Nikah Tanpa Cinta - Bab 57 Memegang Janji

Alfred Jiang tidak langsung menjawab pertanyaanku, tetapi secara perlahan berkata: “Crystal Lin sangat penting bagi Tuan Muda Keempat.”

Perasanku tiba-tiba meluap, tidak masalah jika Yulianto tidak mau mendengarkan perkataanku. Sebagai orang yang melihat situasi ini, Alfred Jiang merupakan orang yang tenang, harusnya dia bisa mengerti setelah kukatakan seperti itu, Tapi mengapa dirinya juga tak percaya padaku?

Apakah mereka para pria kehilangan kemampuan untuk berpikir secara normal ketika melihat wanita cantik ?

“Aku tahu Crystal Lin sangat penting untuk Yulianto Hua. Aku tidak pernah ingin menyangkal masa lalu mereka. Tapi Kak Alfred, masa lalu tetaplah masa lalu, orang-orang akan berubah, sekarang Crystal Lin, bukanlah Crystal Lin yang dulu. Dia berusaha keras untuk mengeluarkanku dari Keluarga Hua, bahkan menghasut orang lain untuk membenciku.”

Alfred Jiang masih mengemudi dengan tenang dan tidak terburu-buru untuk mengungkapkan pendapatnya.

“Kak Alfred, kamu tidak percaya padaku?”Aku sudah sedikit tak sabar.

“Bukan begitu. Aku hanya menjalankan perintah. Ada beberapa hal, yang tidak membutuhkan pendapatku." Kata Alfred Jiang.

“Lalu jika orang-orang itu menyakiti Yulianto Hua, Apakah kamu juga tidak memiliki pendapat sendiri?” aku bertanya dengan sedikit marah.

Alfred Jiang terdiam sejenak, “Kamu bilang bahwa Crystal Lin dan pria itu sekelompok. Mengapa Crystal Lin membiarkan orang itu menyerang Tuan Muda Keempat? Apa keuntungan Crystal Lin jika membunuh Tuan Muda Keempat?”

Alfred Jiang mengajukan pertanyaan ini kepadaku, dan benar-benar mengejutkanku.

Sebenarnya, ini juga masalah yang menggangguku, sampai saat ini aku masih tidak mengetahui alasannya.

Hari itu di pesta ulang tahun Keluarga Hua, dia membiarkan orang itu menyelinap ke rumah Keluarga Hua dan membawaku ke kamar Erika Feng, masuk akal jika Keluarga Hua tidak menyukaiku. Tapi dia membiarkan pria itu menyerang Yulianto Hua, hal ini benar-benar tidak menguntungkan baginya..

“Masalah ini, akupun masih belum memahaminya.” Begitu selesai, otakku pun berpikir, “Benar juga, terjadi perdebatan di antara mereka saat di klinik, bisa saja Crystal Lin tak setuju saat orang itu menyerang Yulianto Hua, tapi orang itu tetap melakukannya, akhirnya terjadi perselisihan diantara mereka berdua.

“Jika pria itu mematuhi perintah Crystal Lin, mengapa dia ingin menyerang Tuan Muda Keempat secara pribadi?” Alfred Jiang bertanya lagi.

Sekarang aku tidak bisa menjawab. aku khawatir hanya pria dan Crystal Lin yang tahu tentang masalah ini.

“Intinya, aku merasa Crystal Lin sangat aneh. Pada awalnya dia selalu bilang bahwa dirinya tak ingat apapun, Yulianto Hua lah yang bersikeras ingin mengenalnya dan mendekatinya. Tapi segala tingkah lakunya seperti telah direncanakan untuk mendekati Yulianto Hua, terus-menerus menciptakan masalah diantara kami berdua. Yulianto Hua masih memiliki perasaan kepadanya. Pada dasarnya dia tidak harus melakukan ini untuk mendapatkan semua yang dia inginkan, tetapi dia malah berpura-pura tidak mengingat apa pun. Aku benar-benar tak mengerti.”

Alfred Jiang tidak berbicara lagi. Tidak tahu apakah dia sedang memikirkan hal yang sama atau tidak percaya dengan kata-kataku,

Untuk waktu yang lama, Alfred Jiang akhirnya berkata, “Tunggu sampai kita menangkap orang ini, maka kita akan menemukan kebenarannya.”

“Aku mengenali pria itu. Aku bisa mengenalinya.”

“Aku sudah memeriksa dan menemukan bahwa ada seorang pria yang pergi ke Keluarga Hua dan mengatakan bahwa dia sedang mencari pekerjaan. Semua pelayan yang diundang oleh Keluarga Hua saling kenal, jadi mereka menolaknya. Namun, pada pesta ulang tahun, tidak tahu kenapa, ia bergabung dan mengenakan setelan pekerja laki-laki. Jadi dalam video pengawasaan adegan pada hari itu, terlihat wujudnya. Selama ia masih di Shanghai, ada kemungkinan untuk menemukannya. “

Ketika dia mengatakan itu, aku merasa lega.

Crystal Lin ini sangat pandai berpura-pura. Aku ingin segera menangkap pria itu, memaksanya mengatakan seluruh kebenaran dan biarkan Yulianto Hua tahu yang sebenarnya.

Alfred Jiang mengantarkanku sampai Maple arden dan lalu pergi melakukan tugasnya.

Sedikit malam, Alfred Jiang menelepon dan memintaku pergi ke suatu tempat. Lalu dia mengirim GPS kepadaku.

Aku pernah ke lokasi itu. Ini adalah gudang stasiun kereta api bagian barat.

