Nikah Tanpa Cinta - Bab 77 Pengaruh Yang Besar
Setelah berbincang dengan dua pemegang saham, waktunya hampir tiba. Aku menyuruh mereka pergi lebih dulu, baru kemudian aku memasuki lift menuju ke lantai 28.
Aku memasuki ruang rapat setelah menunjukkan undangan.
Meskipun ini bukan rapat umum pemegang saham, tetapi ada puluhan orang yang datang.
Aku menemukan sudut yang sangat cocok untuk duduk dan menunggu rapat dimulai.
Saat itu, Felicia Chen juga masuk dan langsung menyalami beberapa orang diantaranya.
Orang-orang itu juga dengan antusias berinteraksi dengannya, dapat dilihat bahwa Nona Chen benar-benar memiliki pengaruh besar di antara orang-orang ini. Tidak heran dia memiliki keyakinan untuk menuding Yulianto Hua dan bersatu dengan pemegang saham lainnya untuk menekan Yulianto Hua keluar dari sini.
Kemudian terdengar suara ada tepuk tangan, Hendra Hua sudah datang.
Dia adalah pemimpin Hua’s Inter Company, tentu saja harus mendapatkan tepuk tangan yang meriah.
Tamu undangan sudah datang semua, dan rapat itu dipimpin oleh saudara laki-laki tertua Yulianto Hua, Daniel Hua , dia adalah direktur dan anggota dewan direksi saat ini, juga anggota Keluarga Hua yang mempunyai kedudukan tertinggi selain Hendra Hua di perusahaan.
Yulianto Hua juga seorang wakil presiden, tetapi dia bukan anggota dewan direksi.
Ini adalah perbedaan besar karena keputusan utama perusahaan diputuskan oleh dewan direksi melalui pemungutan suara. Anggota dewan direksi memiliki hak untuk voting, sementara mereka yang berada di luar dewan direksi tidak memiliki hak itu, jika ada hak untuk voting, maka juga akan memiliki pengaruh, sehingga mereka dapat benar-benar berpartisipasi dalam kontrol perusahaan.
Setelah pidato pembukaan singkat, Hendra Hua mewakilkan dewan direksi saat ini, membuat laporan kerja kepada para pemegang saham, melaporkan situasi bisnis saat ini dan rencana pengembangan perusahaan.
Pertemuan pagi selesai dan memasuki jam istirahat makan siang.
Peserta dapat makan di restoran staf perusahaan atau boleh makan di luar. Rapar akan dilanjutkan pukul dua sore.
Keluar dari ruang konferensi, Daniel Hua berdiri di luar menungguku, "Adik ipar, ternyata benar kamu. Tidak kusangka."
Aku tersenyum, “Yulianto menyuruhku datang dan mendengar rapat kalian untuk menambah wawasan.”
Daniel Hua mengangguk, "Kamu juga anggota keluarga Hua setelah menikah dengan keluarga Hua, memang sudah seharusnya sering berbaur dengan keluarga ini. Aku akan membawamu ke restoran untuk makan karena kamu tidak familier dengan perusahaan."
“Baiklah. Terima kasih kakak.” Jawabku dengan senyum.
Restoran staf di kantor pusat Hua’s Inter Company sangat besar, bersih dan rapi, seperti restoran kelas atas.
“Adik ipar, kamu duduk di ini, aku akan mengambil makanan, kamu suka makan apa? Akan aku ambilkan.”
“Terima kasih kakak, aku akan mengambilnya sendiri.”
Aku memesan semangkuk bubur dan sayur dingin, lalu duduk di sudut dan makan perlahan. Pada saat ini, seseorang datang lagi, Felicia Chen, dia benar-benar terus menghantuiku.
“Kamu lagi? Kamu datang ke rapat pemegang saham? Atas dasar apa kamu datang?" Tanya Felicia Chen sambil menunjuk ke arahku.
Aku terus memakan buburku, tidak menggubrisnya sama sekali dan menganggapnya angin lalu.
“Beraninya kamu tidak menghiraukanku? Aku tanya atas dasar apa kamu datang ke sini?”
