Nikah Tanpa Cinta - Bab 215 Tidak memperingatkan kamu
Setelah mendengarnya, aku terkejut dan langsung menentang keputusan Yulianto Hua.
Meskipun aku juga seorang eksekutif di Shanghai Telecom, tapi dari lubuk hatiku aku tahu semua itu karena adanya Yulianto Hua sehingga keadaan bisa terkendali.
Sekarang aku diminta menjabat sebagai CEO sebuah perusahaan teknologi, aku rasa aku tidak memiliki kepercayaan diri ini, karena aku tidak mengerti benda apa dibuat oleh Lanhai Technology.
Jika aku mengacaukannya, Erika Feng dan yang lainnya akan menganggap ku sebagai lelucon, apalagi perusahaan akan segera melakukan pendanaan kembali sebesar miliaran. Setelah miliaran dolar masuk, skala perusahaan akan tiba-tiba menjadi lebih besar, menjadi perusahaan teknologi berskala besar, bagaimana aku bisa mengelolanya?
Yulianto Hua mengerutkan kening dan tampak tidak puas dengan keberatanku. "Proses perusahaan bisa selesai diambil alih semuanya di bawah kepemimpinanmu. Wajar saja bagimu untuk menjabat sebagai CEO, apalagi kamu seorang wanita, wanita cantik lagi, kamu akan memiliki banyak keuntungan ketika kamu mengelola para teknisi lelaki itu. Apa alasan bagimu harus menolaknya?"
Aku berkata: "Bukannya aku ingin menolak, tapi karena aku tidak dapat menerima pekerjaan ini, aku takut mengacaukannya, aku tidak mengerti sama sekali.“
“Urusan profesional setiap departemen ditangani oleh kepala departemen masing-masing, bukannya minta kamu buat program. Apa yang kamu tidak mengerti? Jika kamu tidak mengelola perusahaan yang kamu beli sendiri, masa’ harus membiarkan Peter Shen kembali untuk mengurusnya. Mengapa kamu begitu pengecut?” Kata Yulianto Hua dengan marah.
Aku merasa dia tidak masuk akal, bukannya aku pengecut, aku takut akan mengacaukannya, nanti kalau rugi hanya akan membuat malu saja.
Untuk memakai sebuah mahkota, seseorang harus mampu menanggung beratnya.
Besarnya tanggung jawab sama besarnya dengan kemampuan. Aku tahu kemampuanku terbatas dan aku tidak bisa melakukannya sama sekali.
Ini namanya mengerti kemampuan diri, apakah ini juga disebut pengecut?
“Kamu pasti bisa, percayalah padaku, jika kubilang kamu bisa, kamu pasti bisa melakukannya.” Yulianto Hua terus membujukku.
Aku menggelengkan kepalaku dengan sekuat tenaga. Aku bertekad untuk tidak menerimanya. Aku tidak bisa kehilangan begitu banyak uang, ya Tuhan, jika ini dahulu, ini adalah angka yang bahkan tidak pernah bisa ku bayangkan, dua miliar, bagiku itu hanyalah angka astronomi.
“Kamu yakin tidak akan melakukannya?” Yulianto Hua bertanya lagi padaku, lalu aku menggelengkan kepalaku, tidak berani menatap langsung ke matanya, memandang ke luar pemandangan yang lewat di sepanjang jalan.
"Oke, Ivory Yao, kamu hebat. Karena kamu tidak ingin mengambil alih, biarlah posisi CEO Lanhai Technology dibiarkan kosong saja."
Setelah mencoba membujukku beberapa kali namun tidak ada hasil, Yulianto Hua yang dalam kondisi kesal pun mengabaikan aku.
Dia mengabaikanku, aku pun mengabaikannya. Dia memberiku tekanan yang begitu besar, bahkan jika membunuhku, aku tetap tidak akan melakukannya. Untungnya, setelah pulang ke rumah, dia tidak mengungkitnnya lagi dan terus mengabaikan ku.
Keesokan harinya, aku tetap berangkat kerja ke Shanghai Telecom, tidak pergi ke Lanhai Technology.
Bisa membeli Lanhai Technology, sebenarnya hanyalah faktor keberuntungan, ditambah dengan bantuan Michael Lu, jika tidak maka akan sangat sulit bagiku untuk melakukannya. Sekarang ingin aku mengelolanya, aku tidak mengerti sama sekali, kedua mataku gelap, bagaimana cara mengelolanya?
Siang hari, aku tiba-tiba menerima telepon dari Winsen Chen. Dia berkata di telepon, "CEO Yao, kami telah mengatur lokasi untuk konferensi pers dan para wartawan sudah tiba di lokasi. Aku harap kamu bisa datang lebih pagi, lihat apakah ada yang salah, sehingga orang-orang di bawah ini bisa mengurusnya."
Aku segera bertanya: "Konferensi pers apa, apa artinya ini?"
Winsen Chen berkata: "Ini konferensi pers perusahaan. Yang pertama adalah mengumumkan bahwa pendanaan kembali berhasil dilakukan, dan yang kedua adalah mengumumkan peluncuran produk generasi ketiga. CEO Hua mengatakan bahwa konferensi pers ini akan dipimpin oleh Anda sebagai CEO."
Begitu aku mendengarnya aku pun langsung panik, Yulianto Hua sama sekali tidak memberi tahu aku tentang hal ini. Jika bukan karena Winsen Chen menelepon untuk mengingatkanku, aku bahkan tidak tahu bahwa ada konferensi pers yang begini penting.
Sepertinya Yulianto Hua masih tidak mau melepaskan aku, bukankah ini seperti menggiring bebek masuk kandang, sama saja dengan mempersulit orang?
Di depan Winsen Chen, aku tidak bisa mengatakan apa-apa, jadi aku hanya bisa mengatakan kepadanya bahwa aku sedang mengerjakan sesuatu sekarang, aku akan meneleponnya nanti.
Setelah menutup telepon, aku datang ke kantor Yulianto Hua, dia sedang berbicara dengan wakil presiden. Dia memberi isyarat kepadaku untuk keluar dulu dan jangan mengganggunya.
Aku tidak punya pilihan selain keluar dulu, merasa cemas seperti semut yang berada di panci panas.
Setelah kembali ke kantor dan menunggu beberapa saat, aku pergi ke kantor Yulianto Hua lagi, kemudian lagi-lagi dia terlihat sedang berdiskusi dengan eksekutif lain, jadi aku harus menunggu lagi.
Saat istirahat makan siang tiba, Yulianto Hua akhirnya ada waktu, barulah aku buru-buru menghampiri, "Konferensi pers itu, maksudnya apa?"
Yulianto Hua mengangkat kepalanya menatapku, "Konferensi pers apa?"
"Winsen Chen menelepon aku dan meminta aku untuk menghadiri konferensi pers sore ini. Apa yang terjadi?"
Yulianto Hua mengambil segelas air dan meminumnya, "Aku telah menginvestasikan beberapa miliar dalam Lanhai Technology, ini semua adalah uang hasil jerih payah yang aku peroleh dari investasi pribadiku selama ini, susah payah ku simpan, urus baik-baik, jangan sampai rugi ya. "
"AKU……"
“Pergi dan bersiaplah, waktunya tidak banyak.” Yulianto Hua melihat arlojinya, “Media utama yang ada di Shanghai akan hadir. Pergilah ke Fantastic Clubhouse untuk menata rambutmu atau yang lain. Kamu akan tampil di TV, penampilanmu ini, bagus sih, tapi terlalu polos, nanti kalau kamu sendiri tidak tahan melihatnya, jangan salahkan aku karena tidak memperingatkan kamu. "
Di saat begini, Yulianto Hua masih bisa bercanda denganku, bikin kesal saja.
“Aku tidak setuju untuk menerima jabatan CEO dari Lanhai Technology, aku sudah mengatakannya kemarin. Aku tidak akan melakukannya. Aku benar-benar tidak bisa. Sungguh.” Aku berteriak dengan cemas.
"Lanhai Technology sudah memposting pengumuman di situs resmi bahwa kamu akan mengambil alih jabatan CEO tadi malam. Ratusan karyawan Lanhai juga telah menerima email tentang kamu akan menjabat, CEO Yao, kamu sekarang sudah menjadi CEO Lanhai Technology, ini bukan masalah apakah kamu siap untuk mengambil alih atau tidak, cepatlah pergi, urusan menjemput anak, biar aku yang urus, jalankan perusahaanmu dengan baik, cepat, sudah terlambat. CEO Yao, jika kamu tidak pergi, jelaskan saja sendiri kepada begitu banyak karyawan."
Aku tercengang di tempat, sangat marah sehingga aku tidak tahu harus berkata apa.
Pada saat ini, telepon berdering lagi. Itu adalah nomor yang tidak dikenal, dari eksekutif lain dari Lanhai Technology yang menelepon, untuk menanyakan tentang resepsi perayaan nanti malam.
“Yulianto Hua, aku membencimu, kamu membakarku di atas api.” Dengan marah aku berkata.
“Aku tahu kamu membenciku, tapi kamu tetap harus pergi dan mengurus urusan bisnis dulu. CEO Yao, cepatlah pergi, hari ini seluruh Lanhai Technology sibuk bukan main, dan kamu masih ada waktu berada di sini bersamaku? Ayo pergi dan selesaikan dulu, baru kembali lagi untuk mencekikku. "
Aku pikir Yulianto Hua perang dingin denganku, karena sudah menyerah memaksaku untuk menjabat, aku tidak menyangka dia akan bertindak secara pribadi, membakarku di atas api.
Karena situs resmi Lanhai Technology telah memposting pengumuman dan juga mengirimkan pemberitahuan email kepada semua karyawan, aku tidak dapat berbalik lagi, betapapun sulitnya, betapapun tidak percaya diri, aku tetap harus naik.
Ada terlalu banyak hal dalam dua hari ini, memang sudah lama aku tidak menata rambutku, begitu juga kulit dan yang lainnya. Lensa kamera HD yang sekarang ini sangat menakutkan. Saat lensa diperbesar, rambutku berantakan dan kulit kusam, bukan hanya membuat malu diri sendiri, tapi juga membuat malu Lanhai Technology.
Jadi aku harus mendengarkan Yulianto Hua, pergi ke Fantastic Clubhouse dulu untuk menata diriku.
Ketika aku bergegas menuju lift dengan tas, Yulianto Hua berkata dengan nada senang di atas penderitaan orang lain, "CEO Yao, terburu-buru?"
Aku memelototinya, "Yulianto Hua, kamu ingat ya!"
“Kamu adalah CEO hari ini, menghadapi wartawan dan perlu berpidato, apakah kamu sudah siap? Tahukah kamu apa rencana pengembangan perusahaan ke depan?” Kata Yulianto Hua.
Aku semakin bingung ketika mendengarnya, betul juga, aku harus menghadapi reporter nanti, apa yang harus aku katakan? Tidak mungkin menyeringai ke kamera lalu kembali kan?
“Aku baru tahu tentang ini, mana ada persiapan? Kamu membunuhku.” Aku dengan terpaksa berteriak kepada Yulianto Hua.
Beberapa rekan yang kebetulan lewat, ketika mereka melihat aku meneriaki Yulianto Hua, mereka saling memandang dengan heran.
Di mata mereka, Yulianto Hua adalah dewa yang diagungkan dan disembah oleh manusia, tidak seharusnya diteriakin oleh orang.
Wajah Yulianto Hua menjadi sedikit dingin, dan aku juga menyesal, tidak seharusnya meneriakinya di perusahaan karena itu terlalu mempengaruhi citranya.
Saat itulah lift datang, Yulianto Hua pun mencengkeram lenganku dan dengan kasar menyeretku ke dalam lift, seketika mendorongku ke dinding lift, "Apakah kamu gila, galak padaku di perusahaan?" "
“Siapa yang menyuruhmu untuk membakarku di atas api dulu? Waktunya hanya tersisa sedikit lagi, bagaimana aku bisa mempersiapkan diri dengan baik?” Aku membalasanya.
"Aku punya rencana pengembangan Lanhai Technology, yang sangat cocok untuk wartawan. Kalau kamu memohon padaku, aku bisa pinjami kamu lihat. Bukankah ingatanmu melebihi orang pada umumnya, kamu hanya perlu meluangkan waktu sebentar untuk menghapalnya ketika sedang menata rambut, bisa dipakai nanti kalau ketemu wartawan, "kata Yulianto Hua.