Dalam hatiku berpikir masalah ini mungkin memiliki hubungan yang erat dengan pelaku yang melukai Yulianto, aku memesan taksi dan menuju alamat yang diberikan.

Setelah turun dari taksi, aku menelepon Alfred Jiang. Dia mengirim seorang pria untuk menjemputku.

Ketika memasuki gudang, aku melihat pria yang terluka di klinik tadi.

Kinerja Alfred Jiang dalam mengerjakan tugas sangat tinggi. Siang tadi dia berkata, jikalau dapat menangkap pelaku itu maka semuanya akan baik-baik saja. Tak di sangka, dia melakukannya dengan cepat.

Pria itu diikat dan dilemparkan ke tanah. Sebagian kasa di kepalanya jatuh dan menggantung miring di wajahnya. Dia tampak pucat, tetapi ekspresinya sangatlah tenang.

“Apakah itu dia?” Alfred Jiang bertanya kepadaku.

“Benar itu dia. Dia yang aku lihat di kediaman Hua hari itu, dan aku juga melihatnya di klinik. Dialah orang yang menyerang Yulianto Hua.”

Alfred Jiang tidak mengatakan apa-apa lagi, hanya melihat arlojinya. Sepertinya dia sedang menunggu Yulianto Hua.

Setelah sekitar setengah jam, mobil Yulianto Hua datang. Tidak hanya Yulianto Hua turun dari mobil, tetapi juga Crystal Lin.

Hatiku dipenuhi dengan kegembiaraan, akhirnya dia bisa mengungkapkan wajah sebenarnya dari Crystal Lin. Kali ini aku lihat bagaimana kamu akan berpura-pura!

Yulianto Hua mengenggam tangan Crystal Lin dan pergi menuju ke pria itu. “Bicaralah baik-baik, maka aku pastikan dirimu tidak cacat.”

Pria itu memandang Yulianto Hua, matanya dipenuhi dendam. Aku melihatnya. Aku yakin Yulianto Hua juga melihatnya.

“Apakah kamu mengenalku?” Yulianto Hua bertanya.

Pria itu tidak berbicara, tetapi meludah sekali.

Tindakan ini seketika membuat Yulianto Hua marah, menoleh kepalanya dan memberi isyarat, bawahannya datang dengan pipa baja, dan memukul pria itu dengan keras.

Aku mengamati ekspresi Crystal Lin dengan tenang. Dia tenang, tetapi wajahnya sangat pucat. Matanya terkadang berbinar.

Dihatinya ada iblis Jika Yulianto Hua tidak bisa melihatnya, bisa jadi karena lemaknya menutupi mata dan menjadi buta.

Pria itu jatuh pingsan, tetapi segera terbangun oleh siraman air.

“Jika kamu memiliki dendam kepadaku, kamu bisa langsung mengatakannya. Aku bisa berbicara baik-baik, tapi menyerang dari belakang adalah hal yang paling aku benci.” Yulinanto Hua berkata dengan dingin.

Pria itu sangatlah keras kepala, bahkan setelah dipukuli seperti itu, dia masih bisa mengeluarkan suara “he!”

“Kamu mengenalnya?” Yulianto Hua tiba-tiba menunjuk Crystal Lin.

Wajah Crystal Lin menjadi lebih pucat dan biru, dan mulutnya sedikit bergetar.

Tetapi pria itu tidak berbicara.

"Mendekatlah dan biarkan pria itu melihat dengan jelas." Yulianto Hua berkata pada Crystal Lin.

Tubuh Crystal Lin sedikit gemetar, tetapi dia tidak berani membantah kata-kata Yulianto Hua. Dia mengambil dua langkah ke depan dan semakin dekat.

Pria itu mengangkat kepalanya dan menatap wajah halus Crystal Lin. Tiba-tiba dia bertanya, “Kamu mengenalku?”

Suara Crystal Lin bergetar. “Aku tidak mengenalmu. Aku belum pernah melihatmu.”

“Crystal Lin, kamu berbohong. Kamu bersamanya di klinik. Lalu aku menyadari bahwa kamu juga ingin menabrakku.” Kataku dengan suara lantang.

“Diam!” Yulianto Hua membentakku.

Aku terpaksa diam.

“Aku bertanya lagi, apakah kamu mengenalnya? Jika kamu mengenalnya katakan dengan jujur, jelaskan masalahnya, dan aku akan membiarkan kamu pergi. Aku memegang kata-kataku, Aku pasti akan membiarkan kamu pergi.” Yulianto Hua berkata dengan dingin.

Pria itu menatap Crystal Lin, bibirnya bergerak, tapi dia tidak mengeluarkan suara. Tatapan matanya sangat rumit sehingga aku tidak bisa mengerti.

Novel Terkait

Diamond Lover

Diamond Lover

Lena
Kejam
4 tahun yang lalu
Gadis Penghancur Hidupku  Ternyata Jodohku

Gadis Penghancur Hidupku Ternyata Jodohku

Rio Saputra
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Innocent Kid

Innocent Kid

Fella
Anak Lucu
4 tahun yang lalu
Beautiful Love

Beautiful Love

Stefen Lee
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Mr CEO's Seducing His Wife

Mr CEO's Seducing His Wife

Lexis
Percintaan
4 tahun yang lalu
 Habis Cerai Nikah Lagi

Habis Cerai Nikah Lagi

Gibran
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Sang Pendosa

Sang Pendosa

Doni
Adventure
5 tahun yang lalu
Menantu Bodoh yang Hebat

Menantu Bodoh yang Hebat

Brandon Li
Karir
4 tahun yang lalu