Nikah Tanpa Cinta - Bab 190 Seberapa Banyak yang Kamu Pahami
Aku malas menghiraukan dia, biarkan saja dia merendahkan aku.
Dengan cepat kami tiba di klinik, setelah kami memarkir mobil, aku dan Yulianto Hua turun dari mobil, namun Rick Chen tidak keluar.
Yulianto Hua berbicara terhadapku, "kamu ke sana dan beritahu Rick Chen untuk jangan membuat kakakku menjadi tidak senang, katakan saja kakakku baik-baik saja dan minta dia untuk pulang."
Aku mengatakan: "kamu ini sedang menindas orang ya? Dia itu juga perhatian kepada Kak Ivana sehingga dia ikut datang kemari. Memangnya kenapa jika dia hanya melihat sekilas?"
Yulianto Hua menunjukkan ekspresi dingin, "aku tidak senang melihat kamu yang terus membela dia. Kakakku tidak ingin bertemu dia, lalu untuk apa dia ke sana dan membuat kakakku marah?"
"Kamu ini sok tahu, tahu darimana kamu jika Kak Ivana tidak ingin bertemu dengan Rick Chen? Kamu mengerti seberapa banyak mengenai hati seorang wanita? Tahu darimana kamu jika Kak Ivana tidak menyukai Rick Chen?"
Ekspresi Yulianto Hua semakin menggelap, "kamu berani mengatai aku sok tahu? Dia hampir saja membuat kakakku meninggal. Kakakku masih menyukai dia? Apakah kamu gila?"
Hal sekecil ini membuat aku tiba-tiba kembali berseteru dengannya. Aku tahu perkelahian ini tidak memiliki makna jika terus dilanjutkan. Aku pun membuka pintu mobil dengan marah lalu berjalan ke arah mobil Rick Chen.
Tetapi Rick Chen tidak keluar dari mobil, melainkan menurunkan jendela mobil menatapku, "Ivory, tolong gantikan aku memastikan keadaan Ivana. Jika dia baik-baik saja tolong beritahu aku."
Melihat Rick Chen yang seperti itu membuat aku sedikit bersimpati padanya.
"Kamu tenang saja, tadi aku sudah menghubungi Kak Ivana, dia mengatakan dia baik-baik saja, dia sedang tidur siang di dalam klinik. Bagaimana jika..........kita bersama-sama melihat dia?"
Rick Chen menggelengkan kepalanya dan tersenyum pahit, "aku tidak akan masuk, kamu juga tahu aku tidak disambut."
Aku pun hanya dapat menenangkan dia, "kalau begitu aku akan memberitahumu mengenai keadaan di dalam sana."
Rick Chen membetulkan kacamata berbingkai emas itu lalu menganggukkan kepalanya, "baik, terima kasih."
Belum juga aku selesai berbicara dengan Rick Chen, Yulianto Hua yang sedang berdiri di depan pintu klinik pun sudah melambaikan tangan kepadaku, gerakannya itu mengisyaratkan aku untuk bergegas.
Aku pun hanya dapat dengan cepat menghampirinya dan bersama-sama masuk ke dalam klinik.
Ivana Hua terlihat lebih bersemangat setelah selesai tidur siang, "mengapa hari ini kalian bersama-sama datang melihat aku? Sebenarnya apa yang terjadi?"
Aku melihat ke arah Yulianto Hua untuk menunggu dia mengatakannya karena aku juga tidak dapat mengatakan dengan jelas mengenai masalah ini.
"Iblis kecil itu sudah kembali, kami khawatir dia akan mencelakai kamu sehingga kami pun datang untuk melihat-lihat." Yulianto Hua berkata.
"Michael Lu?" Ivana Hua mengerutkan keningnya.
"Benar, aku belum pernah bertemu dengan dia, akan tetapi Ivory sudah pernah bertemu dengan dia. Aku memelihara seekor kuda di arena kuda, setelah dia tahu itu milikku, dia pun membunuhnya dan mengirimkan kepala kuda ke rumahku lalu mengirimkan kaki kuda kepada Rick Chen. Pergerakkan dia ini terlihat dengan sangat jelas dia sedang memprovokasi, sehingga aku khawatir dia akan mencelakai orang-orang di sekitar kami."
