Nikah Tanpa Cinta - Bab 192 Tidak sempat mengurusi diri sendiri

Aku menatap Yulianto Hua dengan lugu, "Aku tidak akan memberitahumu, aku takut kamu aku akan menyalahkanku."

Yulianto Hua semakin greget, "Apa yang telah kamu lakukan? Kenapa kamu takut aku menyalahkanmu? Ada apa antara kamu dan Peter Shen ?"

"Tidak, ini tidak ada hubungannya dengan Peter Shen ."

“Kalau begitu dengan siapa?! Rick Chen?” mata Yulianto Hua sudah hampir memancarkan bara api .

“Kalau kamu sangat greget, aku semakin tidak berani mengatakannya,” kataku takut-takut.

“Katakan!” Yulianto Hua sangat greget.

"Perusahaan Peter Shen, yang berada di pinggiran kota itu."

"Aku tahu, lalu?"

"Dalam perjalanan pulang, sebuah mobil tiba-tiba muncul dari seberang jalan dan hampir menabrak mobilku. Aku langsung menginjak rem, untungnya aku tidak menabraknya. Lalu aku menghentikan mobilku."

Yulianto Hua membentakku: "Katakan pokok permasalahannya."

"Lalu aku mendapati orang itu adalah Michael Lu. Wajahnya membiru dan dia merangkak ke arahku untuk meminta bantuan. Saat itu aku sedikit takut. Aku tahu dia bukan orang baik dan ingin pergi. Tapi aku benar-benar tidak tega melihat seseorang meninggal di hadapanku. Aku bilang aku akan memanggilkan ambulans untuknya. Dia bilang sudah tidak sempat, dia diracuni. Lalu aku membawa dia ke rumah sakit. "

Mungkin hal ini terlalu aneh, bahkan setelah Yulianto Hua mendengarkannya, dia membutuhkan sedikit waktu untuk mencernanya.

"Kamu bertemu Michael Lu? Dia diracuni? Lalu mobilnya kehilangan kendali, dan lalu dia memintamu menyelamatkannya?"

Aku mengangguk, lalu aku kembali berkata, "Lalu dia merangkak ke kaca spionku, lalu dia jatuh dengan perlahan, lalu aku membantunya masuk ke mobil dan mengantarkannya ke rumah sakit."

“Lalu?”Yulianto Hua menatapku.

"Lalu saat dia masih dalam penyelamatan, aku langsung menyelinap pergi, lalu tidak ada lagi ..." Aku merasa “lalu” ini tidak ada habis-habisnya.

“Jadi kamu tidak tahu dia hidup atau mati?” Yulianto Hua menatapku.

Aku mengangguk dengan lugu, "Aku tidak tahu. Aku mengantarnya ke rumah sakit hanya karena menghormati nyawa manusia, apa sudah melakukan apa yang harus aku lakukan, dia hidup atau mati, bukan urusanku."

Yulianto Hua berdiri, "Ayo, kita lihat keadaannya."

"Aa?"

"Aa apanya, kita lihat apakah dia sudah meninggal atau belum. Kamu mengantarnya ke rumah sakit. Kalau dia meninggal dan kamu melarikan diri,menurutmu polisi akan mencurigaimu atau tidak? Apakah mungkin kamu tidak terlibat dalam masalah ini?"

Mendengar ucapan Yulianto Hua, aku langsung keringat dingin.

Benar, semua orang di rumah sakit tahu aku yang mengantarnya kesana, kalau Michael Lu meninggal di rumah sakit, polisi pasti akan mencariku.

“Bagaimana kalau dia mati?”aku sangat panik.

"Pergi dan lihat dulu. Kalau dia meninggal, sebelum polisi mencarimu, kamu cari polisi dan jelaskan masalah ini. Kalau menunggu polisi datang mencarimu, akan merepotkan. Sampai saatnya musuh kita akan memanfaatkan kesempatan ini untuk membuat berita. "

“Kalau begitu ayo kita pergi sekarang.” mendengar ucapannya membuatku semakin panik. Aku benar-benar tidak punya pengalaman dengan hal semacam ini, dan aku menanganinya dengan sangat buruk.

"Jangan khawatir, meskipun dia meninggal, kita juga bisa menjelaskan semuanya. Ada aku, apa yang kamu takutkan?"

Meskipun Yulianto Hua memarahiku, tapi dia tetap tidak lupa menenangkanku, dan aku pun juga sudah lebih tenang.

Setibanya di rumah sakit aku langsung menanyakan keadaannya kepada staf rumah sakit. Mereka mengatakan dia keracunan, dokter sudah membilas lambungnya dan dia sudah selamat, mereka juga memberi tahu kami nomor bangsalnya.

Aku akhirnya menghela nafas lega. Bagus dia tidak meninggal, kalau tidak akan sangat merepotkan.

Yulianto Hua dan aku pergi ke bangsal untuk melihat keadaan Michael Lu. Yang mengejutkan kami, tidak ada seorang pun di bangsal.

Hanya ada satu botol infus yang masih menetes keluar dengan perlahan melalui jarum.

Perawat mengatakan orang berambut abu-abu itu masih diinfus di sini, tapi kenapa dia menghilang?

Yulianto Hua dan aku saling bertatapan, Yulianto Hua memberi isyarat kepadaku untuk tidak mengatakan apa-apa, dan langsung pergi.

Setelah keluar dari rumah sakit, aku bertanya kepada Yulianto Hua, "Sekarang dia masih hidup, aku akan baik-baik saja kan?"

