Nikah Tanpa Cinta - Bab 217 Wanita Ku

Dengan tidak berdaya, aku memandang ponsel ku, waktu menunjukkan sudah puku; 1.50, kurang dari satu jam sebelum konferensi dimulai.

Tidak peduli aku menukar posisi beberapa kali, sinyal di ponsel ku hanya ada satu, aku mencoba lagi dan lagi untuk menghubungi nomor ponsel Yulianto Hua lagi, tetapi kali ini sama sekali tidak terhubung, dan sinyal nya hilang begitu saja.

Tidak mungkin untuk menelepon seseorang, jadi aku mengirimkan pesan kepada Yulianto Hua: Aku terjebak di Venture Park, sinyalnya tidak bagus, cepat selamatkan aku.

Mengirimkan pesan juga sama saja, tidak bisa dikirim.

Jadi aku terus mengubah posisi, dan terus mengirimkan pesan itu berulang-ulang kali.

Di sini sama sekali tidak ada sinyal, terkadang masih ada sinyal, dan dia hanya bisa bergantung pada keberuntungannya.

Jadi aku masih seperti ini selama setengah jam, dan akhirnya pesan tersebut berhasil dikirim.

Namun, aku tidak menerima balasan apa pun, dan juga tidak tahu apakah Yulianto Hua membaca pesanku di ponselnya, atau dia sudah membalas, tapi aku tidak menerima nya.

Setelah pesan terkirim, aku hanya bisa menunggu balasan.

Aku percaya jika Yulianto Hua pasti akan menemukan ku.

Tiap menit dan detik, waktu pun berlalu, dan hanya tersisa waktu lima menit sebelum konferensi pers dimulai.

Aku dapat membayangkan semua orang menunggu kemunculan ku dengan cemas, tetapi jika dilihat situasi ku sekarang, tidak mungkin bagi ku untuk muncul tepat waktu.

Venture Park sangat besar, bahkan jika Yulianto Hua tahu aku terjebak di dalamnya, sangat tidak mungkin jika bisa langsung menemukan ku.

Sinyal ponsel pun masih sama saja, terkadang ada, terkadang tidak, dan paling jika ada pun, hanya ada satu sinyal.

Berkali-kali aku mengubah posisi di dalam ruang yang kosong dan kecil itu, tetapi sinyalnya masih sangat lemah.

Sudah setengah jam berlalu sejak konferensi pers, namun aku sudah jauh lebih tenang, tidak lagi merasa cemas, bagaimana pun semuanya sudah salah, dan sekarang hanya tinggal menunggu diselamatkan, tidak ada gunanya juga merasa panik.

Namun setelah satu jam berlalu, masih tidak ada pergerakan, dan Yulianto Hua masih tidak muncul.

Jika hari sudah mulai gelap, aku sangat takut jika Felicia Chen akan memikirkan sesuatu untuk membalas ku, jadi secepatnya aku harus menemukan cara untuk memberi tahu Yulianto Hua.

Tiba-tiba terlintas sebuah ide di otak ku, dan aku mengeluarkan ponsel untuk melihat apakah ada sinyal WIFI.

Benar saja, ponsel ku dapat menerima sinyal WIFI yang cukup bagus, dan salah satunya adalah wifi milik Lanhai Technology.

Meskipun hanya ada dua bar, tapi jika terhubung, maka bisa mengirim pesan WeChat dan mengirimkan lokasinya kepada Yulianto Hua.

Dan karena sinyal WIFI Lanhai Technology dapat diterima di sini, menunjukkan bahwa kantor Lanhai Technology tidak jauh dari sini.

Sayangnya, untuk mendapatkan WIFI juga memerlukan kode akses, dan di ponsel ku tidak ada pemecah kode dan sejenisnya, jadi aku sama sekali tidak bisa terhubung ke WIFI itu.

Jadi aku memutuskan untuk fokus pada kata sandi WIFI Lanhai Technology, aku menemukan nomor telepon kantor perusahaan, lalu menggunakannya sebagai kata sandi, tetapi itu salah.