Ivana Hua menganggukkan kepalanya, "aku baik-baik saja, kalian tenang saja."
"Kak ivana, Rick Chen juga ada di lantai bawah. Dia juga cemas akan keadaanmu, bagaimana jika membiarkan dia untuk naik ke atas?" Aku berbicara dengan pelan.
"Tidak mau." Yulianto Hua dan Ivana Hua berbicara berbarengan.
Aku melototi sekilas ke arah Yulianto Hua. Dapat dimengerti jika Ivana Hua menolak, akan tetapi untuk apa Yulianto Hua ikut-ikutan?
"Sudahlah aku baik-baik saja, kalian pulanglah aku juga harus bekerja." Ivana Hua berkata.
"Kak aku ingin meminta Kak Alfred untuk mengatur beberapa anak buahnya menjaga kamu. Bagaimana menurutmu?" Yulianto Hua bertanya.
"Ivana Hua melambaikan tangannya, "tolong jangan, aku paling benci ada orang yang mengikuti aku. Hidup dan mati itu merupakan takdir, dulu aku saja selamat ketika jatuh dari tebing, saat ini pun tidak akan mati dengan mudah."
Yulianto Hua hanya dapat menganggukkan kepalanya, "baiklah. Kamu lebih berhati-hati. Jika kamu merasakan ada yang janggal, kamu harus segera memberitahu aku. Kamu juga tahu betapa jahatnya Michael Lu jadi kamu jangan berbesar hati."
"Aku baik-baik saja, pergilah aku sudah ingin kerja." Ivana Hua mengusir kami.
Aku dan Yulianto Hua pun hanya dapat keluar dari klinik. Rick Chen masih berada di depan pintu dan berdiri dengan jarak yang tidak terlalu jauh sedang menatap kemari.
"Kamu beritahu dia bahwa kakakku baik-baik saja dan minta dia untuk segera pergi nanti kakakku tidak senang jika melihatnya."
Aku berjalan menghampirinya dan Rick Chen bertanya dengan ekspresi penuh perhatian. "baik-baik saja bukan?"
"Iya baik-baik saja. Kak Ivana mengatakan terima kasih atas perhatianmu dan mohon untuk segera pulang." Aku berbohong.
Rick Chen tersenyum, "meskipun aku tahu kamu sedang berbohong, akan tetapi aku merasa senang ketika mendengarnya. Terima kasih, oh iya kamu beritahu Yulianto untuk jangan terus terpaku terhadap Lanhai Technology. Aku yang mengangkat perusahaan ini dan salah satu pendirinya merupakan sanak saudaraku, aku tidak akan mengalah."
Aku menggelengkan kepala, "kamu juga tahu karakter dia, kamu tidak perlu mengatakan hal seperti ini, kalian bertarunglah dengan adil. Jika kamu berbicara seperti itu terhadap dia maka dia akan semakin menginginkannya."
"Aku hanya tidak ingin menghabiskan tenaga yang tidak perlu jika berselisih dengannya, aku juga tida berharap memiliki perselisihan dengan dia yang membuatnya semakin tidak menyukai aku."
Aku mengerti maksud Rick Chen, akan tetapi benar-benar sangat sulit untuk membujuk Yulianto Hua.
Yulianto Hua yang berada di sana kembali memanggilnya, aku dan Rick Chen pun saling melambaikan tangan lalu kembali ke mobil Yulianto Hua.
Begitu kembali ke perusahaan, kami sibuk akan pekerjaan masing-masing.
Lalu ketika agak malam, aku mendapatkan panggilan dari Peter Shen, dia kembali mengajakku untuk bertemu.
Kelihatannya dia sangat membutuhkan dana ini.
Jika dia buru-buru, maka aku pun harus mengulurnya.
Aku memberitahu dia bahwa aku ada urusan hari ini dan kita akan membuat janji kembali di lain hari.
