Nikah Tanpa Cinta - Bab 330 Ada Apa
Setelah kepergian Michael Lu, aku tidak langsung meninggalkan Road Bar Street, melainkan menunggu di depan jalan untuk memantau. Begitu melihat kedatangan mobil Felicia Chen, aku pun baru meninggalkan tempat itu dengan tenang.
Begitu tiba di rumah, waktu sudah menunjukkan sangat malam. Setelah kejadian seharian ini aku pun merasa sangat lelah. Setelah membersihkan diri, aku pun langsung tidur.
Aku terbangun pada subuh, aku pun bergegas melihat ponsel, aku ingin melihat apakah Michael Lu ada menjawab pesanku atau tidak. Akan tetapi dia tidak menghubungiku, melainkan Yulianto Hua yang menelepon. Aku tidak menjawabnya karena aku mengatur ponselku menjadi mode hening. Dia mengirimi pesan menanyaiku apakah aku sudah tidur atau belum, jika sudah maka lupakan saja.
Karena sudah terlalu malam, aku pun tidak menghubungi dia. Aku menaruh ponsel dan kembali tidur. Akan tetapi karena aku takut aku melewati panggilan kembali, aku pun mengubah mode hening menjadi mode getar.
Ketika langit sudah terang, aku pun terbangun karena getaran ponselku. Lagi-lagi Yulianto Hua yang meneleponku.
"Ada apa sepagi ini meneleponku?"
"Kak Alfred sudah keluar. Aku hanya mengabarimu saja agar kamu tenang." Yulianto Hua berkata.
"Begitu cepat?" Aku menjadi sangat senang begitu mendengarnya.
"Sepertinya kemarin malam Felicia Chen bergegas pergi ke Kota Y dan mencari seseorang yang sangat penting. Saat ini pihak kepolisian tidak memiliki bukti yang kuat untuk terus menahan Kak Alfred, sehingga dia pun melepaskan mereka. Oh iya bagaimana caramu memaksa Felicia Chen untuk berbuat seperti ini? Dia begitu membencimu, mengapa dia membantumu?"
"Aku mengatakan padanya, jika dia mengeluarkan Kak Alfred, bisa saja kamu akan menyukai dia lagi dan akan menikahi dia. Akhirnya dia pun menyetujuinya." Aku berbicara asal.
"Kamu tidak perlu membahas omong kosong seperti ini. Apakah kamu menganggap aku idiot?" Yulianto Hua berbicara dengan marah.
Aku merasa senang di dalam hati, "tidak berani, tdiak berani. Seorang CEO Hua sebagai pemimpin sebuah perusahaan bagaimana mungkin idiot seperti pada umumnya."
"Maksudmu aku masih seorang idiot? Cepat katakan apa yang kamu lakukan hingga membuat Felicia An menurutimu?"
Aku menguap dengan panjang, "CEO Hua ini benar-benar terlalu pagi. Aku masih ingin tidur sebentar, sampai jumpa."
"Halo......."
Tanpa menunggu dia selesai berbicara, aku pun langsung mematikan panggilan tersebut.
Ketika aku bersiap-siap ingin mengubah ponselku menjadi mode hening, ponselku kembali bergetar. Michael Lu yang meneleponku.
"Cantik, aku sudah menyelesaikan masalah ini untukmu. Kemarin malam aku membawa Felicia Chen bergegas pergi ke Kota Y. Saat ini aku benar-benar sangat mengantuk. Pada saat ini aku pun sedang berada di sebuah hotel untuk tidur. Apakah hari ini kamu kembali ke Kota Y?"
Aku ragu-ragu sejenak lalu aku pun tetap memutuskan untuk jujur. "Hari ini aku akan kembali ke Kota Y, aku memiliki urusan penting yang perlu diurusi."
"Kalau begitu tunggu aku sadar, seharusnya kamu sudah sampai. Tidak apa-apa bukan jika mentraktirku makan?" Michael Lu kembali menguap, rupanya dia benar-benar mengantuk.