"Meskipun dia meninggal, kamu juga akan baik-baik saja. Palingan hanya sedikit repot. Karena sekarang dia masih hidup, tentu saja lebih baik."

"Tapi kenapa dia lari dari rumah sakit, kenapa dia tidak menerima perawatan?"

Yulianto Hua berpikir sejenak, “Mungkin dia khawatir orang yang meracuninya akan datang ke rumah sakit. Sekarang tubuhnya lemah, dia tidak bisa menghadapi orang itu, jadi untuk sementara dia bersembunyi. Dia ini sangat cerdik. "

"Di Shanghai selain kamu dan Rick Chen , dia masih ada musuh lain? Ada yang ingin membunuhnya?"

Yulianto Hua tersenyum, “Kalau musuh iblis kecil di Shanghai berkumpul bersama, mungkin bisa menyiapkan banyak meja mahjong. Dulu dia adalah orang paling jahat di Shanghai, dia telah melakukan banyak kejahatan dan memiliki musuh yang tak terhitung jumlahnya. Banyak orang yang ingin dia mati. Tapi kali ini sedikit aneh. "

"Aneh kenapa?"

"Menurut apa yang kamu katakan, Michael Lu diracuni. Kalau musuh yang melakukannya, kenapa mereka meracuninya? Jika dia diracuni, dia masih memiliki kesempatan untuk meminta bantuan. Kenapa tidak langsung membunuhnya saja?"

Aku berpikir sejenak, "Aku tidak begitu mengerti masalah seperti ini, kamu jelaskan kepadaku."

“Kalau racun di tubuhnya disuntikan oleh seseorang, bukankah lebih baik langsung membunuhnya dengan satu tusukan pisau atau satu tembakan, supaya dia tidak memiliki kesempatan untuk melarikan diri, benar tidak?” tanya Yulianto Hua.

Aku paham maksudnya, jadi aku mengangguk.

“Jadi kemungkinan ini sangat kecil. Aku rasa iblis kecil itu diracuni saat dia sedang makan dengan orang lain, bisa jadi makanan atau winenya di racuni. Orang yang meracuninya itu takut pada iblis kecil dan tidak berani langsung membunuhnya, jadi orang itu hanya bisa berpura-pura berteman dengannya, lalu diam-diam membunuhnya. Setelah orang itu meracuninya , dia mencari kesempatan untuk melarikan diri. Saat ibis kecil menyadari dirinya diracuni, dia mengemudikan mobilnya dan hendak pergi ke rumah sakit. Saat racun bereaksi mobilnya kehilangan kendali lalu dia bertemu denganmu dan meminta bantuanmu. "

Aku mengangguk, "Lalu?"

“Jadi iblis kecil ini sedang dikejar orang yang ingin membunuhnya. Jadi untuk saat ini, dia tidak akan mengganggu kita. Dia tidak sempat mengurusi dirinya sendiri, jadi ini adalah hal yang baik,”kata Yulianto Hua.

"Baik. Yang penting dia tidak meninggal, Tuan Muda Keempat, kamu tidak menyalahkan aku menyelamatkan iblis kecil kan?"

"Tidak. Seperti yang kamu katakan, itu adalah nyawa manusia. Kalau aku adalah kamu, aku juga tidak akan tega melihatnya mati di hadapanku. Meskipun iblis kecil jahat, dia hanya jahat kepada orang lain dan tidak melakukan sesuatu yang menyakiti kita. Bagiku hanya seperti membunuh salah satu kudaku. Menyelamatkannya tidak salah, tapi kalau lain kali kamu bertemu hal semacam ini kamu harus memberitahuku. "

Aku mengangguk, "Baik, kalau lain kali aku bertemu hal semacam ini, aku akan langsung meneleponmu."

...

Setibanya di rumah, sudah larut malam, kami juga tidak bicara panjang lebar lagi dan langsung pergi mandi lalu tidur.

Tengah malam, aku tiba-tiba terbangun karena ponselku bergetar. Aku mengambil ponselku dan melihatnya. Cahaya yang terang membuat mataku sedikit sakit. Panggilan telepon itu dari nomor yang tidak dikenal.

Tengah malam seperti ini sering banyak telepon mengganggu, jadi aku tidak menjawabnya. Aku melemparkan ponselku ke samping dan melanjutkan tidurku.

Tapi setelah beberapa saat, Aku mendengar bunyi 'beep', yang merupakan bunyi pesan masuk. Dengan linglung aku melihat ponselku, pesannya berisi: Terima kasih telah menyelamatkanku.

Aku langsung terjaga, dan bangun.

Novel Terkait

Thick Wallet

Thick Wallet

Tessa
Serangan Balik
4 tahun yang lalu
Menantu Bodoh yang Hebat

Menantu Bodoh yang Hebat

Brandon Li
Karir
3 tahun yang lalu
Now Until Eternity

Now Until Eternity

Kiki
Percintaan
5 tahun yang lalu
My Cold Wedding

My Cold Wedding

Mevita
Menikah
4 tahun yang lalu
Villain's Giving Up

Villain's Giving Up

Axe Ashcielly
Romantis
3 tahun yang lalu
Uangku Ya Milikku

Uangku Ya Milikku

Raditya Dika
Merayu Gadis
3 tahun yang lalu
My Perfect Lady

My Perfect Lady

Alicia
Misteri
4 tahun yang lalu
Cinta Tak Biasa

Cinta Tak Biasa

Susanti
Cerpen
4 tahun yang lalu