Nikah Tanpa Cinta - Bab 378 Kembali Diputarbalikkan

Zacker pun menjadi sangat geram, menunjuk ke arah Aulex, lalu mengutuknya, "Enyalah kamu! Tinggalkanlah Kota Y sekarang juga! Aku tidak ingin melihatmu lagi!"

"Sudahlah Zacker, jangan terlalu terbawa emosi. Lagipula untuk apa kamu meladeni anakmu seperti ini?" Nadine yang berada di samping membujuknya.

Zacker menunjuk ke arah pintu, kembali berteriak pada Aulex, "Keluarlah sekarang, keluarlah dari sini!"

Aulex pun bangkit berdiri, lalu tertawa dingin, kemudian berjalan keluar.

Kakak Kedua dan aku saling bertukar tatapan. Kami semua dikejutkan dengan arogansi Aulex. Sebenarnya darimana keberanian Aulex berasal? Mengapa dia begitu berani menghadapi Zacker?

Setelah Aulex pergi, amarah pada wajah Zacker baru tampak mereda. "Julian, jika kondisi tubuhmu baik-baik saja, kembalilah bekerja dan jangan bersembunyi lagi. Kali ini Ivory telah bekerja dengan sangat baik dia harus dihargai dengan baik. Aku harap kamu tidak akan kecewa dengan perusahaan karena ulah si bajingan itu.

Aku pun berkata bahwa tentu saja aku tidak kecewa. Aku tidak akan pernah.

"Kalau begitu kalian dapat pergi, bekerja keraslah. Kalian harus berkontribusi dengan baik demi perusahaan, dan demi nama baik Keluarga Tsu." Ucap Zacker.

Kakak Kedua dan aku pun menuju ke kantor bersama. Beberapa rekan di perusahaan mendengar bahwa Kakak Kedua telah kembali bekerja, mereka pun menghampirinya, menyapa satu demi satu.

Setelah kasus 300 juta yuan telah terselesaikan, aku pun dapat menghembuskan napas lega, segera menangani urusan bisnis yang lainnnya.

...

Keesokan paginya, aku pergi ke kantor pusat untuk bekerja. Aku pun segera menuju ke kantor Kakak Kedua, karena ingin mendengar tentang rencana pekerjaan selanjutnya. Tetapi tidak disangka bahwa ternyata Kakak Kedua tidak ada di situ, melainkan ada sosok Aulex di situ.

Begitu melihat Aulex, tentu saja aku berbalik, lalu bersiap untuk pergi. Namun Aulex segera menghentikanku, “Jangan pergi, Ivory.”

“Bagaimana bisa kamu berada di kantor Kakak Kedua? Apa yang sedang kamu lakukan di sini?"

"Tidak, kamu telah salah mengira. Ini adalah kantorku, Julian sudah tidak lagi bekerja di kantor pusat, dia telah dipindahkan ke Shanghai, menjadi CEO di Tongyu Technology. Oh iya, itu adalah posisimu yang dulu. Sedangkan aku bekerja sebagai Wakil CEO, mengambil alih semua hal yang dulu ditangani oleh Julian. Sehingga sekarang kamu akan menjadi asisten ku, lalu posisimu sama seperti sebelumnya. Kamu akan bekerja denganku di masa depan. "Ucap Aulex.

Tentu saja aku tidak mempercayainya, "Apakah kamu bermimpi? Kamu tidak meninggalkan Kantor pusat? Tapi malah Kakak Kedua lah yang pergi?"

"Jika kamu tidak percaya, maka tungggulah. Sebentar lagi perusahaan akan membuat pengumuman, pasti setelah itu kamu akan mempercayainya. Julian telah menjadi masa lalu. Kamu dan aku akan mengambil alih pada saat ini dan pada masa yang akan datang. Di masa depan, kamu harus melakukan pekerjaan dengan baik. Aku tidak akan memperlakukanmu dengan buruk. Ngomong-ngomong tolong ambilkan secangkir kopi dulu. Tapi aku tidak ingin meminum kopi perusahaan, itu terlalu tidak enak. Aku ingin meminum kopi yang mahal di luar sana!"