“Kalau begitu cepat kirimkan padaku.” Aku berkata dengan cemas.
“Cobalah memohon padaku,” kata Yulianto Hua dingin.
Novel Terkait
Sederhana Cinta
Arshinta Kirania PratistaAngin Selatan Mewujudkan Impianku
Jiang MuyanCinta Tak Biasa
SusantiPredestined
CarlyNikah Tanpa Cinta×
- Bab 1 Menjual diri
- Bab 2 Kembali bertemu
- Bab 3 Aku bukan pelacur
- Bab 4 Tuan Muda Keempat
- Bab 5 Aku tidak bersedia
- Bab 6 Kamu sungguh keterlaluan
- Bab 7 Menjebak
- Bab 8 Bingung
- Bab 9 Pengaruh obat
- Bab 10 Dia akan segera datang
- Bab 11 Bodoh
- Bab 12 Kamu bisa memukul wajahku?
- Bab 13 Manipulasi
- Bab 14 Lakukanlah sesukamu
- Bab 15 Dibodohi lagi
- Bab 16 Sesuka hati
- Bab 17 Anak-anak orang kaya
- Bab 18 Jamua Malam Keluarga
- Bab 19 Hujan Malam
- Bab 20 Rahasia lantai atas
- Bab 21 Punyaku?
- Bab 22 Tidak Rela Untuk Berpisah Juga Suatu Kesalahan
- Bab 23 Memerankan Karakter Seperti Apa
- Bab 24 Hadiah
- Bab 25 Dalam Hujan Lebat
- Bab 26 Luka hati
- Bab 27 Mengapa ?
- Bab 28 Musuh
- Bab 29 Apakah hanya berani menyakiti wanita ?
- Bab 30 Apakah aku kalau bukan kamu
- Bab 31 Katakan sekali lagi
- Bab 32 Sedekah
- Bab 33 Kegelisahan
- Bab 34 Kunjungan rumah
- Bab 35 Jebakan
- Bab 36 Serangan Balik
- Bab 37 Meminta Tolong
- Bab 38 Masa Lalu
- Bab 39 Sifat Aslinya
- Bab 40 Mengekspos
- Bab 41 Kenapa kamu begitu berkeringat?
- Bab 42 Aku tidak menyukaimu
- Bab 43 lepaskan
- Bab 44 Bukan Aku
- Bab 45 Sungguh Galak
- Bab 46 Bukti
- Bab 47 Tidak bisa membedakan mana yang benar dan salah
- Bab 48 Pria yang banyak rahasia
- Bab 49 Tidak bisa melihat orang dari penampilan
- Bab 50 Kejam
- Bab 51 Panggil Ayah
- Bab 52 Masuk akal
- Bab 53 Semakin antusias
- Bab 54 Kebetulan
- Bab 55 Maksudnya bukan seperti ini
- Bab 56 Tidak Mudah Terprovokasi
- Bab 57 Memegang Janji
- Bab 58 Dalam Hati Merasakan Kesenangan
- Bab 59 Tampaknya Mengerti
- Bab 60 Adanya Rasa Egois
- Bab 61 Kekuatan Yang Tidak Kecil
- Bab 62 Aneh Bisa Memilihmu
- Bab 63 Sedikit Memberikan Warna
- Bab 64 Inti
- Bab 65 Sangat Tidak Seimbang
- Bab 66 Seberapa Sulit
- Bab 67 Kamu Saja
- Bab 68 Penipu
- Bab 69 Komputer Canggih
- Bab 70 Juga Adalah Jebakan
- Bab 71 Mengetahui Kebenarannya
- Bab 72 Tidak tergantikan
- Bab 73 Hanya Pantas Menenteng Sepatu
- Bab 74 Jumlahnya Tidak Banyak
- Bab 75 Semoga Ada Hasilnya
- Bab 76 Melihat Keriuhan
- Bab 77 Pengaruh Yang Besar
- Bab 78 Tubuh Yang Bagus
- Bab 79 Tidak Tahu Malu
- Bab 80 Tidak Peduli Bentuknya
- Bab 81 Menurutku Kamu Bisa
- Bab 82 Bukan Sesuatu Yang Istimewa
- Bab 83 Merasa Agak Bersalah
- Bab 84 Bukan Pemula
- Bab 85 Jelas Sekali Bukan
- Bab 86 Terlihat sedikit akrab
- Bab 87 Sangat mengejutkan
- Bab 88 Dalam satu malam
- Bab 89 Sekali Mendayung Dua Pulau Terlampaui
