Nikah Tanpa Cinta - Bab 157 Sangat berpengetahuan
Ketika Hendra Hua mengetahui hal ini, reaksinya tidak sekuat Yulianto Hua.
Maksudnya adalah membiarkan Yulianto Hua pergi bersamanya,aku menunggu di hotel, dan mereka hanya perlu muncul sebentar dan tidak perlu menghadiri resepsi.
Tapi Yulianto Hua tidak setuju, dia menolak untuk ikut, dia bilang dia tidak akan pergi kecuali dia membawaku bersamanya.
Hendra Hua memarahinya karena tidak memikirkan keseluruhan situasi, tetapi dia tidak mendengarkan, tidak pergi ya tidak pergi.
Akhirnya, Hendra Hua tidak bisa memintanya dia, jadi dia hanya bisa setuju.
Dia orang yang sebesar ini, tidak mungkin memaksanya ke tempat resepsi.
Ketika Julian Tsu kembali, dia melihat Yulianto Hua dengan ekspresi yang buruk, tatapannya sangat terganggu, lalu menjelaskan lagi, dan kemudian berjanji bahwa dia akan tinggal bersamaku dan tidak pergi ke resepsi.
Julian Tsu masih ingin terus memujuknya, dan Yulianto Hua sambil marah berkata.
"Tuan Tsu, bukannya saya ingin menyusahi anda, tetapi anda harus tahu dalam hati bahwa insiden ini ditujukan padanya. Saya ingin tahu, sebenarnya kenapa? Apakah ini mengenai wajah keluarga Hua atau mengenai Hua's Inter Company?"
Ekspresi dan tatapan Julian Tsu penuh dengan rasa bersalah yang nyata, wajahnya yang putih sedikit merah, dan bibirnya bergerak tapi tidak bicara.
“Lupakan saja, Tuan Tsu juga susah, jadi jangan membicarakannya lagi.” aku di sebelah menenangkan situasi.
Yulianto Hua melambaikan tangannya, "Baiklah, jangan bicarakan itu."
"Kakak Hua ..."
“Kamu sebaiknya memanggilku dengan nama.” Yulianto Hua memotong Julian Tsu tiba-tiba.
"Baiklah, Tuan Hua. Saya hanya bisa meminta maaf untuk ini. Jika anda masih sangat marah, kalau begitu menurut anda saya perlu melakukan apa untuk memperbaikinya, anda bilang saja, dan saya akan melakukannya." Julian Tsu berkata dengan suara rendah.
Melihat tampang Julian Tsu yang sedih, aku jadi merasa agak tidak enak, hal ini sebenarnya tidak ada hubungannya dengan dia.
Sebagai anak kedua dari Keluarga Tsu, dia menyerah untuk muncul di resepsi tersebut karena urusanku, ini adalah pengorbanan yang besar, dengan kata lain, ini sendiri dapat dipahami sebagai tindakan protes ke orang atas.
Semua anggota keluarga besar, jika tidak bisa mengikuti acara publik berskala besar, itu adalah bentuk dari keterpinggiran, menandakan bahwa dia jauh dari pusat kekuasaan dan tidak punya masa depan.
Jadi tindakan Julian Tsu sebenarnya setara dengan meminggirkan dirinya sendiri, ini sangatlah disayangkan.
Besok, media Kota Y pasti akan menebak-nebak kenapa putra kedua Keluarga Tsu tidak hadir dalam resepsi besar-besaran Nanhe Group.
Kemudian orang-orang yang berurusan dengan putra kedua Keluarga Tsu akan mulai mempertimbangkan kembali hubungan dengannya, apakah dia telah terpinggirkan, akankah mengikutinya termasuk dalam tim yang salah? Apakah harus menjaga jarak darinya di masa depan?
Manusia adalah hewan yang mencari keuntungan dan menghindari kerugian,dan sekarang makin sedikit yang sering membantu orang lain disaat mereka kesusahan.