"Tidak masalah, kamu istirahat terlebih dahulu. Aku akan menghubungimu lagi bila aku sudah sampai."
"Baik, aku menunggumu."
Saat panggilan aku dan Michael Lu belum terputus, lagi-lagi ada panggilan yang masuk. Julian Tsu yang meneleponku. Aku meminta Michael Lu untuk memutuskan panggilan lalu menjawab panggilan Julian Tsu.
Julian Tsu juga sudah mendapatkan informasi mengenai pembebasan Alfred Jiang. Sepertinya dia juga tidak tidur nyenyak selama semalaman. Lalu dia meminta aku untuk bergegas kembali ke Kota Y. Dia mengatakan ada pihak perwakilan yang ingin mengajak kerja sama dari Hongkong akan tiba di Kota Y pada sore hari. Dia ingin aku menggantikan dia untuk menjemputnya dan terus mengingatkan bahwa kerja sama ini sangat penting jadi aku harus menjemputnya dengan sendiri.
Begitu mendengar ucapannya pun aku sudah tidak dapat tidur lagi. Aku pun mulai membersihkan diri lalu bersiap-siap pergi ke Kota Y. Semakin cepat tiba mungkin aku memiliki lebih banyak waktu untuk bersiap-siap. Masalah yang terus diingatkan oleh Julian Tsu pasti merupakan sebuah masalah yang penting, aku tidak ingin mengacaukannya.
Aku melihat pada kereta listrik bawah tanah, tiket-tiket sudah kejual habis untuk yang jadwal awal, sedangkan jadwal yang agak malam tidak akan keburu. Sedangkan tiket pesawat sudah tidak ada tiket yang tersisa. Jadi dia hanya dapat mengendarai mobilnya sendiri.
Aku tidak pernah mengendarai mobil-mobil sport yang diberikan Nadine Jiang padaku, kali ini aku berencana untuk menggunakannya. Jika tidak Nadine Jian akan mengatakan aku tidak menganggapnya karena tidak menggunakan mobil pemberian dia.
Setelah selesai berberes, aku menelepon Yulianto Hua dan memberitahu dia bahwa aku ada urusan penting sehingga kembali ke Kota Y terlebih dahulu.
Dia juga memiliki masalah yang harus diurusi, lalu dia mengingatkan aku untuk menyetir pelan-pelan dan ingat menelepon dia apabila sudah sampai.
Setelah melewati perkotaan, saat aku sedang berada dalam jalan tol, pihak pekerja memberitahu aku bahwa ada terjadi sebuah kecelakaan di depan sehingga untuk sementara jalan tol akan ditutup dan meminta aku untuk mengganti jalur.
Aku bertanya kepada pihak mereka kapan akan dibuka, lalu mereka menjawab masih belum dapat dipastikan dan mereka juga sedang menunggu pemberitahuan.
Tidak ada cara lain, aku hanya dapat mengganti jalur.
Untung saja jalur yang lain tidak rusak. Karena pengaruh mobil bagus, maka dia pun dapat menyetirnya dengan cepat. Hanya saja dia harus lebih banyak jalan 100 KM.
Tetapi hingga pada saat ini pun aku juga hanya dapat menunggu sambil bergerak. Jika jalan tol di depan sudah kembali dibuka maka dia akan mencari jalur lagi untuk masuk ke dalam jalan tol.
Pada awalnya, jalannya mulus, tetapi setelah beberapa saat, jalan tersebut melambat. Karena jalan tol ditutup, sehingga banyak kendaraan yang beralih pada jalan biasa, karena ada beberapa truk besar yang berjalan lambat, sehingga lambat laun mempengaruhi kelancaran jalan.
Perlahan-lahan aku tiba di sebuah kota kecil, terlihat kemacetan yang panjang di depan. Aku merasa lapar, maka dari itu aku pun memarkir mobil di pinggir jalan, mengeluarkan roti yang sudah disiapkan dan air mineral, untuk menambah tenaga.