Tidak menyangka setengah jam kemudian dia kembali menelepon, dia mengatakan dia berada di sekitar perusahaan dan mohon untuk memberikan dia waktu beberapa menit saja.
Karena dia sudah datang pun aku tidak enak hati menolaknya.
Setelah betemu dengan dia, dia mengatakan dia ingin membawaku melihat-lihat Lanhai Technology, dia ingin aku melihat kehebatan perusahaan mereka.
Aku sedikit ragu, akan tetapi melihat-lihat juga tidak buruk.
Meskipun kehebatan perusahaan tidak hanya dapat dilihat dari luar, akan tetapi pergi melihat-lihat juga bukan sesuatu yang buruk.
Lokasi Lanhai Technology berada di kawasan yang agak sedikit jauh dari perkotaan.
Ketika pemerintah Kota Shanghai mendirikan kawasan kewirausahaan ini, dia juga ingin menumbuhkan dan mendukung sekelompok perusahaan berteknologi tinggi. Oleh karena itu, kawasan tersebut memberikan kebijakan yang sangat istimewa, dan memungkinkan sekelompok pengusaha untuk merealisasikan bisnisnya sendiri di sini. Tetapi bagaimanapun juga, kewirausahaan adalah suatu hal dengan tingkat keberhasilan yang sangat rendah. Dalam beberapa tahun terakhir, hanya sedikit perusahaan yang bertahan. Saat memasuki kawasan ini, banyak gedung-gedung kosong yang tidak terisi.
Lanhai Technology dinilai paling sukses di antara perusahaan-perusahaan tersebut, tidak hanya bertahan, juga telah menyelesaikan dua putaran pembiayaan dan mencapai skala tertentu.
Setelah memasuki perusahaan, terlihat bahwa kantor itu sangat besar dan megah. Meski ada masalah dengan dana perusahaan, namun masih banyak karyawan yang bekerja lembur.
Setelah berkeliling, hari pun sudah larut.
Peter Shen ingin menanyakan pendapatku, akan tetapi aku mengatakan aku tidak ada pendapat dan Yulianto Hua sangat sibuk, aku pasti akan mencari waktu membahas hal ini dengannya dan meminta dia menunggu kabar dariku.
Semakin dia ingin cepat, aku pun semakin ingin mengulurnya.
Dengan begitu kita akan mendapatkan syarat negosiasi yang lebih menguntungkan.
Peter Shen mengatakan masalah ini sangat penting sehingga memintaku untuk bergegas mengatakannya kepada Yulianto Hua. Aku tersenyum mengiyakannya dan menolah ajakan makan malam bersama dengannya.
Dalam perjalanan kembali ke kota, aku melaju agak kencang dan tiba-tiba sebuah mobil di depan melesat keluar dari jalan yang berlawanan. Aku sangat terkejut dan bergegas menginjak rem, untungnya aku tidak menabraknya.
Setelah mobil melewati mobil saya, mobil itu menabrak stand bunga dan berhenti.
Aku melihat peristiwa seperti itu pun takut pihak lawan akan mendapatkan masalah yang serius. Baru saja aku ingin menelepon polisi, tiba-tiba pintu mobil terbuka, seseorang merangkak keluar. Ketika aku melihat siapa orang tersebut, aku pun merasa terkejut.
Novel Terkait
Kamu Baik Banget
Jeselin VelaniEternal Love
Regina WangAir Mata Cinta
Bella CiaoMy Charming Lady Boss
AndikaLove Is A War Zone
Qing QingNikah Tanpa Cinta×
- Bab 1 Menjual diri
- Bab 2 Kembali bertemu
- Bab 3 Aku bukan pelacur
- Bab 4 Tuan Muda Keempat
- Bab 5 Aku tidak bersedia
- Bab 6 Kamu sungguh keterlaluan
- Bab 7 Menjebak
- Bab 8 Bingung
- Bab 9 Pengaruh obat
- Bab 10 Dia akan segera datang
- Bab 11 Bodoh
- Bab 12 Kamu bisa memukul wajahku?
