Nikah Tanpa Cinta - Bab 305 Kabur

Aku kembali ke penampilan asliku, dan berpura-pura terkejut, “Aku juga tidak tahu, kami sedang berbicara, tiba-tiba dia bersujud, dan bersikap aneh, aku juga terkejut.”

Nadine Jiang menatapku dengan curiga, “Apakah sungguh begitu?”

“Benar, jika kamu tidak percaya kamu tanya saja ke adik Susie, aku sungguh tidak melakukan apa-apa padanya.” Aku yang berpura-pura lugu.

Pada saat ini mungkin Susie Tsu mendengar nada bicaraku yang kembali normal, dan merasa ada yang aneh, kemudian mendongkakkan kepala melihatku, “Ibu, tadi dia tidak begini, tadi dia adalah hantu.”

Nadine Jiang yang mendengar pun bingung. Dengan curiga menatapku dan Susie. “Sebenarnya apa yang terjadi?”

“Aku juga tidak tahu apa yang terjadi tadi, tetapi dia terlihat seperti hantu. Membuat orang takut. Dan dia terlihat seperti orang itu.” Kata Susie Tsu sambil menunjuk foto Feline Tsu di dinding.

Nadine Jiang menatapku, kemudian melihat foto di dinding. Sepertinya memahami sesuatu.

“Makan, berhentilah membuat masalah.” Kata Nadine Jiang acuh.

Nadine Jiang adalah seorang yang pintar, mungkin dia sudah menebak betapa aku membuat Susie Tsu takut. Hanya saja dia tidak ingin menggangguku, dan apa yang terjadi? Menghargaiku? Apakah karena menghargai Robert Tsu?

Nadine Jiang berjalan kembali ke dalam ruang makan. Susie mengikutinya dari belakang, aku juga ikut di belakang Susie. Aku tidak takut menyinggung Susie, tetapi jika menyinggung Nadine Jiang, aku sedikit malu. Nadine Jiang bukan hanya ketua perempuan Klan Tsu, melainkan wakil ketua di group, peringkat dia berada di atas Julian Tsu, untuk masalah pribadi, aku tidak bisa mengkonfrontasinya didepan umum..

Saat itu Susie tiba-tiba saja berbalik belakang, menamparku.

Kali ini aku benar-benar tidak waspada, tertangkap lengah, dan ditampar olehnya. Dan faktanya, aku tidak bermaksud untuk menghindar. Dulu yang ketakutan oleh hantu, Nadine Jiang memperhatikan dia, aku sangat gelisah. Sekarang menerima tamparan dari dia, juga termasuk adil.

Apalagi kebetulan sekali, Robert Tsu juga sedang berjalan kemari, melihat adegan Susie menamparku.

Aku menutupi setengah wajahku, dan berjongkok kesakitan.

Robert Tsu bergegas kearahnya, “Susie, apa yang kamu lakukan?”

Mendengar nada Robert Tsu yang marah, aku merasa lega. Dan tamparan ini sudah sangat impas.

“Siapa suruh dia berpura-pura menjadi hantu, aku memukulnya sampai mati!” Kata Susie dengan kasar. Seorang gadis yang cantik, tetapi dia sedikit kejam.

“Apa yang berpura-pura menjadi hantu?” Robert Tsu berteriak, “Aku sudah pernah bilang pada kamu, untuk memperlakukan Ivory sebagai kakak kandung, kamu malah menampar orang? Keluar kamu dari sini!”

Segera akan waktu makan, Zacker Tsu sebernarnya ingin mengusir Susie Tsu, aku merasa masalah kali ini akan menjadi besar.

“Sudahlah, Direktur, ini juga salah aku, membuat adik Susie, ini juga kesalahkan aku, jika harus pergi juga seharusnya aku yang pergi, jangan mempersulit dia.” Suara aku merendah.

“Sebernarnya memang kamu yang salah! Kamu adalah orang luar…..”

Belum selesai Susie Tsu mengatakannya, sudah dipotong oleh Nadine Jiang: “Apa yang kamu katakan Susie, Kakak Ivory bukan orang luar! Cepat akui kesalahanmu!”

Kali ini aku sangat yakin, Nadine Jiang sangat marah, dia memperlihatkan kemarahannya kepada Robert Tsu. Mengartikan dia tidak setuju pada pemikiran Susie Tsu, dan tidak menganggap bahwa aku orang luar.

“Aku tidak mengakui kesalahan, dia memang adalah orang luar! Darimana dia datang, malah menyuruh aku untuk memanggil dia kakak? Aku tidak akan memanggilnya!” Temperamen Nona besar Susie Tsu sudah muncul.

Temperamen anak gadis sekarang jika sudah muncul, maka tidak memikirkan akibat yang akan terjadi, aku mengerti keadaan yang sedang terjadi.

Sekarang dia telah di luar kendali, maka akan lebih mudah untuk menyelesaikannya.

“Lupakan, dia juga tidak bersalah, aku memang adalah orang luar, aku juga sangat sangat mengerti, Direktur dan Bibi Jiang menyayangiku, memperbolehkan aku untuk makan. Tetapi tidak disangka ternyata menjadi masalah yang membuat suasana menjadi tidak menyenangkan. Ini semua salah aku, kalian jangan ribut lagi.” Dengan merasa tidak enak hati aku berkata.

“Sudahlah, jangan beradu mulut lagi, sangat memalukan. Sebenarnya bukan masalah besar, bersabarlah maka semua akan berlalu. Makanlah, jarang-jarang Ivory pulang, malah membuat keributan seperti ini, lain kali dia tidak akan berani datang lagi.” Nadine Jiang juga mulai menutup permasalahan.