“Karena aku adalah istri Yulianto Hua, apa masih tidak cukup?” tanyaku dengan dingin.
“Kamu……”
Aku mengeluarkan ponsel dan menelepon Yulianto Hua, lalu merengek dengan sengaja, “Yulianto, aku sedang makan, kamu sedang apa? Aku merindukanmu.”
“Hah?” Yulianto Hua terkejut.
Aku tidak menghiraukannya dan terus menggoda Felicia Chen, “Selamat berlibur, aku akan mengurus hal-hal ini. Bye-bye.”
“Hum, berpura-pura saling mencintai di depanku, apa Yulianto Hua benar-benar suka dengan sampah sepertimu?”
“Lalu apa dia menyukaimu? Jika dia menyukaimu, lalu mengapa dia ingin kabur bersamaku di upacara pernikahanmu?” aku berkata dengan senyum.
“Kurang ajar, aku pasti akan membalasnya!” ucap Felicia Chen penuh benci.
“Kalau begitu pergi cari dia dan membalasnya, untuk apa kamu terus-terusan menatapku seperti itu?” aku menggoyangkan ponsel, “Nona Chen, jangan lupa video panasmu, bisa saja jariku licin dan tidak sengaja menyebarkannya, sebaiknya kamu jangan menekanku.”
Felicia Chen mendengus dingin dan menunjuk padaku, "Kamu tunggu dan lihat saja."
Aku khawatir Felicia Chen akan datang dengan beberapa taktik buruk selama istirahat makan siang, aku kembali ke ruang rapat setelah selesai makan. Sebagian besar orang sudah keluar, hanya ada beberapa orang yang berkumpul untuk minum kopi dan mengobrol setelah makan.
Ketika aku masuk dan duduk di sudut, para pemegang saham berinisiatif untuk menyapaku, "Halo Nona, siapa nama anda?"
Tidak apa-apa bagi pemegang saham dari perusahaan yang sama untuk saling mengenal dan memperluas kontak mereka, aku menjawab sambil tersenyum: "Halo semuanya, saya Ivory Yao. Senang bertemu kalian semua."
“Ivory Yao? Nama anda terdengar tidak asing.” kata seorang pemegang saham. Lalu tiba-tiba, “Anda adalah istri tuan muda keempat?”
Berita Yulianto Hua yang kabur di hari pernikahannya dengan seorang wanita tersebar luas di masyarakat, jadi aku juga menjadi sedikit terkenal, aku mengangguk sambil tersenyum dan berkata, "benar."
Beberapa pemegang saham berdiri dan berjabatan tangan denganku satu per satu, mengatakan bahwa mereka semua sangat mengagumi Yulianto Hua, dan sayang sekali mereka tidak bisa bertemu dengannya di rapat pemegang saham hari ini.
Ada banyak faksi di perusahaan besar, masing-masing mempunyai faksinya sendiri.
Mereka memang baik di depanmu, tetapi kita tidak pernah tahu apa yang terjadi kenyataannya, meskipun orang-orang ini terlihat sopan, tapi aku tidak tahu apa yang mereka pikirkan dalam hati mereka. Jadi aku hanya mengobrol formalitas dengan mereka.
Akhirnya, aku berkata, "Saya harap Anda semua dapat mendukung Yulianto Chen, kami akan sangat berterima kasih karenanya. Yulianto terlalu kaku dan tidak terlalu memperhatikan detil kecil, tetapi Yulianto terus memikirkan perusahaan dan mendapatkan keuntungan yang lebih besar bagi pemegang saham dan tidak pernah berubah. "
Karena aku telah cukup banyak belajar, aku menjadi lebih pandai berbicara tentang perusahaan daripada mereka. Setelah mengobrol sebentar, mereka memujiku atas wawasan dan pemikiranku, juga karena aku adalah wanita yang kuat dan layak menjadi istri Yulianto Hua.
Aku tidak tahu apakah itu pujian tulus atau tidak, tentu saja aku tidak akan menganggapnya serius. Namun, aku senang berbicara dengan mereka dan belajar banyak.
