Nikah Tanpa Cinta - Bab 100 Prajurit sedang dalam bahaya

Yulianto Hua terlihat masam, dia mendekatiku dengan mata yang tajam berkata, "Jadi kamu sekarang sudah mengakui kalau kamu yang membocorkan semuanya kepada media?"

"Kalau aku bilang bukan aku orangnya kamu juga tidak percaya, jadi aku akui ataupun tidak bedanya apa? lagipula aku juga ingin bercerai denganmu."

"Pergi!" teriaknya.

Menyuruhku pergi maka akupun pergi dari kantornya.

Dari belakang terdengar suaranya berkata, "Kamu ingin cerai? Aku tidak akan menceraikanmu! Cerai atau tidak semua tergantung keputusanku! Kamu tidak memiliki hak untuk berdiskusi denganku!"

Kalimat ini benar - benar menekanku.

Aku tidak punya hak untuk berdiskusi dengannya? Jadi aku ini apa? Seekor anjing? Atau seekor kucing?

"Kamu terlalu keras kepala, Aku akan menuntut cerai, hukum tidak mungkin berpihak denganmu selamanya!"

"Kamu boleh saja menuntutku, tapi aku akan menyewa 10 pengacara terbaik di kota Haicheng untuk melawanmu, kemungkinan menangmu tidak lebih dari nol!"

"Apakah menurutmu hanya karena punya uang maka dapat mendominasi selamanya, aku tidak percaya akan hal ini! Ingatan anak yang berumur 3 tahun dapat bertahan berapa lama? Setelah 10 tahun dia akan melupakan semuanya!"

Hatiku terasa sangat panas, tidak ingin berbicara lagi aku pergi dengan membanting pintu.

Kembali ke ruanganku, semakin memikirkan hal ini semakin aku merasa marah.

Yulianto Hua dengan gampang menggenggamku dalam telapak tangannya. Hal yang menjengkelkan adalah dia bersikap seperti suami ideal dihadapan semua orang tetapi dibelakang dia langsung mencari Crystal Lin.

Dan yang paling hancurnya lagi dia tidak mau bercerai.

Melihat kekuatannya jikalau aku menuntut cerai denganya sekarang, aku tidak memiliki kemungkinan menang sama sekali.

Kalau dia menggunakan kekuatanya bahkan hak asuh anakpun tidak akan bisa kudapatkan.

Tapi aku tidak tahan jika dia terus memperlakukanku seperti ini, diluar bersama dengan wanita lain seperti keberadaanku tidak ada, aku benar - benar tidak tahan dengan pelecehan ini, apa yang harusku lakukan?

Membawa kabur Melvin?

Sepertinya tidak mungkin, dengan kekuatanya jelas akan sangat sulit keluar dari genggamannya. Ditambah lagi dia didukung keluarga Hua yang kuat, apakah Hendra Hua akan membiarkanku mengambil cucunya pergi? Pada akhirnya aku akan menjadi musuh dari seluruh keluarga Hua, aku takut akan mempersulit kehidupanku.

Katakan saja aku dapat kabur darinya, Melvin sekarang sudah terbiasa dengan kehidupan mewah yang diberikan Yulianto Hua. kalau aku dengan paksa membawanya pergi? Apakah dia bisa beradaptasi? Akankah dia menyalahkanku atas kehidupan susah yang dia jalani?

Seperti yang dikatakan Yulianto Hua, Melvin berada di keluarga Hua dapat mendapatkan edukasi yang terbaik, memiliki prospek yang lebih baik. Ini adalah fakta yang tidak dapatku tolak. meninggalkan keluarga Hua dan berusaha dari miskin belum tentu dia akan mendapatkan bahkan 10 persen dari kehidupanya sekarang.

Sekarang benar sangat kejam, membesarkan anak dalam keadaan miskin sangatlah susah.

Semakinku pikirkan semakin pusing, benar - benar tidak ada jalan keluar.

Disaat ini telepon dimeja berdering, ternyata Yulianto Hua yang menelepon kemari, "Masalah pribadi tidak usah kita bahas dulu, tugas penjualan bulan ini belum selesai, tapi kamu sudah ingin pergi darisini. kalau kamu sudah menyelesaikanya, aku akan memikirkan keputusanmu untuk cerai."

Aku belum dapat menjawab telepon itu sudah ditutup.

Apakah ini ancaman bagiku atau menyemangatiku? Penceraian ? Hal ini mengaju kepada beberapa arti?

Setelah kupikir beberapa saat, aku pun menelepon ke kantor pusat, aku bilang bahwa aku Ivory Yao ingin bertemu dengan direktur untuk menyampaikan laporan, kalau boleh tanya apakah direktur punya waktu?

Dia bilang bahwa direktur sendang rapat, setengah jam lagi akan ia tanyakan kepada direktur, kalau direktur menyetujuinya ia akan meneleponku kembali untuk menyampaikan kapan.

Akhirnya setelah satu jam, ia meneleponku dan memberitahu bahwa direktur jam tiga sore akan kesana.

