Nikah Tanpa Cinta - Bab 385 Tidak Belajar Apa-apa

Aku tengah mengobrol bersama kak Nadia, disaat ini Nadine kembali, aku dan kak Nadia bergegas diam.

Nadine adalah orang yang penuh curiga, jika dia tahu bahwa aku mengobrol bersama pembantu keluarga Tsu, dia pasti akan curiga bahwa aku punya tujuan tertentu.

"Ivory datang? Jangan di dapur dulu, ayo kita pergi minum teh dulu." Nadine menyapa dengan ramah kepadaku.

Teh nya adalah teh yang bagus, Nadine sangatlah mengerti akan teh, gerakannya juga sangatlah elegan.

"Kamu suka minum teh seperti apa?" Kata Nadine bertanya sambil tersenyum kepadaku.

Dari jarak dekat menatapinya, wajahnya tetaplah begitu mulus, putrinya saja sudah begitu besar, dia masih bisa mempertahankan tampangnya seperti begini, sungguh hebat sekali.

Aku berpikir sejenak, aku bilang aku tidak mengerti akan teh, jadi aku juga tidak punya teh yang sangat disukai, semuanya baik-baik saja.

"Aku masih tahu sedikit mengenai teh, jika kamu tidak keberatan, aku boleh mengajarimu, kita sama-sama belajar mengenai teh." Kata Nadine sambil tersenyum.

Aku tentu saja bergegas mengatakan baik, dan aku merasa sangatlah terhormat.

"Ibu, aku sudah pulang." Disaat ini, Sussie pulang.

Dia mengenakan baju balap mobil berwarna merah, namun dengan celana hot pants yang sangat pendek, kakinya yang putih mulus sangatlah menarik perhatian, memang benar adalah putri dari Nadine, postur tubuh Sussie juga sangatlah bagus.

"Kamu pergi main kemana lagi?" tegur Nadine.

"Ibu, mengapa kamu langsung memarahiku sekali melihatku."

Nadine menegur Sussie dihadapanku, itu membuat Sussie merasa sangatlah malu, makanya dia membantah.

"Kamu lihat kamu sudah menjadi apa seharian ini, tidak melakukan hal baik, setiap hari hanya main kesana kemari, semakin lama semakin tidak tahu diri." Tegur Nadine.

"Kapan aku hanya bermain-main saja, aku sedang mengikuti sebuah club balap, aku ingin membeli club ini, aku mau melakukan usaha aku sendiri!" Kata Sussie dengan tegas.

"Kamu masih ingin menjalankan usahamu sendiri? Dengan tampangmu begini, menyuruhmu investasi, bukankah akan semuanya rugi, kamu berhenti saja sedikit, dan jangan main-main lagi!" Kata Nadine dengan marah.

"Adik Sussie sebenarnya sangatlah pintar, mungkin dia hanya belum menemukan pekerjaan yang cocok dengannya saja, menurutku itu boleh dicoba saja." Kata aku sambil tersenyum untuk meleraikan.

Sussie tidak menyangka aku akan membantunya, ekspresinya sedikit kaget dan sedikit curiga.

"Apa maksudmu? Kamu ingin menertawakan aku kan? Aku beritahu kamu , Ivory, akulah putri keluarga Tsu, aku sekalipun menghabiskan harta keluarga, tapi itu juga memang seharusnya dihabiskan, aku punya hak untuk menghabiskannya, kamu bahkan tidak punya hak untuk menghabiskannya!" Teriak Sussie kepadaku.

Aku tersenyum dan menganggukkan kepalaku, "Tentu saja, kamu adalah Nona besar, sedangkan aku adalah orang luar, ini tidak perlu diingatkan oleh adik, aku sendiri juga tahu, jika adik tidak mau dengar perkataanku, maka aku diam saja."

"Sussie, sikap macam apa kamu ini? Beraninya berkata seperti ini dengan kakakmu? Kakakmu adalah pejabat tinggi diperusahaan, efektivitasnya juga tinggi, semua hal yang diurus olehnya akan dikerjakan dengan baik bagaimana denganmu, kamu tidak bisa menghasilkan sama sekali, kamu seharusnya banyak belajar dengan kakakmu!"

Baik Nadine memang ingin memujiku atau hanya ingin meninggikan aku saja, aku tetaplah merasa tidak enakan dengan perkataannya, jika dia galak denganku, maka aku malah merasa itu sewajarnya, namun dia malah sopan santun terhadapku, aku malah merasa tidak tenang.

"Aku belajar dengannya! Dikira dia siapa......"

"Sussie sedang memaki siapa lagi? Siapa yang kira dirinya siapa?" Aulex datang.

Sekali melihat Aulex datang, tatapan Nadine langsung berubah tidak peduli, namun ekspresinya tetap terlihat tersenyum, "Aulex datang, ayo minum teh bersama saja, aku sedang mengajari adikmu yang tidak tahu apa-apa ini, dia setiap hari tidak melakukan apapun, kamu sebagai kakak terbesar seharusnya membantu aku untuk mengaturnya juga, jika tidak dia akan semakin tidak menaati aturan."

