Nikah Tanpa Cinta - Bab 162 Berhati Kecil

Begitu mobil meninggalkan kediaman Tsu, Yulianto Hua bersandar padaku dan tertidur, ia langsung tertidur sepanjang jalan sampai ke Shanghai.

Ia benar-benar berhati besar, makan dan minum sepuasnya , tidurnya pun tanpa penundaan.

Kemudian akulah yang kasihan. Aku tidak bisa tertidur karena bau arak yang ada di sekujur tubuhnya. Tapi ketika akhirnya aku tertidur, kita telah sampai ke rumah.

Setelah keluar dari mobil, aku buru-buru mandi, dan tidur di ranjang seperti anjing.

Saat bangun keesokan harinya, Yulianto Hua sudah berangkat kerja.

Dia pergi ke markas grup hari ini untuk melaporkan pekerjaannya dan meminta persetujuan dewan direksi untuk menyetujui sebuah proyek. Kemarin, Felicia Chen telah dengan jelas berkata bahwa dia pasti akan menghalanginya. Tiba-tiba aku sedikit mengkahwatirkannya.

Dia adalah orang yang semaunya. Kalau proyek yang berkualitas tinggi seperti ini ditolak, aku khawatir dia akan membuat keributan di jajaran direksi dan terlibat dalam kelompok direktur. Setelah itu, aku khawatir situasinya akan semakin sulit.

Setelah aku mandi, aku juga pergi ke perusahaan dan terus bekerja.

Siang harinya, Yulianto Hua kembali.

Dia langsung ke kantor ku lalu menanyakan apakah aku sudah makan, dan memintaku untuk makan siang bersamanya.

Aku bertanya kepadanya apakah dewan direksi menyetujui proyeknya, dan dia menjawab dengan ringan bahwa ia tidak.

Aku sedikit sedih dan bertanya kepadanya apa yang harus kulakukan selanjutnya.

Dia mengatakan bahwa langkah selanjutnya adalah makan, dan kemudian dia ingin berbicara denganku tentang sesuatu.

Begitu mendengar bahwa ia memiliki sesuatu untuk didiskusikan denganku, hatiku menjadi tergantung, tiba-tiba aku berpikir bahwa dia mungkin tidak akan mendapatkan persetujuan untuk proyek tersebut dan akan berkompromi dengan Felicia Chen demi itu, bukan? Felicia Chen memang berkata bahwa dia akan memberinya kesempatan.

Jika ini masalahnya, maka aku hanya harus menyerah terhadap nasibku.

Beberapa hal, bagaimanapun juga, tidak bisa dipaksakan, tapi aku tidak percaya dia adalah orang seperti itu, kalau tidak dia tidak akan menjadi Tuan Muda Keempat yang terkenal di seluruh Shanghai.

Kita makan siang di kafetaria, tanpa memesan ikan. Setelah makan ikan enak kemarin, jika makan ikan lain hari ini, Yulianto Hua akan muntah.

Kita memesan dua porsi sayuran masing-masing, dan duduk di sudut kafetaria untuk makan seperti dua pasangan yang miskin.

Para pegawai memang duduk jauh dari situ, tapi mereka terus melihat kesini dari waktu ke waktu, terutama melihat Yulianto Hua dan sayuran yang ada di meja, dalam hati mereka mungkin mengira kita terlalu pelit.

Karena di ingin membahas sesuatu denganku, sebenarnya hatiku tergantung.

Aku tidak tahu apa yang akan dia katakan padaku, aku sangat khawatir. Khawatir dia akan memabndingkanku. Jadi aku tidak bisa makan sama sekali, ditambah lagi dengan begadang tadi malam, membuatku kehilangan nafsu makan.

Yulianto Hua juga makan dengan sangat lambat, dia tidak terlalu tertarik dengan makanan di kafetaria. Melihat dia menghitung bulir nasi di piring satu per satu, aku tak bisa menahannya. "Kalau ada sesuatu, katakan saja langsung, jangan ditahan. Katakan dengan cepat maka akan cepat lewar."

