Nikah Tanpa Cinta - Bab 190 Seberapa Banyak yang Kamu Pahami

Aku malas menghiraukan dia, biarkan saja dia merendahkan aku.

Dengan cepat kami tiba di klinik, setelah kami memarkir mobil, aku dan Yulianto Hua turun dari mobil, namun Rick Chen tidak keluar.

Yulianto Hua berbicara terhadapku, "kamu ke sana dan beritahu Rick Chen untuk jangan membuat kakakku menjadi tidak senang, katakan saja kakakku baik-baik saja dan minta dia untuk pulang."

Aku mengatakan: "kamu ini sedang menindas orang ya? Dia itu juga perhatian kepada Kak Ivana sehingga dia ikut datang kemari. Memangnya kenapa jika dia hanya melihat sekilas?"

Yulianto Hua menunjukkan ekspresi dingin, "aku tidak senang melihat kamu yang terus membela dia. Kakakku tidak ingin bertemu dia, lalu untuk apa dia ke sana dan membuat kakakku marah?"

"Kamu ini sok tahu, tahu darimana kamu jika Kak Ivana tidak ingin bertemu dengan Rick Chen? Kamu mengerti seberapa banyak mengenai hati seorang wanita? Tahu darimana kamu jika Kak Ivana tidak menyukai Rick Chen?"

Ekspresi Yulianto Hua semakin menggelap, "kamu berani mengatai aku sok tahu? Dia hampir saja membuat kakakku meninggal. Kakakku masih menyukai dia? Apakah kamu gila?"

Hal sekecil ini membuat aku tiba-tiba kembali berseteru dengannya. Aku tahu perkelahian ini tidak memiliki makna jika terus dilanjutkan. Aku pun membuka pintu mobil dengan marah lalu berjalan ke arah mobil Rick Chen.

Tetapi Rick Chen tidak keluar dari mobil, melainkan menurunkan jendela mobil menatapku, "Ivory, tolong gantikan aku memastikan keadaan Ivana. Jika dia baik-baik saja tolong beritahu aku."

Melihat Rick Chen yang seperti itu membuat aku sedikit bersimpati padanya.

"Kamu tenang saja, tadi aku sudah menghubungi Kak Ivana, dia mengatakan dia baik-baik saja, dia sedang tidur siang di dalam klinik. Bagaimana jika..........kita bersama-sama melihat dia?"

Rick Chen menggelengkan kepalanya dan tersenyum pahit, "aku tidak akan masuk, kamu juga tahu aku tidak disambut."

Aku pun hanya dapat menenangkan dia, "kalau begitu aku akan memberitahumu mengenai keadaan di dalam sana."

Rick Chen membetulkan kacamata berbingkai emas itu lalu menganggukkan kepalanya, "baik, terima kasih."

Belum juga aku selesai berbicara dengan Rick Chen, Yulianto Hua yang sedang berdiri di depan pintu klinik pun sudah melambaikan tangan kepadaku, gerakannya itu mengisyaratkan aku untuk bergegas.

Aku pun hanya dapat dengan cepat menghampirinya dan bersama-sama masuk ke dalam klinik.

Ivana Hua terlihat lebih bersemangat setelah selesai tidur siang, "mengapa hari ini kalian bersama-sama datang melihat aku? Sebenarnya apa yang terjadi?"

Aku melihat ke arah Yulianto Hua untuk menunggu dia mengatakannya karena aku juga tidak dapat mengatakan dengan jelas mengenai masalah ini.

"Iblis kecil itu sudah kembali, kami khawatir dia akan mencelakai kamu sehingga kami pun datang untuk melihat-lihat." Yulianto Hua berkata.

"Michael Lu?" Ivana Hua mengerutkan keningnya.

"Benar, aku belum pernah bertemu dengan dia, akan tetapi Ivory sudah pernah bertemu dengan dia. Aku memelihara seekor kuda di arena kuda, setelah dia tahu itu milikku, dia pun membunuhnya dan mengirimkan kepala kuda ke rumahku lalu mengirimkan kaki kuda kepada Rick Chen. Pergerakkan dia ini terlihat dengan sangat jelas dia sedang memprovokasi, sehingga aku khawatir dia akan mencelakai orang-orang di sekitar kami."

