Nikah Tanpa Cinta - Bab 91 Ini Sangat Penting

Suara tepuk tangan muncul dengan tiba-tiba, tetapi karyawan lain yang sedang makan setelah meresponnya, juga mulai bertepuk tangan.

Benar dengan yang aku harapkan, kedatangan Yulianto Hua ke kantin ini, membawakan kegembiraan yang besar pada karyawan.

Kita memilih tempat duduk yang lebih pojok.

Aku melakukan sesuai yang telah direncanakan, mengambil piring dan mengambil makanan untuk Yulianto Hua.

Sebenarnya makanannya tidak buruk, aku berkeliling dahulu, akhirnya aku memilih aku memilih makanan untuk Yulianto Hua, makanannya adalah ikan asam manis, dan beberapan sayuran.

Dia tidak makan daging lain, hanya ikan, aku rasa ini cocok dengan seleranya.

Aku membawakan makanannya kedepan Yulianto Hua, ternyata dia tidak menunjukan ekspresi tidak suka pada makanannya.

Tetapi setelah makan satu potong ikan, alisnya mengerut.

Aku tahu aku melakukan kesalahan lagi.

Tidak salah dia hanya makan daging ikan, tetapi orang yang hanya makan ikan, dengan sendirinya akan lebih sensitif pada rasa ikan, sehingga tuntutan ikannya pun menjadi tinggi. Ikan yang dia makan, tuntutannya sangat tinggi, bagaimana mungkin bisa makan makanan di kantin ini?

“Tidak boleh memuntahkannya, meskipun tidak enak tetap saja tidak boleh memuntahkannya, jika kamu memuntahkannya, bagaimana karyawan lain melihat mu? Mereka memakannya setiap hari, kamu baru memakannya sekali dan ingin memuntahkannya, kamu akan membuat orang lain marah, dan juga, makanan tidak enak di kantin ini, juga merupakan tanggung jawab perusahaan, kamu tidak boleh memuntahkannya.” Aku berbicara dengan pelan.

Yulianto Hua dengan perlahan mengunyah potongan ikan didalam mulutnya, matanya penuh dengan kekesalan, terlihat tampak menyedihkan.

Tetapi dia benar-benar masih mengatur emosinya, benar-benar tidak memuntahkan danging ikan tersebut, dan menelannya dengan susah payah, kemudian minum segelas air.

“Seharusnya tidak separah itu bukan? Kamu sangat berlebihan, bukankah kamu suka makan daging ikan?” aku menahan tertawa.

“Apakah kamu ingin membuat para rekan kantor mengira aku sangat mencintai mu?” Yulianto Hua tiba-tiba berbicara.

“Maksud mu?”

“Sini, aku suapkan ikan. Buka mulut, aaa.” Yulianto Hua seketika menjadi sangat lembut, wajahnya memancarkan senyuman yang ramah, dan menyuapkan sepotong ikan besar ini kemulut ku, “Ikan ini tidak boleh terjatuh, kalau tidak para karyawan akan mengatakan ini membuang-buang makanan, karena kamu merasa enak, maka kamu yang makan.”

“Wag, kalian lihat, CEO Hua menyuapi Direktur Yao, bermesraan didepan umum!” seorang karyawan berseru.

“Tidak teepikirkan ternyata CEO Hua sangat perhatian, Direktur Yao pasti sangat bahagia.”

Seruan dari samping tidak berhenti, aku hanya bisa membuka mulut ku, meskipun dalam hati ku aku merasakan, dia bukan benar-benar baik pada ku, tetapi aku tetap sangat senang.

Membuka mulut dan menggigit potongan ikan tersebut.

Ikannya benar-benar tidak separah itu, tetapi sangat jelas ikannya tidak begitu segar, jika dibandingkan dengan ikan yang dimakan oleh Yulianto Hua dirumahnya, perbedaannya benar-benar sangat jauh.

Setelah memakan potongan pertama, potongan kedua dari Yulianto Hua datang lagi, “Sini, makanlah, anak baik.” Yulianto Hua menyuruh ku untuk membuka mulut.

“Balas dendam dengan ku? Kamu yang menyuruh ku membelikan makanan untuk mu, jika terbeli yang tidak enak, kamu memaksa ku untuk memakannya?” aku berbicara dengan pelan.

Yulianto Hua dengan wajah tersenyum, “Aku sudah mengatakan aku tidak bisa makan makanan kantin, kamu yang memaksa ku untuk melakukan program pembangunan citra, kemudian membawa ku makan disini, dan memilih ikan yang tidak enak ini untuk ku, jika bukan kamu yang makan siapa lagi?”

Aku hanya bisa menerimanya, saat memakan potongan yang keempat, aku benar-benar sudah tidak bisa memakannya. Bukannya aku tidak suka ikan, tetapi aku tidak suka makan ikan asam manis.

“Aku sudah tidak bisa memakannya lagi.” Aku bersuara dengan pelan.

“Tidak bisa memakannya lagi tetap harus memakannya, jika kamu tidak memakannya, jadi harus aku yang memakannya?” Yulianto Hua tersenyum.

Yang dilihat oleh orang lain, kita berdua adalah suami istri yang saling mencintai. Yulianto Hua menyuapinya sendiri, benar-benar sangat saling mencintai.

“Kamu biarkan sisa sedikit saja, tidak apa-apa.” Aku mengatakannya.

“Tidak boleh, tidak boleh disisakan. Jika pemimpin saja membuang-buang makanan, bagaimana karyawan melihatnya?” Alasannya sangat berbobot.

“Kalau seperti itu, biarkan aku istirahat sebentar, jika aku memakannya lagi aku akan muntah.”

