Nikah Tanpa Cinta - Bab 189 Kamu Tidak Akan Mengerti

Begitu Yulianto Hua mendengar perkataan Rick Chen, dia langsung memanggil pelayan, "hidangkan satu porsi setiap makanan khas kalian di sini. Oh, dua saja agar berpasangan, lebih meriah."

"Semuanya?" Sang pegawai mengira dirinya salah mendengar.

"Iya, dua porsi."

"Makanan khas kami di sini sedikit banyak......."

"Hidangkan semua yang ada. Tuan ini yang akan membayarnya, kamu takut dia tidak bisa membayarnya?" Yulianto Hua berkata.

"Baik." Sang pegawai pun pergi setelah menjawab.

"Yulianto, aku ini hanya makan bersama Ivory saja, apakah kamu harus berbuat seperti itu?" Rick Chen bertanya sambil mengerutka keningnya.

"Kenapa? Kamu menyayangkan uangmu? Tidak apa-apa jika kamu tidak mau, aku dapat membayar sendiri. Intinya aku harus melayani istriku dengan baik, aku tidak akan membiarkan dia merasa kesulitan bahkan setitik pun."

Ckck, ucapan Yulianto Hua ini membuat muka aku bersemu merah, dia berkata seolah-olah dia benar-benar sangat menyayangi aku.

Bisa-bisanya mengatakan sebuah kebohongan dengan begitu nyata.

Hanya saja dia memesan begitu banyak makanan, bukannya sayang jika tidak habis?

"Aku dengar-dengar Michael Lu membunuh kudamu?" Rick Chen bertanya.

Yulianto Hu mengerutkan keningnya dan tatapannya bagaikan belati langsung diarahkan kepadaku.

Dia pasti sedang menyalahkan aku memberitahu masalah ini kepada Rick Chen. Tetapi sebenarnya Rick Chen yang mengungkit masalah ini terlebih dahulu.

"Aku menerima sebuah kaki kuda. Awalnya aku masih bingung akan apa yang terjadi. Ternyata kuda itu milikmu. Sudah bertahun-tahun berlalu, iblis kecil itu masih menyukai permainan yang berbau darah."

Yulianto Hua mendengus, "hanya sebuah permainan rendahan saja. Dia mengira dengan dia membunuh kudaku, aku akan takut? Hanya saja yang aku tidak mengerti adalah, itu merupakan kuda milikku, mengapa dia harus mengirimkan sebuah kaki kuda kepadamu?"

"Kamu jangan lupa, dulu aku juga merupakan orang yang mengusir dia pergi." Tentu saja dia membenci aku. Di matanya kita berdua merupakan musuh."

"Jadi pasti dia akan menggunakan sebuah cara yang dapat langsung membalas dendamnya kepada aku dan kamu dalam sekali tembakan..........."

Yulianto Hua tiba-tiba menghentikan ucapannya, lalu Rick Chen yang duduk di seberang juga langsung berdiri.

Lalu kedua orang itu saling menatap satu sama lain.

Lalu mereka berdua di saat bersamaan mengatakan, "ayo pergi!"

Reaksi yang mendadak ini membuat aku sedikit terkejut. Aku tidak tahu apa yang baru saja terjadi hingga mereka berdua bisa bersikap aneh seperti itu.

Aku bergegas mengikuti mereka begitu aku melihat mereka ingin pergi. Akan tetapi Yulianto Hua kembali memanggil pelayan, "makanan yang belum dihidangkan, tetap dihidangkan saja, nanti akan ada orang yang datang untuk makan."

Lalu dia menoleh menatap ke arah aku berkata, "hubungi orang-orang kantor, katakan kamu mentraktir mereka untuk makan enak, minta mereka segera datang untuk makan lalu kembali kerja."

Ehm ide ini bagus juga. Dia menghabiskan uang Rick Chen untuk mentraktir rekan-rekan kerja.