Ivana Hua menganggukkan kepalanya, "aku baik-baik saja, kalian tenang saja."

"Kak ivana, Rick Chen juga ada di lantai bawah. Dia juga cemas akan keadaanmu, bagaimana jika membiarkan dia untuk naik ke atas?" Aku berbicara dengan pelan.

"Tidak mau." Yulianto Hua dan Ivana Hua berbicara berbarengan.

Aku melototi sekilas ke arah Yulianto Hua. Dapat dimengerti jika Ivana Hua menolak, akan tetapi untuk apa Yulianto Hua ikut-ikutan?

"Sudahlah aku baik-baik saja, kalian pulanglah aku juga harus bekerja." Ivana Hua berkata.

"Kak aku ingin meminta Kak Alfred untuk mengatur beberapa anak buahnya menjaga kamu. Bagaimana menurutmu?" Yulianto Hua bertanya.

"Ivana Hua melambaikan tangannya, "tolong jangan, aku paling benci ada orang yang mengikuti aku. Hidup dan mati itu merupakan takdir, dulu aku saja selamat ketika jatuh dari tebing, saat ini pun tidak akan mati dengan mudah."

Yulianto Hua hanya dapat menganggukkan kepalanya, "baiklah. Kamu lebih berhati-hati. Jika kamu merasakan ada yang janggal, kamu harus segera memberitahu aku. Kamu juga tahu betapa jahatnya Michael Lu jadi kamu jangan berbesar hati."

"Aku baik-baik saja, pergilah aku sudah ingin kerja." Ivana Hua mengusir kami.

Aku dan Yulianto Hua pun hanya dapat keluar dari klinik. Rick Chen masih berada di depan pintu dan berdiri dengan jarak yang tidak terlalu jauh sedang menatap kemari.

"Kamu beritahu dia bahwa kakakku baik-baik saja dan minta dia untuk segera pergi nanti kakakku tidak senang jika melihatnya."

Aku berjalan menghampirinya dan Rick Chen bertanya dengan ekspresi penuh perhatian. "baik-baik saja bukan?"

"Iya baik-baik saja. Kak Ivana mengatakan terima kasih atas perhatianmu dan mohon untuk segera pulang." Aku berbohong.

Rick Chen tersenyum, "meskipun aku tahu kamu sedang berbohong, akan tetapi aku merasa senang ketika mendengarnya. Terima kasih, oh iya kamu beritahu Yulianto untuk jangan terus terpaku terhadap Lanhai Technology. Aku yang mengangkat perusahaan ini dan salah satu pendirinya merupakan sanak saudaraku, aku tidak akan mengalah."

Aku menggelengkan kepala, "kamu juga tahu karakter dia, kamu tidak perlu mengatakan hal seperti ini, kalian bertarunglah dengan adil. Jika kamu berbicara seperti itu terhadap dia maka dia akan semakin menginginkannya."

"Aku hanya tidak ingin menghabiskan tenaga yang tidak perlu jika berselisih dengannya, aku juga tida berharap memiliki perselisihan dengan dia yang membuatnya semakin tidak menyukai aku."

Aku mengerti maksud Rick Chen, akan tetapi benar-benar sangat sulit untuk membujuk Yulianto Hua.

Yulianto Hua yang berada di sana kembali memanggilnya, aku dan Rick Chen pun saling melambaikan tangan lalu kembali ke mobil Yulianto Hua.

Begitu kembali ke perusahaan, kami sibuk akan pekerjaan masing-masing.

Lalu ketika agak malam, aku mendapatkan panggilan dari Peter Shen, dia kembali mengajakku untuk bertemu.

Kelihatannya dia sangat membutuhkan dana ini.

Jika dia buru-buru, maka aku pun harus mengulurnya.

Aku memberitahu dia bahwa aku ada urusan hari ini dan kita akan membuat janji kembali di lain hari.

