak bisa mengerti, dan aku juga tidak bisa menjelaskannya. Jika orang lain tidak paham situasinya, kamu sudah tidak dapat menjelaskannya dengan jelas. Itu harus dipertimbangka, bagaimana bisa jelas jika hanya dijelaskan beberapa kata saja.

"Mengapa dia mau menghancurkan pernikahan orang lain, masalah ini harus kamu tanyakan padannya. Tetapi aku pikir dia juga tidak akan menjelaskannya padamu. Aku berterima kasih kamu ada pandangan seperti ini, tapi masalah ini, ada beberapa hal yang bukan keputusan kami. "Kataku sambil tersenyum.

"Selama kalian tidak bercerai, apa lagi yang bisa dilakukan orang lain? Bibi tidak bisa memaksamu bercerai, kan?"

Aku menatapnya, lalu berpikir, bahwa dunia lebih rumit dari yang dia pikirkan. Tapi kuharap, dia akan selalu polos seperti ini.

Aku juga tidak ingin berbicara hal jelek tentang Erika Feng di depannya, dan tidak mungkin membuat dia membenci bibinya. Erika Feng bukan penjahat, dia melakukannya hanya untuk kebaikannya.

"Baiklah, aku tahu maksudmu. Terima kasih atas kebaikanmu. Persoalan Yulianto Hua dan aku akan bercerai atau tidak, aku masih tidak tahu. Tapi aku akan berusaha, lalu jika sampai aku dan Yulianto Hua benar-benar akan bercerai, dan kamu dipaksan untuk menikah dengan Yulianto Hua, bagaimana? Apakah kamu pernah memikirkannya? "

“Kalau begitu aku akan kabur dari rumah,” ucapnya tegas.

"Melarikan diri? Lalu kalau mereka mengambil uanhmu, bagaimana kamu bisa hidup?” Aku pikir ini sedikit menyenangkan.

"Apa kakak mengira aku ini hanya Nona besar yang makan dari keringat orang lain? Selama kuliah, aku sudah belajar sambil bekerja, setelah kuliah, aku tidak perlu mengeluarkan uang sepeser pun di rumah, aku memakai pakaian yang biasa aku pakai, semuanya aku beli dengan uang hasil kerja kerasku sendiri. "

Aku melihat pakaiannya, dan memang bukan merek terkenal. Pakaiannya sangat biasa. Tidak ada hiasan apapun, aku bisa melihat apa yang dia katakan itu benar.

Dia benar-benar tidak seperti Nona besar yang sombong, dia hanya terlihat seperti mahasiswi. Aku makin menyukainya.

“Kamu sangat hebat, tapi aku tidak berharap kamu kabur dari rumah, lebih tidak mau hubungan dengan orang tuamu rusak, semuanya bisa didiskusikan. Jika kamu benar-benar tidak mau menikah dengan Yulianto Hua, kamu tidak perlu melarikan diri, kamu gadis cantik dan masih muda, jika kabur dari rumah itu sangat berbahaya. ”Aku menasihatinya dengan suara lembut.

Ana Feng mengangguk, “Tentu saja aku tidak akan kabur dari rumah, kecuali mereka memaksaku, aku tidak ada pilihan lain, ak baru akan pertimbangkan untuk kabur. Kakak, mari kerja sama, dan sama-sama menghadapi masalah ini? "

“Lalu bagaimana?” Tanyaku sambil tersenyum.

"Kita sama-sama menentang ini. Selama kita bersama-sama menentang ini, mereka tidak bisa berbuat apa-apa."

Pemikirannya terhadap masalah ini masih semudah itu, tapi aku tidak bisa mematahkan semangatnya. Jadi aku mengatakan ya, ayo kerja sama.

Kemudian teringat sesuatu, "Ana, apakah ada orang yang kamu sukai?"

Dia terdiam, lalu wajahnya memerah, dengan pelan menggelengkan kepalanya.

Jika melihat dia malu sepertti ini, mungkin ada seseorang yang dia sukai, tetapi dia menggelengkan kepala menyangkalnya, apa memalukan untuk mengatakannya?

"Jadi tidak ada yang kamu sukai? Dengan tampangmu seperti ini, mungkin kamu primadona di sekolah, paling tidak kamu terkenal di sekolah. Tidak mungkin tidak ada laki-laki tidak mengejarmu, tidak ada yang kamu sukai?"

Aku menyadari jika aku seperti tukang gosip, aku bahkan peduli dengan urusan adik ini.

"Ada, tapi aku meremehkan mereka, mereka terlalu kekanakkan, dan dangkal, aku tidak suka anak laki-laki seusiaku."

"Lalu kamu suka yang bagaimana?"

Setelah kutanyakan, sebenarnya aku sedikit khawatir dia akan menjawab, aku suka yang seperti Kakak Yulianto Hua.

Jika begini, akan gawat.

"Waktu aku magang ketika liburan musim panas, aku menemukan tipe yang aku suka, tetapi jarak antara aku dan dia terlalu besar, aku tidak berani berharap, jadi aku hanya bisa melihatnya dari jauh."

Saat dia mengatakan ini, matanya sedikit melamu. Seperti sedang asik dengan ingatannya sendiri.

Aku bisa mengerti bahwa awal kisah cinta seperti, ada seseorang yang dia sukai, hanya saja dia mengira bahwa dirinya tidak pantas untuk orang itu, jadi dia menggelengkan kepalanya.

Aku jadi semakin penasaran, dia sangat cantik, ternyata ada seseorang yang membuat merasa dirinya tidak panyas? Lantas apa pria itu sehebat itu?

Namun, tergantung pada situasinya, jika aku terus bertanya, mungkin dia tidak akan mengatakannya. Dan juga aku tidak bisa terlihat seperti tukang gosip. Kalau tidak, tampaknya sangat naif.

Jadi aku tersenyum dan berkata, "Semangat, perlahan-lahan jarak di antara kalian bisa mengecil. Semoga kalian menjadi sepasang kekasih lalu menikah."

Dia tersenyum senang, "Kakak mengolok-olokku, ini hany aku saja, belum menjadi kekasih, takutnya dia juga tidak tahu siapa aku."

Aku sedang berbincang-bincang dengannya, lalu ponselku bordering, Yulianto Hua yang menelpon.

Aku menggoyang-goyangkan ponsel, “Ini Yulianto, apakah kamu mau mengatakan sesuatu padanya?"

Dia segera melambaikan tangannya, "Tidak, tidak, tidak, terlalu memalukan. Sekarang aku tidak berani bertemu kak Yulianto, kalian bicaralah, aku pergi dulu."

Novel Terkait

Gaun Pengantin Kecilku

Gaun Pengantin Kecilku

Yumiko Yang
CEO
3 tahun yang lalu
Kamu Baik Banget

Kamu Baik Banget

Jeselin Velani
Merayu Gadis
3 tahun yang lalu
Yama's Wife

Yama's Wife

Clark
Percintaan
3 tahun yang lalu
Excellent Love

Excellent Love

RYE
CEO
4 tahun yang lalu
The Winner Of Your Heart

The Winner Of Your Heart

Shinta
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Istri ke-7

Istri ke-7

Sweety Girl
Percintaan
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Paling Mahal

Cinta Yang Paling Mahal

Andara Early
Romantis
3 tahun yang lalu
Perjalanan Cintaku

Perjalanan Cintaku

Hans
Direktur
3 tahun yang lalu