Nikah Tanpa Cinta - Bab 197 Membongkar Kartu Akhir

Rick terdiam karena balasan Yulianto, mulutnya terbuka namun tidak bisa mengeluarkan perkaatan sama sekali.

Jelas terlihat bahwa kejadian waktu itu adalah sisi paling lemahnya dari Rick, asalkan Yulianto mengungkit hal itu, Rick akan langsung kalah.

Lalu RIck malah tertawa, "Baik, baik sekali."

"Apanya baik?" Tanya Yulianto dengan marah.

"Demi tujuan tidak peduli apapun, baik sekali, kalian bahkan bisa turun tangan terhadap seorang gadis kecil, baik sekali."

"Belum urutanmu untuk mengkritik cara kami melakukan sesuatu, jangan berlagak seperti orang baik, jika mau dibilang tidak mempedulikan apapun, tidak ada yang bisa menandingi kamu." Kata Yulianto.

"Aku tidak akan membiarkan hal ini berlalu begini saja." Sebelum pergi, Rick berkata dengan tegas.

"Aku tunggu." Yulianto membalas perkataannya.

Setelah Rick pergi, Aku bergegas mempertanyakan Yulianto, "Apakah hal itu benar-benar dibuat olehmu?"

Yulianto tidak langsung membalasnya, ekspresinya menjadi sedikit marah, dia berbalik bertanya, "Menurutmu?"

"Aku tanya kamu, jangan-jnagan kamu yang menyuruh orang menculik putri Winsen?" Kata aku.

"Bagaimana jika aku benar-benar melakukan itu?" Kata Yulianto.

"Kalau begitu aku akan membencimu." kata aku.

"Tadi ketika Rick mengatakan hal ini dibuatolehmu, apa perasaanmu?" Yulianto bertanya kepadaku.

"Aku tentu saja merasa tidak bersalah sama sekali, aku bahkan tidak tahu sama sekali."

"Kamu merasa tidak bersalah tidak hanya karena hal ini bukan perbuatanmu, juga karena kamu merasa Rick seharusnya adalah orang yang mengenalmu dan tidak seharusnya menyalahpahami kamu, benar kan?" tanya Yulianto terus.

Hal ini tidak sepenuhnya benar, namun juga masuk akal, bagaimanapun juga Rick juga merasa hal ini dibuat olehku barulah dia akan datang ke kantor untuk mempertanyakan aku.

"Jika Rick merasa kamu yang melakukannya dan kamu merasa tidak bersalah, dan mengapa kamu tidak berpikir bahwa kamu merasa aku yang melakukannya aku tidak merasa tidak bersalah? Apakah didalam hatimu aku juga adalah orang yang demi tujuan tidak mempedulikan apapun? AKu akan turun tangan terhadap seorang gadis yang autis? Sebelumnya aku suruh Kak Alfred meneliti Winsen, aku tahu dia punya seorang putri yang menderita penyakit autis, jadi barulah aku ingin menggunakan harga yang nyaris lebih banyak 1/3 daripada harganya untuk membeli sahamnya, tujuannya agar dia punya uang yang lebih banyak, dan jika bisa membuat putrinya bisa mendapatkan pengobatan dan edukasi yang lebih baik lagi, jika aku menculik putrinya dan memaksanya untuk tunduk, aku akan langsung melakukanya, mengapa harus menunggu hingga sekarang? Dan melakukan hingga begitu jelas hingga membuat Rick datang menyalahkan aku?"

Perkataan Yulianto membuat aku merasa bersalah, Rick menyalahkan aku dan aku menyalahkan dia, sepertinya ini tidak bagus.

"Tapi jika bukan dibuat olehmu, mengapa kamu tidak mau menjelaskan?" Tanya aku.

Diwajah Yulianto terlihat tidak peduli, "Mengapa aku harus menjelaskan, bagaimana jika aku yang melakukan, bagaimana pula jika bukan aku yang melakukan? Baik dilakukan olehku maupun tidak, Rick juga tidak berhak untuk menyalahkan aku, jika dia merasa aku yang melakukannya, lalu apa juga jika aku mengaku,ngaku saja?"

Terhadap perkataannya ini, aku merasa sangatlah tidak berdaya.

Sungguh aneh sekali ada orang yang sombong hingga mau memikul nama buruk.

"Sebenarnya aku juga merasa ini bukan dilakukan olehmu, hanya saja selain kamu, siapa lagi yang akan melakukan ini? Siapa yang ingin Winsen menjual sahamnya kepadaku dan bahkan menggunakan perbuatan yang begitu ganas?"

"Kamu tidak bisa mengerti dan kamu mengira adalah aku? Rick mengatakan itu adalah aku dan kamu mengira itu juga adalah aku? Jadi kamu sebenarnya lebih memilih untuk percaya Rick, dan tidak mempercayai aku? Apakah ini pemikiran sebenarnya dalam hidupmu?" Tanya Yulianto kepadaku.

"Tentu saja bukan, aku tidak......."

"Sudah cukup, kamu tidak perlu menjelaskan, sikapmu sudah terlihat jelas, kamu ikuti terus kasusnya, sedangkan bagaimana caranya kamu memandangku itu aku tidak bermasalah." Kata Yulianto dengan nada tidak peduli.

beberapa perkataan terakhir itu menusuk hatiku.

Sudahlah, kamu tidak peduli ya sudah tidak peduli.

Setelah Yulianto keluar, aku terduduk lumayan lama, pikiran aku kacau.

Awalnya aku memang tidak begitu senang terhadap berhasilnya membeli saham dari Winsen, setelah kejadian ini, lebih membuatku semakin merasa tidak berarti.