Nadine sekarang sangatlah membenci Aulex, namun dia tetap masih bisa tersenyum kearahnya, terlihat bahwa Nadine adalah orang yang sangatlah hebat.

Jika dibandingkan, Aulex akan sedikit kurang, Nadine jelas berkata sungkan, dia malah menganggap serius, "Sussie masih ingin melakukan apa lagi? Jadilah Nona besarnya dan pakai saja uangnya, dia masih ingin melakukan apa lagi? Kamu juga memang hidupnya enak, jika bukan lahir dikeluarga Tsu, entah kamu akan menjadi apa kedepannya."

Perkataan yang sama sekali tidak ada EQ nya ini tidak hanya membuat Sussie marah, bahkan senyuman Nadine saja juga terlihat sedikit kaku.

"Apa hak kamu mengatakan begitu kepadaku? Aku memang terlahir baik, tapi bukankah kamu juga begitu, jika kamu terlahir dikeluarga miskin, kamu kira apa hebatnya dirimu? Semua yang kamu miliki saat ini apakah semuanya diperjuangkan olehmu? Atau ini semua pemberian keluarga Tsu? Kamu jangan sok jago."

Sekali marah, perkataan Sussie langsung membuat suasana menjadi canggung.

"Bibi Jiang, kamu lihat mau seperti dia ini, dirumah saja juga berkata seperti ini, sungguh tidak tahu malu!" Kata Aulex.

Makan malam ini akan sungguh menarik, masih belum makan sudah ada perperangan, aku meliriknya saja, dan tidak berkata sama sekali, aku malah berharap mereka bisa bertengkar lebih parah lagi.

"Sussie, jagalah perkataanmu! Ini dirumah, jangan bawa-bawa perilaku kamu diluar sampai dirumah!" Orang yang berkata seperti ini bukanlah Nadine, melainkan adalah Aulex.

Dia mulai menggunakan identitasnya sebagai kakak tertua untuk menegur Sussie, dia lupa dengan ibu kandung Sussie yang masih duduk disamping sana.

"Kamu diam, aku tidak menerima teguran darimu, kamu apaan ini, berpura-pura hebat, apakah kamu sangat jago? Dibandingkan dengan kakak kedua, kamu sungguh jauh sekali! Kamu mau beradu kemampuan denganku, kalau bisa kamu adu dengan kakak kedua." Sussie langsung membalasnya.

Boleh dibilang, serangan balik dari Sussie ini sangatlah kuat dan tepat, langsung menuju pada titik lemah Aulex. itu membuatnya diam.

Sussie tentu saja tidak akan melepaskannya, "Kamu mengusir kakak kedua dan kamu kira disini akan menjadi duniamu? Kamu sekarang...."

"Diam!" Nadine bergegas menghentikan Sussie.

Sussie semakin emosian dan jika dilanjutkan, perkataannya pasti akan semakin menyakitkan, tapi Nadine hari ini membentuk acara makan-makan hari ini, jelas tujuannya bukan untuk bertengkar, dia punya rencananya sendiri, dia tidak ingin Sussie yang tidak memilah kata ini merusak rencanaya.

"Ibu, mengapa kamu selalu membantu orang lain untuk membullyku, sekarang dikeluarga Tsu sudah tidak ada kedudukan bagiku, siapa saja juga boleh membullyku, aku adalah putri kandungmu, mengapa kamu tidak membantuku!" Kata Sussie.

"Ini memang salahmu sendiri, sekarang masih menyalahkan oran glain, kamu diam! Memang benar teguran kakakmu,. kdepannya kamu memang harus banyak bekerja dengan baik, dan belajar dengan kakakmu.." Tegur Nadine.

Nadine begitu memuji Aulex, sepertinya ini ada kejanggalan, aku sedikit merasa bahwa Aulex tidak akan begitu enak kedepannya.

"Begitu ramai kah, apa yang sedang didiskusikan?" Kakak kedua datang.

Terus menurus di keluarga Tsu, aku terus merasa adalah orang asing, hingga kemunculan kakak kedua, aku baru merasa bahwa aku dan rumah besar ini ada sedikit hubungan, rasa dekat yang diberikan oleh kakak kedua kepadaku bahkan tidak bisa juga dibandingkan oleh Yulianto, ini adalah rasa benar-benar adalah keluarga.

"Julian akhirnya datang, kami terus menunggumu, kamu sudah datang, sudah boleh makan." Nadine berkata sambil tersenyum kearah kakak kedua.

Novel Terkait

Cinta Presdir Pada Wanita Gila

Cinta Presdir Pada Wanita Gila

Tiffany
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Pengantin Baruku

Pengantin Baruku

Febi
Percintaan
3 tahun yang lalu
Love And Pain, Me And Her

Love And Pain, Me And Her

Judika Denada
Karir
4 tahun yang lalu
Perjalanan Cintaku

Perjalanan Cintaku

Hans
Direktur
3 tahun yang lalu
Awesome Husband

Awesome Husband

Edison
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Adieu

Adieu

Shi Qi
Kejam
5 tahun yang lalu
See You Next Time

See You Next Time

Cherry Blossom
CEO
5 tahun yang lalu
Villain's Giving Up

Villain's Giving Up

Axe Ashcielly
Romantis
3 tahun yang lalu