Begitu mereka mulai mempertanyakan status Julian Tsu di Klan Tsu, pengaruh Julian Tsu akan melemah.
Aku tidak memahami ini sebelumnya, tetapi sejak saya menikah dan bergabung dengan keluarga Hua, aku telah memahami prinsip-prinsip ini: Orang-orang bisa berubah karena lingkungan.
Yulianto Hua terdiam beberapa saat, sepertinya memikirkan sesuatu, "Pergilah ke resepsi, kami akan kembali ke Shanghai, lupakan saja hal ini, kamu cepatlah pergi, saya tahu ini penting bagimu. "
“Tidak, aku tidak akan pergi, kalian adalah tamu yang saya undang, kalau kalian tidak bisa pergi, maka aku juga tidak akan pergi,” kata Julian Tsu.
“Bukannya kamu tadi baru bilang? Katamu, jika kamu perlu melakukan sesuatu, kamu akan melakukannya, kan?” Yulianto Hua memandang Julian Tsu dan berkata.
"Ya, apa yang Tuan Hua ingin saya lakukan, saya akan segera melakukannya."
"Yang saya ingin kamu lakukan adalah pergi ke resepsi sekarang dan jangan absen. Kerja sama kita dengan Nanhe Group hanya bisa dilakukan karena terhubung olehmu. Jika kamu tidak muncul hari ini, semua orang akan menanyai apa posisimu di Nanhe Group telah terguncang. Kerugianmu juga akan menjadi kerugian kami. Kamu tidak mungkin tidak memahami ini, ”kata Yulianto Hua.
Masih bilang Yulianto Hua tidak memahami dan mengabaikan keseluruhan situasi, Dia malah mengetahui sangat jelas menangani keseluruhan situasi.
Ucapan ini dengan sendirinya menjelaskan pikiran dan penglihatannya.
Julian Tsu mendengarkan, dan ragu-ragu.
Dia juga tahu dah mengerti hubungan dan taruhan dalam hal ini.
"Jangan ragu-ragu lagi, pergi sana. Kami akan kembali ke Kota Y dulu, anggap saja kita tidak pernah ke sini."
"Tidak, kalau begitu, ayo kita pergi ke resepsi malam ini. Memang orang-orang itu tidak ingin kalian hadir, makanya kalian malah harus hadir, atau tidak bukannya ikut sesuai dengan keinginan orang lain? Kalian tidak akan awkward karena aku akan menjemput kalian secara pribadi."
Yulianto Hua berpikir sejenak, "Kalau begitu nanti kita bicarakan lagi, pergilah sekarang."
Julian Tsu melihat jam nya, "Kalau begitu aku akan pergi, kalian harus menunggu aku kembali. Nanti malam, kita akan pergi bersama ke resepsi."
Setelah Julian Tsu pergi, Yulianto Hua menatapku, "Kamu tidak benar-benar ingin pergi ke resepsi nanti malam, kan? Kamu memangnya sangat suka pergi ke pesta Keluarga Tsu ? "
Aku mengoreksinya, "Ini bukan pesta pribadi Klan Tsu, ini resepsi Nanhe Group. Pimpinan Nanhe pasti akan ada di sana. Dengan perkenalan Julian Tsu, kita bisa mengenal orang-orang ini. Ini juga tujuannya. Julian Tsu benar, Jika kita pergi, bukankah itu yang diinginkan orang-orang itu? "
"Tapi kita diundang dari perayaan dan pergi ke resepsi dengan wajah tebal, bukankah itu memalukan? Saya, Yulianto Hua, tidak ingin memalukan diri sendiri, dan tidak ingin membuatmu malu."