Tidak menyangka setengah jam kemudian dia kembali menelepon, dia mengatakan dia berada di sekitar perusahaan dan mohon untuk memberikan dia waktu beberapa menit saja.

Karena dia sudah datang pun aku tidak enak hati menolaknya.

Setelah betemu dengan dia, dia mengatakan dia ingin membawaku melihat-lihat Lanhai Technology, dia ingin aku melihat kehebatan perusahaan mereka.

Aku sedikit ragu, akan tetapi melihat-lihat juga tidak buruk.

Meskipun kehebatan perusahaan tidak hanya dapat dilihat dari luar, akan tetapi pergi melihat-lihat juga bukan sesuatu yang buruk.

Lokasi Lanhai Technology berada di kawasan yang agak sedikit jauh dari perkotaan.

Ketika pemerintah Kota Shanghai mendirikan kawasan kewirausahaan ini, dia juga ingin menumbuhkan dan mendukung sekelompok perusahaan berteknologi tinggi. Oleh karena itu, kawasan tersebut memberikan kebijakan yang sangat istimewa, dan memungkinkan sekelompok pengusaha untuk merealisasikan bisnisnya sendiri di sini. Tetapi bagaimanapun juga, kewirausahaan adalah suatu hal dengan tingkat keberhasilan yang sangat rendah. Dalam beberapa tahun terakhir, hanya sedikit perusahaan yang bertahan. Saat memasuki kawasan ini, banyak gedung-gedung kosong yang tidak terisi.

Lanhai Technology dinilai paling sukses di antara perusahaan-perusahaan tersebut, tidak hanya bertahan, juga telah menyelesaikan dua putaran pembiayaan dan mencapai skala tertentu.

Setelah memasuki perusahaan, terlihat bahwa kantor itu sangat besar dan megah. Meski ada masalah dengan dana perusahaan, namun masih banyak karyawan yang bekerja lembur.

Setelah berkeliling, hari pun sudah larut.

Peter Shen ingin menanyakan pendapatku, akan tetapi aku mengatakan aku tidak ada pendapat dan Yulianto Hua sangat sibuk, aku pasti akan mencari waktu membahas hal ini dengannya dan meminta dia menunggu kabar dariku.

Semakin dia ingin cepat, aku pun semakin ingin mengulurnya.

Dengan begitu kita akan mendapatkan syarat negosiasi yang lebih menguntungkan.

Peter Shen mengatakan masalah ini sangat penting sehingga memintaku untuk bergegas mengatakannya kepada Yulianto Hua. Aku tersenyum mengiyakannya dan menolah ajakan makan malam bersama dengannya.

Dalam perjalanan kembali ke kota, aku melaju agak kencang dan tiba-tiba sebuah mobil di depan melesat keluar dari jalan yang berlawanan. Aku sangat terkejut dan bergegas menginjak rem, untungnya aku tidak menabraknya.

Setelah mobil melewati mobil saya, mobil itu menabrak stand bunga dan berhenti.

Aku melihat peristiwa seperti itu pun takut pihak lawan akan mendapatkan masalah yang serius. Baru saja aku ingin menelepon polisi, tiba-tiba pintu mobil terbuka, seseorang merangkak keluar. Ketika aku melihat siapa orang tersebut, aku pun merasa terkejut.

Novel Terkait

Kamu Baik Banget

Kamu Baik Banget

Jeselin Velani
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Satan's CEO  Gentle Mask

Satan's CEO Gentle Mask

Rise
CEO
4 tahun yang lalu
Eternal Love

Eternal Love

Regina Wang
CEO
4 tahun yang lalu
Air Mata Cinta

Air Mata Cinta

Bella Ciao
Keburu Nikah
5 tahun yang lalu
My Japanese Girlfriend

My Japanese Girlfriend

Keira
Percintaan
4 tahun yang lalu
My Charming Lady Boss

My Charming Lady Boss

Andika
Perkotaan
5 tahun yang lalu
Love Is A War Zone

Love Is A War Zone

Qing Qing
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
Chasing Your Heart

Chasing Your Heart

Yany
Dikasihi
4 tahun yang lalu