Jika itu adalah password milik pribadi, makan kodenya seperti tanggal ulang tahun, tetapi untuk WIFI perusahaan, dia merasa bahwa biasanya lebih terkait dengan nomor telepon perusahaan.

Karena ini bukan nomor telepon, kemungkinan besar ini adalah tanggal berdirinya perusahaan.

Aku memejamkan mata dan mulai mengingat tanggal berdirinya Lanhai Technology, dan mulai membaca data perusahaan, tetapi hanya dengan sekali lihat, aku hanya bisa menginggat tahun berdirinya, tidak teringat bulan dan tanggal.

Meskipun kelebihan ku adalah dapat menghafal angka, tetapi jika sekarang untuk mengingat angka yang di mana aku tidak membacanya dengan serius, itu masih sangat sulit.

Akhirnya, aku terus mencoba, menambahkan pinyin dari marga Winsen Chen dan Peter Shen, lalu menambahkan tahun berdirinya perusahaan, tetapi tetap tidak berhasil.

Jika ide ku ini benar, kalau begitu masih harus menambahkan bulan atau tanggal, biasanya bulan lebih mudah, bisa mencoba dari bulan 1 sampai bulan 23, tetapi jika tanggal itu akan lebih sulit.

Masih bagus, karena keberuntungan ku masih baik, saat mencoba di bulan Februari, WIFI-nya sudah terhubung.

Aku buru-buru login ke WeChat, tapi sinyalnya sedikit lemah, dua kali tidak bisa terhubung, ketiga kali akhirnya terhubung, dan aku mengirim posisi ku kepada Yulianto Hua.

Begitu aku mengirimkan posisi ku, terdengar ketukan di pintu, "Ivory Yao? Apakah kamu ada di dalam?"

Itu adalah suara Yulianto Hua.

Aku sangat senang dan berteriak dengan semangat: " Tuan Muda Keempat, aku di sini, aku di sini!"

“Rusak kunci pintunya.” Yulianto Hua memberi perintah.

Lalu ada suara bang bang bang, dan sengan cepat pintu sudah terbuka.

“Kamu tidak apa-apa?” Begitu pintu terbuka, Yulianto Hua masuk, lalu merangkul ku, dan melihat ke atas dan ke bawah, bertanya dengan penuh perhatian.

"Aku baik-baik saja, hanya saja kepalaku terbentur. Bagaimana dengan konferensi pers?"

“Masih menunggumu. Tidak apa-apa, semuanya baik-baik saja.” Kata Yulianto Hua.

“Baguslah, apakah sekarang masih harus pergi?” Aku bertanya padanya.

“Melihat kondisi mu, apakah kamu perlu istirahat? Apa kamu ketakutan? Jika tidak bisa, juga tidak apa-apa, aku akan menyuruh Kak Alfred untuk membatalkannya.” Yulianto Hua mengangkat wajahku, bertanya dengan nada khawatir.

“Aku baik-baik saja, juga tidak ketakutan.. Ayo kita pergi sekarang.” Kataku sambil teersenyum.

Yulianto Hua menatapku dengan ragu-ragu, dia sedikit ekspresi curiga, aku membelai rambut yang tersebar di dahi ku dan mengangguk untuk menyakinkannya.

"Aku benar-benar tidak apa-apa, tenang saja."

“Luar biasa, seperti wanitaku, cukup kuat.” Yulianto Hua mengenggam tanganku di telapak tangannya dan meremasnya dengan lembut.

"Baru saja aku mengirim lokasi ku, lalu kamu langsung menemukan ku? Apa kamu berada di sekitar sini?”

"Aku tidak menerima posisi mu, dan aku melihat CCTV, dan melihat kamu dibawah ke daerah ini, dan mencari ruangan satu persatu, di sini telalu banyak kantor kosong, jadi sekarang aku baru bisa menemukan mu, membuat mu menderita. Aku akan melacak masalah ini sampai jelas, kamu jangan sampai terpengaruh karena ini. "

"Baiklah. Aku baik-baik saja." Aku tersenyum padanya, menunjukkan bahwa aku baik-baik saja.