Pada sore hari, rapat berlanjut dan memasuki waktu bagi perwakilan pemegang saham untuk berbicara.
Aku melihat Felicia Chen di barisan depan terus-menerus menoleh untuk melihat dua pemegang saham yang tadi mengobrol di rooftop.
Karena dia menginstruksikan kedua pria itu untuk mengusulkan pemecatan wakil presdir Yulianto Hua, tetapi kedua orang itu tidak melakukan apa-apa, hanya menundukkan kepala dan bermain dengan pena mereka.
Felicia Chen menjadi semakin gelisah, akhirnya, dia langsung mengambil mikrofon dan bertanya kepada dua pemegang saham apakah mereka punya sesuatu untuk dikatakan.
Dua pemegang saham itu menatapku, aku mengeraskan wajah dan tidak berbicara, dan kemudian salah satu dari mereka berkata, tidak ada hal yang ingin mereka katakan.
Felicia Chen sangat marah, dan wajahnya menjadi sangat tidak enak di lihat. "Saya ada sesuatu yang ingin saya diskusikan dengan semua pemegang saham."
Mata semua orang menatapnya, aku tahu dia hanya bisa melakukannya sendiri karena rencananya telah gagal.
"Wakil Presdir Perusahaan, Yulianto Hua, terlibat dalam kasus pembunuhan beberapa waktu lalu, yang membuatnya tidak dapat menghadiri rapat pemegang saham hari ini. Bagaimana orang seperti itu dapat kembali memegang posisi penting dalam perusahaan? Bagaimana orang yang memiliki masalah dalam perilakunya bisa membuat sebagian besar pemegang saham merasa nyaman? Kami percaya bahwa Presdir Hua tidak akan menentangnya, bukan? Bukankah perusahaan harus mempertimbangkan untuk memecat Yulianto Hua sebagai wakil presdir? Atau bahkan dipecat dari perusahaan? "
Tiba-tiba semuanya hening.
Yulianto Hua adalah anak Hendra Hua, jadi Felicia Chen membungkamnya terlebih dahulu, membuatnya tidak bisa mewakilkan Yulianto Hua berbicara.
Selama Hendra Hua tidak berbicara, hampir tidak ada seorang pun di antara hadirin yang berani membela Yulianto Hua, karena mereka tidak ingin menyinggung Nona Chen yang memiliki latar belakang terhormat.
Aku mengangkat tangan, "Permisi, bisakah saya bicara?"
Jadi pandangan orang-orang menoleh padaku, aku duduk di sudut sepanjang waktu dan sangat sedikit orang yang memperhatikanku.
Sekarang ketika seseorang ingin berbicara, semua orang tahu bahwa ia akan berhadapan dengan Felicia Chen, sudah banyak orang yang menunggu untuk melihat keriuhan.
Staf di ruang rapat menyerahkan mikrofon. Mata Felicia Chen menatapku penuh kebencian, tapi dia tidak bisa menghentikanku untuk berbicara, aku suka melihatnya yang membenciku namun tidak bisa menyerangku disaat yang bersamaan.
Novel Terkait
Sang Pendosa
DoniCinta Yang Berpaling
NajokurataLove Is A War Zone
Qing QingCinta Adalah Tidak Menyerah
ClarissaThe True Identity of My Hubby
Sweety GirlBlooming at that time
White RoseYour Ignorance
YayaNikah Tanpa Cinta×
- Bab 1 Menjual diri
- Bab 2 Kembali bertemu
- Bab 3 Aku bukan pelacur
- Bab 4 Tuan Muda Keempat
- Bab 5 Aku tidak bersedia
- Bab 6 Kamu sungguh keterlaluan
- Bab 7 Menjebak
- Bab 8 Bingung
- Bab 9 Pengaruh obat
- Bab 10 Dia akan segera datang
- Bab 11 Bodoh
- Bab 12 Kamu bisa memukul wajahku?