"Ini adalah dua hal yang berbeda. Orang-orang itu hanya tidak ingin aku berpartisipasi, dan mereka tidak membatasimu. Jadi tidak ada rasa malu. Kamu dapat berpartisipasi, dan kemudian kamu bisa membawa pasangan wanita Anda. Mengapa tidak? Apalagi bukannya masih ada Julian Tsu? Selama Julian Tsu di sana, kita tidak akan dibiarkan begitu saja. Kita pergi ke resepsi, siapa tahu kita bisa tahu siapa yang membuat masalah, membuatku tidak bisa berpartisipasi. "
Yulianto Hua berpikir sejenak, "Sepertinya ada benarnya,kalau begitu pergi?"
"Ayo, kenapa tidak, jika kita kembali ke Kota Y seperti ini, malah memalukan."
Yulianto Hua berdiri dan mengitari saya, "Kerah bajumu agak rendah, kenapa kamu terlalu seksi? Kamu ingin menunjukkan jalur kariermu?"
Aku melihat sekilas, dan kerahnya memang sedikit lebih rendah, tetapi tidak mencapai titik sampai kelihatan semua.
"Tuan Hua, hadiah ini anda yang pilih. Kalau terlalu berlebihan, juga bukan tanggung jawab saya, oke?"
"Saya hanya peduli dengan model pada saat itu. Saya tidak memperhatikan begitu banyak. Saya tidak mengizinkan mu untuk memakainya lagi di masa depan, tidak boleh terlalu seksi." Yulianto Hua mengulurkan tangan, "Lepaslah sekarang."
Aku segera mengingat kembali, "Jangan membuat masalah, aku buka sendiri."
"Sekarang ada dua orang di ruangan ini. Karena saya yang memilih gaun yang salah untukmu, maka saya yang harus bertanggung jawab dan melepasnya. Jangan sungkan ini memang yang harus saya lakukan. "
Sambil berkata, Yulianto Hua memelukku dan dengan paksa melepas gaunnya.
Aku benar-benar tidak menyangka dia tiba tiba begini, membuatku kaget dan tidak tahu harus berbuat apa, tetapi secara tidak sengaja memiringkan kakinya dan jatuh ke arah tempat tidur.
Mata Yulianto Hua menyipit, "Aku hanya ingin membuka baju untukmu, kamu tidak perlu terlalu cemas, dan jatuh ke tempat tidur. Inikan membuatku susah?"
Dia mulai melepaskan dasinya dan melepas jasnya.
Aku berdiri dan bangkit, "Tuan Hua, Anda salah paham, hak tinggi yang bengkok, tidak bermaksud untuk yang aneh-aneh. Saya akan benar-benar mengganti pakaian saya. Terima kasih."
"Tidak apa-apa. Lagi pula tidak ada apa-apa sekarang, menganggur. Lebih baik saya yang membantumu melepasnya."
Sambil berbicara, dia melompat dan menekanku.
Novel Terkait
Awesome Guy
RobinCantik Terlihat Jelek
SherinCutie Mom
AlexiaPergilah Suamiku
DanisPRIA SIMPANAN NYONYA CEO
Chantie LeePenyucian Pernikahan
Glen ValoraNikah Tanpa Cinta×
- Bab 1 Menjual diri
- Bab 2 Kembali bertemu
- Bab 3 Aku bukan pelacur
- Bab 4 Tuan Muda Keempat
- Bab 5 Aku tidak bersedia
- Bab 6 Kamu sungguh keterlaluan
- Bab 7 Menjebak
- Bab 8 Bingung
- Bab 9 Pengaruh obat
- Bab 10 Dia akan segera datang
- Bab 11 Bodoh
- Bab 12 Kamu bisa memukul wajahku?
- Bab 13 Manipulasi
- Bab 14 Lakukanlah sesukamu
- Bab 15 Dibodohi lagi
- Bab 16 Sesuka hati
- Bab 17 Anak-anak orang kaya
- Bab 18 Jamua Malam Keluarga
- Bab 19 Hujan Malam
- Bab 20 Rahasia lantai atas
- Bab 21 Punyaku?
- Bab 22 Tidak Rela Untuk Berpisah Juga Suatu Kesalahan
- Bab 23 Memerankan Karakter Seperti Apa
- Bab 24 Hadiah
- Bab 25 Dalam Hujan Lebat
- Bab 26 Luka hati
- Bab 27 Mengapa ?