Aku melanjutkan pekerjaanku, sore setengah tiga aku keluar kantor. dari sini sama sekali tidak jauh dengan kantor pusat, dengan segera akupun sampai disana.

Aku berada di kantor Hendra Hua bertemu dengan Hendra Hua. dia sedang menggunakan untuk menulis kaligrafi, ada 4 kata yang ia tulis: Prajurit sedang dalam bahaya.

Tulisanya terasa tenaga dan goresan yang penuh dengan kekuatan. tidak habis pikir tulisannya begitu bagus.

"Direktur tulisanmu sunggu bagus." kataku memujinya.

Hendra Hua tersenyum, "Duduk diposisi ini, aku menulis dengan burukpun tidak akan ada orang yang berani mengataiku. sungguh menyedihkan."

"Tidak,kaligrafi ini benar - benar bagus. aku merasa kaligrafi anda patut untuk di pajang di asosiasi kaligrafi, aku tidak asal bicara."kataku sambil tersenyum.

"En, terima kasih, hari ini datang kesini untuk mencariku untuk apa?"

"Direktur menempatkanku sebagai Manajer Penjualan Haicheng Telecom membuat semua orang tidak senang, termasuk Yulianto Hua. dia mempersulitku dengan menyuruhku menyesaikan seluruh laporan penjualan bulan ini ditambah lagi ditambah lagi harus menaikan penjualan 20 persen, dan jikalau tidak selesai dia kembali memarahiku, aku belajar terus sampai tidak menemukan pertumbuhan sama sekali, ingin meminta sedikit saran dari anda."

Hendra Hua dengan pelan meletakan kuasnya, mengambil handuk dan pelan - pelan mengusap tanganya. tidak langsung menjawab, terlihat bahwa dia sedang berpikir. ini lah sifatnya, dia selalu mendengar dulu masalah orang lain baru pelan - pelan menjawabnya, menunjukan bahwa dia adalah orang yang sangat berhati - hati.

"En, pekerjaan penjualan Yulianto memang sekarang cukup berat, penampahan penjualan sebanyak 20 persen juga susah dicari. masalahnya yang menyulitkanmu juga menyulitkanku sekarang. kamu adalah orang yang ku tetapkan di posisi itu kalau kamu tidak menyelesaikan pekerjaan iu, nantinya kalau aku mau menempatkan orang di posisi itu dia dapat menolaknya. Benar - benar cermat Yulianto Hua."

Aku tidak mengerti apa yang dia maksud, dia memiliki keputusannya sendiri, aku tidak dapat mengikutinya, kalau aku mengikutinya aku akan terlihat seperti punya maksud sendiri.

"Memikirkan menambah penjualan sebanyak 20 persen tidak mudah, begini saja kamu pergi ke kota Yangcheng, di kota Yangcheng sedang ada satu projek, disana sedang banyak perusahaan melobi masuk untuk menjual produknya kedalam projek itu, kalau kamu mendapatkan projek itu jangankan penjualan 20 persen 50 persen juga sangat mudah untuk didapatkan, aku akan memberitahu material apa saja yang diperlukan untuk projek itu." kata Hendra Hua.

"Projek yang begitu besar kenapa Yulianto Hua tidak tahu?" tanyaku.

"Dia tahu, tapi dia tidak mau mengerjakannya karena dari dulu tidak pernah mengerjakan projek di kota Yangcheng."kata Hendra Hua.

"Kenapa?" tanyaku penasaran.

Karena tahun itu dia hampir buta di kota Yangcheng, untung saja masih dapat sembuh, kalau tidak dia seumur hidup tidak dapat melihat, katanya dia juga kehilangan orang yang dicintai di kota itu. jadi menurutnya kota Yangcheng adalah kota yang sial, Dia tidak mau berbisnis dengan orang di kota Yangcheng."kata Hendra Hua.

Didalam hatiku, Yulianto Hua di kota Yangcheng kehilangan orang yang di cintai, apakah itu Crystal Lin?

Kalau memang benar itu Crystal Lin, bukankah kembalinya Crystal Lin menyembuhkan pemikiran Yulianto Hua terhadap kota di Yangcheng.

Novel Terkait

The Serpent King Affection

The Serpent King Affection

Lexy
Misteri
4 tahun yang lalu
Seberapa Sulit Mencintai

Seberapa Sulit Mencintai

Lisa
Pernikahan
4 tahun yang lalu
My Perfect Lady

My Perfect Lady

Alicia
Misteri
4 tahun yang lalu
Pria Misteriusku

Pria Misteriusku

Lyly
Romantis
3 tahun yang lalu
Air Mata Cinta

Air Mata Cinta

Bella Ciao
Keburu Nikah
4 tahun yang lalu
The Sixth Sense

The Sixth Sense

Alexander
Adventure
3 tahun yang lalu
Menantu Bodoh yang Hebat

Menantu Bodoh yang Hebat

Brandon Li
Karir
3 tahun yang lalu
Asisten Wanita Ndeso

Asisten Wanita Ndeso

Audy Marshanda
CEO
3 tahun yang lalu