Nikah Tanpa Cinta - Bab 99 Dirimu yang menghindar

Yulianto hua tidak mengangkat kepalanya ke atas, berkata “oh”

Dia pasti sedang sibuk membaca emailnya, dia tidak mendengar apa yang saya katakan. Orang ini tidak terlalu peduli padaku.

Aku berdiri disampingnya, melihat dia sedang fokus dengan pekerjaannya,dan terlihat perasaannya sangat berantakan.

Aku memberinya sedikit solusi pun tidak.

Setelah beberapa saat, dia baru mengangkat kepalanya dan berkata “apa yg kamu lakukan disini? Duduk sini.”

“Aku mau bercerai denganmu”

"Hanya selembar sertifikat, kenapa kamu sangat ribut? Anggap saja seolah2 itu tidak ada. Mengapa kamu begitu keras kepala?"

"Apakah Seperti ini kamu memandang pernikahan?Pernikahan dimatamu hal yang tidak penting dan tidak perlu diungkit?" tanyaku dengan dingin.

"Jadi mau bagaimana? Menurutmu itu penting, Jadi bisa selamanya seperti ini? Surat pernikahan kita, sertifikat tempat tinggal semua aku yg urus, ini menunjukkan bahwa dalam pernikahan ini , dari awal kamu yang tidak bersedia. Sekarang status kita sebagai suami istri, memberimu banyak keuntungan, mengapa kamu harus melepaskan huhungan ini? Apakah kamu bodoh?"

Apa yang dia katakan sepertinya masuk akal. Tapi saya rasa bukan itu permasalahannya.

"Jadi yang kamu maksud adalah , aku hanya mendapatkan semua ini? Jadi kamu bisa melakukan apapun yang kamu mau? Kamu diluar mengatakan aku istrimu, tapi kamu malah bertunangan dengan perempuan lain, itu merupakan penghinaan bagiku, apakah kamu tidak mengerti?"

Yulianto hua tiba2 tersenyum, dengan ekspresi jijik, “jadi, kamu masih cemburu?” Jika kamu tidak memperdulikan hal itu, pasti kamu tidak akan ikut campur hal ini.

“Sekarang kita jangan membahas ini dulu, yang aku mau kita cerai.”

"Aku mau peringatkan kamu, kalau nanti sudah cerai, kamu mungkin akan kehilangan segalanya. kamu tidak ingin membagikan hartaku menjadi 2 kan? Oh, villa itu bisa kamu gunakan, tapi hal2 lain tidak bisa kamu dapatkan. Yang paling penting adalah hak asuh Melvin Wu menjadi milikku."

"Aku tidak butuh yang lain, tapi aku harus mendapatkan hak asuh Melvin Wu. Kamu telah berbohong tentang hak asuh ini."

"Kalau memang yang kamu bilang benar, berarti aku yang berbohong, kamu tidak memikirkannya. Kalau aku mencoba menipu soal hak asuh, apakah aku masih mau memberikannya kepadamu? Kalau anak itu ikut dengan saya, dia akan mendapatkan pendidikan yg lbh baik, akan ada masa depan yg lbh cerah. Apa kamu masih tidak mengerti soal hal ini? Kamu hanya melakukan ini demi keegoisanmu sendiri dan mengabaikan masa depan anakmu?"

“Ada beberapa hal yang tidak bisa diukur dengan uang”

Yulianto Hua tersenyum dingin, “ naif, betapa pentingnya uang bagi dunia ini? Kamu tidak tahu? Ya, uang tidak bisa melakukan segalanya, tapi sebagian besar masalah didunia bisa diselesaikan dengan uang, bukan?”

"Aku tidak ingin anakku punya ibu tiri dimasa depan."

"Saya juga tidak ingin anak saya punya ayah tiri, dia sekarang sudah punya ayah tiri, jd saya tdk akan membiarkannya memiliki ayah tiri lagi." Yulianto Hua berbicara dengan dingin.

"Kamu tidak ingin dia memilikinya, selama beberapa tahun ini kenapa kamu pergi? Kamu tahu Melvin Wu adalah anakmu, kenapa ketika dia berumur 3tahun , kamu baru menjemputnya?"

"Aku tidak tahu bahwa aku punya anak, dan kemudian aku masuk penjara, seperti ini kamu puas?" Yulianto Hua berkata dengan sinis

"Lalu bagaimana kamu bisa tahu bahwa Melvin Wu adalah anakmu?" Ini adalah sesuatu yang selalu ingin aku ketahui, tetapi Yulianto Hua tidak pernah memberitahuku.

"Apa yang kita bicarakan sekarang adalah soal perceraian kita, kamu malah mengalihkan pembicaraan." kata Yulianto Hua

"Aku tidak mengerti mengapa kamu selalu menghindar dari topik ini?"

"Karena semua hal yang sudah berlalu ya biarkan saja berlalu, dibahas lagi pun sudah tidak ada gunanya, jawaban seperti ini apa kamu puas?"

"Tidak puas!!" berkata dengan rasa kesal.

"Kalau begitu tidak ada solusi, aku mau mandi dulu, kamu ingin cerai? Oke , kalau ada waktu aku akan menemanimu pergi mengurusnya. Mau itu cuma selembar surat cerai, terserah."

Dia berdiri dan berjalan menuju ke kamar mandi dan langsung terdengar suara air.