- Bab 28 Musuh
- Bab 29 Apakah hanya berani menyakiti wanita ?
- Bab 30 Apakah aku kalau bukan kamu
- Bab 31 Katakan sekali lagi
- Bab 32 Sedekah
- Bab 33 Kegelisahan
- Bab 34 Kunjungan rumah
- Bab 35 Jebakan
- Bab 36 Serangan Balik
- Bab 37 Meminta Tolong
- Bab 38 Masa Lalu
- Bab 39 Sifat Aslinya
- Bab 40 Mengekspos
- Bab 41 Kenapa kamu begitu berkeringat?
- Bab 42 Aku tidak menyukaimu
- Bab 43 lepaskan
- Bab 44 Bukan Aku
- Bab 45 Sungguh Galak
- Bab 46 Bukti
- Bab 47 Tidak bisa membedakan mana yang benar dan salah
- Bab 48 Pria yang banyak rahasia
- Bab 49 Tidak bisa melihat orang dari penampilan
- Bab 50 Kejam
- Bab 51 Panggil Ayah
- Bab 52 Masuk akal
- Bab 53 Semakin antusias
- Bab 54 Kebetulan
- Bab 55 Maksudnya bukan seperti ini
- Bab 56 Tidak Mudah Terprovokasi
- Bab 57 Memegang Janji
- Bab 58 Dalam Hati Merasakan Kesenangan
- Bab 59 Tampaknya Mengerti
- Bab 60 Adanya Rasa Egois
- Bab 61 Kekuatan Yang Tidak Kecil
- Bab 62 Aneh Bisa Memilihmu
- Bab 63 Sedikit Memberikan Warna
- Bab 64 Inti
- Bab 65 Sangat Tidak Seimbang
- Bab 66 Seberapa Sulit
- Bab 67 Kamu Saja
- Bab 68 Penipu
- Bab 69 Komputer Canggih
- Bab 70 Juga Adalah Jebakan
- Bab 71 Mengetahui Kebenarannya
- Bab 72 Tidak tergantikan
- Bab 73 Hanya Pantas Menenteng Sepatu
- Bab 74 Jumlahnya Tidak Banyak
- Bab 75 Semoga Ada Hasilnya
- Bab 76 Melihat Keriuhan
- Bab 77 Pengaruh Yang Besar
- Bab 78 Tubuh Yang Bagus
- Bab 79 Tidak Tahu Malu
- Bab 80 Tidak Peduli Bentuknya
- Bab 81 Menurutku Kamu Bisa
- Bab 82 Bukan Sesuatu Yang Istimewa
- Bab 83 Merasa Agak Bersalah
- Bab 84 Bukan Pemula
- Bab 85 Jelas Sekali Bukan
- Bab 86 Terlihat sedikit akrab
- Bab 87 Sangat mengejutkan
- Bab 88 Dalam satu malam
- Bab 89 Sekali Mendayung Dua Pulau Terlampaui
- Bab 90 Mendorongku ke tembok
- Bab 91 Ini Sangat Penting
- Bab 92 Gaya Apa
- Bab 93 Kebahagiaan Melayang
- Bab 94 Bukti Yang Sangat Kuat
- Bab 95 Memberikan Dampak Buruk Pada Tubuh
- Bab 96 Tidak masuk akal
- Bab 97 Tidak masuk akal
- Bab 98 Mengganggu wanita
- Bab 99 Dirimu yang menghindar
- Bab 100 Prajurit sedang dalam bahaya
- Bab 101 Pekerjaan Yang Sia-Sia
- Bab 102 Keluarga Yang Hebat
- Bab 103 Berusaha Tampil Sebaik Mungkin
- Bab 104 Benar-Benar Sangat Jahat
- Bab 105 Tidak Ada Kharisma
- Bab 106 Punya Reputasi
- Bab 107 Apa yang ingin dia lakukan
- Bab 108 Tidak tahu malu
- Bab 109 Solusi Yang Lebih Baik
- Bab 110 Ada harga diri
- Bab 111 Bagaimana membuktikannya
- Bab 112 Bagaimana Mungkin
- Bab 113 Hatinya jauh lebih tenang
- Bab 114 Benar Juga
- Bab 115 Tak Ternilai
- Bab 116 Kesan Pertama Yang Baik
- Bab 117 Tidak Sopan
- Bab 118 Pertempuran