Aku baru saja makan dua gigitan roti dan tiba-tiba mendengar letupan. Kemudian aku mendengar seseorang di depan mobil aku berteriak.
Aku berpikir jangan-jangan aku bertemu dengan penipu? Ini tidak mungkin, mobilku ini dalam keadaan diam. Tidak mungkin sebuah mobil dalam keadaan diam menabrak mobil dia bukan?
Aku membuka pintu mobil dan turun lalu aku melihat seorang pria berbaring di depan aku sambil berguling-guling dan terus mengerang.
"Mobilmu ini menabrak orang, bagaimana kamu akan menyelesaikannya?" Tiba-tiba muncul lima hingga enam pria yang dengan cepat mengepung aku dan mobilku.
"Mobilku ini dalam keadaan diam bagaimana mungkin aku menabrak orang? Jika ingin membahas tabrakan, bukannya dia yang menabrak mobilku bukan?" Aku berbicara dengan marah.
"Kamu masih ingin berdalih? Kami melihatnya secara langsung. Coba kamu katakan bagaimana kamu akan mengurusinya."
Aku berpikir dalam hati bahwa aku benar-benar bertemu dengan penipu dan aku bersiap-siap untuk kembali ke mobil untuk mengambil ponsel untuk melapor polisi.
Tetapi mereka menghalangi aku dan mengambil tasku dan ponselku, "kamu ingin kabur? Jangan biarkan dia masuk ke dalam mobil. Tahan dia!"
Apakah kalian masih tahu aturan? Kalian mengatakan aku yang menabrak dia, kalau begitu lapor polisi saja. Biarkan para polisi datang untuk mengambil keputusan apakah aku ada menabrak dia atau tidak. Jika polisi mengatakan ini adalah kesalahanku, aku akan membayar biaya ganti rugi.
Aku benar-benar tertahan oleh mereka yang tidak bisa diajak berbicara baik-baik.
Pada saat ini sebuah mobil van datang kemari, di atasnya terdapat lampu sirene polisi. Mobil tersebut berhenti dan seorang mengenakan atribut polisi pun menanyakan apa yang terjadi.
Aku bergegas menceritakan kejadian tersebut kepada dia. Polisi itu mengatakan untuk pergi ke kantor polisi terlebih dahulu baru membicarakannya lagi. Lalu aku dan beberapa pria itu pun masuk ke dalam mobil.
Baru saja masuk ke dalam mobil, beberapa orang itu menekan aku dan menggunakan sebuah kantong memakainya di kepalaku.
Sedangkan polisi itu bersikap seolah-olah tidak melihat apa-apa. Aku tahu riwayatku sudah tamat. Aku sudah kejebak. Antara itu adalah polisi itu, atau dia merupakan komplotan dari mereka.
Aku berteriak tetapi tidak ada gunanya. Kepalaku dipasangkan sebuah kantong. lalu ada orang menggunakan tali mengingat kaki dan tanganku.
Ini bukan penipu melainkan aku diculik atas peculikan terencana.
Novel Terkait
Cinta Yang Tak Biasa
WennieLove at First Sight
Laura VanessaMy Charming Lady Boss
AndikaDiamond Lover
LenaHalf a Heart
Romansa UniverseHei Gadis jangan Lari
SandrakoNikah Tanpa Cinta×
- Bab 1 Menjual diri
- Bab 2 Kembali bertemu
- Bab 3 Aku bukan pelacur
- Bab 4 Tuan Muda Keempat
- Bab 5 Aku tidak bersedia
- Bab 6 Kamu sungguh keterlaluan
- Bab 7 Menjebak
- Bab 8 Bingung
- Bab 9 Pengaruh obat
- Bab 10 Dia akan segera datang
- Bab 11 Bodoh
- Bab 12 Kamu bisa memukul wajahku?
- Bab 13 Manipulasi
- Bab 14 Lakukanlah sesukamu
- Bab 15 Dibodohi lagi
- Bab 16 Sesuka hati
- Bab 17 Anak-anak orang kaya
- Bab 18 Jamua Malam Keluarga
- Bab 19 Hujan Malam
- Bab 20 Rahasia lantai atas
- Bab 21 Punyaku?