Namun kasusnya tetap harus diikuti, ini adalah pekerjaanku, dan aku juga harus tahu bahwa siapa sebenarnya yang menculik putri Winsen dan mengancam Winsen untuk menjual sahamnya kepadaku.

...........

Ketika bertemu lagi dengan Peter, dia jelas tidak terlihat setenang sebelumnya.

"Adik, kabar yang aku dapatkan jangan-jnagan benar?"

Aku baru saja duduk dan dia langsung bertanya kepadaku.

"Kabar apa?" Aku tahu namun sengaja bertanya lagi.

"Aku dengar bahwa kamu membeli saham Winsen, dia sudah melampirkan surat resign ke perusahaan dan melepaskan semua jabatan diperusahaan."

"Bukankah itu yang kamu harapkan, bukankah kamu berharap Winsen keluar dari ini?" Tanya aku.

Peter terlihat panik, "Namun beberapa penanggung jawab dibidang teknik juga ikut melampirkan surat resign, beberapa orang itu adalah inti dari tim teknisi, jika mereka pergi semua maka siapa yang akan bertanggung jawab atas masalah teknik Lanhai Technology?"

Aku meminum kopi dan berkata, "Kakak, maafkan kepolosan kataku, apakah kamu tidak memikirkan hal in sebelumnya? Apakah kamu tidak memikirkan jika terjadi hal seperti ini dan apa yang harus kamu lakukan?"

"Aku pernah berpikir Winsen akan pergi, namun aku tidak menyangka bahwa tim teknisinya juga akan pergi mengikutinya, beberapa orang itu selalu berhubungan baik denganku, aku mana tahu mereka juga akan pergi?"

Aku mencibir, "Aku tidak tahu darimana dasar kakak merasa punya hubungan yang baik dengan mereka? Darimana kepercayaan diri kakak? Seharusnya hubungan kakak dan Winsenlah yang seharusnya baik, jika tidak kalian juga tidak mungkin membuka usaha bersama, namun bukankah terakhir kalian juga berpisah juga? Hubungan yang seperti ini saja bahkan tidak bisa bertahan lama, apalagi karyawan yang seterusnya lagi, mereka tentu saja mengarah kemanapun tempat yang memberikan mereka uang yang lebih banyak, ini tidaklah aneh bukan?"

Peter mendekat kebelakang, ekspresinya terlihat bingung, "Lalu apa yang harus dilakukan sekarang?"

"Kamu jual sahammu kepadaku berdasarkan harga pasar, dan kakak cari lagi jalan keluar baru." Kata aku secara langsung.

Ekspresi Peter berubah, "Adik, kamu pernah berjanji mau membantuku, mengapa kamu sekarang malah menyerangku?"

"Baik, jika kamu merasa aku sedang menyerangmu, maka aku jual saham ditanganku kepadamu kamu yang jadi pemegang saham terbanyak di Lanhai Technology saja, bagaimana? Dan aku tidak akan untung satu sen pun, seberapa banyak uang yang aku pakai untuk membelinya akan aku kasih untuk menjual kepadamu."

Ekspresi Peter telrihat lebih tidak enak dilihat lagi, "Kamu jelas tahu aku tidak punya uang, bagaimana mungkin aku bisa membeli saham ditanganmu."

"Jika kamu tidak bisa membeli sahamku maka aku hanya bisa membeli sahammu, hanya bisa begini saja."

"Apakah kamu tidak bisa berkata kepada Yulianto untuk terus mendanai Lanhai Technology dan memikirkan cara untuk mempertahankan tim teknisinya, dan membuat Lanhai Technology terus berkembang? Asalkan punya dana, punya tenaga kerja, maka butuh waktu dua tiga tahun saja Lannhai Technology untuk bisa ipo, sampai saat itu jika dijual dan diuangkan setidaknya bisa bertambah 10 bahkan hingga 20 kali lipat."

Peter sungguh bermimpi indah, dia tidak ingin melakukan apapun, dan menyuruh Yulianto menyelamatkan Lanhai Technology lalu setelah ipo dia menguangkannya dan mendapatkan untung besar.

Winsen hanya adalah seorang pelajar bodoh, dia demi mengubah dunia, sedangkan Peter ingin mendapatkan uang dan pergi. pantas saja Winsen tidak mau lagi bekerjasama dengan Peter lagi.

"Kakak, maaf, sekarang aku sudah merupakan pemegang saham besar Lanhai Technology, jika kamu mau menjual saham ditanganmu maka kami akan menyuruh pihak penyelidiki hukum untuk menyelidiki mengenai masalah kamu menggunakan dana projek."

Novel Terkait

Predestined

Predestined

Carly
CEO
4 tahun yang lalu
Adieu

Adieu

Shi Qi
Kejam
5 tahun yang lalu
Cinta Presdir Pada Wanita Gila

Cinta Presdir Pada Wanita Gila

Tiffany
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Sederhana Cinta

Sederhana Cinta

Arshinta Kirania Pratista
Cerpen
4 tahun yang lalu
My Cold Wedding

My Cold Wedding

Mevita
Menikah
4 tahun yang lalu
Gadis Penghancur Hidupku  Ternyata Jodohku

Gadis Penghancur Hidupku Ternyata Jodohku

Rio Saputra
Perkotaan
4 tahun yang lalu
My Greget Husband

My Greget Husband

Dio Zheng
Karir
3 tahun yang lalu
Pengantin Baruku

Pengantin Baruku

Febi
Percintaan
3 tahun yang lalu