- Bab 119 Menenangkan Diri Sendiri
- Bab 120 Apa kamu ingin mati
- Bab 121 Takdir Mempermainkan Manusia
- Bab 122 Benar-benar Bukan Manusia
- Bab 123 Menjaga Jarak
- Bab 124 Tidak Bisa Tenang
- Bab 125 Turut Prihatin Padamu
- Bab 126 Sangat kuat
- Bab 127 Mutiara di dalam Lautan
- Bab 128 Melihat aku dipermalukan
- Bab 129 Adalah orangku
- Bab 130 Lengan panjang
- Bab 131 Tidak bisa menahan emosi
- Bab 132 Citra perempuan
- Bab 133 sedikit mengejutkan
- Bab 134 Jalan Lain
- Bab 135 Menunggu kesempatan untuk pindah
- Bab 136 Tidak bisa diselesaikan
- Bab 137 Keterlaluan
- Bab 138 Jauh lebih rileks
- Bab 139 Aku akan melakukan yang terbaik
- Bab 140 Sesuai keinginanmu
- Bab 141 Mudah sekali
- Bab 142 Tidak bisa menikmati
- Bab 143 Panutan Belajarku
- Bab 144 Tidak sanggup Menerima
- Bab 145 Tiada habisnya
- Bab 146 Tidak Peduli
- Bab 147 Ingat
- Bab 148 Kamu Tidak Tahu Malu
- Bab 149 Tidak Bisa Menjebakku
- Bab 150 Niat Apa
- Bab 151 Dibuat Gila
- Bab 152 Berakting Sendiri
- Bab 153 Benar-Benar Hebat
- Bab 154 Mengompori
- Bab 155 Mendapatkan Keseimbangan
- Bab 156 Pemaluan Yang Besar
- Bab 157 Sangat berpengetahuan
- Bab 158 berkah dari kehidupan sebelumnya
- Bab 159 Tolong tenang sedikit
- Bab 160 Tidak bisa menyentuhku
- Bab 161 Kefokusan yang Sangat Tajam
- Bab 162 Berhati Kecil
- Bab 163 Hanya Ada Yang Lebih Bodoh
- Bab 164 Saling Memuji
- Bab 165 Sudah Tahu
- Bab 166 Kebahagiaan Terbesar
- Bab 167 Sempurna Tanpa Cacat Sedikipun
- Bab 168 Menyebarkan Keromantisan
- Bab 169 Muncul Kecurigaan
- Bab 170 Berpura-Pura Bodoh Padaku
- Bab 171 Bersikap Mendominasi
- Bab 172 Wajar
- Bab 173 Tidak Diragukan
- Bab 174 Banyak Tingkatan Yang Berbedaan
- Bab 175 Tidak Berdasar
- Bab 176 Membuatku Merasa Jijik
- Bab 177 Perkataan Mengejutkan
- Bab 178 Ahli Cinta
- Bab 179 Tidak Serius
- Bab 180 Sembunyi Dulu Saja
- Bab 181 Hal yang Baik
- Bab 182 Sangat Canggung
- Bab 183 Pasti Berhasil
- Bab 184 Solusi
- Bab 185 Rasa yang Dingin
- Bab 186 Tidak Punya Hati Nurani
- Bab 187 Bersikap Netral
- Bab 188 Terlihat Kuat Dari Luar, Akan Tetapi Dalamnya Sangat Lemah
- Bab 189 Kamu Tidak Akan Mengerti
- Bab 190 Seberapa Banyak yang Kamu Pahami
- Bab 191 Daya imajinani yang lumayan tinggi
- Bab 192 Tidak sempat mengurusi diri sendiri
- Bab 193 Sangat tegas
- Bab 194 Semakin mudah
- Bab 195 Bagaikan bermimpi
- Bab 196 Mengata-ngatai
- Bab 197 Membongkar Kartu Akhir
- Bab 198 Perilaku Pribadi
- Bab 199 Pertarungan Sengit
- Bab 200 Sulit Dipercaya
- Bab 201 Masuk akal
- Bab 202 Gentayangan di mana-mana
- Bab 203 Membereskan semuanya
- Bab 204 Begitu Lagak
- Bab 205 Harus Aku Akui
- Bab 206 Sangat berkualitas