- Bab 22 Tidak Rela Untuk Berpisah Juga Suatu Kesalahan
- Bab 23 Memerankan Karakter Seperti Apa
- Bab 24 Hadiah
- Bab 25 Dalam Hujan Lebat
- Bab 26 Luka hati
- Bab 27 Mengapa ?
- Bab 28 Musuh
- Bab 29 Apakah hanya berani menyakiti wanita ?
- Bab 30 Apakah aku kalau bukan kamu
- Bab 31 Katakan sekali lagi
- Bab 32 Sedekah
- Bab 33 Kegelisahan
- Bab 34 Kunjungan rumah
- Bab 35 Jebakan
- Bab 36 Serangan Balik
- Bab 37 Meminta Tolong
- Bab 38 Masa Lalu
- Bab 39 Sifat Aslinya
- Bab 40 Mengekspos
- Bab 41 Kenapa kamu begitu berkeringat?
- Bab 42 Aku tidak menyukaimu
- Bab 43 lepaskan
- Bab 44 Bukan Aku
- Bab 45 Sungguh Galak
- Bab 46 Bukti
- Bab 47 Tidak bisa membedakan mana yang benar dan salah
- Bab 48 Pria yang banyak rahasia
- Bab 49 Tidak bisa melihat orang dari penampilan
- Bab 50 Kejam
- Bab 51 Panggil Ayah
- Bab 52 Masuk akal
- Bab 53 Semakin antusias
- Bab 54 Kebetulan
- Bab 55 Maksudnya bukan seperti ini
- Bab 56 Tidak Mudah Terprovokasi
- Bab 57 Memegang Janji
- Bab 58 Dalam Hati Merasakan Kesenangan
- Bab 59 Tampaknya Mengerti
- Bab 60 Adanya Rasa Egois
- Bab 61 Kekuatan Yang Tidak Kecil
- Bab 62 Aneh Bisa Memilihmu
- Bab 63 Sedikit Memberikan Warna
- Bab 64 Inti
- Bab 65 Sangat Tidak Seimbang
- Bab 66 Seberapa Sulit
- Bab 67 Kamu Saja
- Bab 68 Penipu
- Bab 69 Komputer Canggih
- Bab 70 Juga Adalah Jebakan
- Bab 71 Mengetahui Kebenarannya
- Bab 72 Tidak tergantikan
- Bab 73 Hanya Pantas Menenteng Sepatu
- Bab 74 Jumlahnya Tidak Banyak
- Bab 75 Semoga Ada Hasilnya
- Bab 76 Melihat Keriuhan
- Bab 77 Pengaruh Yang Besar
- Bab 78 Tubuh Yang Bagus
- Bab 79 Tidak Tahu Malu
- Bab 80 Tidak Peduli Bentuknya
- Bab 81 Menurutku Kamu Bisa
- Bab 82 Bukan Sesuatu Yang Istimewa
- Bab 83 Merasa Agak Bersalah
- Bab 84 Bukan Pemula
- Bab 85 Jelas Sekali Bukan
- Bab 86 Terlihat sedikit akrab
- Bab 87 Sangat mengejutkan
- Bab 88 Dalam satu malam
- Bab 89 Sekali Mendayung Dua Pulau Terlampaui
- Bab 90 Mendorongku ke tembok
- Bab 91 Ini Sangat Penting
- Bab 92 Gaya Apa
- Bab 93 Kebahagiaan Melayang
- Bab 94 Bukti Yang Sangat Kuat
- Bab 95 Memberikan Dampak Buruk Pada Tubuh
- Bab 96 Tidak masuk akal
- Bab 97 Tidak masuk akal
- Bab 98 Mengganggu wanita
- Bab 99 Dirimu yang menghindar
- Bab 100 Prajurit sedang dalam bahaya
- Bab 101 Pekerjaan Yang Sia-Sia
- Bab 102 Keluarga Yang Hebat
- Bab 103 Berusaha Tampil Sebaik Mungkin
- Bab 104 Benar-Benar Sangat Jahat
- Bab 105 Tidak Ada Kharisma
- Bab 106 Punya Reputasi
- Bab 107 Apa yang ingin dia lakukan
- Bab 108 Tidak tahu malu
- Bab 109 Solusi Yang Lebih Baik
- Bab 110 Ada harga diri
- Bab 111 Bagaimana membuktikannya
- Bab 112 Bagaimana Mungkin
- Bab 113 Hatinya jauh lebih tenang
- Bab 114 Benar Juga
