Nikah Tanpa Cinta - Bab 36 Serangan Balik

"Tuan Hua, saya benar-benar tidak menyalahkan Nona Yao. Dia sendiri yang salah paham ..." kata Crystal Lin dengan tampang yang terlihat kesakitan.

Yulianto Hua menggendong Crystal Lin dan menyandarkannya di tempat tidur. Lalu menekan tombol pemanggil suster.

Kemudian dia berbalik dan menatapku dengan tajam, "Dia sudah sakit begini, kamu masih memperlakukannya seperti ini? Dasar kamu wanita jahat!"

Aku melihat Yulianto Hua, lalu melihat tatapan Crystal Lin yang kasihan. Akhirnya mengerti apa yang aku kira itu benar.

Beberapa kali pertemuan dengan Crystal Lin jelas bukan kebetulan. Dia memiliki tujuan yang jelas, yaitu untuk membuat Yulianto Hua berpikir bahwa aku sengaja mendekatinya lalu menyakitinya.

Karena saya sekarang adalah istri Yulianto Hua, dan dia adalah orang yang paling penting di hati Yulianto Hua, jadi kalau saya cemburu, dan melakukan hal-hal untuk menyakitinya, semua ini terlihat sangat masuk akal, ditambah lagi semua dia yang atur dan aktingnya yang hebat, bahkan orang sepintar Yulianto Hua, pasti akan sepenuhnya mempercayainya.

Jika aku makin menjelaskan lagi, aku pasti hanya akan ditampar oleh Yulianto Hua, sudah pasti. Jadi aku tidak mengatakan apa-apa, sementara suster membereskan infusnya Crystal Lin, aku diam-diam menyelinap keluar dari kamar pasien.

Tetapi aku tidak pergi jauh, aku bersembunyi di dekat daerah rumah sakit, aku tidak pergi kembali ke kamar pasien sampai sudah melihat Yulianto Hua pergi.

Crystal Lin melihatku muncul lagi, tampangnya terihat lebih waspada, "Kenapa kamu kembali?"

Kali ini dia tidak lagi berpura-pura, panggilan 'Nona Yao' sudah tidak ada, langsung panggil aku'kamu'.

“Crystal Lin, ayo bicarakan dengan serius dan hentikan aktingmu, bisa?” Kataku dingin.

"Saya tidak mengerti apa yang kamu maksud, apa maksudmu dengan akting? Apakah ada kesalahpahaman?" Crystal Lin pun kembali dengan tampangnya yang polos itu.

Dulu aku berpikir bahwa dia benar-benar cantik, dan tampangnya yang kasihan sangatlah membuat orang sayang padanya, tetapi sekarang kalau dilihat lagi, tiba-tiba saya merasa kalau dia tidak begitu cantik. Meskipun fitur wajahnya sangat indah, terlihat polos dan sederhana. Tapi terkadang ada sesuatu dari tatapannya yang membuat orang menggigil.

Dan kalau diperhatikan dengan seksama, bisa merasa bahwa dia tampangnya sangat indah, tetapi tidak terasa natural. Tidak tahu apa itu karena saya sudah tau sifat sebenarnya.

“Crystal Lin, mungkin ada kesalahpahaman, tapi bukan aku yang salah paham denganmu, tapi kamu salah paham padaku,” kataku dingin.

“Nona Yao, apa maksudmu, saya salah paham denganmu?” Tiba-tiba dia memanggilku “Nona Yao” lagi, ini menunjukkan bahwa dia sudah tenang kembali. Hanya ketika seseorang tenang baru ingat untuk berpura-pura dan ingat untuk berakting.

"Apakah kamu berpikir bahwa posisi istri Yulianto Hua sebenarnya milikmu? Sekarang aku menempati posisi ini, membuatmu sangat tidak nyaman, jadi kamu mencari cara untuk menjebakku dan membiarkan Yulianto Hua membenciku, Lalu mengusir saya sehingga Anda dapat menggantikan saya? "

Mata Crystal Lin berkedip beberapa kali, lalu tiba-tiba tersenyum, "Nona Yao, apa yang sedang kamu bicarakan? Aku tidak mengerti."

"Sekarang tidak ada seorang pun di sini, hanya ada kita berdua, kamu tidak perlu berpura-pura? Jika kamu berpikir begitu, maka aku beri tahu kepadamu, kamu tidak harus melakukan semua hal ini, kalau Yulianto Hua setuju, aku bisa menceraikannya dan menyelamatimu. Aku dan dia memang bukan orang yang berada dalam satu dunia. Aku tidak pernah berpikir untuk menikmati hal-hal yang bukan milikku. Tapi tolong biarkan aku pergi, jangan menacari masalah untukku, apalagi ke Melvin, anak itu tidak bersalah, kuharap kamu bisa biarkan dia pergi."

Crystal Lin menatapku dengan tenang, tetapi tidak berbicara. Dia pasti tidak bisa mempercayaiku, dan dia juga sedang menilai apakah apa yang aku katakan itu benar atau tidak.

Atau mungkin dia punya pikiran lain di dalam hatinya, tapi aku tidak bisa melihatnya.

