Nikah Tanpa Cinta - Bab 4 Tuan Muda Keempat

Kris Wu menjambak rambutku dan semakin mendekatkan aku ke layar komputer, "Apakah kamu sudah melihatnya dengan jelas? Sekarang kamu sudah kehabisan kata-kata kan? Dasar wanita jalang, kamu berselingkuh di belakangku, dan berpura-pura suci di depanku, kenapa kamu tidak mati saja?"

Kulit kepalaku sangat sakit, aku merasa seluruh rambutku rontok dijambak oleh Kris Wu. Aku menginjak kaki Kris Wu sekuat tenaga, dia yang kesakitan mundur ke belakang, dan setelah itu aku baru bisa melepaskan diri darinya.

"Apa hakmu menyalahkanku? Anakku sakit, kamu tidak peduli. Dan kamu tidak membiarkan aku menggadaikan rumah, aku hanya bisa mancari jalan sendiri. Aku tidak mungkin hanya berdiam diri melihat anakku mati!"

Kris Wu menunjukku, "Kamu sudah berbuat salah masih mencari alasan? Dasar wanita tidak tahu malu, hari ini aku akan menghabisimu."

Aku melihat dia ingin mendekatiku dan memukulku lagi, aku menemukan sebuah pisau buah di atas meja, "Jangan mendekat, atau aku akan bertarung mati-matian denganmu!"

Aku bukan menakuti-nakutinya, aku sudah membulatkan tekad, jika dia berani mendekat, aku pasti akan mati-matian melawannya.

Kris Wu tidak mendekat, tetapi ibu mertuaku yang mendekat, ibu dan anak itu bersatu mengusirku keluar dari dalam rumah. Tidak peduli bagaimana pun aku menggedor pintu, mereka tidak membukanya.

Aku berjalan menyusuri jalan dengan putus asa. Aku tidak bisa pulang ke rumah. Anakku juga disembunyikan oleh Kris Wu, aku tidak memiliki arah dan tujuan.

Di layar yang lebar, menampilkan iklan pengantin baru. Pengantin pria berwajah tampan yang ada di dalam layar adalah pria yang berada di dalam hotel bersamaku, Yulianto Hua .

Aku melamun menatap layar yang lebar itu, dalam hati aku berpikir andaikan dia bersedia membantuku, mungkin aku bisa merebut kembali anakku dari Kris Wu. Jelas-jelas Kris Wu tahu aku sangat miskin, tetapi dia malah meminta dua miliyar kepada aku. Dia pasti mengenali orang yang ada di dalam foto itu adalah Yulianto Hua , dan dia tahu Yulianto Hua adalah orang kaya, oleh karena itu dia meminta uang sebanyak itu.

Saat pikiranku sedang melayang kemana-mana, ponselku berdering, panggilan itu dari manajerku.

Manajerku berbicara kepadaku dengan sangat sopan dan membuatku sangat tidak terbiasa. Di telepon dia mengatakan CEO Hua ingin mencariku, lalu dia memberikan sebuah nomor kepadaku dan memintaku menelepon nomor itu.

Ini sangat kebetulan, aku baru berpikir ingin mencari Yulianto Hua untuk meminta bantuannya, dia malah berinisiatif mencariku? Hal ini sungguh sulit dipercaya.

Aku menghubungi nomor itu dengan cemas, setelah menunggu sebentar, suara yang memikat terdengar dari balik telepon, "Aku Yulianto Hua ."

Jantungku berdegup kencang, dengan tergagap aku mengatakan aku adalah Ivory Yao .

Aku khawatir dia tidak tahu siapa Ivory Yao , jadi aku kembali menjelaskan aku adalah orang yang dia antar dengan mobilnya ke Huadong Hospital.

Dia mengetakan ‘oh’ dengan pelan, lalu dengan nada bicara yang sedikit mengolok-olok, "Seharusnya kamu mengatakan, Ivory Yao yang bersenggama denganku di hotel, tapi tidak mengerang sama sekali, seperti ini akan lebih mudah membuatku ingat kepadamu."

Meskipun terhalang oleh telepon, wajahku tetap membara.

"Kamu... mencariku ada perlu apa?"