- Bab 13 Manipulasi
- Bab 14 Lakukanlah sesukamu
- Bab 15 Dibodohi lagi
- Bab 16 Sesuka hati
- Bab 17 Anak-anak orang kaya
- Bab 18 Jamua Malam Keluarga
- Bab 19 Hujan Malam
- Bab 20 Rahasia lantai atas
- Bab 21 Punyaku?
- Bab 22 Tidak Rela Untuk Berpisah Juga Suatu Kesalahan
- Bab 23 Memerankan Karakter Seperti Apa
- Bab 24 Hadiah
- Bab 25 Dalam Hujan Lebat
- Bab 26 Luka hati
- Bab 27 Mengapa ?
- Bab 28 Musuh
- Bab 29 Apakah hanya berani menyakiti wanita ?
- Bab 30 Apakah aku kalau bukan kamu
- Bab 31 Katakan sekali lagi
- Bab 32 Sedekah
- Bab 33 Kegelisahan
- Bab 34 Kunjungan rumah
- Bab 35 Jebakan
- Bab 36 Serangan Balik
- Bab 37 Meminta Tolong
- Bab 38 Masa Lalu
- Bab 39 Sifat Aslinya
- Bab 40 Mengekspos
- Bab 41 Kenapa kamu begitu berkeringat?
- Bab 42 Aku tidak menyukaimu
- Bab 43 lepaskan
- Bab 44 Bukan Aku
- Bab 45 Sungguh Galak
- Bab 46 Bukti
- Bab 47 Tidak bisa membedakan mana yang benar dan salah
- Bab 48 Pria yang banyak rahasia
- Bab 49 Tidak bisa melihat orang dari penampilan
- Bab 50 Kejam
- Bab 51 Panggil Ayah
- Bab 52 Masuk akal
- Bab 53 Semakin antusias
- Bab 54 Kebetulan
- Bab 55 Maksudnya bukan seperti ini
- Bab 56 Tidak Mudah Terprovokasi
- Bab 57 Memegang Janji
- Bab 58 Dalam Hati Merasakan Kesenangan
- Bab 59 Tampaknya Mengerti
- Bab 60 Adanya Rasa Egois
- Bab 61 Kekuatan Yang Tidak Kecil
- Bab 62 Aneh Bisa Memilihmu
- Bab 63 Sedikit Memberikan Warna
- Bab 64 Inti
- Bab 65 Sangat Tidak Seimbang
- Bab 66 Seberapa Sulit
- Bab 67 Kamu Saja
- Bab 68 Penipu
- Bab 69 Komputer Canggih
- Bab 70 Juga Adalah Jebakan
- Bab 71 Mengetahui Kebenarannya
- Bab 72 Tidak tergantikan
- Bab 73 Hanya Pantas Menenteng Sepatu
- Bab 74 Jumlahnya Tidak Banyak
- Bab 75 Semoga Ada Hasilnya
- Bab 76 Melihat Keriuhan
- Bab 77 Pengaruh Yang Besar
- Bab 78 Tubuh Yang Bagus
- Bab 79 Tidak Tahu Malu
- Bab 80 Tidak Peduli Bentuknya
- Bab 81 Menurutku Kamu Bisa
- Bab 82 Bukan Sesuatu Yang Istimewa
- Bab 83 Merasa Agak Bersalah
- Bab 84 Bukan Pemula
- Bab 85 Jelas Sekali Bukan
- Bab 86 Terlihat sedikit akrab
- Bab 87 Sangat mengejutkan
- Bab 88 Dalam satu malam
- Bab 89 Sekali Mendayung Dua Pulau Terlampaui
- Bab 90 Mendorongku ke tembok
- Bab 91 Ini Sangat Penting
- Bab 92 Gaya Apa
- Bab 93 Kebahagiaan Melayang
- Bab 94 Bukti Yang Sangat Kuat
- Bab 95 Memberikan Dampak Buruk Pada Tubuh
- Bab 96 Tidak masuk akal
- Bab 97 Tidak masuk akal
- Bab 98 Mengganggu wanita
- Bab 99 Dirimu yang menghindar
- Bab 100 Prajurit sedang dalam bahaya
- Bab 101 Pekerjaan Yang Sia-Sia
- Bab 102 Keluarga Yang Hebat
- Bab 103 Berusaha Tampil Sebaik Mungkin
