Nikah Tanpa Cinta - Bab 424 Dikurung

Selesai bicara, Aulex Tsu keluar. Dia juga tidak meninggalkan beberapa orang untuk menjagaku di dalam sini. Mungkin yang menjaga ada di depan pintu.

Ini dia masih termasuk lumayan menghargai aku. Tahu kalau aku seorang wanita, akan tidak leluasa jika ada pria yang menjaga di sini.’

Aku membuka komputer. Tidak meleset dari dugaanku, jaringan diputuskan. Apalagi telepon yang di samping ranjang, sama sekali tidak ada suara ketika diangkat, tidak ada listrik sedikit pun.

Ponselku tidak diambil oleh Aulex Tsu, tapi tidak ada sinyal. Aku rasa hotel ini pasti sudah dipasang pemblokir jaringan.

Kalau memang Aulex Tsu sudah membawa aku ke sini, tentu saja tidak akan dengan mudahnya membiarkan aku bisa menghubungi dunia luar. Perlawananku saat ini sama sekali tidak berguna, jadi aku pun berbaring. Untuk tidur pasti tidak akan bisa terlelap, jadi cukup untuk mengistirahatkan tubuh saja. Siapa juga yang bisa tahu apa yang akan kuhadapi setelah ini?

Pada akhirnya tidak ada yang datang. Aku mencoba membuka gorden, ternyata ini adalah sebuah kota kecil. Di seberang sana juga ada sebuah hotel, kemudian di depan ada seorang pria yang memberiku isyarat untuk menutup gorden.

Tentu saja itu orang Aulex Tsu, tidak hanya hotel ini yang dalam pengendaliannya, yang di seberang juga. Tidak peduli apa yang kulakukan, dia tetap bisa langsung menyadarinya, jadi dia sama sekali tidak khawatir aku bisa kabur.

Saat ini pintu terbuka, ada yang mengantarkan makan malam.

Makan malam yang disiapkan juga tidak sembarangan, ada ikan dan sayuran segar. Kualitas nasi juga sangat bagus, jelas sekali bukan makanan kotak pada umumnya, mungkin dibungkus dari restoran bagus.

Walaupun hatiku gelisah, tapi tetap tidak sedikit aku makan. Aku perlu menambah energi, baru bisa menghadapi apa yang akan terjadi selanjutnya.

Setelah selesai makan, ada yang datang mengambil sampah tersebut, kemudian menyuruh aku membuka televisi.

Sebelumnya Aulex Tsu pernah berkata akan memberi aku menonton siaran langsung yang berkaitan. Sehingga aku pun membuka televisi. Resolusi gambarnya sangat jelas, juga dalam sebuah kamar hotel, dilihat dari dekorasinya, sepertinya satu hotel dengan tempat aku berada sekarang.

Yang juga berarti, tempat siaran langsung ini besar kemungkinan ada di sebelah kamarku. Tapi sekarang yang di dalam sana hanya Aulex Tsu sendiri, dia sedang merokok, serta sesekali melihat jam, sepertinya sedang menunggu orang. Sesekali aku juga bisa mendengar suara batuknya.

Dilihat dari gerakannya yang tidak berhenti merokok, sebenarnya dalam hatinya juga sangat risau.

Saat ini pintu terbuka, ada yang masuk, dua orang pria. Yang satu tentu saja kakak kedua, sedangkan yang satunya lagi ternyata Zacker Tsu!

Jadi yang Aulex Tsu ingin ancam bukan hanya kakak kedua, tapi juga ayah kandungnya. Kurang lebih aku sudah bisa menebak apa yang ingin dia lakukan.

Zacker Tsu sangat marah, sekali masuk dia langsung melayangkan satu tamparan ke Aulex Tsu.

“Dasar binatang, siapa yang menyuruh kamu melakukan ini? Mana Ivory Yao, kamu sembunyikan ke mana dia?”

Aulex Tsu meraba wajah yang ditampar, “Ayah, lebih baik kamu tahan emosinya, kalau sampai aku tersinggung marah, mungkin putri angkat kesayanganmu itu benar-benar tidak tertolong.”

Kakak kedua juga membujuk, “Ayah, anda jangan emosi dulu, kita dengarkan dulu apa yang Kakak pertama akan katakan, sebenarnya ini ada apa?”

Kakak kedua memang lebih tenang dan stabil. Dia tahu kalau memang Aulex Tsu sampai berbuat seperti ini, maka pasti sudah ada persiapan matang. Jadi harus stabil dulu, lebih baik tidak membuat Aulex Tsu emosi.

Aulex Tsu berdiri, diambilnya sebuah kursi untuk Zacker Tsu duduk, “Ayah, anda duduk dulu, kita obrolkan baik-baik, tidak buru-buru.”

Zacker Tsu tidak duduk, kakak kedua membujuknya lagi, “Ayah, kamu duduk dulu saja, kita dengarkan apa yang akan kakak pertama bicarakan.”

Barulah Zacker Tsu duduk, dengan tajam ia melototi Aulex Tsu.