Aku dan Yulianto Hua sampai di lokasi, reporter yang sudah tidak sabar itu akhirnya senang, dan menyerbuku.

Aku merangkul lengan Yuliato Hua, dambil tersenyum, dan membiarkan mereka mengambil foto.

Yulianto Hua meremas tanganku lagi, "Sekarang sisanya terserah kamu, aku tidak akan mengambil pusat perhatianmu, tampillah dengan baik."

Aku menarik nafas dalam-dalam dan melangkah ke atas panggung. "Pertama-tama, terima kasih kepada semua wartawan dan teman-teman yang telah datang ke konferensi pers kami, aku minta maaf, karena terjadi hal-hal di luar dugaan, jadi aku datang terlambat, terima kasih telah menunggu ku, maaf.”Aku membungkuk dalam-dalam.

Tidak ada wartawan yang dipersulit, hanya saja sedikit cemooh, aku pura-pura tidak mendengar, lalu mulai berpidato, membaca pidato Yulianto Hua menggunakan bahasa dan gaya ku.

Awalnya aku masih merasa gugup, ini pertama kalinya aku berdiri di atas panggung dan berpidato sebagai seorang CEO, tetapi perlahan-lahan aku mulai merasa sedikit santai, kemudian menjadi lebih santai dan lebih lancar berpidato, lalu akhirnya mendapatkan tepuk tangan yang meriah.

Berikutnya Winsen Chen memperkenalkan produk dan fungsi terbaru kepada para wartawan, aku mundur ke belakang panggung, dan Yulianto Hua memberi tepuk tangan kepada ku, "Hebat. Sangat bagus."

“Terima kasih CEO Hua atas pujiannya, aku masih merasa sedikit gugup,” kataku sambil tersenyum.

“Maksud ku, pidato yang ku tulis sangat bagus.” Kata Yulianto Hua.

Aku memberinya tatapan kosong dan malas untuk memperdulikannya.

“Ayo pergi dan obati luka cederamu. Malam nanti kamu harus menghadiri pesta. Tidak apa-apa, bukan?” Kata Yulianto Hua.

"Aku tidak akan pergi ke pestas. Aku tidak suka."

"Aku secara khusus mengundang beberapa orang kelas berat di kalangan bisnis Shanghai, kamu dapat menggunakan kesempatan ini untuk mengenal mereka dan berbicara dengan mereka. Jika kamu mengambil alih Lanhai Technology, jika begitu kamu sudah resmi memasuki lingkaran bisnis Shanghai. Dan tidak dapat dipungkiri jika ke depannya, kamu perlu berhubungan dengan orang-orang di industri ini, dan lebih baik mengenal lebih banyak orang. "

Aku melihat ke arah Yulianto Hua, "Ada pria tampan tidak, jika ada, aku akan pergi, jika tidak, aku tidak pergi."

"Ada." Yulianto Hua berkata dengan wajah serius, "Sampai saat itu, akan ada orang penting yang muncul di atas panggung, akan membuat mu terkejut."

“Orang penting yang kamu bicarakan itu bukan dirimui, kan?” Aku melirik ke arah Yulianto Hua.

Wajah Yulianto Hua sedikit menggelap, "Apakah aku orang yang begitu narsis?"

“Iya.” Aku menjawab takut-takut, lalu menyingkir untuk mencegah pukulannya.

Novel Terkait

The Campus Life of a Wealthy Son

The Campus Life of a Wealthy Son

Winston
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Unlimited Love

Unlimited Love

Ester Goh
CEO
4 tahun yang lalu
The Sixth Sense

The Sixth Sense

Alexander
Adventure
4 tahun yang lalu
Menaklukkan Suami CEO

Menaklukkan Suami CEO

Red Maple
Romantis
4 tahun yang lalu
His Soft Side

His Soft Side

Rise
CEO
4 tahun yang lalu
Back To You

Back To You

CC Lenny
CEO
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Terlarang

Cinta Yang Terlarang

Minnie
Cerpen
5 tahun yang lalu
Antara Dendam Dan Cinta

Antara Dendam Dan Cinta

Siti
Pernikahan
4 tahun yang lalu