- Bab 104 Benar-Benar Sangat Jahat
- Bab 105 Tidak Ada Kharisma
- Bab 106 Punya Reputasi
- Bab 107 Apa yang ingin dia lakukan
- Bab 108 Tidak tahu malu
- Bab 109 Solusi Yang Lebih Baik
- Bab 110 Ada harga diri
- Bab 111 Bagaimana membuktikannya
- Bab 112 Bagaimana Mungkin
- Bab 113 Hatinya jauh lebih tenang
- Bab 114 Benar Juga
- Bab 115 Tak Ternilai
- Bab 116 Kesan Pertama Yang Baik
- Bab 117 Tidak Sopan
- Bab 118 Pertempuran
- Bab 119 Menenangkan Diri Sendiri
- Bab 120 Apa kamu ingin mati
- Bab 121 Takdir Mempermainkan Manusia
- Bab 122 Benar-benar Bukan Manusia
- Bab 123 Menjaga Jarak
- Bab 124 Tidak Bisa Tenang
- Bab 125 Turut Prihatin Padamu
- Bab 126 Sangat kuat
- Bab 127 Mutiara di dalam Lautan
- Bab 128 Melihat aku dipermalukan
- Bab 129 Adalah orangku
- Bab 130 Lengan panjang
- Bab 131 Tidak bisa menahan emosi
- Bab 132 Citra perempuan
- Bab 133 sedikit mengejutkan
- Bab 134 Jalan Lain
- Bab 135 Menunggu kesempatan untuk pindah
- Bab 136 Tidak bisa diselesaikan
- Bab 137 Keterlaluan
- Bab 138 Jauh lebih rileks
- Bab 139 Aku akan melakukan yang terbaik
- Bab 140 Sesuai keinginanmu
- Bab 141 Mudah sekali
- Bab 142 Tidak bisa menikmati
- Bab 143 Panutan Belajarku
- Bab 144 Tidak sanggup Menerima
- Bab 145 Tiada habisnya
- Bab 146 Tidak Peduli
- Bab 147 Ingat
- Bab 148 Kamu Tidak Tahu Malu
- Bab 149 Tidak Bisa Menjebakku
- Bab 150 Niat Apa
- Bab 151 Dibuat Gila
- Bab 152 Berakting Sendiri
- Bab 153 Benar-Benar Hebat
- Bab 154 Mengompori
- Bab 155 Mendapatkan Keseimbangan
- Bab 156 Pemaluan Yang Besar
- Bab 157 Sangat berpengetahuan
- Bab 158 berkah dari kehidupan sebelumnya
- Bab 159 Tolong tenang sedikit
- Bab 160 Tidak bisa menyentuhku
- Bab 161 Kefokusan yang Sangat Tajam
- Bab 162 Berhati Kecil
- Bab 163 Hanya Ada Yang Lebih Bodoh
- Bab 164 Saling Memuji
- Bab 165 Sudah Tahu
- Bab 166 Kebahagiaan Terbesar
- Bab 167 Sempurna Tanpa Cacat Sedikipun
- Bab 168 Menyebarkan Keromantisan
- Bab 169 Muncul Kecurigaan
- Bab 170 Berpura-Pura Bodoh Padaku
- Bab 171 Bersikap Mendominasi
- Bab 172 Wajar
- Bab 173 Tidak Diragukan
- Bab 174 Banyak Tingkatan Yang Berbedaan
- Bab 175 Tidak Berdasar
- Bab 176 Membuatku Merasa Jijik
- Bab 177 Perkataan Mengejutkan
- Bab 178 Ahli Cinta
- Bab 179 Tidak Serius
- Bab 180 Sembunyi Dulu Saja
- Bab 181 Hal yang Baik
- Bab 182 Sangat Canggung
- Bab 183 Pasti Berhasil
- Bab 184 Solusi
- Bab 185 Rasa yang Dingin
- Bab 186 Tidak Punya Hati Nurani
- Bab 187 Bersikap Netral
- Bab 188 Terlihat Kuat Dari Luar, Akan Tetapi Dalamnya Sangat Lemah
- Bab 189 Kamu Tidak Akan Mengerti
- Bab 190 Seberapa Banyak yang Kamu Pahami