- Bab 115 Tak Ternilai
- Bab 116 Kesan Pertama Yang Baik
- Bab 117 Tidak Sopan
- Bab 118 Pertempuran
- Bab 119 Menenangkan Diri Sendiri
- Bab 120 Apa kamu ingin mati
- Bab 121 Takdir Mempermainkan Manusia
- Bab 122 Benar-benar Bukan Manusia
- Bab 123 Menjaga Jarak
- Bab 124 Tidak Bisa Tenang
- Bab 125 Turut Prihatin Padamu
- Bab 126 Sangat kuat
- Bab 127 Mutiara di dalam Lautan
- Bab 128 Melihat aku dipermalukan
- Bab 129 Adalah orangku
- Bab 130 Lengan panjang
- Bab 131 Tidak bisa menahan emosi
- Bab 132 Citra perempuan
- Bab 133 sedikit mengejutkan
- Bab 134 Jalan Lain
- Bab 135 Menunggu kesempatan untuk pindah
- Bab 136 Tidak bisa diselesaikan
- Bab 137 Keterlaluan
- Bab 138 Jauh lebih rileks
- Bab 139 Aku akan melakukan yang terbaik
- Bab 140 Sesuai keinginanmu
- Bab 141 Mudah sekali
- Bab 142 Tidak bisa menikmati
- Bab 143 Panutan Belajarku
- Bab 144 Tidak sanggup Menerima
- Bab 145 Tiada habisnya
- Bab 146 Tidak Peduli
- Bab 147 Ingat
- Bab 148 Kamu Tidak Tahu Malu
- Bab 149 Tidak Bisa Menjebakku
- Bab 150 Niat Apa
- Bab 151 Dibuat Gila
- Bab 152 Berakting Sendiri
- Bab 153 Benar-Benar Hebat
- Bab 154 Mengompori
- Bab 155 Mendapatkan Keseimbangan
- Bab 156 Pemaluan Yang Besar
- Bab 157 Sangat berpengetahuan
- Bab 158 berkah dari kehidupan sebelumnya
- Bab 159 Tolong tenang sedikit
- Bab 160 Tidak bisa menyentuhku
- Bab 161 Kefokusan yang Sangat Tajam
- Bab 162 Berhati Kecil
- Bab 163 Hanya Ada Yang Lebih Bodoh
- Bab 164 Saling Memuji
- Bab 165 Sudah Tahu
- Bab 166 Kebahagiaan Terbesar
- Bab 167 Sempurna Tanpa Cacat Sedikipun
- Bab 168 Menyebarkan Keromantisan
- Bab 169 Muncul Kecurigaan
- Bab 170 Berpura-Pura Bodoh Padaku
- Bab 171 Bersikap Mendominasi
- Bab 172 Wajar
- Bab 173 Tidak Diragukan
- Bab 174 Banyak Tingkatan Yang Berbedaan
- Bab 175 Tidak Berdasar
- Bab 176 Membuatku Merasa Jijik
- Bab 177 Perkataan Mengejutkan
- Bab 178 Ahli Cinta
- Bab 179 Tidak Serius
- Bab 180 Sembunyi Dulu Saja
- Bab 181 Hal yang Baik
- Bab 182 Sangat Canggung
- Bab 183 Pasti Berhasil
- Bab 184 Solusi
- Bab 185 Rasa yang Dingin
- Bab 186 Tidak Punya Hati Nurani
- Bab 187 Bersikap Netral
- Bab 188 Terlihat Kuat Dari Luar, Akan Tetapi Dalamnya Sangat Lemah
- Bab 189 Kamu Tidak Akan Mengerti
- Bab 190 Seberapa Banyak yang Kamu Pahami
- Bab 191 Daya imajinani yang lumayan tinggi
- Bab 192 Tidak sempat mengurusi diri sendiri
- Bab 193 Sangat tegas
- Bab 194 Semakin mudah
- Bab 195 Bagaikan bermimpi
- Bab 196 Mengata-ngatai
- Bab 197 Membongkar Kartu Akhir
- Bab 198 Perilaku Pribadi
- Bab 199 Pertarungan Sengit
- Bab 200 Sulit Dipercaya
- Bab 201 Masuk akal
- Bab 202 Gentayangan di mana-mana
- Bab 203 Membereskan semuanya
- Bab 204 Begitu Lagak