Aku berinisiatif melangkah ke arah Susie Tsu: “Sudahlah, ini semua salahku, kamu juga jangan marah lagi. Lain kali aku akan mencoba untuk tidak pernah muncul lagi di hadapan kamu.”

Susie mengeluarkan suara huh, seperti tidak menerima aku berpura-pura baik hati.

Hari ini adalah hari pertama aku dan Susie bertemu, dia malah memberi aku sebuah perselisihan yang besar. Aku tahu selanjutnya dia akan membuat banyak kesulitan untukku. Maka dari itu hari ini aku tidak dapat dengan mudah melepaskan dia. Aku harus memberi kesan yang kuat di hari pertama bertemu. Dengan begini lain kalinya aku tidak akan waspada.

“Sudahlah, jangan marah lagi, ayo segera makan. Aku tidak akan mengganggu kalian lagi, aku masih harus bergegas naik pesawat, terima kasih Direktur dan bibi Jiang telah mengundang, aku sudah menerima.” Aku berkata sambil tersenyum.

“Apa maksud dari ini? Bukankah berangkat setelah makan?” Nadine Jiang mengerutkan dahi.

“Tidak perlu bibi Jiang, aku tidak ingin mengacaukan suasana hati kalian, dan juga tidak ingin menyulitkan diri sendiri, jadi aku pergi dulu.”

Selesai berkata dengan langkah cepat berjalan ke dalam kamar, membawa tas besarku dan berjalan keluar.

Wajah Zacker Tsu berubah pucat, “Awalnya hanya sebuah makan malam sekeluarga yang sederhana, tapi kalian membuatnya seperti ini.”

Nadine Jiang mungkin juga mengetahui niat hatiku, masih berkeras hati membujuk aku untuk tetap tinggal, “Ivory, sudah berada di rumah, sayur juga telah selesai di hidangkan, kamu hargai aku sedikit, makanlah terlebih dahulu sebelum pergi.”

“Tidak lagi bibi Jiang, benar tidak bisa makan, lain kali saja. Hari ini telah mengacaukan suasana hati kalian, aku sangat minta maaf, aku pergi dulu.”

Karena telah memutuskan untuk pergi, maka tidak menunggu lagi, dengan langkah cepat keluar dari kediaman keluarga Tsu. Dari belakang pengurus rumah mengejar, dan berkata Nona Yao, aku menyuruh orang untuk mengantar kamu.

Mobil berlalu lalang di kota, sepanjang jalan yang ramai. Memang aku sengaja untuk keluar, tetapi di dalam hati terasa sedikit tidak tenang. Di sana sebenarnya bukanlah rumah aku, jika pun adalah rumah aku, tengah malam begini aku juga tidak mungkin keluar. Orang rumah juga tidak tega membiarkan aku keluar.

Begitu sampai di bandara, malah merasa lapar. Hari ini sangat melelahkan, bahkan belum memakan sesuatu.

Selesai melakukan check-in memasuki ruang tunggu. Di toko kue yang ada di dalam ruang tunggu membeli kue dan secangkir kopi, duduk sendiri di sudut ruangan dan makan perlahan.

Ada yang berkata makanan manis dapat mengubah suasana hati. Aku telah makan hampir habis, suasana hati aku masih tidak baik. Malah sebaliknya menjadi semakin kacau.

Selesai aku minum kopi, melirik jam tangan sebentar, jarak waktu dengan waktu check-in masih ada setengah jam.

Aku datang ke toko buku, mengambil sebuah buku. Di dalam benaknya tiba-tiba teringat bertemu dengan Yulianto Hua di bandara dulu. Saat itu dia berdiri di sini. Sedangkan aku berada dari kejauhan mencuri pandang kepada dia.

Kemudian ingat itu mulai seperti film, tidak dapat berhenti. Segala macam masalah terbesir di kepalanya, sebernarnya muncul keinginan untuk bertemu dengan dia .

Aku sendiri juga tidak habis pikir mengapa tiba-tiba memiliki pemikiran ini, tidak dapat dijelaskan. Apakah mungkin karena aku merasa teraniaya di kediaman Keluarga Tsu, merasa kurang kasih sayang, jadi kangen terhadap Yulianto Hua?

Aku mengeluarkan ponsel, tiba-tiba ingin meneleponnya. Terakhir seteleh membuka ponsel, sangat lama melihat layar tidak berani menekan tombol telepon.

Sudahlah, bersabar. Mungkin saja orang itu sedang bermesraan dengan calon istrinya, kenapa aku harus mengganggunya.

Novel Terkait

Hanya Kamu Hidupku

Hanya Kamu Hidupku

Renata
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Because You, My CEO

Because You, My CEO

Mecy
Menikah
5 tahun yang lalu
Si Menantu Buta

Si Menantu Buta

Deddy
Menantu
4 tahun yang lalu
Menantu Luar Biasa Bangkrut

Menantu Luar Biasa Bangkrut

Menantu
4 tahun yang lalu
The Break-up Guru

The Break-up Guru

Jose
18+
4 tahun yang lalu
Sederhana Cinta

Sederhana Cinta

Arshinta Kirania Pratista
Cerpen
5 tahun yang lalu
Uangku Ya Milikku

Uangku Ya Milikku

Raditya Dika
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Spoiled Wife, Bad President

Spoiled Wife, Bad President

Sandra
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu