Nikah Tanpa Cinta - Bab 62 Aneh Bisa Memilihmu
Nyaris tidak ada prosedur lagi yang harus dijalankan dan aku keluar dari kantor polisi dengan mudah.
Ditunggu seorang pria berjas hitam di luar, Dia menatapku dan berkata, Nyonya Hua, silakan, Tuan Hua sedang menunggumu di mobil.
Aku mengikutinya ke mobil mewah berwana hitam. Pintunya terbuka, tetapi Yulianto tidak ada di dalam mobil.
Orang di dalam mobil mengangguk kepada aku, "saudariku."
Orang ini aku hanya kebetulan bertemunya sekali, Ia adalah Daniel Hua, Sebenarnya "tuan muda Hua" yang selama ini dipanggil bukanlah Yulianto Hua, melainkan kakaknya Daniel Hua.
"Terima kasih kak sudah membantuku keluar," Aku juga menyapanya dengan sopan.
Bagaimanapun juga statusku adalah istri dari Yulianto, dengan sendirinya aku memanggilnya kakak.
"Saudariku tidak usah sungkan, kita adalah keluarga, tentu saja kita harus saling menjaga. Ayo naik ke mobil."
Aku membuka pintu depan dan bersiap untuk masuk ke mobil, tetapi Daniel memberi isyarat kepadaku untuk duduk di belakang dan berkata dia ingin mengatakan sesuatu kepadaku.
Ini adalah kontak resmi pertama antara Daniel dan aku, tentu saja aku membatasinya.
Hubungan aku dengan Yulianto masih sama, dan perbedaan dengan keluarga Hua sangatlah terlihat.
Daniel juga tampan, tinggi, dan merupakan selera banyak wanita, alis tebal dan mata besar, meskipun ia tidak semenarik Yulianto, ia terlihat lebih tenang.
"Awalnya, Yulianto datang menjemputmu secara pribadi, tetapi dia ada halangan sekarang. Jadi Ayah memintaku untuk datang dan membawamu keluar. Mereka tidak mempermalukanmu kan?," kata Daniel.
"Tidak, itu hanya interogasi biasa, tidak membuatku malu."
Aku berpikir dalam hati, mengapa berita insiden aku masuk ke kantor polisi bisa sampai ke keluarga Hua begitu cepat?
Dari dibawa oleh polisi untuk diinterogasi, tidak butuh waktu lama bagi Daniel untuk tiba, dan perlakuannya terlalu cepat.
"Kamu bukannya ingin bertanya, bagaimana kami tahu?" Tanya Daniel.
Aku mengangguk malu.
"Dini hari tadi, seorang teman keluarga Hua di kantor polisi memanggil Ayah, mengatakan bahwa ada kasus pembunuhan pada dini hari tadi, yang berhubungan dengan Kamu dan Yulianto. Jika hal ini diketahui media, reputasi keluarga Hua, Harga saham Hua's Inter Company akan terpengaruh, jadi ayah meminta aku untuk menangani masalah ini. "
Aku mengucapkan dengan lembut , "Terima kasih, kak, Aku telah merepotkanmu"
Pada saat ini, telepon Daniel berdering, dia menjawab panggilan itu, terhubung dan berkata 'ya' beberapa kali, dan kemudian berkata kepadaku, "Ayah berkata, izinkan aku membawamu untuk menemuinya."
Ketika aku mendengar bahwa aku akan melihat Hendra, tiba-tiba aku menjadi gugup.
Aku bertanya-tanya bagaimana aku bisa menjelaskan hal ini kepada Hendra?
Jika aku menceritakan semuanya, Yulianto pasti akan menyalahkanku karena mengadu kepada orang tuanya, dan dia akan membenciku dan bahkan semakin kesal denganku
Tetapi jika aku tidak mengatakan yang sebenarnya, itu adalah kebohongan. Ketika kebenarannya ditemukan, aku akan merasa bersalah dengan Hendra, yang membantuku keluar dari kantor polisi. Dia adalah orang tua dari keluarga Hua. Jika aku berbuat salah dengan dia, aku akan lebih repot di masa depan.
Memikirkan hal itu , sampai di "White House" juga masih belum menemukan tanggapan yangpas untuk dibicarakan
keluar dari mobil dengan kebingungan, dan mengikuti Daniel ke White House.
Aku dibawa ke ruang kerja Hendra, dan kemudian Daniel pergi.
Hendra dalam setelan hitam berdiri di depan jendela ruang kerja, dan sedang menelepon.
Aku berdiri disamping, takut berbicara dan tidak berani untuk duduk, menunggu Hendra menyelesaikan teleponnya.
“Apa sebenarnya terjadi?” Suara Hendra jelas sedang mengontrol emosinya.
"President Hua ..."
Dia melambaikan tangannya untuk menghentikanku, "Ini di dalam rumah. Kamu sudah menikah begitu lama, jadi kamu seharusnya memanggil Ayah, kalau tidak, itu terdengar aneh."
Aku tidak punya pilihan selain mengubah cara bicaraku dan memanggil ayah kepdanya
"Pagi-pagi, aku menerima berita bahwa seseorang meninggal. Orang ini menelepon Kamu sebelum kematiannya. Kamu adalah salah satu tersangka. Kemudian seseorang melaporkan kepada polisi bahwa orang ini dipanggil oleh Yulianto sehari sebelumnya. Orang itu terluka parah, dan lebih jauh lagi, orang ini menyerang Yulianto. Sekarang orang ini sudah mati, keluarga Hua sulit untuk menghindar. Hari ini aku akan terbang ke ibukota untuk bertemu dengan seorang pimpinan, tetapi sekarang aku tidak berani keluar karena aku Masih mustahil untuk menilai seberapa besar dampak peristiwa ini pada keluarga Hua. Aku tidak tahu apakah media tahu tentang hal itu, bagaimana aku bisa menjelaskannya kepada mereka? "
Jelas, Hendra meminta aku untuk memanggilnya Ayah, bukan untuk mempererat hubungan, atau untuk mengenalku, tetapi setelah aku memanggilnya Ayah, dia dapat lebih mudah menegurku dengan nada orangtua.
"Maaf, Ayah, tapi masalah ini tidak ada hubungannya dengan kita. Aku tidak menyakiti orang itu, Yulianto juga tidak."
"Siapa orang itu? Mengapa Yulianto menyerangnya dan mengapa Yulianto memanggil seseorang untuk memukulnya? Mengapa seseorang yang tidak terlalu dekat denganmu bisa meneleponmu larut malam? Apakah kalian bukan suami istri? Dia bukannya demi kamu berani melawan Kepala daerah Chen. Lama, dengan Felcia menyesali pernikannya? Mengapa Kamu sampai melakukan ini sekarang? "
Jadi penilaiannya adalah bahwa insiden ini disebabkan oleh konflik antara diriku dan keluarga Yulianto.
Sebenarnya, konflik keluarga memang ada, tetapi tidak akan sejauh membunuh orang.
Aku bingung, aku tidak tahu bagaimana menjelaskannya, atau sampai sejauh mana.
Jelas tidak baik untuk menceritakan semua tentang Crystal.
Aku tidak ingin mengadu ke Hendra. Karena dalam keluarga besar seperti itu, sangat penting bagi anak laki-laki untuk memberikan kesan yang baik kepada ayahnya, yang terkait dengan status keluarga dan distribusi yang lebih dalam.
Dengan kata lain, aku tidak bisa menghitamkan Yulianto dan membiarkan Hendra menyalahil Yulianto, dan tidak ada baiknya juga untukku.
"Masalah ini ... agak rumit, sudahkah kamu bertanya pada Yulianto?" Tanyaku ragu.
"Tidak, dia tidak mengatakan apa-apa. Dia selalu seperti itu. Dia melakukan apa yang diinginkannya. Dia tidak mengatakan apa-apa ketika dia melakukan kejahatan. Dia selalu memintaku untuk berurusan dengan perbuatannya. Jika dia berkata, mengapa aku harus memintamu untuk datang kesini?" Kemarahan Hendra sudah jelas.
Karena Yulianto menolak untuk mengatakannya, maka aku bahkan tidak bisa mengatakannya. Kalau tidak, Yulianto akan membunuhku.
"Aku tahu orang yang mati itu, tetapi aku tidak mengenalnya. Dia juga tidak terlalu mengenal Yulianto. dia menyerang Yulianto karena dia salah paham tentang Yulianto. Tetapi kematiannya benar-benar tidak ada hubungannya dengan Yulianto. Yulianto memanggil orang untuk memukulnya karena dia menyerang Yulianto. Kemudian, Yulianto mengajarinya dan membiarkannya pergi. Siapa yang mengira dia mengalami kecelakaan mobil pagi ini. "
Hendra mendengus, "Kamu melindunginya. Nah, jika hal ini tidak ada hubungannya dengan dia, bagaimana denganmu? Mengapa almarhum memanggilmu jam satu pagi? Jika kamu tidak mengenalnya, mengapa dia harus meneleponmu? Bila kamu tida bicara, Meskipun aku telah menyelamatkanmu saat ini, jika seseorang terus melihat masalah ini, Kamu harus menghadapinya kemudian. tidak peduli kamu atau Yulianto, jika Kamu merusak reputasi Keluarga Hua , Ini akan memengaruhi perusahaan, aku tidak pernah bisa mengampuni Kamu! "
Hendra menekan dengan keras, aku agak bingung, tapi aku masih belum bisa mengatakannya.
Jika Yulianto tidak mengatakannya, itu berarti dia tidak ingin hal-hal ini diketahui oleh Hendra, jadi, aku tidak bisa mengatakannya.
"Ayah, maaf, aku tidak akan mendurhakai kamu, tetapi kamu juga tahu sifat Yulianto. Aku tidak berani mengatakan apa-apa yang tidak dia katakan, tapi tolong yakinlah bahwa kematian orang itu benar-benar tidak ada hubungannya dengan kita."
Hendra menghela nafas, "Aku lega jika kamu bisa mempertahankan Yulianto dengan cara ini. Yang paling ditakuti seorang pria adalah bahwa wanita itu sendiri tidak setuju dengannya. Aku senang kamu bisa melakukan ini. Inilah yang seharusnya dimiliki seorang wanita, Karakter. Kamu memang jauh lebih baik daripada Felicia, yang berlari ke perusahaan kami setiap hari untuk mengajukan keluhan. Tidak heran Yulianto memilih Kamu. "
Aku menghela nafas, untungnya aku tidak mengatakan apa-apa!
Novel Terkait
Menaklukkan Suami CEO
Red MapleMy Only One
Alice SongInventing A Millionaire
EdisonMilyaran Bintang Mengatakan Cinta Padamu
Milea AnastasiaMy Greget Husband
Dio ZhengThe Great Guy
Vivi HuangNikah Tanpa Cinta×
- Bab 1 Menjual diri
- Bab 2 Kembali bertemu
- Bab 3 Aku bukan pelacur
- Bab 4 Tuan Muda Keempat
- Bab 5 Aku tidak bersedia
- Bab 6 Kamu sungguh keterlaluan
- Bab 7 Menjebak
- Bab 8 Bingung
- Bab 9 Pengaruh obat
- Bab 10 Dia akan segera datang
- Bab 11 Bodoh
- Bab 12 Kamu bisa memukul wajahku?
- Bab 13 Manipulasi
- Bab 14 Lakukanlah sesukamu
- Bab 15 Dibodohi lagi
- Bab 16 Sesuka hati
- Bab 17 Anak-anak orang kaya
- Bab 18 Jamua Malam Keluarga
- Bab 19 Hujan Malam
- Bab 20 Rahasia lantai atas
- Bab 21 Punyaku?