- Bab 191 Daya imajinani yang lumayan tinggi
- Bab 192 Tidak sempat mengurusi diri sendiri
- Bab 193 Sangat tegas
- Bab 194 Semakin mudah
- Bab 195 Bagaikan bermimpi
- Bab 196 Mengata-ngatai
- Bab 197 Membongkar Kartu Akhir
- Bab 198 Perilaku Pribadi
- Bab 199 Pertarungan Sengit
- Bab 200 Sulit Dipercaya
- Bab 201 Masuk akal
- Bab 202 Gentayangan di mana-mana
- Bab 203 Membereskan semuanya
- Bab 204 Begitu Lagak
- Bab 205 Harus Aku Akui
- Bab 206 Sangat berkualitas
- Bab 207 Tidak ada kemampuan
- Bab 208 Sikap apa
- Bab 209 Hal yang menakutkan
- Bab 210 Hubungan apa
- Bab 211 Hidup Bahagia
- Bab 212 Masuk Akal
- Bab 213 Bagaimana cara mengatasinya
- Bab 214 Membuat Orang Muntah Darah
- Bab 215 Tidak memperingatkan kamu
- Bab 216 Sudah Terbiasa
- Bab 217 Wanita Ku
- Bab 218 Jangan Terlalu Bersemangat
- Bab 219 Seorang Istri Harus Mematuhi Suaminya
- Bab 220 Posisinya Terlalu Rendah
- Bab 221 Ada Maksud Buruk Dibalik Perjamuan Makan
- Bab 222 Dia Tidak Peduli
- Bab 223 Bukan Orang Jahat
- Bab 224 Apa yang Perlu Ditebak?
- Bab 225 Jangan Bicara Omong Kosong Denganku
- Bab 226 Apakah dia tidak bisa melihatnya
- Bab 227 Mesra
- Bab 228 Sudah terjadi
- Bab 229 Motif yang sebenarnya
- Bab 230 Emosional
- Bab 231 Berusaha Lebih Keras
- Bab 232 Benar-Benar Hadiah Yang Besar
- Bab 233 Melakukan Pergerakan Setelah Adanya Pertimbangan
- Bab 234 Tunggu Kapan Lagi
- Bab 235 Sesuka Hati Berkata
- Bab 236 Masalah Penting
- Bab 237 Apa Artinya
- Bab 238 Terserah Padamu
- Bab 239 Berhenti Sebentar
- Bab 240 Yang Lebih Cantik
- Bab 241 Mulut binatang buas
- Bab 242 Tidak akan mengampunimu
- Bab 243 Suami istri yang saling mencintai
- Bab 244 Tidak bisa berkata-kata
- Bab 245 Kandidat yang paling cocok
- Bab 246 Ini tidak logis
- Bab 247 Tidak yakin
- Bab 248 Ada orang sengaja mengaturnya
- Bab 249 Frustasi
- Bab 250 Siapa lagi yang bisa
- Bab 251 Tidak Optimis
- Bab 252 Mengutamakan Kepentingan Bersama
- Bab 253 Mengakui Akan Mendapatkan Keringanan Hukuman
- Bab 254 Persiapan Mental
- Bab 255 Tak Berdaya
- Bab 256 Melamun
- Bab 257 Belajar Dari Kehidupan
- Bab 258 Menghindari Pertemuan
- Bab 259 Bertemu Lagi
- Bab 260 Orang Yang Terkenal
- Bab 261 Jangan menganggu terus
- Bab 262 Tidak Berkata apa-apa
- Bab 263 Tidak tergugah
- Bab 264 Binatang berpakaian manusia
- Bab 265 Ternyata begitu
- Bab 266 Mengganti Dengan Gaya Kelas Atas
- Bab 267 Bukan Masalah
- Bab 268 Terlepas Dari Rasa Beban
- Bab 269 Alasan Yang Mana
- Bab 270 Mempertanyakan Soal Makam
- Bab 271 Berkharisma
- Bab 272 Memiliki Tekanan Besar
- Bab 273 Bangunan Masih Sama Tapi Orang Sudah Berubah