Setelah selesai memberi informasi, kita keluar dari restoran dan Yulianto Hua mengisyaratkan aku untuk naik ke mobil dia.

"Kalian teringat akan apa? Mengapa begitu terburu-buru? Kita sekarang pergi ke mana?"

"Sekarang juga kamu hubungi kakakku, tanyakan dimana keberadaan dia." Yulianto Hua berkata.

Aku menghubungi nomor Ivana Hua dan dia dengan cepat mengangkatnya. Suara dia terdengar malas, "Ivory ada apa?"

"Kak Ivana apa yang sedang kamu lakukan sekarang? Apakah kamu baik-baik saja?"

Ivana Hua berdeham agar suaranya terdengar lebih jelas, "aku sedang tidur siang. Ada apa?"

Aku menggunakan speaker di teleponndan Yulianto Hua juga bisa mendengar apa yang dikatakan Ivana Hua.

Begitu mendengar Ivana Hua baik-baik saja, ekspresi Yulianto Hua menjadi sedikit lebih lega.

"Kak, kamu di tempat kerja atau di rumah?" Yulianto Hua bertanya.

"Aku di klinik, aku pun tidur sejenak karena santai. Sebenarnya apa yang terjadi?" Ivana Hua bertanya.

"Kalau begitu kamu tunggu kami di klinik, sebentar lagi aku sampai." Yulianto Hua berkata.

Aku melihat ke arah kaca spion dan mobil jip hitam milik Rick Chen mengikuti dari belakang. Kelihatannya dia juga ingin mencari Ivana Hua. Lalu tiba-tiba aku mengerti mengapa mereka sepanik itu.

Yulianto Hua dan Rick Chen adalah musuh dari Michael Lu. Jika dia ingin membalaskan dendam kepada mereka berdua dalam waktu yang bersamaan, tentu saja dia harus mencari sesuatu atau orang yang memiiki hubungan dengan kedua orang ini. Kalau begitu Ivana Hua merupakan orang yang sangat tepat.

Bagi Rick Chen dan Yulianto Hua, Ivana Hua merupakan orang yang sangat penting, jadi jika Michael Lu mencelakai Ivana Hua, maka di saat yang bersamaan, dia sudah berhasil menyerang Rick Chen dan Yulianto Hua di saat yang bersamaan.

"Sudah mengerti mengenai pembicaraan kami yang tadi?" Yulianto Hua bertanya.

"Sepertinya sudah. Kak Ivana merupakan orang yang penting bagimu dan Tuan Chen, jadi kalian khawatir Michael Lu akan mencelakai Kak Ivana."

"Benar, kamu sangat pintar. Kamu sendiri juga harus berhati-hati, jangan sembarangan keluar." Yulianto Hua berkata.

Ucapannya membuat aku teringat akan sesuatu, "oh iya mengapa kamu bisa menemukan aku ketika aku sedang makan dengan Rick Chen?"

"Aku khawatir mengenai keamanan dirimu, jadi aku meminta Kak Alfred mengatur beberapa anak buahnya untuk mengikutimu, kamu masalah akan itu?"

Tentu saja aku masalah akan itu! Aku bahkan tidak tahu kamu mencari orang untuk mengikutiku, apakah aku tidak boleh mengatakan ada masalah akan itu?

"Aku hanya khawatir akan keamanan kamu, akan tetapi kamu memiliki masalah akan itu? Kelihatannya kamu sangat suka makan dengan Rick Chen. Aku mengajakmu makan, akan tetapi kamu mengatakan kamu sudah makan. Lalu dalam sekejap kamu sudah pergi makan dengan Rick Chen. Apa maksudmu?" Yulianto Hua marah ketika mengungkit masalah ini.

Aku memang salah dalam masalah ini sehingga aku pun terdiam.

"Kenapa? Seseorang sangat menyukai makan bersama Rick Chen?" Tidak menyangka keterdiaman aku membuat Yulianto Hua semakin marah.