“Kamu sudah tahu semuanya?” Nada suara Yulianto Hua tidak baik, wajah tampannya penuh dengan kerumitan.

Jantungku melonjak, selama ia memulai dengan nada seperti ini, itu pasti bukanlah hal baik. "Tahu apa?"

"Kamu tidak tahu?"

"Tahu apa, katakanlah, kamu mengatakan setengah kalimat dan meninggalkan setengah kalimat, ada apa?"

“Pemimpin proyekmu di Kota Y telah disingkirkan.” Suara Yulianto Hua menjadi semakin teredam.

“Disingkirkan lagi? Dulu sudah pernah tersingkirkan sekali sebelumnya, tapi bukankahdikembalikan lagi setelahnya? Kenapa disingkirkan lagi?” Meskipun aku sudah siap mental, tapi tetap saja masih terkejut.

“Kali ini berbeda dengan yang lalu, kali ini tidak bisa dikembalikan,” kata Yulianto Hua.

"Sebenarnya, aku tidak harus menjadi penanggung jawab proyek itu. Itu adalah permintaan Keluarga Tsu ma barulah aku mengambil di posisi itu. Tapi kali ini, mengapa tidak bisa dikembalikan?"

“Karena kali ini Keluarga Tsu yang mengambil inisiatif. Kamu harus memberhentikan penanggung jawabnya, jika tidak proyek akan dihentikan.”

Jawaban ini benar-benar mengejutkanku, aku pikir lagi-lagi ini adalah perbuatan Keluarga Feng, tetapi aku tidak menyangka kali ini adalah Keluarga Tsu.

Tetapi dalam kasus ini, mengapa Julian Tsu tidak meneleponku untuk memberi tahu ku?

Yulianto Hua kini membicarakan isi pikiranku, "Julian Tsu minum-minum bersama kita tadi malam. Kenapa dia tidak memberi tahu kita tentang ini? Kalau kamu masih belum tahu, itu artinya dia tidak meneleponmu untuk memberitahumu? Kenapa dia menyembunyikannya? "

Aku menggelengkan kepalaku, merasa sedikit bingung, tidak tahu harus berkata apa.

"Julian Tsu mempermainkan kita? Tapi tidak tampak seperti itu.” kata Yulianto Hua.

“Aku pikir dia mungkin tidak tahu tentang masalah ini.” Aku memberikan kesimpulanku sendiri.

“Tidak mungkin, dia yang bertanggung jawab atas proyek ini. Jika perusahaan ingin mengganti orang yang bertanggung jawab di pihak kita, apa mungkin dia tidak mengetahuinya? Kamu masih melindunginya. Apakah kamu benar-benar menganggapnya sebagai kakak keduamu?” Suara Yulianto Hua agak dingin.

"Lupakan, jika harus mundur, maka aku dapat mundur. Aku tidak harus menjadi orang yang bertanggung jawab. Mari bicarakan tentang proyekmu. Apa yang harus aku lakukan jika ditolak?"

Yulianto Hua menyesap sup sayurnya dan melambaikan tangannya, "Kamu tidak perlu mengkhawatirkan proyek ini, dan aku tidak akan mencari masalah dengan mereka selama satu atau dua hari. Aku pikir digantikannya kamu sebagai orang yang bertanggung jawab adalah masalah besar. "

"Aku tidak akan mati walau tidak menjadi orang yang bertanggung jawab. Mengapa ini masalah besar?"

“Pikirkanlah, kamu jelas-jelas akan ikut resepsi, dan yang pertama diundang adalah kamu. Lalu setelah kamu datang, tiba-tiba kamu tidak diperbolehkan untuk masuk. Baiklah, sekarang kamu langsung diminta untuk digantikan. Bukankah ini masalah besar?” Yulianto Hua menatapku dan berkata.

"Lalu apa menurutmu tentang ini? Apa masalahnya?"