- Bab 22 Tidak Rela Untuk Berpisah Juga Suatu Kesalahan
- Bab 23 Memerankan Karakter Seperti Apa
- Bab 24 Hadiah
- Bab 25 Dalam Hujan Lebat
- Bab 26 Luka hati
- Bab 27 Mengapa ?
- Bab 28 Musuh
- Bab 29 Apakah hanya berani menyakiti wanita ?
- Bab 30 Apakah aku kalau bukan kamu
- Bab 31 Katakan sekali lagi
- Bab 32 Sedekah
- Bab 33 Kegelisahan
- Bab 34 Kunjungan rumah
- Bab 35 Jebakan
- Bab 36 Serangan Balik
- Bab 37 Meminta Tolong
- Bab 38 Masa Lalu
- Bab 39 Sifat Aslinya
- Bab 40 Mengekspos
- Bab 41 Kenapa kamu begitu berkeringat?
- Bab 42 Aku tidak menyukaimu
- Bab 43 lepaskan
- Bab 44 Bukan Aku
- Bab 45 Sungguh Galak
- Bab 46 Bukti
- Bab 47 Tidak bisa membedakan mana yang benar dan salah
- Bab 48 Pria yang banyak rahasia
- Bab 49 Tidak bisa melihat orang dari penampilan
- Bab 50 Kejam
- Bab 51 Panggil Ayah
- Bab 52 Masuk akal
- Bab 53 Semakin antusias
- Bab 54 Kebetulan
- Bab 55 Maksudnya bukan seperti ini
- Bab 56 Tidak Mudah Terprovokasi
- Bab 57 Memegang Janji
- Bab 58 Dalam Hati Merasakan Kesenangan
- Bab 59 Tampaknya Mengerti
- Bab 60 Adanya Rasa Egois
- Bab 61 Kekuatan Yang Tidak Kecil
- Bab 62 Aneh Bisa Memilihmu
- Bab 63 Sedikit Memberikan Warna
- Bab 64 Inti
- Bab 65 Sangat Tidak Seimbang
- Bab 66 Seberapa Sulit
- Bab 67 Kamu Saja
- Bab 68 Penipu
- Bab 69 Komputer Canggih
- Bab 70 Juga Adalah Jebakan
- Bab 71 Mengetahui Kebenarannya
- Bab 72 Tidak tergantikan
- Bab 73 Hanya Pantas Menenteng Sepatu
- Bab 74 Jumlahnya Tidak Banyak
- Bab 75 Semoga Ada Hasilnya
- Bab 76 Melihat Keriuhan
- Bab 77 Pengaruh Yang Besar
- Bab 78 Tubuh Yang Bagus
- Bab 79 Tidak Tahu Malu
- Bab 80 Tidak Peduli Bentuknya
- Bab 81 Menurutku Kamu Bisa
- Bab 82 Bukan Sesuatu Yang Istimewa
- Bab 83 Merasa Agak Bersalah
- Bab 84 Bukan Pemula
- Bab 85 Jelas Sekali Bukan
- Bab 86 Terlihat sedikit akrab
- Bab 87 Sangat mengejutkan
- Bab 88 Dalam satu malam
- Bab 89 Sekali Mendayung Dua Pulau Terlampaui
- Bab 90 Mendorongku ke tembok
- Bab 91 Ini Sangat Penting
- Bab 92 Gaya Apa
- Bab 93 Kebahagiaan Melayang
- Bab 94 Bukti Yang Sangat Kuat
- Bab 95 Memberikan Dampak Buruk Pada Tubuh
- Bab 96 Tidak masuk akal
- Bab 97 Tidak masuk akal
- Bab 98 Mengganggu wanita
- Bab 99 Dirimu yang menghindar
- Bab 100 Prajurit sedang dalam bahaya
- Bab 101 Pekerjaan Yang Sia-Sia
- Bab 102 Keluarga Yang Hebat
- Bab 103 Berusaha Tampil Sebaik Mungkin
- Bab 104 Benar-Benar Sangat Jahat
- Bab 105 Tidak Ada Kharisma
- Bab 106 Punya Reputasi
- Bab 107 Apa yang ingin dia lakukan
- Bab 108 Tidak tahu malu
- Bab 109 Solusi Yang Lebih Baik
- Bab 110 Ada harga diri
- Bab 111 Bagaimana membuktikannya
- Bab 112 Bagaimana Mungkin
- Bab 113 Hatinya jauh lebih tenang
- Bab 114 Benar Juga
- Bab 115 Tak Ternilai
- Bab 116 Kesan Pertama Yang Baik
- Bab 117 Tidak Sopan
- Bab 118 Pertempuran
- Bab 119 Menenangkan Diri Sendiri
- Bab 120 Apa kamu ingin mati
- Bab 121 Takdir Mempermainkan Manusia
- Bab 122 Benar-benar Bukan Manusia
- Bab 123 Menjaga Jarak
- Bab 124 Tidak Bisa Tenang
- Bab 125 Turut Prihatin Padamu
- Bab 126 Sangat kuat
- Bab 127 Mutiara di dalam Lautan
- Bab 128 Melihat aku dipermalukan
- Bab 129 Adalah orangku
- Bab 130 Lengan panjang
- Bab 131 Tidak bisa menahan emosi
- Bab 132 Citra perempuan
- Bab 133 sedikit mengejutkan
- Bab 134 Jalan Lain
- Bab 135 Menunggu kesempatan untuk pindah
- Bab 136 Tidak bisa diselesaikan
- Bab 137 Keterlaluan
- Bab 138 Jauh lebih rileks
- Bab 139 Aku akan melakukan yang terbaik
- Bab 140 Sesuai keinginanmu
- Bab 141 Mudah sekali
- Bab 142 Tidak bisa menikmati
- Bab 143 Panutan Belajarku
- Bab 144 Tidak sanggup Menerima
- Bab 145 Tiada habisnya
- Bab 146 Tidak Peduli
- Bab 147 Ingat
- Bab 148 Kamu Tidak Tahu Malu
- Bab 149 Tidak Bisa Menjebakku
- Bab 150 Niat Apa
- Bab 151 Dibuat Gila
- Bab 152 Berakting Sendiri
- Bab 153 Benar-Benar Hebat
- Bab 154 Mengompori
- Bab 155 Mendapatkan Keseimbangan
- Bab 156 Pemaluan Yang Besar
- Bab 157 Sangat berpengetahuan
- Bab 158 berkah dari kehidupan sebelumnya
- Bab 159 Tolong tenang sedikit
- Bab 160 Tidak bisa menyentuhku
- Bab 161 Kefokusan yang Sangat Tajam
- Bab 162 Berhati Kecil
- Bab 163 Hanya Ada Yang Lebih Bodoh
- Bab 164 Saling Memuji
- Bab 165 Sudah Tahu
- Bab 166 Kebahagiaan Terbesar
- Bab 167 Sempurna Tanpa Cacat Sedikipun
- Bab 168 Menyebarkan Keromantisan
- Bab 169 Muncul Kecurigaan
- Bab 170 Berpura-Pura Bodoh Padaku
- Bab 171 Bersikap Mendominasi
- Bab 172 Wajar
- Bab 173 Tidak Diragukan
- Bab 174 Banyak Tingkatan Yang Berbedaan
- Bab 175 Tidak Berdasar
- Bab 176 Membuatku Merasa Jijik
- Bab 177 Perkataan Mengejutkan
- Bab 178 Ahli Cinta
- Bab 179 Tidak Serius
- Bab 180 Sembunyi Dulu Saja
- Bab 181 Hal yang Baik
- Bab 182 Sangat Canggung
- Bab 183 Pasti Berhasil
- Bab 184 Solusi
- Bab 185 Rasa yang Dingin
- Bab 186 Tidak Punya Hati Nurani
- Bab 187 Bersikap Netral
- Bab 188 Terlihat Kuat Dari Luar, Akan Tetapi Dalamnya Sangat Lemah
- Bab 189 Kamu Tidak Akan Mengerti
- Bab 190 Seberapa Banyak yang Kamu Pahami
- Bab 191 Daya imajinani yang lumayan tinggi
- Bab 192 Tidak sempat mengurusi diri sendiri
- Bab 193 Sangat tegas
- Bab 194 Semakin mudah
- Bab 195 Bagaikan bermimpi
- Bab 196 Mengata-ngatai
- Bab 197 Membongkar Kartu Akhir
- Bab 198 Perilaku Pribadi
- Bab 199 Pertarungan Sengit
- Bab 200 Sulit Dipercaya
- Bab 201 Masuk akal
- Bab 202 Gentayangan di mana-mana
- Bab 203 Membereskan semuanya
- Bab 204 Begitu Lagak