- Bab 205 Harus Aku Akui
- Bab 206 Sangat berkualitas
- Bab 207 Tidak ada kemampuan
- Bab 208 Sikap apa
- Bab 209 Hal yang menakutkan
- Bab 210 Hubungan apa
- Bab 211 Hidup Bahagia
- Bab 212 Masuk Akal
- Bab 213 Bagaimana cara mengatasinya
- Bab 214 Membuat Orang Muntah Darah
- Bab 215 Tidak memperingatkan kamu
- Bab 216 Sudah Terbiasa
- Bab 217 Wanita Ku
- Bab 218 Jangan Terlalu Bersemangat
- Bab 219 Seorang Istri Harus Mematuhi Suaminya
- Bab 220 Posisinya Terlalu Rendah
- Bab 221 Ada Maksud Buruk Dibalik Perjamuan Makan
- Bab 222 Dia Tidak Peduli
- Bab 223 Bukan Orang Jahat
- Bab 224 Apa yang Perlu Ditebak?
- Bab 225 Jangan Bicara Omong Kosong Denganku
- Bab 226 Apakah dia tidak bisa melihatnya
- Bab 227 Mesra
- Bab 228 Sudah terjadi
- Bab 229 Motif yang sebenarnya
- Bab 230 Emosional
- Bab 231 Berusaha Lebih Keras
- Bab 232 Benar-Benar Hadiah Yang Besar
- Bab 233 Melakukan Pergerakan Setelah Adanya Pertimbangan
- Bab 234 Tunggu Kapan Lagi
- Bab 235 Sesuka Hati Berkata
- Bab 236 Masalah Penting
- Bab 237 Apa Artinya
- Bab 238 Terserah Padamu
- Bab 239 Berhenti Sebentar
- Bab 240 Yang Lebih Cantik
- Bab 241 Mulut binatang buas
- Bab 242 Tidak akan mengampunimu
- Bab 243 Suami istri yang saling mencintai
- Bab 244 Tidak bisa berkata-kata
- Bab 245 Kandidat yang paling cocok
- Bab 246 Ini tidak logis
- Bab 247 Tidak yakin
- Bab 248 Ada orang sengaja mengaturnya
- Bab 249 Frustasi
- Bab 250 Siapa lagi yang bisa
- Bab 251 Tidak Optimis
- Bab 252 Mengutamakan Kepentingan Bersama
- Bab 253 Mengakui Akan Mendapatkan Keringanan Hukuman
- Bab 254 Persiapan Mental
- Bab 255 Tak Berdaya
- Bab 256 Melamun
- Bab 257 Belajar Dari Kehidupan
- Bab 258 Menghindari Pertemuan
- Bab 259 Bertemu Lagi
- Bab 260 Orang Yang Terkenal
- Bab 261 Jangan menganggu terus
- Bab 262 Tidak Berkata apa-apa
- Bab 263 Tidak tergugah
- Bab 264 Binatang berpakaian manusia
- Bab 265 Ternyata begitu
- Bab 266 Mengganti Dengan Gaya Kelas Atas
- Bab 267 Bukan Masalah
- Bab 268 Terlepas Dari Rasa Beban
- Bab 269 Alasan Yang Mana
- Bab 270 Mempertanyakan Soal Makam
- Bab 271 Berkharisma
- Bab 272 Memiliki Tekanan Besar
- Bab 273 Bangunan Masih Sama Tapi Orang Sudah Berubah
- Bab 274 Kembali
- Bab 275 Jangan Membenciku
- Bab 276 Jatuh terluka
- Bab 277 Tetap bersikap tenang
- Bab 278 kembali berharap
- Bab 279 Persaingan sehat
- Bab 280 Silahkan kamu pergi
- Bab 281 Bahaya yang lebih besar
- Bab 282 Temani aku ngobrol
- Bab 283 Tebakannya langsung benar
- Bab 284 Sangat realistis
- Bab 285 Tak terduga
- Bab 286 Sangat berjodoh
- Bab 287 Waktu tidak bisa kembali
- Bab 288 Lama tidak bertemu
- Bab 289 Niat jahat
- Bab 290 Dekorasi yang indah
- Bab 291 Apa Yang Kamu Lakukan?