“Ayah, kamu jangan marah, kalau bicara soal perbuatan jahat, yang kamu lakukan juga tidak lebih sedikit dari aku, untuk hal ini orang lain mungkin tidak tahu, tapi memangnya kamu juga tidak tahu? Dari kecil sampai besar, kamu selalu lebih menyayangi Julian, tidak pernah menghargai aku, aku sudah terbiasa. Tapi tidak seharusnya kamu semakin hari semakin mengabaikan aku……”

“Dasar binatang, aku mengabaikan kamu? Kemampuan kamu yang tidak cukup, bahkan juga suka merebut dan bersaing. Kesalahan-kesalahan yang dulu kamu lakukan, mana yang bukan Julian bantu kamu atasi akhirnya? Kamu semakin keterlaluan, semakin tidak tahu batas. Sekarang bahkan menculik, dan kamu malah bilang orang lain menyingkirkan kamu? Kamu sendiri yang menyingkirkan diri sendiri!”

“Ayah, lihat, kamu masih tetap berpendapat seperti itu. Cara kerjaku lebih agresif, agresif tentu saja tidak terhindar dari melakukan kesalahan kecil, orang yang akan mendapat pencapaian luar biasa, siapa yang tidak akan melakukan kesalahan? Kalau Julian yang melakukan kesalahan, kamu bersusah payah membantunya, tapi sekali aku melakukan kesalahan, kapan yang kamu tidak menghantam aku dengan bengis, kapan yang kamu tidak mengambil hak aku, kemudian mengirim aku ke perusahaan cabang lainnya? Bagaimana kamu menjadi ayah? Apakah aku bukan anak kandungmu?”

Sambil bicara, Aulex Tsu refleks semakin emosi.

“Sudahlah kakak pertama, kita tidak mengungkit masalah lama. Bagaimana pun juga kita adalah satu keluarga, ini adalah kenyataan yang tidak dapat diubah. Ada masalah kita rundingkan baik-baik, jangan membuat hubungan jadi begini. Keluarga Tsu kita di Kota Y itu keluarga yang terkemuka, kalau orang lain tahu kita perang saudara begini, pasti akan dijadikan lelucon oleh mereka, tidak peduli ada pertentangan apa, pasti bisa kita selesaikan secara dalam keluarga.” Kakak kedua membujuk.

Tujuan kakak kedua sangat jelas, yaitu mencairkan suasana. Kemudian menyelesaikan masalah dengan tenang.

Jika suasana semakin tenang, maka semakin tidak menegangkan. Sehingga kemungkinan Aulex Tsu tersinggung juga kecil, otomatis aku semakin aman.

“Baik, kalau begitu tidak ungkit masalah lama, kita bicarakan yang apa adanya. Di telepon aku sudah memberitahu kalian dengan jelas. Ivory Yao ada di tanganku, kalian harus mendengarkan aku, kalau tidak, aku akan membuatnya mati. Aku tahu dia adalah orang yang sangat kalian pentingkan, bahkan lebih penting daripada aku yang anak kandung. Jadi aku menculiknya. Kalau kita rundingkan dengan baik, aku akan melepaskannya, kalau tidak baik, aku suruh orang untuk mengantarkan mayatnya ke kalian, bagaimana?”

Zacker Tsu mau meledak marah lagi, tapi ditahan oleh kakak kedua.

“Kakak pertama, apa yang kamu inginkan? Yang kamu punya sudah cukup tinggi, kamu masih ingin bagaimana?” Tanya kakak kedua.

“Aku mau kamu temani ayah ke luar negeri, kemudian jangan pulang lagi. Mengenai perusahaan, serahkan ke aku saja, kalian tidak perlu mengurus lagi.” Aulex Tsu berbicara dengan sangat jelas.

“Sesimpel itu? Maksud kamu yaitu ingin kami keluar, lalu menyerahkan perusahaan ke kamu, ini maksudnya?” Tanya kakak kedua.

“Memang ini maksudku.” Aulex Tsu mengangguk.

“Tapi kalaupun aku dan ayah keluar, tim komisaris juga belum tentu akan membiarkan kamu menjadi pimpinan, kakak pertama, kamu sendiri tahu jelas bagaimana kemampuan kamu, tidak akan banyak yang mendukung kamu.”

“Untuk ini kamu tidak perlu khawatir. Aku sudah memikirkannya, asalkan kalian alihkan saham yang kalian miliki ke aku sendiri, maka aku menjadi pemegang saham terbesar di perusahaan, mereka mau tidak menerima pun tidak bisa.”

Zacker Tsu emosi lagi, “Apa kamu bilang? Kamu bahkan ingin kami menyerahkan semua saham ke kamu? Kamu ingin menguasai satu perusahaan?”

“Ayah, kamu jangan emosi, emosi tidak akan membantu selesainya masalah. Kalau kamu tidak menyanggupi, kubuat Ivory Yao mati, aku serius, ayah, kamu jangan menguji tekadku.” Ujar Aulex Tsu dengan tegas dan kejam.

Novel Terkait

Uangku Ya Milikku

Uangku Ya Milikku

Raditya Dika
Merayu Gadis
3 tahun yang lalu
Rahasia Istriku

Rahasia Istriku

Mahardika
Cerpen
4 tahun yang lalu
Cutie Mom

Cutie Mom

Alexia
CEO
4 tahun yang lalu
Kakak iparku Sangat menggoda

Kakak iparku Sangat menggoda

Santa
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
The True Identity of My Hubby

The True Identity of My Hubby

Sweety Girl
Misteri
4 tahun yang lalu
Yama's Wife

Yama's Wife

Clark
Percintaan
3 tahun yang lalu
Memori Yang Telah Dilupakan

Memori Yang Telah Dilupakan

Lauren
Cerpen
4 tahun yang lalu
Menunggumu Kembali

Menunggumu Kembali

Novan
Menantu
4 tahun yang lalu