- Bab 205 Harus Aku Akui
- Bab 206 Sangat berkualitas
- Bab 207 Tidak ada kemampuan
- Bab 208 Sikap apa
- Bab 209 Hal yang menakutkan
- Bab 210 Hubungan apa
- Bab 211 Hidup Bahagia
- Bab 212 Masuk Akal
- Bab 213 Bagaimana cara mengatasinya
- Bab 214 Membuat Orang Muntah Darah
- Bab 215 Tidak memperingatkan kamu
- Bab 216 Sudah Terbiasa
- Bab 217 Wanita Ku
- Bab 218 Jangan Terlalu Bersemangat
- Bab 219 Seorang Istri Harus Mematuhi Suaminya
- Bab 220 Posisinya Terlalu Rendah
- Bab 221 Ada Maksud Buruk Dibalik Perjamuan Makan
- Bab 222 Dia Tidak Peduli
- Bab 223 Bukan Orang Jahat
- Bab 224 Apa yang Perlu Ditebak?
- Bab 225 Jangan Bicara Omong Kosong Denganku
- Bab 226 Apakah dia tidak bisa melihatnya
- Bab 227 Mesra
- Bab 228 Sudah terjadi
- Bab 229 Motif yang sebenarnya
- Bab 230 Emosional
- Bab 231 Berusaha Lebih Keras
- Bab 232 Benar-Benar Hadiah Yang Besar
- Bab 233 Melakukan Pergerakan Setelah Adanya Pertimbangan
- Bab 234 Tunggu Kapan Lagi
- Bab 235 Sesuka Hati Berkata
- Bab 236 Masalah Penting
- Bab 237 Apa Artinya
- Bab 238 Terserah Padamu
- Bab 239 Berhenti Sebentar
- Bab 240 Yang Lebih Cantik
- Bab 241 Mulut binatang buas
- Bab 242 Tidak akan mengampunimu
- Bab 243 Suami istri yang saling mencintai
- Bab 244 Tidak bisa berkata-kata
- Bab 245 Kandidat yang paling cocok
- Bab 246 Ini tidak logis
- Bab 247 Tidak yakin
- Bab 248 Ada orang sengaja mengaturnya
- Bab 249 Frustasi
- Bab 250 Siapa lagi yang bisa
- Bab 251 Tidak Optimis
- Bab 252 Mengutamakan Kepentingan Bersama
- Bab 253 Mengakui Akan Mendapatkan Keringanan Hukuman
- Bab 254 Persiapan Mental
- Bab 255 Tak Berdaya
- Bab 256 Melamun
- Bab 257 Belajar Dari Kehidupan
- Bab 258 Menghindari Pertemuan
- Bab 259 Bertemu Lagi
- Bab 260 Orang Yang Terkenal
- Bab 261 Jangan menganggu terus
- Bab 262 Tidak Berkata apa-apa
- Bab 263 Tidak tergugah
- Bab 264 Binatang berpakaian manusia
- Bab 265 Ternyata begitu
- Bab 266 Mengganti Dengan Gaya Kelas Atas
- Bab 267 Bukan Masalah
- Bab 268 Terlepas Dari Rasa Beban
- Bab 269 Alasan Yang Mana
- Bab 270 Mempertanyakan Soal Makam
- Bab 271 Berkharisma
- Bab 272 Memiliki Tekanan Besar
- Bab 273 Bangunan Masih Sama Tapi Orang Sudah Berubah
- Bab 274 Kembali
- Bab 275 Jangan Membenciku
- Bab 276 Jatuh terluka
- Bab 277 Tetap bersikap tenang
- Bab 278 kembali berharap
- Bab 279 Persaingan sehat
- Bab 280 Silahkan kamu pergi
- Bab 281 Bahaya yang lebih besar
- Bab 282 Temani aku ngobrol
- Bab 283 Tebakannya langsung benar
- Bab 284 Sangat realistis
- Bab 285 Tak terduga
- Bab 286 Sangat berjodoh
- Bab 287 Waktu tidak bisa kembali
- Bab 288 Lama tidak bertemu
- Bab 289 Niat jahat
- Bab 290 Dekorasi yang indah
- Bab 291 Apa Yang Kamu Lakukan?
- Bab 292 Segera berkumpul kembali
- Bab 293 Bertemu dia lagi
- Bab 294 Pria Super Tampan
- Bab 295 Mengejutkan dan mengagumkan
- Bab 296 Jangan Hiraukan Dia
- Bab 297 Berkata Jujur
- Bab 298 Bukti
- Bab 299 Senang Di atas Penderitaan Oranglain
- Bab 300 Menghindar
- Bab 301 Pengkhianat
- Bab 302 Menyebalkan
- Bab 303 Fitnah
- Bab 304 Tinggal
- Bab 305 Kabur
- Bab 306 Nada salah
- Bab 307 Bicarakan baik-baik
- Bab 308 Menjadi patuh
- Bab 309 Menyuapimu
- Bab 310 Lubang hitam
- Bab 311 Membuat Penasaran
- Bab 312 Siapa Yang Sakit
- Bab 313 Merahasiakan
- Bab 314 Ditanya-tanya
- Bab 315 Tidak keluar
- Bab 316 Orang Pintar
- Bab 317 Aku Bukan Orang Luar
- Bab 318 Mencari Kamu
- Bab 319 Wajah Merona
- Bab 320 Pura-pura Sakit
- Bab 321 Bergerak
- Bab 322 Kita Akan Baik-Baik Saja
- Bab 323 Konflik
- Bab 324 Benar-Benar Sangat Mendesak
- Bab 325 Ternyata Enak Sekali
- Bab 326 Pribadi
- Bab 327 Tidak Tega
- Bab 328 Berkhianat
- Bab 329 Anak Gadis
- Bab 330 Ada Apa
- Bab 331 Tenang
- Bab 332 Menurut Kamu Bagaimana?
- Bab 333 Akrab
- Bab 334 Sudah Tidak Ada Masalah
- Bab 335 Orang Picik
- Bab 336 Tidak Bersalah
- Bab 337 Orang Yang Berguna
- Bab 338 Saudara
- Bab 339 Muda Dan Bersemangat
- Bab 340 Minta Maaf
- Bab 341 Foto Bersama
- Bab 342 Hadir
- Bab 343 Lalu Apa Maksudnya
- Bab 344 Wangi
- Bab 345 Orang Yang Tidak Penting
- Bab 346 Tenang
- Bab 347 Gadis cantik mabuk
- Bab 348 Apakah aku sudah gila
- Bab 349 Menyiksa
- Bab 350 Nanti kita bicarakan lagi
- Bab 351 Apa ini
- Bab 352 Melempar tangan
- Bab 353 Mempersulit
- Bab 354 Mengubah rencana
- Bab 355 Tuan Michael
- Bab 356 Kejadian Tak Terduga
- Bab 357 Bukan Dia
- Bab 358 Pasti Ada Persaingan
- Bab 359 Masalah Rumit
- Bab 360 Tempat Umum
- Bab 361 Mencari tahu
- Bab 362 Mendengarkanmu
- Bab 363 Apakah bodoh
- Bab 364 Penjudi
- Bab 365 Menangani
- Bab 366 – Bukan Urusanku
- Bab 367 Korban
- Bab 368 – Langsung berbicara ke intinya
- Bab 369 Kesedihan
- Bab 370 Aku Mengubah Pikiran Aku
- Bab 371 Sakit Hati
- Bab 372 Tidak Tega Hati
- Bab 373 tidak bercerita?
- Bab 374 Selalu sangat dalam
- Bab 375 tidak memaafkan
- Bab 376 Berpura-pura Tertarik
- Bab 377 Memutarbalikkan
- Bab 378 Kembali Diputarbalikkan
- Bab 379 Sudah Tidak Tahan Lagi
- Bab 380 Disengaja
- Bab 381 Salling Memaksa
- Bab 382 Dihalangi Didepan Pintu
- Bab 383 Membuat Masalah
- Bab 384 Makan-makan Keluarga
- Bab 385 Tidak Belajar Apa-apa
- Bab 386 Peran yang sulit
- Bab 387 Meledak Marah
- Bab 388 Rock
- Bab 389 Dia adalah adikku
- Bab 390 Tidak boleh
- Bab 391 Aku Juga Tidak Pergi
- Bab 392 Diduga Teman Lama
- Bab 393 Semuanya Terihat Familiar
- Bab 394 Aku Bukan Dia
- Bab 395 Benar-benar Palsu
- Bab 396 berpura-pura
- Bab 397 penghasutan
- Bab 398 perubahan tiba-tiba
- Bab 399 tidak terlambat
- Bab 400 ceritanya panjang
- Bab 401 Perasaan
- Bab 402 Buntu
- Bab 403 Datang Tak diundang
- Bab 404 Rencana
- Bab 405 Kemitraan
- Bab 406 Siasat
- Bab 407 Perjanjian
- Bab 408 Berterima kasih secara langsung
- Bab 409 Ada masalah
- Bab 410 Ternyata begitu
- Bab 411 Mengancam Aku?
- Bab 412 Wanita Muda Cantik
- Bab 413 Tunangan
- Bab 414 Mendengarkan Dia
- Bab 415 Kemenangan
- Bab 416 Kolaborasi yang Kuat
- Bab 417 Tidak Bisa Menerima
- Bab 418 Wawancara
- Bab 419 Pesta Minum
- Bab 420 Pergi
- Bab 421 Tiba-tiba dan tidak menduga
- Bab 422 Menunggu Kabar
- Bab 423 Mengkhianati
- Bab 424 Dikurung
- Bab 425 Transaksi
- Bab 426 fakta
- Bab 427 Sedikit lelah
- Bab 428 Mengakui
- Bab 429 Ayah
- Bab 430 Takdir
- Bab 431 Hati yang hampa
- Bab 432 Berbohong
- Bab 433 Mengambil barang milik orang lain
- Bab 434 Berakting
- Bab 435 Aneh
- Bab 436 Bertemu
- Bab 437 Pertemuan Tidak Menyenangkan
- Bab 438 Suami Istri Menjalani Hidupnya Masing-masing
- Bab 439 Nona Besar
- Bab 440 Kamu adalah Dia
- Bab 441 Kamu
- Bab 442 Ingatan Yang Hilang
- Bab 443 Berantakan
- Bab 444 Seluruh Situasi
- Bab 445 Kebakaran
- Bab 446 iblis
- bab 447 melarikan diri
- Bab 448 anjlok
- Bab 449 gelisah
- Bab 450 meminta bantuan
- Bab 451 Masalah pribadi
- Bab 452 Permasalahan dalam perusahaan
- Bab 453 Pengobatan Tradisional
- Bab 454 Tidak Mungkin Kambuh
- Bab 455 Bahagia
- Bab 456 dapat dipercaya
- Bab 457 cowok itu ganteng