- Bab 207 Tidak ada kemampuan
- Bab 208 Sikap apa
- Bab 209 Hal yang menakutkan
- Bab 210 Hubungan apa
- Bab 211 Hidup Bahagia
- Bab 212 Masuk Akal
- Bab 213 Bagaimana cara mengatasinya
- Bab 214 Membuat Orang Muntah Darah
- Bab 215 Tidak memperingatkan kamu
- Bab 216 Sudah Terbiasa
- Bab 217 Wanita Ku
- Bab 218 Jangan Terlalu Bersemangat
- Bab 219 Seorang Istri Harus Mematuhi Suaminya
- Bab 220 Posisinya Terlalu Rendah
- Bab 221 Ada Maksud Buruk Dibalik Perjamuan Makan
- Bab 222 Dia Tidak Peduli
- Bab 223 Bukan Orang Jahat
- Bab 224 Apa yang Perlu Ditebak?
- Bab 225 Jangan Bicara Omong Kosong Denganku
- Bab 226 Apakah dia tidak bisa melihatnya
- Bab 227 Mesra
- Bab 228 Sudah terjadi
- Bab 229 Motif yang sebenarnya
- Bab 230 Emosional
- Bab 231 Berusaha Lebih Keras
- Bab 232 Benar-Benar Hadiah Yang Besar
- Bab 233 Melakukan Pergerakan Setelah Adanya Pertimbangan
- Bab 234 Tunggu Kapan Lagi
- Bab 235 Sesuka Hati Berkata
- Bab 236 Masalah Penting
- Bab 237 Apa Artinya
- Bab 238 Terserah Padamu
- Bab 239 Berhenti Sebentar
- Bab 240 Yang Lebih Cantik
- Bab 241 Mulut binatang buas
- Bab 242 Tidak akan mengampunimu
- Bab 243 Suami istri yang saling mencintai
- Bab 244 Tidak bisa berkata-kata
- Bab 245 Kandidat yang paling cocok
- Bab 246 Ini tidak logis
- Bab 247 Tidak yakin
- Bab 248 Ada orang sengaja mengaturnya
- Bab 249 Frustasi
- Bab 250 Siapa lagi yang bisa
- Bab 251 Tidak Optimis
- Bab 252 Mengutamakan Kepentingan Bersama
- Bab 253 Mengakui Akan Mendapatkan Keringanan Hukuman
- Bab 254 Persiapan Mental
- Bab 255 Tak Berdaya
- Bab 256 Melamun
- Bab 257 Belajar Dari Kehidupan
- Bab 258 Menghindari Pertemuan
- Bab 259 Bertemu Lagi
- Bab 260 Orang Yang Terkenal
- Bab 261 Jangan menganggu terus
- Bab 262 Tidak Berkata apa-apa
- Bab 263 Tidak tergugah
- Bab 264 Binatang berpakaian manusia
- Bab 265 Ternyata begitu
- Bab 266 Mengganti Dengan Gaya Kelas Atas
- Bab 267 Bukan Masalah
- Bab 268 Terlepas Dari Rasa Beban
- Bab 269 Alasan Yang Mana
- Bab 270 Mempertanyakan Soal Makam
- Bab 271 Berkharisma
- Bab 272 Memiliki Tekanan Besar
- Bab 273 Bangunan Masih Sama Tapi Orang Sudah Berubah
- Bab 274 Kembali
- Bab 275 Jangan Membenciku
- Bab 276 Jatuh terluka
- Bab 277 Tetap bersikap tenang
- Bab 278 kembali berharap
- Bab 279 Persaingan sehat
- Bab 280 Silahkan kamu pergi
- Bab 281 Bahaya yang lebih besar
- Bab 282 Temani aku ngobrol
- Bab 283 Tebakannya langsung benar
- Bab 284 Sangat realistis
- Bab 285 Tak terduga
- Bab 286 Sangat berjodoh
- Bab 287 Waktu tidak bisa kembali
- Bab 288 Lama tidak bertemu
- Bab 289 Niat jahat
- Bab 290 Dekorasi yang indah
- Bab 291 Apa Yang Kamu Lakukan?