- Bab 13 Manipulasi
- Bab 14 Lakukanlah sesukamu
- Bab 15 Dibodohi lagi
- Bab 16 Sesuka hati
- Bab 17 Anak-anak orang kaya
- Bab 18 Jamua Malam Keluarga
- Bab 19 Hujan Malam
- Bab 20 Rahasia lantai atas
- Bab 21 Punyaku?
- Bab 22 Tidak Rela Untuk Berpisah Juga Suatu Kesalahan
- Bab 23 Memerankan Karakter Seperti Apa
- Bab 24 Hadiah
- Bab 25 Dalam Hujan Lebat
- Bab 26 Luka hati
- Bab 27 Mengapa ?
- Bab 28 Musuh
- Bab 29 Apakah hanya berani menyakiti wanita ?
- Bab 30 Apakah aku kalau bukan kamu
- Bab 31 Katakan sekali lagi
- Bab 32 Sedekah
- Bab 33 Kegelisahan
- Bab 34 Kunjungan rumah
- Bab 35 Jebakan
- Bab 36 Serangan Balik
- Bab 37 Meminta Tolong
- Bab 38 Masa Lalu
- Bab 39 Sifat Aslinya
- Bab 40 Mengekspos
- Bab 41 Kenapa kamu begitu berkeringat?
- Bab 42 Aku tidak menyukaimu
- Bab 43 lepaskan
- Bab 44 Bukan Aku
- Bab 45 Sungguh Galak
- Bab 46 Bukti
- Bab 47 Tidak bisa membedakan mana yang benar dan salah
- Bab 48 Pria yang banyak rahasia
- Bab 49 Tidak bisa melihat orang dari penampilan
- Bab 50 Kejam
- Bab 51 Panggil Ayah
- Bab 52 Masuk akal
- Bab 53 Semakin antusias
- Bab 54 Kebetulan
- Bab 55 Maksudnya bukan seperti ini
- Bab 56 Tidak Mudah Terprovokasi
- Bab 57 Memegang Janji
- Bab 58 Dalam Hati Merasakan Kesenangan
- Bab 59 Tampaknya Mengerti
- Bab 60 Adanya Rasa Egois
- Bab 61 Kekuatan Yang Tidak Kecil
- Bab 62 Aneh Bisa Memilihmu
- Bab 63 Sedikit Memberikan Warna
- Bab 64 Inti
- Bab 65 Sangat Tidak Seimbang
- Bab 66 Seberapa Sulit
- Bab 67 Kamu Saja
- Bab 68 Penipu
- Bab 69 Komputer Canggih
- Bab 70 Juga Adalah Jebakan
- Bab 71 Mengetahui Kebenarannya
- Bab 72 Tidak tergantikan
- Bab 73 Hanya Pantas Menenteng Sepatu
- Bab 74 Jumlahnya Tidak Banyak
- Bab 75 Semoga Ada Hasilnya
- Bab 76 Melihat Keriuhan
- Bab 77 Pengaruh Yang Besar
- Bab 78 Tubuh Yang Bagus
- Bab 79 Tidak Tahu Malu
- Bab 80 Tidak Peduli Bentuknya
- Bab 81 Menurutku Kamu Bisa
- Bab 82 Bukan Sesuatu Yang Istimewa
- Bab 83 Merasa Agak Bersalah
- Bab 84 Bukan Pemula
- Bab 85 Jelas Sekali Bukan
- Bab 86 Terlihat sedikit akrab
- Bab 87 Sangat mengejutkan
- Bab 88 Dalam satu malam
- Bab 89 Sekali Mendayung Dua Pulau Terlampaui
- Bab 90 Mendorongku ke tembok
- Bab 91 Ini Sangat Penting
- Bab 92 Gaya Apa
- Bab 93 Kebahagiaan Melayang
- Bab 94 Bukti Yang Sangat Kuat
- Bab 95 Memberikan Dampak Buruk Pada Tubuh
- Bab 96 Tidak masuk akal
- Bab 97 Tidak masuk akal
- Bab 98 Mengganggu wanita
- Bab 99 Dirimu yang menghindar
- Bab 100 Prajurit sedang dalam bahaya
- Bab 101 Pekerjaan Yang Sia-Sia
- Bab 102 Keluarga Yang Hebat
- Bab 103 Berusaha Tampil Sebaik Mungkin
- Bab 104 Benar-Benar Sangat Jahat
- Bab 105 Tidak Ada Kharisma
- Bab 106 Punya Reputasi
- Bab 107 Apa yang ingin dia lakukan
- Bab 108 Tidak tahu malu
- Bab 109 Solusi Yang Lebih Baik
- Bab 110 Ada harga diri
- Bab 111 Bagaimana membuktikannya
- Bab 112 Bagaimana Mungkin
- Bab 113 Hatinya jauh lebih tenang
- Bab 114 Benar Juga
- Bab 115 Tak Ternilai
- Bab 116 Kesan Pertama Yang Baik
- Bab 117 Tidak Sopan
- Bab 118 Pertempuran
- Bab 119 Menenangkan Diri Sendiri
- Bab 120 Apa kamu ingin mati
- Bab 121 Takdir Mempermainkan Manusia
- Bab 122 Benar-benar Bukan Manusia
- Bab 123 Menjaga Jarak
- Bab 124 Tidak Bisa Tenang
- Bab 125 Turut Prihatin Padamu
- Bab 126 Sangat kuat
- Bab 127 Mutiara di dalam Lautan
- Bab 128 Melihat aku dipermalukan
- Bab 129 Adalah orangku
- Bab 130 Lengan panjang
- Bab 131 Tidak bisa menahan emosi
- Bab 132 Citra perempuan
- Bab 133 sedikit mengejutkan
- Bab 134 Jalan Lain
- Bab 135 Menunggu kesempatan untuk pindah
- Bab 136 Tidak bisa diselesaikan
- Bab 137 Keterlaluan
- Bab 138 Jauh lebih rileks
- Bab 139 Aku akan melakukan yang terbaik
- Bab 140 Sesuai keinginanmu
- Bab 141 Mudah sekali
- Bab 142 Tidak bisa menikmati
- Bab 143 Panutan Belajarku
- Bab 144 Tidak sanggup Menerima
- Bab 145 Tiada habisnya
- Bab 146 Tidak Peduli
- Bab 147 Ingat
- Bab 148 Kamu Tidak Tahu Malu
- Bab 149 Tidak Bisa Menjebakku
- Bab 150 Niat Apa
- Bab 151 Dibuat Gila
- Bab 152 Berakting Sendiri
- Bab 153 Benar-Benar Hebat
- Bab 154 Mengompori
- Bab 155 Mendapatkan Keseimbangan
- Bab 156 Pemaluan Yang Besar
- Bab 157 Sangat berpengetahuan
- Bab 158 berkah dari kehidupan sebelumnya
- Bab 159 Tolong tenang sedikit
- Bab 160 Tidak bisa menyentuhku
- Bab 161 Kefokusan yang Sangat Tajam
- Bab 162 Berhati Kecil
- Bab 163 Hanya Ada Yang Lebih Bodoh
- Bab 164 Saling Memuji
- Bab 165 Sudah Tahu
- Bab 166 Kebahagiaan Terbesar
- Bab 167 Sempurna Tanpa Cacat Sedikipun
- Bab 168 Menyebarkan Keromantisan
- Bab 169 Muncul Kecurigaan
- Bab 170 Berpura-Pura Bodoh Padaku
- Bab 171 Bersikap Mendominasi
- Bab 172 Wajar
- Bab 173 Tidak Diragukan
- Bab 174 Banyak Tingkatan Yang Berbedaan
- Bab 175 Tidak Berdasar
- Bab 176 Membuatku Merasa Jijik
- Bab 177 Perkataan Mengejutkan
- Bab 178 Ahli Cinta
- Bab 179 Tidak Serius
- Bab 180 Sembunyi Dulu Saja
- Bab 181 Hal yang Baik
- Bab 182 Sangat Canggung
- Bab 183 Pasti Berhasil
- Bab 184 Solusi
- Bab 185 Rasa yang Dingin
- Bab 186 Tidak Punya Hati Nurani
- Bab 187 Bersikap Netral
- Bab 188 Terlihat Kuat Dari Luar, Akan Tetapi Dalamnya Sangat Lemah
- Bab 189 Kamu Tidak Akan Mengerti
- Bab 190 Seberapa Banyak yang Kamu Pahami
- Bab 191 Daya imajinani yang lumayan tinggi
- Bab 192 Tidak sempat mengurusi diri sendiri
- Bab 193 Sangat tegas
- Bab 194 Semakin mudah
- Bab 195 Bagaikan bermimpi
- Bab 196 Mengata-ngatai
- Bab 197 Membongkar Kartu Akhir
- Bab 198 Perilaku Pribadi
- Bab 199 Pertarungan Sengit
- Bab 200 Sulit Dipercaya
- Bab 201 Masuk akal
- Bab 202 Gentayangan di mana-mana
- Bab 203 Membereskan semuanya
- Bab 204 Begitu Lagak
- Bab 205 Harus Aku Akui
- Bab 206 Sangat berkualitas
- Bab 207 Tidak ada kemampuan
- Bab 208 Sikap apa
- Bab 209 Hal yang menakutkan
- Bab 210 Hubungan apa
- Bab 211 Hidup Bahagia
- Bab 212 Masuk Akal
- Bab 213 Bagaimana cara mengatasinya
- Bab 214 Membuat Orang Muntah Darah
- Bab 215 Tidak memperingatkan kamu
- Bab 216 Sudah Terbiasa
- Bab 217 Wanita Ku
- Bab 218 Jangan Terlalu Bersemangat
- Bab 219 Seorang Istri Harus Mematuhi Suaminya
- Bab 220 Posisinya Terlalu Rendah
- Bab 221 Ada Maksud Buruk Dibalik Perjamuan Makan
- Bab 222 Dia Tidak Peduli
- Bab 223 Bukan Orang Jahat
- Bab 224 Apa yang Perlu Ditebak?
- Bab 225 Jangan Bicara Omong Kosong Denganku
- Bab 226 Apakah dia tidak bisa melihatnya
- Bab 227 Mesra
- Bab 228 Sudah terjadi
- Bab 229 Motif yang sebenarnya
- Bab 230 Emosional
- Bab 231 Berusaha Lebih Keras
- Bab 232 Benar-Benar Hadiah Yang Besar
- Bab 233 Melakukan Pergerakan Setelah Adanya Pertimbangan
- Bab 234 Tunggu Kapan Lagi
- Bab 235 Sesuka Hati Berkata
- Bab 236 Masalah Penting
- Bab 237 Apa Artinya
- Bab 238 Terserah Padamu
- Bab 239 Berhenti Sebentar
- Bab 240 Yang Lebih Cantik
- Bab 241 Mulut binatang buas
- Bab 242 Tidak akan mengampunimu
- Bab 243 Suami istri yang saling mencintai
- Bab 244 Tidak bisa berkata-kata
- Bab 245 Kandidat yang paling cocok
- Bab 246 Ini tidak logis
- Bab 247 Tidak yakin
- Bab 248 Ada orang sengaja mengaturnya
- Bab 249 Frustasi
- Bab 250 Siapa lagi yang bisa
- Bab 251 Tidak Optimis
- Bab 252 Mengutamakan Kepentingan Bersama
- Bab 253 Mengakui Akan Mendapatkan Keringanan Hukuman
- Bab 254 Persiapan Mental
- Bab 255 Tak Berdaya
- Bab 256 Melamun
- Bab 257 Belajar Dari Kehidupan
- Bab 258 Menghindari Pertemuan
- Bab 259 Bertemu Lagi
- Bab 260 Orang Yang Terkenal
- Bab 261 Jangan menganggu terus
- Bab 262 Tidak Berkata apa-apa
- Bab 263 Tidak tergugah
- Bab 264 Binatang berpakaian manusia
- Bab 265 Ternyata begitu
- Bab 266 Mengganti Dengan Gaya Kelas Atas
- Bab 267 Bukan Masalah
- Bab 268 Terlepas Dari Rasa Beban
- Bab 269 Alasan Yang Mana
- Bab 270 Mempertanyakan Soal Makam
- Bab 271 Berkharisma
- Bab 272 Memiliki Tekanan Besar
- Bab 273 Bangunan Masih Sama Tapi Orang Sudah Berubah
- Bab 274 Kembali
- Bab 275 Jangan Membenciku
- Bab 276 Jatuh terluka
- Bab 277 Tetap bersikap tenang
- Bab 278 kembali berharap
- Bab 279 Persaingan sehat
- Bab 280 Silahkan kamu pergi
- Bab 281 Bahaya yang lebih besar
- Bab 282 Temani aku ngobrol
- Bab 283 Tebakannya langsung benar
- Bab 284 Sangat realistis
- Bab 285 Tak terduga
- Bab 286 Sangat berjodoh
- Bab 287 Waktu tidak bisa kembali
- Bab 288 Lama tidak bertemu
- Bab 289 Niat jahat
- Bab 290 Dekorasi yang indah
- Bab 291 Apa Yang Kamu Lakukan?
- Bab 292 Segera berkumpul kembali
- Bab 293 Bertemu dia lagi
- Bab 294 Pria Super Tampan
- Bab 295 Mengejutkan dan mengagumkan
- Bab 296 Jangan Hiraukan Dia
- Bab 297 Berkata Jujur
- Bab 298 Bukti
- Bab 299 Senang Di atas Penderitaan Oranglain
- Bab 300 Menghindar
- Bab 301 Pengkhianat
- Bab 302 Menyebalkan
- Bab 303 Fitnah
- Bab 304 Tinggal
- Bab 305 Kabur
- Bab 306 Nada salah
- Bab 307 Bicarakan baik-baik
- Bab 308 Menjadi patuh
- Bab 309 Menyuapimu
- Bab 310 Lubang hitam
- Bab 311 Membuat Penasaran
- Bab 312 Siapa Yang Sakit
- Bab 313 Merahasiakan
- Bab 314 Ditanya-tanya
- Bab 315 Tidak keluar
- Bab 316 Orang Pintar
- Bab 317 Aku Bukan Orang Luar
- Bab 318 Mencari Kamu
- Bab 319 Wajah Merona
- Bab 320 Pura-pura Sakit
- Bab 321 Bergerak
- Bab 322 Kita Akan Baik-Baik Saja
- Bab 323 Konflik
- Bab 324 Benar-Benar Sangat Mendesak
- Bab 325 Ternyata Enak Sekali
- Bab 326 Pribadi
- Bab 327 Tidak Tega
- Bab 328 Berkhianat
- Bab 329 Anak Gadis
- Bab 330 Ada Apa
- Bab 331 Tenang
- Bab 332 Menurut Kamu Bagaimana?
- Bab 333 Akrab
- Bab 334 Sudah Tidak Ada Masalah
- Bab 335 Orang Picik
- Bab 336 Tidak Bersalah
- Bab 337 Orang Yang Berguna
- Bab 338 Saudara
- Bab 339 Muda Dan Bersemangat
- Bab 340 Minta Maaf
- Bab 341 Foto Bersama
- Bab 342 Hadir
- Bab 343 Lalu Apa Maksudnya
- Bab 344 Wangi
- Bab 345 Orang Yang Tidak Penting
- Bab 346 Tenang
- Bab 347 Gadis cantik mabuk
- Bab 348 Apakah aku sudah gila
- Bab 349 Menyiksa
- Bab 350 Nanti kita bicarakan lagi
- Bab 351 Apa ini
- Bab 352 Melempar tangan
- Bab 353 Mempersulit
- Bab 354 Mengubah rencana
- Bab 355 Tuan Michael
- Bab 356 Kejadian Tak Terduga
- Bab 357 Bukan Dia
- Bab 358 Pasti Ada Persaingan
- Bab 359 Masalah Rumit
- Bab 360 Tempat Umum
- Bab 361 Mencari tahu
- Bab 362 Mendengarkanmu
- Bab 363 Apakah bodoh
- Bab 364 Penjudi
- Bab 365 Menangani
- Bab 366 – Bukan Urusanku
- Bab 367 Korban
- Bab 368 – Langsung berbicara ke intinya
- Bab 369 Kesedihan
- Bab 370 Aku Mengubah Pikiran Aku
- Bab 371 Sakit Hati
- Bab 372 Tidak Tega Hati
- Bab 373 tidak bercerita?