Lalu Crystal Lin tiba-tiba tersenyum, "Nona Yao, apa yang sedang kamu katakan, terdengar sangatlah aneh. Itu urusan keluargamu, apa hubungannya dengan saya? Meskipun Tuan Hua sudah mengatakan berkali-kali kalau dia sudah mengenal saya sebelumnya, dan dia sudah bertahun-tahun suka saya, tetapi saya tidak memiliki perasaan terhadapanya, jadi apa yang kamu katakan itu tidak ada. "

Sudah saat seperti ini, dia masih berakting. Aku benar-benar tidak bisa mengerti, kalau dia memang memiliki tujuan tertentu terhadap Yulianto Hua, kenapa dia masih sok polos? masih berpura-pura tidak peduli?

Yulianto Hua selalu tidak pernah lupa dengannya, selama dia mengatakannya, apapun yang dia inginkan, Yulianto Hua pasti akan memberikannya. Kenapa dia bilang bahwa dia tidak ingat apa-apa? Apa tujuannya melakuan semua ini?

Dia tidak perlu repot-repot melakukan semua ini untuk mencapai tujuannya. Dia bisa saja menendang aku pergi sekarang dan menggantikan aku. Karena dalam hati Yulianto Hua aku tidak memiliki status sama sekali, aku hanyalah ibu kandung Melvin.

Hal yang terlihat begitu sederhana, tetapi dia malah membuatnya terlihat sangat merepotkan, benar-benar membingungkan.

"Crystal Lin, kita benar-benar tidak perlu berpura-pura lagi, tidak seru. Aku hanya ingin memberitahumu, aku tidak akan menjadi penghalang bagimu, kamu bisa bersama Yulianto Hua kapanpun, kamu tidak perlu sengaja melakukan banyak hal."

Crystal Lin Nan tersenyum, mulutnya terlihat puas, "Saya tidak tahu apa yang kamu bicarakan, saya ingin beristirahat, silakan kembali."

Tidak peduli apa yang aku katakan, dia tidak mau mengakui bahwa dia yang mencari masalah. Aku benar-benar tidak berdaya.

Mau tidak mau, akupun pergi. Jika mengganggunya terus, dan Yulianto Hua kembali lagi, lalu dia mencari masalah untukku lagi, Yulianto Hua pasti akan semakin membenciku.

Aku merasa diriku benar-benar terjebak dalam sebuah hal yang dirancang oleh Crystal Lin. Aku tidak bisa mencari jalan keluar karena aku tidak tahu dengan jelas tujuan Crystal Lin.

Dan yang paling membuatku khawatir adalah Melvin. Karena Crystal Lin terlalu dekat dengannya.

Tetapi jika aku meminta Melvin untuk meninggalkan TK itu, Yulianto Hua pasti tidak akan setuju. Sekarang aku hanya memiliki dua pilihan: Pertama adalah mencari cara agar Crystal Lin meninggalkan TK itu, dan satu lagi adalah mencari cara biar Yulianto Hua setuju membiarkan Melvin pindak ke sekolah lain.

Tetapi kedua cara ini terasa lebih sulit daripada pergi ke langit. Aku pun cemas lagi, merasa tidak berdaya dan khawatir.

Dalam kebingungan, aku terpikir seseorang, yaitu Ivana Hua, saudara perempuan Yulianto Hua yang jadi dokter tradisonal.

Jika dia bersedia membantunya dalam masalah ini, mungkin masih bisa. Dengan keadaan sekarang, dengan kekuatanku sendiri, aku sudah pasti bukan lawan Crystal Lin. Berdasarkan posisinya yang tak tergantikan didalam hati Yulianto Hua, dia bisa saja menghancurkanku dalam hitungan menit.

Untuk Melvin, aku harus melawan. Aku harus melakukan sesuatu sebelum sitausinya memburuk.

Sore hari, aku datang ke Tempat Pengobatan Tradisional. Staf memberi tahu aku bahwa Ivana Hua sedang rapat dan memintaku untuk menunggu sebentar.

Setelah menunggu hampir setengah jam, Ivana Hua pun datang, dia terlihat sangatlah ceria dan cerah, "Tampangmu terlihat lebih baik daripada beberapa hari sebelumnya, sepertinya obat saya berikan sangat efektif. Tapi kamu terlihat cemas, pasti ada suatu pikiran di hati, Ini tidak baik, bisa mempengaruhi kesehatan. Apa ada sesuatu yang terjadi? "

Aku melihat sekeliling, dan dia memahaminya lalu menyuruhku untuk duduk di kantornya.

Setelah duduk, dia menatapku, membiarkanku berbicara, melihatku ragu-ragu, diapun mendorong, "Kamu bisa mengatakan apapun, kalau Yulianto Hua membullymu, aku akan membereskannya!"

"Jadi, Nona Hua ..."

“Panggil aku Kak Ivana, biar terdengar lebih santai,” dia memotongku.

Akupun merubah panggilannya, "Kak Ivana, ini tentang Crystal Lin. Aku merasa orang itu mengerikan. Dia sepertinya sedang merancang sesuatu yang jahat."