- Bab 292 Segera berkumpul kembali
- Bab 293 Bertemu dia lagi
- Bab 294 Pria Super Tampan
- Bab 295 Mengejutkan dan mengagumkan
- Bab 296 Jangan Hiraukan Dia
- Bab 297 Berkata Jujur
- Bab 298 Bukti
- Bab 299 Senang Di atas Penderitaan Oranglain
- Bab 300 Menghindar
- Bab 301 Pengkhianat
- Bab 302 Menyebalkan
- Bab 303 Fitnah
- Bab 304 Tinggal
- Bab 305 Kabur
- Bab 306 Nada salah
- Bab 307 Bicarakan baik-baik
- Bab 308 Menjadi patuh
- Bab 309 Menyuapimu
- Bab 310 Lubang hitam
- Bab 311 Membuat Penasaran
- Bab 312 Siapa Yang Sakit
- Bab 313 Merahasiakan
- Bab 314 Ditanya-tanya
- Bab 315 Tidak keluar
- Bab 316 Orang Pintar
- Bab 317 Aku Bukan Orang Luar
- Bab 318 Mencari Kamu
- Bab 319 Wajah Merona
- Bab 320 Pura-pura Sakit
- Bab 321 Bergerak
- Bab 322 Kita Akan Baik-Baik Saja
- Bab 323 Konflik
- Bab 324 Benar-Benar Sangat Mendesak
- Bab 325 Ternyata Enak Sekali
- Bab 326 Pribadi
- Bab 327 Tidak Tega
- Bab 328 Berkhianat
- Bab 329 Anak Gadis
- Bab 330 Ada Apa
- Bab 331 Tenang
- Bab 332 Menurut Kamu Bagaimana?
- Bab 333 Akrab
- Bab 334 Sudah Tidak Ada Masalah
- Bab 335 Orang Picik
- Bab 336 Tidak Bersalah
- Bab 337 Orang Yang Berguna
- Bab 338 Saudara
- Bab 339 Muda Dan Bersemangat
- Bab 340 Minta Maaf
- Bab 341 Foto Bersama
- Bab 342 Hadir
- Bab 343 Lalu Apa Maksudnya
- Bab 344 Wangi
- Bab 345 Orang Yang Tidak Penting
- Bab 346 Tenang
- Bab 347 Gadis cantik mabuk
- Bab 348 Apakah aku sudah gila
- Bab 349 Menyiksa
- Bab 350 Nanti kita bicarakan lagi
- Bab 351 Apa ini
- Bab 352 Melempar tangan
- Bab 353 Mempersulit
- Bab 354 Mengubah rencana
- Bab 355 Tuan Michael
- Bab 356 Kejadian Tak Terduga
- Bab 357 Bukan Dia
- Bab 358 Pasti Ada Persaingan
- Bab 359 Masalah Rumit
- Bab 360 Tempat Umum
- Bab 361 Mencari tahu
- Bab 362 Mendengarkanmu
- Bab 363 Apakah bodoh
- Bab 364 Penjudi
- Bab 365 Menangani
- Bab 366 – Bukan Urusanku
- Bab 367 Korban
- Bab 368 – Langsung berbicara ke intinya
- Bab 369 Kesedihan
- Bab 370 Aku Mengubah Pikiran Aku
- Bab 371 Sakit Hati
- Bab 372 Tidak Tega Hati
- Bab 373 tidak bercerita?