- Bab 292 Segera berkumpul kembali
- Bab 293 Bertemu dia lagi
- Bab 294 Pria Super Tampan
- Bab 295 Mengejutkan dan mengagumkan
- Bab 296 Jangan Hiraukan Dia
- Bab 297 Berkata Jujur
- Bab 298 Bukti
- Bab 299 Senang Di atas Penderitaan Oranglain
- Bab 300 Menghindar
- Bab 301 Pengkhianat
- Bab 302 Menyebalkan
- Bab 303 Fitnah
- Bab 304 Tinggal
- Bab 305 Kabur
- Bab 306 Nada salah
- Bab 307 Bicarakan baik-baik
- Bab 308 Menjadi patuh
- Bab 309 Menyuapimu
- Bab 310 Lubang hitam
- Bab 311 Membuat Penasaran
- Bab 312 Siapa Yang Sakit
- Bab 313 Merahasiakan
- Bab 314 Ditanya-tanya
- Bab 315 Tidak keluar
- Bab 316 Orang Pintar
- Bab 317 Aku Bukan Orang Luar
- Bab 318 Mencari Kamu
- Bab 319 Wajah Merona
- Bab 320 Pura-pura Sakit
- Bab 321 Bergerak
- Bab 322 Kita Akan Baik-Baik Saja
- Bab 323 Konflik
- Bab 324 Benar-Benar Sangat Mendesak
- Bab 325 Ternyata Enak Sekali
- Bab 326 Pribadi
- Bab 327 Tidak Tega
- Bab 328 Berkhianat
- Bab 329 Anak Gadis
- Bab 330 Ada Apa
- Bab 331 Tenang
- Bab 332 Menurut Kamu Bagaimana?
- Bab 333 Akrab
- Bab 334 Sudah Tidak Ada Masalah
- Bab 335 Orang Picik
- Bab 336 Tidak Bersalah
- Bab 337 Orang Yang Berguna
- Bab 338 Saudara
- Bab 339 Muda Dan Bersemangat
- Bab 340 Minta Maaf
- Bab 341 Foto Bersama
- Bab 342 Hadir
- Bab 343 Lalu Apa Maksudnya
- Bab 344 Wangi
- Bab 345 Orang Yang Tidak Penting
- Bab 346 Tenang
- Bab 347 Gadis cantik mabuk
- Bab 348 Apakah aku sudah gila
- Bab 349 Menyiksa
- Bab 350 Nanti kita bicarakan lagi
- Bab 351 Apa ini
- Bab 352 Melempar tangan
- Bab 353 Mempersulit
- Bab 354 Mengubah rencana
- Bab 355 Tuan Michael
- Bab 356 Kejadian Tak Terduga
- Bab 357 Bukan Dia
- Bab 358 Pasti Ada Persaingan
- Bab 359 Masalah Rumit
- Bab 360 Tempat Umum
- Bab 361 Mencari tahu
- Bab 362 Mendengarkanmu
- Bab 363 Apakah bodoh
- Bab 364 Penjudi
- Bab 365 Menangani
- Bab 366 – Bukan Urusanku
- Bab 367 Korban
- Bab 368 – Langsung berbicara ke intinya
- Bab 369 Kesedihan
- Bab 370 Aku Mengubah Pikiran Aku
- Bab 371 Sakit Hati
- Bab 372 Tidak Tega Hati
- Bab 373 tidak bercerita?
