Nikah Tanpa Cinta - Bab 123 Menjaga Jarak

Mata indah Yulianto Hua menyipit berbahaya, “Siapa yang kamu bilang mabuk sampai tidak berdaya?”

“Orang yang mabuk itu pasti tahu.”

“Aku sebenarnya hanya berpura-pura dan tidak mabuk sama sekali.” Ucap Yulianto Hua dengan sinis.

Aku benar-benar kehabisan kata-kata terhadap orang yang teramat gengsi ini, dia bahkan sudah tidak sadarkan diri dan masih berkata bahwa dirinya tidak mabuk?

Yulianto Hua menempatkan Melvin di sisiku dan keluar, setelah beberapa saat, dia datang dengan segelas susu dan roti di tangannya.

“Aku akan membalas budi atas air yang kamu berikan semalam dengan sarapan ini, tapi bukankah kamu harus gosok gigi dulu sebelum makan?” ucap Yulianto Hua dengan raut wajah menghina.

“Aku sudah mencuci muka dan gosok gigi, lalu kembali berbaring lagi, terima kasih CEO Hua.” Aku meraih roti dari tangannya dan mengigitnya.

“Wanita yang bodoh dan malas benar-benar tidak tertolong lagi.” Yulainto Hua menghela nafas dan meletakkan gelas susu di atas nakas, lalu dirinya kembali keluar.

Aku dan Melvin kembali bermain sebentar setelah selesai sarapan, dan ternyata masih sedikit ngantuk, alhasil aku kembali tertidur lagi.

Sudah lama sekali aku tidak tidur nyenyak seperti ini, aku bangun tepat di waktu makan siang.

Wajah Yulianto Hua tampak tidak senang, "Cepat makan dan ganti pakaian, aku sudah berjanji pada Melvin untuk pergi menonton film, tapi karena kamu membuang-buang waktu, kita sampai sekarang belum berangkat juga!"

Aku tertawa di dalam hatiku, juga merasa tidak enak, jadi aku segera mandi lagi dan pergi dengan Melvin setelah selesai makan.

Setelah menonton film, Yulianto Hua membawa Melvin ke tempat hiburan dan bersenang-senang.

Sebenarnya, aku tidak terlalu setuju dia membawa anak kecil untuk bermain permainan seperti itu, karena akan mudah membuatnya ketergantungan, tetapi aku tidak bisa mendebatnya, jadi aku hanya sabar menghadapinya.

Aku melalui dua hariku seperti ini.

Tidak tahu sudah berapa lama, aku tidak menghabiskan akhir pekan serileks ini, tidak ada tekanan apa pun, hanya makan dan bersenang-senang, dan yang terpenting adalah sikap Yulianto Hua yang sangat baik dan jarang marah padaku.

Waktu yang bahagia selalu sangat singkat, akhir pekan telah berakhir, dan saatnya harus pergi bekerja lagi.

Pada waktu sarapan di senin pagi, Yulianto Hua meraih sebuah berkas dan berkata, "Ini adalah rencana pengembangan saluran dari proyek pertanian perusahaan, kamu bisa mempelajarinya dan bersiap untuk mengambil alih pekerjaan di sini."

"Tapi proyek Kota Y baru saja dimulai, aku tidak bisa menyerah sekarang."

"Seperti yang aku bilang, kamu mengambil alih proyek Kota Y hanya karena persyaratan tambahan yang diajukan oleh Julian Tsu, aku akan memberi tahu mereka bahwa kamu tidak lagi cocok untuk proyek Kota Y karena kesalahan dalam pekerjaan yang kamu buat, dan akan memindahkanmu kembali. Kita sudah membahas ini sebelumnya."

“Itu adalah keputusanmu, aku tidak menyetujuinya. Aku berusaha sangat keras dalam proyek ini, dan aku ingin terus bertanggung jawab atasnya.”

“Ini adalah keputusan perusahaan!” suara Yulianto Hua meninggi.

“Itu hanya ide kamu, bukan keputusan perusahaan.” Aku juga tidak dapat menahan emosiku.

“Aku adalah atasanmu, keputusanku adalah keputusan perusahaan.” Yulianto Hua menepuk meja dengan marah, “Kamu bukan enggan meninggalkan proyek ini, melainkan kota ini, kan? Apa yang membuatmu tidak rela?”

Aku tidak ingin bertengkar dengannya, karena aku berpikir itu tidak perlu dan hanya akan semakin membuatnya marah, dia memaksaku kembali, dan aku mau tidak mau harus melakukannya, kenyataan bahwa dia adalah atasanku, membuatnya memiliki hak untuk memutuskan apakah aku harus tinggal atau tidak.

"Kalau begitu beri aku waktu satu minggu lagi, aku akan menggunakan alasan anakku masih terlalu kecil dan membutuhkan perhatianku, kemudian aku akan mengundurkan diri sebagai penanggung jawab di sana, alih-alih mengatakan bahwa aku telah melakukan beberapa kesalahan dalam pekerjaanku, bagaimana?"

"Jika kamu mengundurkan diri, aku khawatir Julian Tsu tidak akan setuju, tetapi pasti ada jalan keluar. Pokoknya, kamu tidak bisa menetap di Kota Y untuk jangka waktu yang panjang, tugas utama kamu bukanlah menjadi seorang direktur penjualan, tetapi untuk Melvin. Tugas terpenting kamu adalah menjadi seorang ibu. "

Aku mengangguk, tetapi hatiku tidak senang dengan hal ini.

