Nikah Tanpa Cinta - Bab 428 Mengakui

"Kakak kedua, apakah yang kamu katakan benar?"

“Apanya yang benar?” Kakak kedua bertanya balik.

"Apakah Yulianto Hua benar-benar tidak meninggalkan Shanghai? Apa dia benar-benar masih berada di Shanghai?"

"Aku tidak bisa memastikan, aku hanya menebak-nebak. Tapi aku pikir sangat tidak mungkin Yulianto Hua akan meninggalkan kamu. Jangan khawatir, aku akan menyuruh orang untuk membantumu memeriksa apakah ada catatan keluar baru-baru ini dari Yulianto Hua. "

"Oke, terima kasih kakak kedua."

"Kamu adalah adikku. Sudah seharusnya aku membantumu melakukan sesuatu. Ada satu hal lagi yang ingin kukatakan padamu. Aku bertanya kepada orang-orang yang berpartisipasi kemarin. Kakak tertua sudah memberitahu mereka sejak awal bahwa tidak ada yang boleh menyakitimu, jadi kamu jangan terlalu membenci Kakak, dia hanya memanfaatkanmu untuk membuatku takut dan tidak bermaksud menyakitimu. Aku mengatakan yang sebenarnya. "

Aku mengangguk, "Aku bisa merasakannya. Tapi kak, hanya itu yang ingin kamu katakan padaku?"

Kakak kedua berhenti, "Masih ada sesuatu yang ingin kukatakan. Tapi akan kukatakan nanti. adik, restoran yang akan kita makan hari ini, tahu rebusnya sangat enak, kamu pasti suka."

"Mengapa kakak ingin mengajakku makan malam hari ini? Apakah untuk menenangkan trauma penculikanku? Atau apakah kamu memiliki sesuatu yang istimewa untuk diberitahukan kepadaku?" Tanyaku ragu-ragu.

Wajah ganteng kakak kedua masih sangat tenang, “Sudah lama sekali kita tidak keluar untuk makan bersama, dan kebetulan hari ini bisa, jadi keluar makan.”

Kita telah sampai di restoran yang di pesan, adalah restoran Cina yang mengkhususkan pada hidangan chinesefood. Restorannya sangat rame, aku dan kakak kedua memalui pintu belakang dan masuk ke ruanganan lantai tiga *.

Baru saja duduk, ponsel kakak kedua berdering, Setelah menjawab telepon, dia memberi tahu aku bahwa Zacker Tsu juga berada di sekitar daerah sini dan belum makan, jadi ingin gabung bersama kami dan menanya kepada aku boleh tidak?

Aku tahu bahwa ini sudah di atur sejak lama. Jadi aku mengangguk.

Hari ini ayah dan anak mereka mau makan malam denganku, pasti ada sesuatu yang ingin dibicarakan. Tapi kalau mereka mengajak aku makan berdua, akan terasa aneh, jadi diatur seperti ini.

Tidak lama, Zacker Tsu sudah tida. Setelah mendengar dia mengatakan bahwa aku adalah putrinya kemarin, ketika aku melihatnya, aku masih tidak merasakan banyak keintiman. Jaraknya tidak terasa dekat sama sekali, malah sebaliknya aku merasa agak canggung.

"Restoran ini telah ada selama beberapa tahun, dulunya hanya restoran kecil, sekarang telah tumbuh begitu pesat tetapi rasanya masih sama, pemiliknya selalu menjadi koki." Zacker Tsu terus mencari topik untuk meredakan rasa gugupnya. Aku merasa dia juga sedikit gugup.

“Enak sekali, aku juga suka makan makanan di restoran ini.” Jawab kakak kedua.

Kemudian semua orang tidak berbicara, dan suasana menjadi canggung lagi.

Hidangan disajikan satu demi satu, dan tahu yang direbus dimasak dengan indah dan berkilau keemasan. Aku mencicipinya dan rasanya lembut dan harum, sangat enak.

Zacker Tsu bahkan membawa sebotol wine, wine dari kilang anggur Prancis yang terkenal puluhan tahun lalu. Aku tidak tahu harga wine ini, tapi harganya pasti hampir sama dengan mobil berukuran sedang.

Awalnya aku ingin bilang tidak ingin minum, tapi aku tahu bahwa Zacker Tsu membawakan anggur yang enak, pasti suruh aku mencicipinya. Jika aku tidak minum, dia pasti akan kecewa. Tidak ingin membuatnya kecewa.

Aku menyesapnya, rasanya luar biasa. Setelah seteguk, beberapa ribu pasti hilang.

Kemudian mereka melanjutkan makan, mereka tidak berbicara, dan aku tidak tahu harus berkata apa.

Zacker Tsu yang berbicara lebih dulu, "Ivory, di mana akte lahirmu saat ini?"

Aku mengatakan bahwa akte lahir aku berada di tempat lama, di Shanghai.

“Jika kamu setuju, aku ingin kamu memindahkan akte lahir ke rumah kami, tidak tahu apakah kamu setuju?” Zacker Tsu berkata dengan cemas.