"Bukan. Aku sedang berbincang-bincang dengan Peter Shen, lalu tidak sengaja bertemu Rick Chen. Lalu aku ingin mendapatkan informasi lebih banyak mengenai Lanhai Technology dari dia, jadi aku pun pergi makan bersama dengannya. Memangnya akan terjadi apa dengan makan bersama di siang bolong ini? Aku juga tidak dapat berbuat apa-apa jika kamu begitui cemburu."

"Aku tidak cemburu! Aku hanya tidak senang. Aku sudah mengatakan berapa kali kepadamu untuk menjaga jarak dengan Rick Chen? Apakah kamu mengabaikan perkataan aku?" Yulianto Hua berbicara dengan marah.

Aku tertawa di dalam hati, ketidak senangan ini bukannya adalah cemburu? Jika tidak mengapa bisa menjadi tidak senang?

"Aku sudah mengatakan itu karena urusan pekerjaan. Awalnya Rick Chen memang pernah berinvestasi di Lanhai Technology, lalu karena Peter Shen tidak menjalankan perusahaan dengan baik, jadi Rick Chen mendukung mitra kerjanya yang lain untuk menendang Peter Shen. Tetapi Peter Shen tidak ingin keluar sehingga berakhirlah menjadi situasi yang sekarang ini."

Yulianto Hua tidak lagi mengomel melainkan terdiam sejenak lalu berkata, "entah menggunakan cara apa pun, aku harus mendapatkan Lanhai Technology. Hubungi Kak Alfred dan minta dia untuk menyelidiki latar belakang mitra kerjanya yang lain itu."

Aku mengambil ponsel dia dan menelepon Alfred Jiang dan Alfred Jiang mengangkatnya dengan cepat.

Yulianto Hua terhadap Alfred Jiang berkata, "selidiki dengan baik latar belakang Winsen Chen termasuk kebiasaan dia dan keadaan keluarganya."

Aku menjadi sedikit cemas begitu mendengar ucapan dia, "jangan-jangan kamu akan menculik keluarganya untuk mengancam dia?"

"Kamu melihat aku seperti begitu? Kamu kira aku menggunakan kekerasan untuk melakukan bisnis?" Yulianto Hua kembali tidak senang, "kamu ini istriku mengapa kamu memiliki banyak prasangka terhadapku?"

Aku tidak tahu harus berkata apa, aku pun menggelengkan kepala, "baik, baik, baik, aku salah. Hanya saja untuk apa kamu menyelidiki keadaan keluarga dia?"

“Status keluarga, latar belakang dan status pendidikan ini merupakan faktor kompleks yang dapat mempengaruhi karakter dan cara berpikir seseorang. Jika ingin menerobos seseorang, kita harus menemukan kekurangan atau kelemahannya dan kekurangan dan kelemahannya ini semuanya tersembunyi di dalam faktor-faktor ini. Kamu ini terlalu bodoh, kamu tidak akan mengerti hal-hal seperti ini, sebaiknya kamu jangan bertanya lagi." Yulianto Hua kembali merendahkan diriku dengan tenang.

Novel Terkait

My Only One

My Only One

Alice Song
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
Husband Deeply Love

Husband Deeply Love

Naomi
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Suami Misterius

Suami Misterius

Laura
Paman
4 tahun yang lalu
Now Until Eternity

Now Until Eternity

Kiki
Percintaan
5 tahun yang lalu
You Are My Soft Spot

You Are My Soft Spot

Ella
CEO
4 tahun yang lalu
My Beautiful Teacher

My Beautiful Teacher

Haikal Chandra
Adventure
4 tahun yang lalu
Beautiful Lady

Beautiful Lady

Elsa
Percintaan
4 tahun yang lalu
Behind The Lie

Behind The Lie

Fiona Lee
Percintaan
4 tahun yang lalu