Dengan melihat penampilan Aulex, aku merasa tampaknya dia tidak sedang berbohong padaku, karena mata dan ekspresinya itu dipenuhi dengan rasa puas. Jika benar-benar tidak merasa bangga, maka dia tidak akan seperti ini.

Aku pun mengeluarkan ponselku, lalu menelepon Kakak Kedua, namun ternyata ponselnya tidak aktif.

Aku pun keluar dari kantor Kakak Kedua, menuju ke kantor Direktur. Tetapi aku menemukan bahwa Zacker juga tidak ada. Dia adalah seorang Direktur, jadi tentu saja, dia tidak harus datang bekerja tepat waktu. Jadi wajar jika dia tidak berada di kantornya.

Sehingga aku hanya dapat menemui Nadine di kantornya.

Sebelum aku membuka mulutku, Nadine yang menatapku telah lebih berkata, "Apakah kamu ingin memastikan masalah tentang Aulex? “

Begitu dia mengatakan hal ini, aku pun menjadi mengerti bahwa apa yang dikatakan Aulex itu seharusnya benar. Aulex benar-benar memutarbalikkan keadaan.

Nadine kembali berkata, "Julian memang mengundurkan diri dari posisinya di kantor pusat, dan dia mengajukan untuk bekerja di Shanghai. Sehingga semua pekerjaan di kantor pusat diambil alih semua oleh Aulex. Selama Julian tidak ada, kamu akan bertanggung jawab atas urusan sehari-hari di dalam lingkup pekerjaanya, jadi kamu akan kembali menjadi asistennya Aulex.“

Jadi semua yang dikatakan Aulex itu adalah benar, dia memang tidak berbohong.

Aku pun mulai menjadi emosional, "Tapi mengapa? Mengapa mereka yang berbuat salah dipromosikan, namun mereka yang telah dirugikan malah diturunkan posisinya? ”

“Tidak kenapa-kenapa. Ini adalah pemindahan pekerjaan biasa, tidak serumit yang kamu pikirkan. Jadi bekerjalah dengan baik bersama Aulex. Lalu saat ini kamu tidak perlu khawatir lagi mengenai Tongyu Technology, karena sudah ada Julian yang mengelolanya di sana. Kamu harus berdedikasi untuk membantu Aulex dan melakukan pekerjaan dengan baik. Inilah yang dimaksud oleh Direktur." Tampak tidak ada sedikit eskpresi pun di wajah cantik Nadine.

Sebenarnya aku sangat penasaran, apakah Nadine adalah orang yang telah membantu Aulex, sehingga Aulex akhirnya dapat membalikkan keadaan menjadi seperti ini? Jika ya, bagaimana bisa Nadine membantunya? Lalu apa keuntungan yang dia dapat setelah membantu Aulex?

"Sudahlah, kamu sudah tahu semuanya dengan jelas. Jadi, kembalilah bekerja." Nadine melambaikan tangannya dengan dingin.

"Aku tidak akan bekerja sebagai asistennya Aulex." Aku segera menyampaikan pendapatku.

"Perusahaan lah yang telah mengatur ini, jadi ini adalah keputusan Direktur." Nadine menatapku dengan matanya yang indah, tapi dia juga tampak acuh tak acuh.

"Aku tidak harus mematuhi setiap aturan perusahaan." Aku menatap Nadine.

Nadine mengerutkan keningnya, "Bukan akulah yang membuat keputusan seperti ini, jadi kamu tidak bisa memberitahu pendapatmu kepadaku. Bahkan aku juga tidak perlu menjelaskannya kepadamu."

"Tolong beri tahu Direktur bahwa aku tidak dapat menerima pekerjaan itu. Jika perusahaan tetap bersikeras, maka aku akan mengundurkan diri." Kataku dengan dingin.

Tanpa melihat ke arahku, Nadine melambai, "Terserah kamu. Aku ingin kembali bekerja. Tolong keluar."