- Bab 374 Selalu sangat dalam
- Bab 375 tidak memaafkan
- Bab 376 Berpura-pura Tertarik
- Bab 377 Memutarbalikkan
- Bab 378 Kembali Diputarbalikkan
- Bab 379 Sudah Tidak Tahan Lagi
- Bab 380 Disengaja
- Bab 381 Salling Memaksa
- Bab 382 Dihalangi Didepan Pintu
- Bab 383 Membuat Masalah
- Bab 384 Makan-makan Keluarga
- Bab 385 Tidak Belajar Apa-apa
- Bab 386 Peran yang sulit
- Bab 387 Meledak Marah
- Bab 388 Rock
- Bab 389 Dia adalah adikku
- Bab 390 Tidak boleh
- Bab 391 Aku Juga Tidak Pergi
- Bab 392 Diduga Teman Lama
- Bab 393 Semuanya Terihat Familiar
- Bab 394 Aku Bukan Dia
- Bab 395 Benar-benar Palsu
- Bab 396 berpura-pura
- Bab 397 penghasutan
- Bab 398 perubahan tiba-tiba
- Bab 399 tidak terlambat
- Bab 400 ceritanya panjang
- Bab 401 Perasaan
- Bab 402 Buntu
- Bab 403 Datang Tak diundang
- Bab 404 Rencana
- Bab 405 Kemitraan
- Bab 406 Siasat
- Bab 407 Perjanjian
- Bab 408 Berterima kasih secara langsung
- Bab 409 Ada masalah
- Bab 410 Ternyata begitu
- Bab 411 Mengancam Aku?
- Bab 412 Wanita Muda Cantik
- Bab 413 Tunangan
- Bab 414 Mendengarkan Dia
- Bab 415 Kemenangan
- Bab 416 Kolaborasi yang Kuat
- Bab 417 Tidak Bisa Menerima
- Bab 418 Wawancara
- Bab 419 Pesta Minum
- Bab 420 Pergi
- Bab 421 Tiba-tiba dan tidak menduga
- Bab 422 Menunggu Kabar
- Bab 423 Mengkhianati
- Bab 424 Dikurung
- Bab 425 Transaksi
- Bab 426 fakta
- Bab 427 Sedikit lelah
- Bab 428 Mengakui
- Bab 429 Ayah
- Bab 430 Takdir
- Bab 431 Hati yang hampa
- Bab 432 Berbohong
- Bab 433 Mengambil barang milik orang lain
- Bab 434 Berakting
- Bab 435 Aneh
- Bab 436 Bertemu
- Bab 437 Pertemuan Tidak Menyenangkan
- Bab 438 Suami Istri Menjalani Hidupnya Masing-masing
- Bab 439 Nona Besar
- Bab 440 Kamu adalah Dia
- Bab 441 Kamu
- Bab 442 Ingatan Yang Hilang
- Bab 443 Berantakan
- Bab 444 Seluruh Situasi
- Bab 445 Kebakaran
- Bab 446 iblis
- bab 447 melarikan diri
- Bab 448 anjlok
- Bab 449 gelisah
- Bab 450 meminta bantuan
- Bab 451 Masalah pribadi
- Bab 452 Permasalahan dalam perusahaan
- Bab 453 Pengobatan Tradisional
- Bab 454 Tidak Mungkin Kambuh
- Bab 455 Bahagia
- Bab 456 dapat dipercaya
- Bab 457 cowok itu ganteng