- Bab 274 Kembali
- Bab 275 Jangan Membenciku
- Bab 276 Jatuh terluka
- Bab 277 Tetap bersikap tenang
- Bab 278 kembali berharap
- Bab 279 Persaingan sehat
- Bab 280 Silahkan kamu pergi
- Bab 281 Bahaya yang lebih besar
- Bab 282 Temani aku ngobrol
- Bab 283 Tebakannya langsung benar
- Bab 284 Sangat realistis
- Bab 285 Tak terduga
- Bab 286 Sangat berjodoh
- Bab 287 Waktu tidak bisa kembali
- Bab 288 Lama tidak bertemu
- Bab 289 Niat jahat
- Bab 290 Dekorasi yang indah
- Bab 291 Apa Yang Kamu Lakukan?
- Bab 292 Segera berkumpul kembali
- Bab 293 Bertemu dia lagi
- Bab 294 Pria Super Tampan
- Bab 295 Mengejutkan dan mengagumkan
- Bab 296 Jangan Hiraukan Dia
- Bab 297 Berkata Jujur
- Bab 298 Bukti
- Bab 299 Senang Di atas Penderitaan Oranglain
- Bab 300 Menghindar
- Bab 301 Pengkhianat
- Bab 302 Menyebalkan
- Bab 303 Fitnah
- Bab 304 Tinggal
- Bab 305 Kabur
- Bab 306 Nada salah
- Bab 307 Bicarakan baik-baik
- Bab 308 Menjadi patuh
- Bab 309 Menyuapimu
- Bab 310 Lubang hitam
- Bab 311 Membuat Penasaran
- Bab 312 Siapa Yang Sakit
- Bab 313 Merahasiakan
- Bab 314 Ditanya-tanya
- Bab 315 Tidak keluar
- Bab 316 Orang Pintar
- Bab 317 Aku Bukan Orang Luar
- Bab 318 Mencari Kamu
- Bab 319 Wajah Merona
- Bab 320 Pura-pura Sakit
- Bab 321 Bergerak
- Bab 322 Kita Akan Baik-Baik Saja
- Bab 323 Konflik
- Bab 324 Benar-Benar Sangat Mendesak
- Bab 325 Ternyata Enak Sekali
- Bab 326 Pribadi
- Bab 327 Tidak Tega
- Bab 328 Berkhianat
- Bab 329 Anak Gadis
- Bab 330 Ada Apa
- Bab 331 Tenang
- Bab 332 Menurut Kamu Bagaimana?
- Bab 333 Akrab
- Bab 334 Sudah Tidak Ada Masalah
- Bab 335 Orang Picik
- Bab 336 Tidak Bersalah
- Bab 337 Orang Yang Berguna
- Bab 338 Saudara
- Bab 339 Muda Dan Bersemangat
- Bab 340 Minta Maaf
- Bab 341 Foto Bersama
- Bab 342 Hadir
- Bab 343 Lalu Apa Maksudnya
- Bab 344 Wangi
- Bab 345 Orang Yang Tidak Penting
- Bab 346 Tenang
- Bab 347 Gadis cantik mabuk
- Bab 348 Apakah aku sudah gila
- Bab 349 Menyiksa
- Bab 350 Nanti kita bicarakan lagi
- Bab 351 Apa ini
- Bab 352 Melempar tangan
- Bab 353 Mempersulit
- Bab 354 Mengubah rencana
- Bab 355 Tuan Michael
- Bab 356 Kejadian Tak Terduga
- Bab 357 Bukan Dia
- Bab 358 Pasti Ada Persaingan
- Bab 359 Masalah Rumit
- Bab 360 Tempat Umum
- Bab 361 Mencari tahu
- Bab 362 Mendengarkanmu
- Bab 363 Apakah bodoh
- Bab 364 Penjudi
- Bab 365 Menangani
- Bab 366 – Bukan Urusanku
- Bab 367 Korban
- Bab 368 – Langsung berbicara ke intinya
- Bab 369 Kesedihan
- Bab 370 Aku Mengubah Pikiran Aku
- Bab 371 Sakit Hati
- Bab 372 Tidak Tega Hati
- Bab 373 tidak bercerita?