"Permisi." Aku pun membungkuk, lalu berjalan keluar.

"Tunggu sebentar." Nadine menghentikan ku lagi, "Aku rasa aku harus mengingatkanmu bahwa kamu tidak boleh terlalu ikut campur dalam urusan Keluarga Tsu. Itu tidak akan ada gunanya untukmu."

Aku pun mengangguk, "Terima kasih telah mengingatkanku. Aku mengerti, aku memang tidak ingin terlibat, hanya saja terkadang aku tidak bisa menahannya."

Nadine pun melambai lagi, "Kalau begitu pergilah."

Aku merasa ada sesuatu yang mengganjal di dalam hatiku, ada perasaan kecewa, tiba-tiba merasa ingin meninggalkan gedung ini.

Tanpa diduga begitu aku keluar dari lift, aku bertemu dengan Zacker. Saat itu hendak ingin menanyakan kebenarannya, tetapi setelah teringat kata-kata Nadine, bahwa ini adalah keputusannya. Aku merasa tidak perlu menanyakannya lagi.

Zacker dikelilingi oleh sekumpulan orang yang sedang melapor tentang pekerjaan kepadanya. Tampaknya dia telah melihatku, namun tampaknya juga dia tidak melihatku karena dia tidak memiliki kontak mata denganku.

Setelah keluar dari kantor pusat Nanhe Corporation, aku segera menuju ke kediaman Kakak Kedua. Ternyata Kakak kedua ada di sana, dia sedang meminum teh, lalu juga ada seorang pelayan yang membantu merapikan barang-barangnya. Tampaknya dia memang akan segera pergi.

"Adik perempuanku kamu datang tepat waktu. Cobalah teh dari temanku ini, ini sangat nikmat." Ternyata dia masih dapat berkata dengan tenang.

Dia dapat merasa tenang, tapi aku tidak bisa. “Kakak Kedua, mengapa mereka menurunkan pangkatmu, sementara Aulex, orang yang melakukan kesalahan, malah menggantikanmu posisimu? Kenapa?” ​​

“Mereka tidak menurunkan pangkatku. Aku masih bekerja di perusahaan, hanya saja dipindahkan ke posisi lain. Seharusnya kamu tidak menjadi emosi seperti in. "kakak Kedua berkata sambil tersenyum.

"Tidak apa-apa jika kamu menipu orang lain, tetapi bagaimana bisa kamu menipu diriku? Kamu dulu merupakan Wakil CEO perusahaan. Namun sekarang kamu dipindahkan ke Tongyu Technology sebagai CEO. Itu adalah pekerjaanku dulu, tetapi sekarang kamu lah yang diminta untuk melakukannya. Jika ini bukan penurunan pangkat, lalu, sebenarnya apa yang telah terjadi? " Aku berkata dengan penuh emosi.

Kakak Kedua memberi isyarat agar aku duduk terlebih dahulu, lalu dia menuangkan secangkir teh untuk ku. "Aku telah mematikan ponselku dan memikirkannya selama berjam-jam, tetapi aku juga tidak mengerti. Bagaimana kalau kita memikirkannya bersama-sama, mengapa ini bisa terjadi?"

Novel Terkait

Innocent Kid

Innocent Kid

Fella
Anak Lucu
4 tahun yang lalu
Istri Direktur Kemarilah

Istri Direktur Kemarilah

Helen
Romantis
4 tahun yang lalu
The Serpent King Affection

The Serpent King Affection

Lexy
Misteri
5 tahun yang lalu
See You Next Time

See You Next Time

Cherry Blossom
CEO
5 tahun yang lalu
Si Menantu Buta

Si Menantu Buta

Deddy
Menantu
4 tahun yang lalu
The Comeback of My Ex-Wife

The Comeback of My Ex-Wife

Alina Queens
CEO
4 tahun yang lalu
Kisah Si Dewa Perang

Kisah Si Dewa Perang

Daron Jay
Serangan Balik
4 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Tito Arbani
Menantu
5 tahun yang lalu