Untungnya, saat ini ponsel Yulianto Hua berbunyi, dia berdiri, dan berjalan keluar untuk menerima telepon.

Saat Yulianto Hua keluar, seluruh tatapan orang lain mengikutinya berjalan keluar.

Aku segera mengeluarkan tisu, dan membungkus beberapa potong ikan yang belum dimakan, dan membuangnya kedalam tempat sampah,

Yulianto Hua kembali, dan melihat ikannya menghilang, kemudian menatap ku dengan curiga.

Kemudian mulai memakan nasi dan sayurnya. Dia memakannya dengan bersih, piringnya pun kosong.

Bibi yang mengumpulkan piring berseru dan berkata, apa yang terjadi hari ini dengan para anak muda , mengapa semua orang makan dengan bersih, dan tidak ada yang membuang-buang makanan.

Ternyata dengan memberikan contoh teladan, benar-benar sangat penting

Setelah makan kembali ke kantor, aku bersiap berjalan keruangan ku, tetapi Yulianto Hua menyuruh ku untuk kekantornya.

Saat tiba dikantor, dia mengeluarkan ponselnya, menunjukan sebuah foto padaku, “Apakah orang ini?”

Aku memperhatikannya dengan teliti, dan memastikan orang tersebut yang ingin membawa ku ke hotel, jadi aku mengangguk.

“Kamu harus memastikannya.” Yulianto Hua berbicara dengan nada dingin, “Jangan sampai salah, ini sangat penting.”

“Tidak mungkin salah, orang ini sejak diKTV terus-terusan menawari ku minum, aku terus menolaknya, jadi orang ini teringat dengan jelas oleh ku.”

“Emm, jadi saat itu bisa dibilang masih sadar, tidak salah lagi, pasti dia orangnya.” Yulianto Hua tiba-tiba berbicara.

“Apa maksudnya ini? Mengapa sekarang kamu telah yakin bahwa itu dia?”

“Aku telah menyuruh Kak Alfred untuk mengecek kamera pengawas dihotel, orang itu adalah dia, tidak salah lagi.”

“Kamu sudah memastikannya, kenapa masih bertanya pada ku?”

“Aku hanya ingin mengujinya, kamu saat berada dikeadaan tersebut, apakah masih bisa kecerdasan mu. Sepertinya kamu lulus, lumayan. Orang ini adalah bawahan lama Keith Feng, hubungan mereka sangat baik.”

“Lalu apa yang akan kamu lakukan dengannya sekarang?”

Yulianto Hua duduk, dan memutarkan pena di jari tangannya, “Apa yang kamu ingin aku lakulan?”

“Aku tidak tahu. Aku tidak ada pengalaman pada masalah seperti ini, aku hanya tahu aku tidak bisa mengampuninya.” Terpikirkan masalah kemarin malam, aku juga menjadi kesal.

“Itu sudah pasti.” Nada bicara Yulianto Hua sangat dingin, “Aku akan suruh Kak Alfred untuk menghukumnya.”

“Jangan. Ini terlalu mudah untuknya. Apa lagi masalah ini adalah perbuatan Keith Feng, jika hanya diarahkan padanya, Keith Feng akan baik-baik saja, aku juga tidak akan tenang.” Aku berkata.

Yulianto Hua menyipitkan matanya, “Jadi maksud mu?”

“Aku ingin bertemu orang ini.” Aku mengatakan keinginan ku.

Yulianto Hua menatapa ku, “Kamu ada rencana apa?”

“Aku ingin dia mengakuinya sendiri, mengatakan bahwa masalah ini adalah perintah Keith Feng, kemudian aku akan membawa bukti ini, melaporkannya pada dewan direktur, dan aku ingin dewan direktur memberikan saya penjelasan. Aku adalah manajer pemasaran yang ditunjuk oleh kantor pusat, aku memilili hak untuk melindungi diri sendiri bukan?”

“Apakah kamu ingin menggunakan kesempatan ini untuk menyingkirkan Keith Feng? Tidak semudah itu.” Yulianto Hua menggelengkan kepala.

“Bahkan jika tidak bisa menyingkirkannya, setidaknya dia akan tahu bahwa aku tidak lemah, biarpun orang lain ingin menyulitkannya, biarkan saja. Aku ingin dia membayar semuanya.”

Yulianto Hua menatap aku, menatap ku dengan lama tanpa bicara, tiba-tiba dengan santai berkata, “Kamu benar-benar lebih hebat dari yang aku bayangkan. Disuatu saat nanti, kamu tidak akan berurusan dengan ku bukan?”

“Aku tidak yakin, jika kamu memberlakukan ku dengan tidak baik, aku akan melawan mu juga.”

Yulianto Hua tersenyum dingin, “Aku tidak pernah takut dengan ancaman siapa pun. Baiklah, masalah ini, kamu yang mengurusnya, kamu hubungi Kak Alfred, aku akan menyuruhnya untuk mendengarkan rencana mu.”

Novel Terkait

 Istri Pengkhianat

Istri Pengkhianat

Subardi
18+
4 tahun yang lalu
Gaun Pengantin Kecilku

Gaun Pengantin Kecilku

Yumiko Yang
CEO
4 tahun yang lalu
Demanding Husband

Demanding Husband

Marshall
CEO
4 tahun yang lalu
Suami Misterius

Suami Misterius

Laura
Paman
4 tahun yang lalu
My Lifetime

My Lifetime

Devina
Percintaan
4 tahun yang lalu
Awesome Guy

Awesome Guy

Robin
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Wahai Hati

Wahai Hati

JavAlius
Balas Dendam
4 tahun yang lalu
Diamond Lover

Diamond Lover

Lena
Kejam
4 tahun yang lalu