- Bab 90 Mendorongku ke tembok
- Bab 91 Ini Sangat Penting
- Bab 92 Gaya Apa
- Bab 93 Kebahagiaan Melayang
- Bab 94 Bukti Yang Sangat Kuat
- Bab 95 Memberikan Dampak Buruk Pada Tubuh
- Bab 96 Tidak masuk akal
- Bab 97 Tidak masuk akal
- Bab 98 Mengganggu wanita
- Bab 99 Dirimu yang menghindar
- Bab 100 Prajurit sedang dalam bahaya
- Bab 101 Pekerjaan Yang Sia-Sia
- Bab 102 Keluarga Yang Hebat
- Bab 103 Berusaha Tampil Sebaik Mungkin
- Bab 104 Benar-Benar Sangat Jahat
- Bab 105 Tidak Ada Kharisma
- Bab 106 Punya Reputasi
- Bab 107 Apa yang ingin dia lakukan
- Bab 108 Tidak tahu malu
- Bab 109 Solusi Yang Lebih Baik
- Bab 110 Ada harga diri
- Bab 111 Bagaimana membuktikannya
- Bab 112 Bagaimana Mungkin
- Bab 113 Hatinya jauh lebih tenang
- Bab 114 Benar Juga
- Bab 115 Tak Ternilai
- Bab 116 Kesan Pertama Yang Baik
- Bab 117 Tidak Sopan
- Bab 118 Pertempuran
- Bab 119 Menenangkan Diri Sendiri
- Bab 120 Apa kamu ingin mati
- Bab 121 Takdir Mempermainkan Manusia
- Bab 122 Benar-benar Bukan Manusia
- Bab 123 Menjaga Jarak
- Bab 124 Tidak Bisa Tenang
- Bab 125 Turut Prihatin Padamu
- Bab 126 Sangat kuat
- Bab 127 Mutiara di dalam Lautan
- Bab 128 Melihat aku dipermalukan
- Bab 129 Adalah orangku
- Bab 130 Lengan panjang
- Bab 131 Tidak bisa menahan emosi
- Bab 132 Citra perempuan
- Bab 133 sedikit mengejutkan
- Bab 134 Jalan Lain
- Bab 135 Menunggu kesempatan untuk pindah
- Bab 136 Tidak bisa diselesaikan
- Bab 137 Keterlaluan
- Bab 138 Jauh lebih rileks
- Bab 139 Aku akan melakukan yang terbaik
- Bab 140 Sesuai keinginanmu
- Bab 141 Mudah sekali
- Bab 142 Tidak bisa menikmati
- Bab 143 Panutan Belajarku
- Bab 144 Tidak sanggup Menerima
- Bab 145 Tiada habisnya
- Bab 146 Tidak Peduli
- Bab 147 Ingat
- Bab 148 Kamu Tidak Tahu Malu
- Bab 149 Tidak Bisa Menjebakku
- Bab 150 Niat Apa
- Bab 151 Dibuat Gila
- Bab 152 Berakting Sendiri
- Bab 153 Benar-Benar Hebat
- Bab 154 Mengompori
- Bab 155 Mendapatkan Keseimbangan
- Bab 156 Pemaluan Yang Besar
- Bab 157 Sangat berpengetahuan
- Bab 158 berkah dari kehidupan sebelumnya
- Bab 159 Tolong tenang sedikit
- Bab 160 Tidak bisa menyentuhku
- Bab 161 Kefokusan yang Sangat Tajam
- Bab 162 Berhati Kecil
- Bab 163 Hanya Ada Yang Lebih Bodoh
- Bab 164 Saling Memuji
- Bab 165 Sudah Tahu
- Bab 166 Kebahagiaan Terbesar
- Bab 167 Sempurna Tanpa Cacat Sedikipun
- Bab 168 Menyebarkan Keromantisan
- Bab 169 Muncul Kecurigaan
- Bab 170 Berpura-Pura Bodoh Padaku
- Bab 171 Bersikap Mendominasi
- Bab 172 Wajar
- Bab 173 Tidak Diragukan
- Bab 174 Banyak Tingkatan Yang Berbedaan
- Bab 175 Tidak Berdasar
- Bab 176 Membuatku Merasa Jijik
- Bab 177 Perkataan Mengejutkan
- Bab 178 Ahli Cinta
- Bab 179 Tidak Serius
- Bab 180 Sembunyi Dulu Saja
- Bab 181 Hal yang Baik