Jantungku berdegup kencang, dan aku bertanya setenang mungkin kenapa harus pindahin akte lahir.

"Kamu memindahkan akte lahir kesini, dan aku ingin mentransfer beberapa aset pribadi aku kepadamu. Meskipun ini tidak berhubungan dengan akte lahirmu, tetapi aku berharap kamu mau mengirim akte lahir kesini," kata Zacker Tsu.

Bisa mendengar bahwa dia ingin memberi aku beberapa aset. Ini jelas bukan masalah beberapa juta, tetapi ratusan juta.

“Selain memiliki saham di perusahaan selama bertahun-tahun, aku juga ada melakukan beberapa investasi pribadi. Aku aku berinvestasi di beberapa perusahaan dan sekarang perusahaan itu baik-baik saja, dan ada beberapa sudah jatuh tempo, tetapi aku belum mencairkan, dan aku ingin memberikan aset pribadi aku kepadamu. Selama kamu bersedia untuk memindahkan akte lahirmu. "Kata Zacker Tsu.

Seperti yang diharapkan, dia akan memberiku hadiah.

“Terima kasih ketua direktur, sebenarnya aku punya uang. Yulianto Hua juga ada memberikan asetnya pada aku. Sekarang ini aku sudah kaya, dan aku tidak butuh uang sebanyak itu.” Ucapku dengan tenang.

Mungkin Zacker Tsu tidak menyangka aku akan menolak, dia terkejut sejenak dan melirik ke arah kakak kedua.

“Niat ayah baik, adik, kenapa kamu menolaknya? Aset milik ayah tidak sedikit. Aku sedikit cemburu.” Kata kakak kedua.

“Aku benar-benar tidak butuh banyak uang, dulunya aku orang miskin dan butuh sangat banyak uang, tapi sekarang aku tidak membutuhkannya. Sekarang aku hidup dengan baik, uang itu hanya angka bagi aku. Tapi aku sangat penasaran, kenapa ketua direktur memberikan asetnya kepadaku?"

Suasananya semakin mencekam, dan kakak kedua dan Zacker Tsu kembali saling pandang.

"Aku selalu ingin memberitahumu sesuatu, tapi aku tidak tahu bagaimana mengatakannya," kata Zacker Tsu pelan.

“Ada yang ingin ketua direktur katakan, katakan saja.” Aku juga sedikit gugup.

Zacker Tsu membuka mulutnya, lalu menutupnya kembali. Seperti sangat susah, akhirnya dia memandang kakak kedua, "Julian, kamu saja yang mengatakan."

“Adik, sebenarnya, kamu bukan anak angkat ayah, kamu adalah anak kandungnya, kamu adalah adik Feline Tsu.” Kakak kedua menghela nafas setelah mengatakan, dan kemudian menatapku dengan gugup.

Aku tidak ada yang ingin di katakan, aku mencerna kalimat ini. Meskipun aku tahu faktanya, tetapi mereka mengatakannya secara langsung, ada perasaan lain.

"Aku tahu kamu mungkin menganggapnya tidak mungkin, tetapi Ayah telah melakukan test DNA, dan kamu memang adalah anak kandungnya, kamu adalah Feline Tsu, anak kandung dari Keluarga Tsu, dan itu tidak salah sama sekali." Kakak kedua tidak lagi tenang, dia Mulai sedikit bersemangat.

Aku mengambil gelas wine dan menyesap, "Jika aku adalah Feline Tsu, siapa orang yang meninggal bertahun-tahun yang lalu? Siapa orang yang dikuburkan di kuburan? Bagaimana aku bisa kembali dari kematian?"

Tidak satu pun dari mereka menjawab atau mengucapkan sepatah kata pun.

"Masalah ini tidak bisa dijelaskan dalam beberapa jam. Tapi kamu memang adalah putriku ..."

Aku tersenyum, "Masuk akal jika aku tiba-tiba memiliki ayah miliarder, seharusnya aku harus bahagia, aku akan menjadi generasi kedua yang kaya, tetapi aku benar-benar tidak bisa bahagia. Semua ini terlalu mendadak, jika aku sekarang mengatakan bahwa aku Feline Tsu, seseorang yang telah mati selama bertahun-tahun, tidak akan ada yang percaya. "

Novel Terkait

Wanita Yang Terbaik

Wanita Yang Terbaik

Tudi Sakti
Perkotaan
4 tahun yang lalu
My Cold Wedding

My Cold Wedding

Mevita
Menikah
5 tahun yang lalu
Love In Sunset

Love In Sunset

Elina
Dikasihi
5 tahun yang lalu
The Serpent King Affection

The Serpent King Affection

Lexy
Misteri
5 tahun yang lalu
Siswi Yang Lembut

Siswi Yang Lembut

Purn. Kenzi Kusyadi
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Step by Step

Step by Step

Leks
Karir
4 tahun yang lalu
The Revival of the King

The Revival of the King

Shinta
Peperangan
4 tahun yang lalu
Love From Arrogant CEO

Love From Arrogant CEO

Melisa Stephanie
Dimanja
4 tahun yang lalu