“Nanti kamu pergi ke Kota Y sendiri, aku akan memberi kamu waktu seminggu lagi, kali ini Kak Alfred harus menemaniku untuk mengurus beberapa hal, sehingga tidak bisa pergi denganmu, jadi kamu harus menjaga dirimu baik-baik. Jika tidak, aku akan mengatur orang lain untuk menemanimu. Kak Alfred sendiri juga mengatakan bahwa dia tidak ingin terus berada di dekatmu, karena kamu merasa dia adalah orang yang aku kirim untuk mengawasimu. "

"Aku rasa aku akan baik-baik saja di Kota Y. Tapi aku tidak pernah menunjukkan rasa tidak suka pada Kak Alfred, tolong jelaskan padanya."

“Jangan khawatir, Kak Alfred bukan orang yang mudah tersinggung. Kamu pergi ke Kota Y sendiri, dan aku berharap kamu bisa menjaga jarak dari Julian Tsu, aku selalu merasa Julian Tsu terlalu baik padamu.” Yulianto Hua mengerutkan kening, lalu menambahkan, "Meskipun aku tahu dia adalah seorang pria yang baik dan aku juga tidak cemburu, tetapi sangat mencurigakan jika seorang pria terlalu baik kepada seorang wanita."

Jarang sekali Yulianto Hua bisa mengatakan hal yang masuk akal seperti ini, aku menganggukkan kepala menunjukkan bahwa aku paham maksudnya.

"Aku akan berhati-hati. Tapi kebaikan Julian Tsu padaku tidak seperti yang kamu pikirkan. Apa kamu masih ingat ketika kita makan malam di rumahnya, dia menyebut seorang pelayan tua bermarga Gao?"

“Aku ingat, saat itu dia bilang pelayan tua itu sedang sakit, ada apa?”

“Kemarin aku melihat pelayan tua itu di rumah sakit, saat itu dia terlihat sedikit linglung, dia mengenali aku sebagai orang lain dan memanggilku dengan panggilan ‘Nona Nan’.”

“Nona Nan? Mengapa dia memanggilmu dengan panggilan itu? Apa karena kamu sangat mirip dengan seseorang? Atau karena orang tua yang linglung dan sembarangan memanggil orang?” Yulianto Hua tampak tertarik.

“Aku juga tidak yakin, lalu aku bertanya pada Julian Tsu karena penasaran. Dan dia bilang ‘Nona Nan’ yang dimaksud oleh pelayan tua itu adalah adik perempuan Julian Tsu yang sudah meninggal lama. Mungkin karena aku sedikit mirip dengan adiknya, jadi dia bersikap begitu baik padaku.”

Yulianto Hua tidak segera menjawab, ia berpikir sejenak.

“Kalau begitu apa maksud Julian Tsu menyuruhmu tinggal di ‘Rumah Nan’? Rumah tua itu bernama ‘Rumah Nan’, apakah ada hubungannya dengan ‘Nona Nan’ itu?” dia tiba-tiba bertanya.

Hal ini benar-benar tidak pernah terpikirkan olehku, sekarang jika dipikir-pikir, semuanya terdapat kata ‘Nan’, bukan tidak mungkin jika semua ini memiliki hubungan.

“Seharusnya tidak ada hubungan apa-apa, lagipula rumah itu milik temannya, dan bukan milik Julian Tsu sendiri.”

“Sulit dipastikan apakah ada hubungannya atau tidak.” Yulianto Hua melirik jamnya, “Sudahlah, aku akan pergi rapat, kamu berhati-hatilah.”

Aku berkata, “Baik, aku akan berhati-hati.”

Yulianto Hua kembali berbalik ketika ia sudah berjalan sampai ke luar, “Ingat untuk jaga jarak dengan Julian Tsu, tidak hanya Julian Tsu, kamu juga harus menjaga jarak dengan pria manapun.”

aku mengangguk tak berdaya, “Aku mengerti.”

Ini pertama kalinya aku berkendara jarak jauh sendiri, aku menyetir dengan lambat, dan sangat lelah ketika sampai di Kota Y, jika tahu akan seperti ini, aku akan menggunakan kereta cepat saja dari awal.

Setelah istirahat sebentar, aku bersiap pergi ke perusahaan untuk melihat-lihat, tepat pada saat ini Yulianto Hua menelepon.

Aku segera mengangkatnya, kalimat pertama yang ia ucapkan adalah, “Kamu kembali sekarang.”

Aku tercengang mendengarnya, “Aku baru saja sampai, bagaimana bisa segera pulang?”

"Seseorang melaporkan kamu ke dewan direksi dan mengatakan bahwa kamu menerima suap dari pelanggan, perusahaan telah membentuk tim investigasi untuk menyelidiki kamu, untuk sementara ini kamu telah diskors dari pekerjaan kamu."

Otakku serasa ingin meledak, aku baru menjabat kurang dari sebulan, bagaimana aku bisa memiliki kesempatan untuk menerima suap dari pelanggan? Siapa yang menjebakku?

Novel Terkait

Awesome Husband

Awesome Husband

Edison
Perkotaan
4 tahun yang lalu
After Met You

After Met You

Amarda
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
Love From Arrogant CEO

Love From Arrogant CEO

Melisa Stephanie
Dimanja
4 tahun yang lalu
Diamond Lover

Diamond Lover

Lena
Kejam
4 tahun yang lalu
His Soft Side

His Soft Side

Rise
CEO
4 tahun yang lalu
Hanya Kamu Hidupku

Hanya Kamu Hidupku

Renata
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Tak Biasa

Cinta Yang Tak Biasa

Wennie
Dimanja
4 tahun yang lalu
CEO Daddy

CEO Daddy

Tanto
Direktur
4 tahun yang lalu