- Bab 374 Selalu sangat dalam
- Bab 375 tidak memaafkan
- Bab 376 Berpura-pura Tertarik
- Bab 377 Memutarbalikkan
- Bab 378 Kembali Diputarbalikkan
- Bab 379 Sudah Tidak Tahan Lagi
- Bab 380 Disengaja
- Bab 381 Salling Memaksa
- Bab 382 Dihalangi Didepan Pintu
- Bab 383 Membuat Masalah
- Bab 384 Makan-makan Keluarga
- Bab 385 Tidak Belajar Apa-apa
- Bab 386 Peran yang sulit
- Bab 387 Meledak Marah
- Bab 388 Rock
- Bab 389 Dia adalah adikku
- Bab 390 Tidak boleh
- Bab 391 Aku Juga Tidak Pergi
- Bab 392 Diduga Teman Lama
- Bab 393 Semuanya Terihat Familiar
- Bab 394 Aku Bukan Dia
- Bab 395 Benar-benar Palsu
- Bab 396 berpura-pura
- Bab 397 penghasutan
- Bab 398 perubahan tiba-tiba
- Bab 399 tidak terlambat
- Bab 400 ceritanya panjang
- Bab 401 Perasaan
- Bab 402 Buntu
- Bab 403 Datang Tak diundang
- Bab 404 Rencana
- Bab 405 Kemitraan
- Bab 406 Siasat
- Bab 407 Perjanjian
- Bab 408 Berterima kasih secara langsung
- Bab 409 Ada masalah
- Bab 410 Ternyata begitu
- Bab 411 Mengancam Aku?
- Bab 412 Wanita Muda Cantik
- Bab 413 Tunangan
- Bab 414 Mendengarkan Dia
- Bab 415 Kemenangan
- Bab 416 Kolaborasi yang Kuat
- Bab 417 Tidak Bisa Menerima
- Bab 418 Wawancara
- Bab 419 Pesta Minum
- Bab 420 Pergi
- Bab 421 Tiba-tiba dan tidak menduga
- Bab 422 Menunggu Kabar
- Bab 423 Mengkhianati
- Bab 424 Dikurung
- Bab 425 Transaksi
- Bab 426 fakta
- Bab 427 Sedikit lelah
- Bab 428 Mengakui
- Bab 429 Ayah
- Bab 430 Takdir
- Bab 431 Hati yang hampa
- Bab 432 Berbohong
- Bab 433 Mengambil barang milik orang lain
- Bab 434 Berakting
- Bab 435 Aneh
- Bab 436 Bertemu
- Bab 437 Pertemuan Tidak Menyenangkan
- Bab 438 Suami Istri Menjalani Hidupnya Masing-masing
- Bab 439 Nona Besar
- Bab 440 Kamu adalah Dia
- Bab 441 Kamu
- Bab 442 Ingatan Yang Hilang
- Bab 443 Berantakan
- Bab 444 Seluruh Situasi
- Bab 445 Kebakaran
- Bab 446 iblis
- bab 447 melarikan diri
- Bab 448 anjlok
- Bab 449 gelisah
- Bab 450 meminta bantuan
- Bab 451 Masalah pribadi
- Bab 452 Permasalahan dalam perusahaan
- Bab 453 Pengobatan Tradisional
- Bab 454 Tidak Mungkin Kambuh
- Bab 455 Bahagia
- Bab 456 dapat dipercaya
- Bab 457 cowok itu ganteng