"Ini menunjukkan bahwa pimpinan Grup Nanhe, atau beberapa orang penting di Klan Tsu, ingin mendorongmu keluar, bukan?"

Aku mengangguk dan setuju, "Jadi itu masalahnya. Jika orang biasa, tidak mungkin dapat melakukan hal seperti itu. Pengaruh orang ini lebih tinggi daripada Julian Tsu. Jika tidak, dia tahu bahwa Julian Tsu memiliki hubungan baik denganku, pasti tidak berani melakukan ini."

“Betul sekali. Biasanya kamu bodoh, tapi ketika menemui masalah, kamu juga lumayan pintar. Lalu pertanyaannya, kenapa sosok yang lebih berpengaruh dari Julian Tsu memandangmu? Mengapa ia ingin menyingkirkanmu? Mungkinkah kamu telah menjadi ancaman bagi orang yang sangat berpengaruh itu? Jelas tidak. Karena kamu bukan ancaman bagi pihak lain, mengapa harus menyingkirkanmu? "

Aku benar-benar tidak menyangka hal ini, ketika Yulianto Hua mengatakan ini, aku tiba-tiba merasa bahwa hal ini bukanlah hal sepele.

“Lalu menurutmu kenapa?” Tanyaku pada Yulianto Hua.

"Pikirkanlah sendiri hal itu, ini semua hanya tebakan, jadi tidak ada jawaban yang benar. Hanya bisa mengatakan bahwa ada beberapa kemungkinan."

“Apa karena Klan Tsu juga sedang pertengkaran dalam? Pihak lain tidak ingin Julian Tsu terlalu dekat denganku, lalu terlalu banyak bersinggungan dengan Hua’s Inter Company, kalau begini pengaruh Julian Tsu akan bertambah? "

Yulianto Hua mengangguk, "Ada kemungkinan seperti itu. Apa lagi?"

"Selain itu mungkin seseorang di sisi Hua's Inter Company bekerja sama dengan Klan Tsu dan meminta pihak lain untuk bekerja sama untuk menekan kita, maka pihak lain berbuat seperti ini.”

"Kemungkinan itu kecil, tapi bukannya tidak mungkin. Apa lagi?" Yulianto Hua menyeka mulutnya dengan tisu, menyipitkan mata dan bertanya padaku.

"Untuk saat ini, aku hanya dapat memikirkan dua kemungkinan ini, aku tidak bisa memikirkan yang lain."

"Ada kemungkinan lain bahwa Julian Tsu sebenarnya tidak memperlakukanmu sebagai saudara perempuan. Dia menyukaimu. Tetapi setelah dia mengetahui bahwa kamu dan dia tidak mungkin bersama, dia memutuskan untuk memutuskan hubungan denganmu dan mengeluarkanmu dari pandangannya.” Kata Yulianto Hua.

Aku tidak setuju dengan yang ini, "Kamu bicara seperti orang berhati kecil, Kakak Su bukan orang seperti itu."

"Lihatlah, kau menjadi bodoh lagi. Benar atau tidak, akan selalu ada jawabannya. Ayo pergi, kamu tidak bisa mengerjakan proyek ini, aku akan menugaskanmu pekerjaan lain." Yulianto Hua bangkit berdiri.

Novel Terkait

Cinta Tapi Diam-Diam

Cinta Tapi Diam-Diam

Rossie
Cerpen
4 tahun yang lalu
Awesome Husband

Awesome Husband

Edison
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Thick Wallet

Thick Wallet

Tessa
Serangan Balik
4 tahun yang lalu
The Sixth Sense

The Sixth Sense

Alexander
Adventure
3 tahun yang lalu
Waiting For Love

Waiting For Love

Snow
Pernikahan
4 tahun yang lalu
The Gravity between Us

The Gravity between Us

Vella Pinky
Percintaan
5 tahun yang lalu
Love In Sunset

Love In Sunset

Elina
Dikasihi
5 tahun yang lalu
Unlimited Love

Unlimited Love

Ester Goh
CEO
4 tahun yang lalu