- Bab 182 Sangat Canggung
- Bab 183 Pasti Berhasil
- Bab 184 Solusi
- Bab 185 Rasa yang Dingin
- Bab 186 Tidak Punya Hati Nurani
- Bab 187 Bersikap Netral
- Bab 188 Terlihat Kuat Dari Luar, Akan Tetapi Dalamnya Sangat Lemah
- Bab 189 Kamu Tidak Akan Mengerti
- Bab 190 Seberapa Banyak yang Kamu Pahami
- Bab 191 Daya imajinani yang lumayan tinggi
- Bab 192 Tidak sempat mengurusi diri sendiri
- Bab 193 Sangat tegas
- Bab 194 Semakin mudah
- Bab 195 Bagaikan bermimpi
- Bab 196 Mengata-ngatai
- Bab 197 Membongkar Kartu Akhir
- Bab 198 Perilaku Pribadi
- Bab 199 Pertarungan Sengit
- Bab 200 Sulit Dipercaya
- Bab 201 Masuk akal
- Bab 202 Gentayangan di mana-mana
- Bab 203 Membereskan semuanya
- Bab 204 Begitu Lagak
- Bab 205 Harus Aku Akui
- Bab 206 Sangat berkualitas
- Bab 207 Tidak ada kemampuan
- Bab 208 Sikap apa
- Bab 209 Hal yang menakutkan
- Bab 210 Hubungan apa
- Bab 211 Hidup Bahagia
- Bab 212 Masuk Akal
- Bab 213 Bagaimana cara mengatasinya
- Bab 214 Membuat Orang Muntah Darah
- Bab 215 Tidak memperingatkan kamu
- Bab 216 Sudah Terbiasa
- Bab 217 Wanita Ku
- Bab 218 Jangan Terlalu Bersemangat
- Bab 219 Seorang Istri Harus Mematuhi Suaminya
- Bab 220 Posisinya Terlalu Rendah
- Bab 221 Ada Maksud Buruk Dibalik Perjamuan Makan
- Bab 222 Dia Tidak Peduli
- Bab 223 Bukan Orang Jahat
- Bab 224 Apa yang Perlu Ditebak?
- Bab 225 Jangan Bicara Omong Kosong Denganku
- Bab 226 Apakah dia tidak bisa melihatnya
- Bab 227 Mesra
- Bab 228 Sudah terjadi
- Bab 229 Motif yang sebenarnya
- Bab 230 Emosional
- Bab 231 Berusaha Lebih Keras
- Bab 232 Benar-Benar Hadiah Yang Besar
- Bab 233 Melakukan Pergerakan Setelah Adanya Pertimbangan
- Bab 234 Tunggu Kapan Lagi
- Bab 235 Sesuka Hati Berkata
- Bab 236 Masalah Penting
- Bab 237 Apa Artinya
- Bab 238 Terserah Padamu
- Bab 239 Berhenti Sebentar
- Bab 240 Yang Lebih Cantik
- Bab 241 Mulut binatang buas
- Bab 242 Tidak akan mengampunimu
- Bab 243 Suami istri yang saling mencintai
- Bab 244 Tidak bisa berkata-kata
- Bab 245 Kandidat yang paling cocok
- Bab 246 Ini tidak logis
- Bab 247 Tidak yakin
- Bab 248 Ada orang sengaja mengaturnya
- Bab 249 Frustasi
- Bab 250 Siapa lagi yang bisa
- Bab 251 Tidak Optimis
- Bab 252 Mengutamakan Kepentingan Bersama
- Bab 253 Mengakui Akan Mendapatkan Keringanan Hukuman
- Bab 254 Persiapan Mental
- Bab 255 Tak Berdaya
- Bab 256 Melamun
- Bab 257 Belajar Dari Kehidupan
- Bab 258 Menghindari Pertemuan
- Bab 259 Bertemu Lagi
- Bab 260 Orang Yang Terkenal
- Bab 261 Jangan menganggu terus
- Bab 262 Tidak Berkata apa-apa
- Bab 263 Tidak tergugah
- Bab 264 Binatang berpakaian manusia
- Bab 265 Ternyata begitu
- Bab 266 Mengganti Dengan Gaya Kelas Atas
- Bab 267 Bukan Masalah
- Bab 268 Terlepas Dari Rasa Beban