- Bab 374 Selalu sangat dalam
- Bab 375 tidak memaafkan
- Bab 376 Berpura-pura Tertarik
- Bab 377 Memutarbalikkan
- Bab 378 Kembali Diputarbalikkan
- Bab 379 Sudah Tidak Tahan Lagi
- Bab 380 Disengaja
- Bab 381 Salling Memaksa
- Bab 382 Dihalangi Didepan Pintu
- Bab 383 Membuat Masalah
- Bab 384 Makan-makan Keluarga
- Bab 385 Tidak Belajar Apa-apa
- Bab 386 Peran yang sulit
- Bab 387 Meledak Marah
- Bab 388 Rock
- Bab 389 Dia adalah adikku
- Bab 390 Tidak boleh
- Bab 391 Aku Juga Tidak Pergi
- Bab 392 Diduga Teman Lama
- Bab 393 Semuanya Terihat Familiar
- Bab 394 Aku Bukan Dia
- Bab 395 Benar-benar Palsu
- Bab 396 berpura-pura
- Bab 397 penghasutan
- Bab 398 perubahan tiba-tiba
- Bab 399 tidak terlambat
- Bab 400 ceritanya panjang
- Bab 401 Perasaan
- Bab 402 Buntu
- Bab 403 Datang Tak diundang
- Bab 404 Rencana
- Bab 405 Kemitraan
- Bab 406 Siasat
- Bab 407 Perjanjian
- Bab 408 Berterima kasih secara langsung
- Bab 409 Ada masalah
- Bab 410 Ternyata begitu
- Bab 411 Mengancam Aku?
- Bab 412 Wanita Muda Cantik
- Bab 413 Tunangan
- Bab 414 Mendengarkan Dia
- Bab 415 Kemenangan
- Bab 416 Kolaborasi yang Kuat
- Bab 417 Tidak Bisa Menerima
- Bab 418 Wawancara
- Bab 419 Pesta Minum
- Bab 420 Pergi
- Bab 421 Tiba-tiba dan tidak menduga
- Bab 422 Menunggu Kabar
- Bab 423 Mengkhianati
- Bab 424 Dikurung
- Bab 425 Transaksi
- Bab 426 fakta
- Bab 427 Sedikit lelah
- Bab 428 Mengakui
- Bab 429 Ayah
- Bab 430 Takdir
- Bab 431 Hati yang hampa
- Bab 432 Berbohong
- Bab 433 Mengambil barang milik orang lain
- Bab 434 Berakting
- Bab 435 Aneh
- Bab 436 Bertemu
- Bab 437 Pertemuan Tidak Menyenangkan
- Bab 438 Suami Istri Menjalani Hidupnya Masing-masing
- Bab 439 Nona Besar
- Bab 440 Kamu adalah Dia
- Bab 441 Kamu
- Bab 442 Ingatan Yang Hilang
- Bab 443 Berantakan
- Bab 444 Seluruh Situasi
- Bab 445 Kebakaran
- Bab 446 iblis
- bab 447 melarikan diri
- Bab 448 anjlok
- Bab 449 gelisah
- Bab 450 meminta bantuan
- Bab 451 Masalah pribadi
- Bab 452 Permasalahan dalam perusahaan
- Bab 453 Pengobatan Tradisional
- Bab 454 Tidak Mungkin Kambuh
- Bab 455 Bahagia
- Bab 456 dapat dipercaya
- Bab 457 cowok itu ganteng