Aku marah, tapi saya tidak bisa berbuat apa - apa. dia keluar dari kamar mandi dengan keadaan telanjang, berkata "Apakah tidak ada sabun yang lebih baik lagi?"

Aku sangat malas meladeninya, aku kembali ke kamar tidur dan menutup pintu.

Sepanjang malam saya tidur tidak nyenyak dan banyak mimpi hal aneh.

Yang paling menakjubkan adalah saya bermimpi tidak melihat Yulianto Hua lagi, aku membaca buku braille bersamanya, lalu tiba2 matanya membaik , sangat berantakan mimpinya, saya sendiri pun tidak jelas.

Keesokan harinya setelah saya bangun , melihat Yulianto Wu sedang tidur di sofa, tidur sangat nyenyak dan tidak tahu ada 1 kaki panjang jatuh ke lantai.

Saya mulai mencuci, kemudian goreng telur dan mie untung sarapan pagi.

Di tengah saya sedang menyiapkan makanan di dapur dan mendengar suara ketawa Melvin Wu di luar, Yulianto Hua langsung pergi melihat anaknya.

Setelah membereskan semuanya dan Malvin Wu sudah selesai mandi, Yulianto Hua yang membantu Malvin Wu untuk bersiap – siap melihat mie itu, “Porsiku?”

Aku dengan datar menjawab, “Aku lupa membuat satu porsi lagi, aku pikir kamu tidak makan, mie masih ada tapi kamu masak sendiri.

Yulianto Hua merebut mangkukku,”Kamu masak lah, aku tidak pandai.” Dengan cepat memakan sesuap, “Aku sudah memakanya, kamu tidak mungkin ingin mengambilnya lagi darimu bukan?”

Aku memakinya sekali tapi lebih baik aku membuat satu mangkuk tambahan lagi.

Setelah memakan sarapan akhirnya kita keluar dan mengantar Malvin Wu ke sekolah, dan bersama – sama kembali ke kantor.

Sepanjang jalan tidak ada percakapan yang terbentuk sama sekali, siapapun tidak ada yang berbicara. Aku melihat dia yang dengan ekspresi tidak menghiraukan sama sekali, akupun kembali marah.

Aku pagi ini ada rapat setelah rapat kira kira jam 10.

Disaat ini Kris Wu yang baru masuk kedalam memberitahuku, Yulianto Hua menyuruhku untuk menemuinya setelah selesai rapat.

Sesamapi di kantor Yulianto Hua, aku mengetuk pintu, dia menyuruhku masuk aku baru masuk.

Yulianto Hua dengan dingin menakutkan, “Ivory Yao, Apa maksudmu dengan ini?”

Aku tidak mengerti, “Maksud apa? Apa yang ku lakukan?”

“Berpura – pura bodoh?” Yulianto Hua mengambil sebuah laporan di mejanya dan melemparnya ketempatku.

Sekarang kita sudah masuk kedalam era elektronik, media seperti ini sudah ketinggalan zaman, tidak terpikirkan olehku ternyata Yulianto Hua masih membaca Koran.

Koran itu ialah Koran Haicheng, diatasnya tertulis bagian hiburan tentang Yulianto Hua : istri tuan muda keempat keluarga besar Hua sedang marah besar, Tuan Muda Keempat memprovokasinya hingga terisukan perceraian diantara mereka.

Judul yang cukup panjang cukup menjelaskan kepadaku situasi seperti apa ini tanpa perlu membaca isi dari judul itu.

Diatas terpasang gambar besar Yulianto Hua dengan seorang wanita.

Wajah Yulianto Hua terpampang jelas di gambar itu, walaupun wanita yang berada di gambar itu ditutupi tubuh besar Yulianto Hua, tapi aku masih dapat menebak bahwa wanita itu ialah Crystal Lin.

“Kalau mau cerai ayo cerai, ngapain harus diketahui media? Mempermalukanku seperti ini, agar kamu bisa mendapatkan harta? Kamu benar – benar merencanakanya dengan matang.” Kata Yulianto Hua dingin.

“Kalau aku bilang hal ini bukan aku yang buat, apakah kamu percaya?” jawabku.

“Kalau bukan kamu jadi siapa? Kamu pikir dirimu sangat kuat untuk memenangkan harta keluarga dan hak asuh anak? Dengan begitu menciptakan momentum dari media?”

“Kalau kau sudah menyalahkanku sampai seperti ini maka aku jelaskanpun tidak ada gunanya, sudahlah lagipula apa yang ditulis di media semua hal yang benar, kamu itu berselingkuh.” Aku dengan marah pergi.

Novel Terkait

Beautiful Love

Beautiful Love

Stefen Lee
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Wahai Hati

Wahai Hati

JavAlius
Balas Dendam
4 tahun yang lalu
Evan's Life As Son-in-law

Evan's Life As Son-in-law

Alexia
Raja Tentara
4 tahun yang lalu
Cinta Seorang CEO Arogan

Cinta Seorang CEO Arogan

Medelline
CEO
4 tahun yang lalu
My Japanese Girlfriend

My Japanese Girlfriend

Keira
Percintaan
4 tahun yang lalu
After The End

After The End

Selena Bee
Cerpen
5 tahun yang lalu
That Night

That Night

Star Angel
Romantis
5 tahun yang lalu
Cinta Adalah Tidak Menyerah

Cinta Adalah Tidak Menyerah

Clarissa
Kisah Cinta
5 tahun yang lalu