- Bab 374 Selalu sangat dalam
- Bab 375 tidak memaafkan
- Bab 376 Berpura-pura Tertarik
- Bab 377 Memutarbalikkan
- Bab 378 Kembali Diputarbalikkan
- Bab 379 Sudah Tidak Tahan Lagi
- Bab 380 Disengaja
- Bab 381 Salling Memaksa
- Bab 382 Dihalangi Didepan Pintu
- Bab 383 Membuat Masalah
- Bab 384 Makan-makan Keluarga
- Bab 385 Tidak Belajar Apa-apa
- Bab 386 Peran yang sulit
- Bab 387 Meledak Marah
- Bab 388 Rock
- Bab 389 Dia adalah adikku
- Bab 390 Tidak boleh
- Bab 391 Aku Juga Tidak Pergi
- Bab 392 Diduga Teman Lama
- Bab 393 Semuanya Terihat Familiar
- Bab 394 Aku Bukan Dia
- Bab 395 Benar-benar Palsu
- Bab 396 berpura-pura
- Bab 397 penghasutan
- Bab 398 perubahan tiba-tiba
- Bab 399 tidak terlambat
- Bab 400 ceritanya panjang
- Bab 401 Perasaan
- Bab 402 Buntu
- Bab 403 Datang Tak diundang
- Bab 404 Rencana
- Bab 405 Kemitraan
- Bab 406 Siasat
- Bab 407 Perjanjian
- Bab 408 Berterima kasih secara langsung
- Bab 409 Ada masalah
- Bab 410 Ternyata begitu
- Bab 411 Mengancam Aku?
- Bab 412 Wanita Muda Cantik
- Bab 413 Tunangan
- Bab 414 Mendengarkan Dia
- Bab 415 Kemenangan
- Bab 416 Kolaborasi yang Kuat
- Bab 417 Tidak Bisa Menerima
- Bab 418 Wawancara
- Bab 419 Pesta Minum
- Bab 420 Pergi
- Bab 421 Tiba-tiba dan tidak menduga
- Bab 422 Menunggu Kabar
- Bab 423 Mengkhianati
- Bab 424 Dikurung
- Bab 425 Transaksi
- Bab 426 fakta
- Bab 427 Sedikit lelah
- Bab 428 Mengakui
- Bab 429 Ayah
- Bab 430 Takdir
- Bab 431 Hati yang hampa
- Bab 432 Berbohong
- Bab 433 Mengambil barang milik orang lain
- Bab 434 Berakting
- Bab 435 Aneh
- Bab 436 Bertemu
- Bab 437 Pertemuan Tidak Menyenangkan
- Bab 438 Suami Istri Menjalani Hidupnya Masing-masing
- Bab 439 Nona Besar
- Bab 440 Kamu adalah Dia
- Bab 441 Kamu
- Bab 442 Ingatan Yang Hilang
- Bab 443 Berantakan
- Bab 444 Seluruh Situasi
- Bab 445 Kebakaran
- Bab 446 iblis
- bab 447 melarikan diri
- Bab 448 anjlok
- Bab 449 gelisah
- Bab 450 meminta bantuan
- Bab 451 Masalah pribadi
- Bab 452 Permasalahan dalam perusahaan
- Bab 453 Pengobatan Tradisional
- Bab 454 Tidak Mungkin Kambuh
- Bab 455 Bahagia
- Bab 456 dapat dipercaya
- Bab 457 cowok itu ganteng