- Bab 269 Alasan Yang Mana
- Bab 270 Mempertanyakan Soal Makam
- Bab 271 Berkharisma
- Bab 272 Memiliki Tekanan Besar
- Bab 273 Bangunan Masih Sama Tapi Orang Sudah Berubah
- Bab 274 Kembali
- Bab 275 Jangan Membenciku
- Bab 276 Jatuh terluka
- Bab 277 Tetap bersikap tenang
- Bab 278 kembali berharap
- Bab 279 Persaingan sehat
- Bab 280 Silahkan kamu pergi
- Bab 281 Bahaya yang lebih besar
- Bab 282 Temani aku ngobrol
- Bab 283 Tebakannya langsung benar
- Bab 284 Sangat realistis
- Bab 285 Tak terduga
- Bab 286 Sangat berjodoh
- Bab 287 Waktu tidak bisa kembali
- Bab 288 Lama tidak bertemu
- Bab 289 Niat jahat
- Bab 290 Dekorasi yang indah
- Bab 291 Apa Yang Kamu Lakukan?
- Bab 292 Segera berkumpul kembali
- Bab 293 Bertemu dia lagi
- Bab 294 Pria Super Tampan
- Bab 295 Mengejutkan dan mengagumkan
- Bab 296 Jangan Hiraukan Dia
- Bab 297 Berkata Jujur
- Bab 298 Bukti
- Bab 299 Senang Di atas Penderitaan Oranglain
- Bab 300 Menghindar
- Bab 301 Pengkhianat
- Bab 302 Menyebalkan
- Bab 303 Fitnah
- Bab 304 Tinggal
- Bab 305 Kabur
- Bab 306 Nada salah
- Bab 307 Bicarakan baik-baik
- Bab 308 Menjadi patuh
- Bab 309 Menyuapimu
- Bab 310 Lubang hitam
- Bab 311 Membuat Penasaran
- Bab 312 Siapa Yang Sakit
- Bab 313 Merahasiakan
- Bab 314 Ditanya-tanya
- Bab 315 Tidak keluar
- Bab 316 Orang Pintar
- Bab 317 Aku Bukan Orang Luar
- Bab 318 Mencari Kamu
- Bab 319 Wajah Merona
- Bab 320 Pura-pura Sakit
- Bab 321 Bergerak
- Bab 322 Kita Akan Baik-Baik Saja
- Bab 323 Konflik
- Bab 324 Benar-Benar Sangat Mendesak
- Bab 325 Ternyata Enak Sekali
- Bab 326 Pribadi
- Bab 327 Tidak Tega
- Bab 328 Berkhianat
- Bab 329 Anak Gadis
- Bab 330 Ada Apa
- Bab 331 Tenang
- Bab 332 Menurut Kamu Bagaimana?
- Bab 333 Akrab
- Bab 334 Sudah Tidak Ada Masalah
- Bab 335 Orang Picik
- Bab 336 Tidak Bersalah
- Bab 337 Orang Yang Berguna
- Bab 338 Saudara
- Bab 339 Muda Dan Bersemangat
- Bab 340 Minta Maaf
- Bab 341 Foto Bersama
- Bab 342 Hadir
- Bab 343 Lalu Apa Maksudnya
- Bab 344 Wangi
- Bab 345 Orang Yang Tidak Penting
- Bab 346 Tenang
- Bab 347 Gadis cantik mabuk
- Bab 348 Apakah aku sudah gila
- Bab 349 Menyiksa
- Bab 350 Nanti kita bicarakan lagi
- Bab 351 Apa ini
- Bab 352 Melempar tangan
- Bab 353 Mempersulit
- Bab 354 Mengubah rencana
- Bab 355 Tuan Michael
- Bab 356 Kejadian Tak Terduga
- Bab 357 Bukan Dia
- Bab 358 Pasti Ada Persaingan
- Bab 359 Masalah Rumit
- Bab 360 Tempat Umum
- Bab 361 Mencari tahu
- Bab 362 Mendengarkanmu
- Bab 363 Apakah bodoh
- Bab 364 Penjudi
- Bab 365 Menangani
- Bab 366 – Bukan Urusanku
- Bab 367 Korban
- Bab 368 – Langsung berbicara ke intinya
- Bab 369 Kesedihan
- Bab 370 Aku Mengubah Pikiran Aku
- Bab 371 Sakit Hati
- Bab 372 Tidak Tega Hati
- Bab 373 tidak bercerita?