“Tidak apa-apa, aku hanya khawatir kamu ingin menjual diri lagi, kalau kamu tidak bisa menemukan pelanggan, kamu bisa menghubungiku.” Dia terus mengolok-olokku.

Kata-kata pria ini sangat menyakitkan, bara api di hatiku mulai bergejolak lagi, tetapi aku berusaha keras untuk menahannya.

"Aku ... aku ingin meminta bantuanmu ..."

"Boleh," katanya sebelum aku selesai berbicara.

Aku kembali tertegun, dia langsung mengatakan boleh tanpa bertanya soal apa?

"Anakku diambil dari rumah sakit oleh suamiku, dan suamiku meminta dua miliyar rupiah ..."

Kata-kata aku kembali disela secara paksa olehnya, "Tidak peduli masalah apa pun yang kamu miliki, aku bisa membantumu menyelesaikannya. Besok siang akan ada yang datang menjemputmu."

Aku baru ingin bertanya kepadanya kemana orang itu akan membawaku dan akan melakukan apa, bunyi bip terdengar dari balik telepon, dia sudah menutup telepon.

Aku kebingungan dan tidak tahu harus berbuat apa. Dia sama sekali tidak menjelaskan kemana orang itu akan membawaku dan juga tidak memberitahuku akan melakukan apa.

Dia mengatakan apa pun masalah yang aku miliki, dia akan membantuku menyelesaikannya, kata-katanya ini seperti omong kosong, tetapi anehnya aku merasa kata-katanya ini sangat bisa dipercaya.

Tak lama bus datang dan aku langsung naik ke dalam bus. Di sepanjang jalan bisa melihat iklan pernikahannya. Hal semacam ini benar-benar membuat iri. Tidak hanya mengingatkanku pada pernikahanku yang gagal, juga membuatku merasa menyesal.

Aku pergi ke asrama staf mal, dan meminjam sebuah selimut kepada kolegaku, lalu aku melewati malam ini sambil setengah tidur dan setengah terbangun, dan keesokan harinya aku pergi bekerja dalam keadaan kelelahan.

Karena ada kegelisahaan di dalam hatiku, aku terus tidak fokus, dan terus memikirkan Yulianto Hua akan membawaku ke mana dan dia ingin aku melakukan apa? Apakah dia benar-benar akan membantuku mendapatkan kembali anakku?

Akhirnya pada jam dua siang, manajer datang ke konterku dan mengatakan kepadaku ada orang yang mencariku di luar.

Di pintu masuk mal, seorang lelaki berjas mengangguk dan tersenyum kepadaku, lalu dia membungkuk dan membukakan pintu untukku, setelah itu dia mengatakan Tuan Muda Keempat memintanya datang menjemputku.

Ketika aku mendengar sebutan "Tuan Muda Keempat", sekujur tubuhku bergetar dan ada suara menggelegar yang menyambar otakku.

Ibu mertuaku mengatakan ayah kandung anakku adalah seseorang yang memiliki sebutan“Tuan Muda Keempat”. Aku sudah bertanya kepada Kris Wu siapa orang itu, tetapi dia menolak untuk mengatakannya.

Apakah "Tuan Muda Keempat" adalah Yulianto Hua ? Bagaimana ini bisa terjadi?

Novel Terkait

Angin Selatan Mewujudkan Impianku

Angin Selatan Mewujudkan Impianku

Jiang Muyan
Percintaan
4 tahun yang lalu
Cinta Tak Biasa

Cinta Tak Biasa

Susanti
Cerpen
4 tahun yang lalu
Loving The Pain

Loving The Pain

Amarda
Percintaan
4 tahun yang lalu
Uangku Ya Milikku

Uangku Ya Milikku

Raditya Dika
Merayu Gadis
3 tahun yang lalu
Husband Deeply Love

Husband Deeply Love

Naomi
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Air Mata Cinta

Air Mata Cinta

Bella Ciao
Keburu Nikah
4 tahun yang lalu
Anak Sultan Super

Anak Sultan Super

Tristan Xu
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Menantu Hebat

Menantu Hebat

Alwi Go
Menantu
4 tahun yang lalu