- Bab 374 Selalu sangat dalam
- Bab 375 tidak memaafkan
- Bab 376 Berpura-pura Tertarik
- Bab 377 Memutarbalikkan
- Bab 378 Kembali Diputarbalikkan
- Bab 379 Sudah Tidak Tahan Lagi
- Bab 380 Disengaja
- Bab 381 Salling Memaksa
- Bab 382 Dihalangi Didepan Pintu
- Bab 383 Membuat Masalah
- Bab 384 Makan-makan Keluarga
- Bab 385 Tidak Belajar Apa-apa
- Bab 386 Peran yang sulit
- Bab 387 Meledak Marah
- Bab 388 Rock
- Bab 389 Dia adalah adikku
- Bab 390 Tidak boleh
- Bab 391 Aku Juga Tidak Pergi
- Bab 392 Diduga Teman Lama
- Bab 393 Semuanya Terihat Familiar
- Bab 394 Aku Bukan Dia
- Bab 395 Benar-benar Palsu
- Bab 396 berpura-pura
- Bab 397 penghasutan
- Bab 398 perubahan tiba-tiba
- Bab 399 tidak terlambat
- Bab 400 ceritanya panjang
- Bab 401 Perasaan
- Bab 402 Buntu
- Bab 403 Datang Tak diundang
- Bab 404 Rencana
- Bab 405 Kemitraan
- Bab 406 Siasat
- Bab 407 Perjanjian
- Bab 408 Berterima kasih secara langsung
- Bab 409 Ada masalah
- Bab 410 Ternyata begitu
- Bab 411 Mengancam Aku?
- Bab 412 Wanita Muda Cantik
- Bab 413 Tunangan
- Bab 414 Mendengarkan Dia
- Bab 415 Kemenangan
- Bab 416 Kolaborasi yang Kuat
- Bab 417 Tidak Bisa Menerima
- Bab 418 Wawancara
- Bab 419 Pesta Minum
- Bab 420 Pergi
- Bab 421 Tiba-tiba dan tidak menduga
- Bab 422 Menunggu Kabar
- Bab 423 Mengkhianati
- Bab 424 Dikurung
- Bab 425 Transaksi
- Bab 426 fakta
- Bab 427 Sedikit lelah
- Bab 428 Mengakui
- Bab 429 Ayah
- Bab 430 Takdir
- Bab 431 Hati yang hampa
- Bab 432 Berbohong
- Bab 433 Mengambil barang milik orang lain
- Bab 434 Berakting
- Bab 435 Aneh
- Bab 436 Bertemu
- Bab 437 Pertemuan Tidak Menyenangkan
- Bab 438 Suami Istri Menjalani Hidupnya Masing-masing
- Bab 439 Nona Besar
- Bab 440 Kamu adalah Dia
- Bab 441 Kamu
- Bab 442 Ingatan Yang Hilang
- Bab 443 Berantakan
- Bab 444 Seluruh Situasi
- Bab 445 Kebakaran
- Bab 446 iblis
- bab 447 melarikan diri
- Bab 448 anjlok
- Bab 449 gelisah
- Bab 450 meminta bantuan
- Bab 451 Masalah pribadi
- Bab 452 Permasalahan dalam perusahaan
- Bab 453 Pengobatan Tradisional
- Bab 454 Tidak Mungkin Kambuh
- Bab 455 Bahagia
- Bab 456 dapat dipercaya
- Bab 457 cowok itu ganteng