Nikah Tanpa Cinta - Bab 209 Hal yang menakutkan

Michael Lu tertawa penuh kemenangan, "Hahaha, jangan menangis, Rick Chen bukan kerabatmu, kenapa kamu menangis? Dia juga bukan orang baik, dia pantas mendapatkannya!"

"Michael Lu, Rick Chen telah kubunuh. Aku juga seorang pembunuh dan tidak bisa melarikan diri. Apa kamu puas? Bisakah kamu melepaskan kakakku sekarang?" Yulianto Hua berbicara dengan benci.

"Tidak, tidak, aku belum cukup bermain. Keluarga Hua kaya dan berkuasa, kalau kamu melakukan kejahatan, pasti bisa dibereskan dengan uang, palingan hanya akan di penjara beberapa tahun. Itu mudah untukmu. Ini tidak seru, kamu harus mati di depanku. Tunggu lah. "

Lalu sebuah pisau jatuh dari atas, "Yulianto Hua, kamu bisa bunuh diri dengan ini. Pemotongan arteri lebih cepat, lebih banyak darahnya, dan lebih seru!"

“Yulianto Hua, tidak! Jangan dengarkan dia. Kalau kamu bunuh diri, dia juga tidak akan membiarkan Kak Ivana pergi, dia orang sampah, kamu tidak boleh mendengarkannya!” Teriakku.

“Michael Lu, kamu boleh membiarkan aku membunuh siapa pun, tapi aku tidak akan bunuh diri. Aku tidak akan mati untuk siapapun.” Kata Yulianto Hua dingin.

"Oh? Bukankah kamu mengatakan bahwa kamu bersedia melakukan apa saja untuk kakakmu? Kamu tidak ingin mati sekarang?" Kata iblis kecil itu.

"Apa saja, kecuali untuk membuatku mati. Jika aku mati, bagaimana aku tahu jika kamu melepaskan kakakku? Jadi aku tidak akan bunuh diri."

“Kalau begitu aku akan membunuh kakakmu!” Kata Michael Lu dengan nada benci.

“Kalau begitu, aku akan bertahan hidup untuk membalas dendam,” kata Yulianto Hua.

"Hahaha, Ivory Yao, apa kamu lihat itu, aku bilang mereka semua munafik? Boleh membunuh orang lain, tapi sendiri tidak boleh mati. Lihat dia melempar batu ke Rick Chen, dia mati dalam dua lemparan saja, dan dia sekarang malah mau berhenti. "Iblis kecil itu tertawa.

Aku tidak menjawab. Meski aku juga merasa Yulianto Hua terlalu kejam terhadap Rick Chen, tapi sepertinya dia benar-benar tidak punya pilihan.

Memilih antara Rick Chen dan kakaknya, dia pasti akan memilih untuk mengorbankan Rick Chen. Kalau ganti aku, aku juga akan memilih seperti ini.

“Biarkan kakakku pergi, aku akan memberikan semua yang kamu inginkan. Kecuali menyuruhku mati.” Kata Yulianto Hua.

"Baiklah, biarkan aku memikirkannya. Kalau gitu bunuh istrimu. Bukankah kamu sendiri yang mengatakan bahwa kamu akan membunuh siapa pun kecuali dirimu sendiri? Bunuh Ivory Yao, dan dendam di antara kita akan berakhir. Aku akan membiarkan kakakmu pergi, "kata iblis kecil.

Aku merasa gemetar, tubuh ku dingin, dan perlahan menjadi kaku.

Aku menatap Yulianto Hua dengan tatapan kosong, aku tidak tahu pilihan apa yang akan dia buat? Dia tidak akan benar-benar membunuhku demi kakaknya kan?

“Dia istriku, aku tidak bisa melakukannya.” Kata-kata Yulianto Hua membuatku sedikit rileks.

"Kalau kamu tidak bisa melakukannya, kamu bisa mati sendiri," kata iblis kecil itu.

“Aku sendiri tidak akan mati demi kakakku, bagaimana mungkin aku mati untuknya.” Kata Yulianto Hua dingin.

"Kalau gitu tusuk dia dengan pisau, dan dendam kita berakhir di sini."

Yulianto Hua melihati pisau di tangannya dan menatapku.

Aku mulai gemetar lagi, dan aku tidak bertanya kepadanya, karena kalau dia telah memutuskan, tidak ada gunanya meminta ampun. Dia mengambil pisau dan berjalan ke arahku dengan dingin.

Aku secara naluriah berjalan mundur, tapi dia tetap jalan ke arahku.

Aku merasa ketakutan, sangat takut, khawatir kalau dia benar-benar akan menusuk pisau ke dadaku.

Aku takut mati karena saya ingin melihat anak-anak saya tumbuh.

“Michael Lu, ingatlah janjimu, lepaskan kakakku, lalu dendam kita akan berakhir, dan kamu tidak boleh menceritakan apa yang terjadi malam ini!” Kata Yulianto Hua.

"Baiklah, selama kau membunuhnya, aku akan menjanjikan semua kondisimu. Jangan khawatir, orang mati bisa dibuang ke waduk dan tidak ada yang akan tahu!"

Yulianto Hua mendekat, hatiku dingin sekali, aku berbalik dan lari.

Aku bukan pahlawan wanita. Pada saat itu, aku sangat ingin lari, aku tidak ingin mati, masalah ini bukan urusanku, jadi aku tidak ingin mempertaruhkan nyawa sendiri.

Tapi kakiku melemas, Yulianto Hua dengan mudah menangkapku, lalu mengangkat pisau.

Hatiku sakit, tidak bisa bernapas, dan aku membungkuk.

Orang-orang dalam film dan drama televisi akan mengatakan sesuatu sebelum mereka mati, tetapi itu adalah akting, aku sama sekali tidak ingin mengatakan apapun, pikiran ku penuh dengan Melvin, sepertinya ada banyak hal, dan sepertinya kosong juga.

“Cukup!” Iblis kecil yang di atas tertawa. "Yulianto Hua, kamu sangat kejam, lebih kejam dariku, istri sendiri saja berani disentuh. Ivory Yao, apakah kamu yakin masih ingin bersama pria ini? Kalau dia benar-benar ingin membunuhmu bagaimana? "

Aku duduk lemas di tanah dan merasa aku benar-benar basah oleh keringat dingin.

“Michael Lu, kamu masih tidak melepaskan kakakku?” Kata Yulianto Hua dingin dan suaranya bergetar.

“Yulianto Hua, kamu benar-benar jahat, kalau dibanding, kita itu berbeda. Kita adalah orang yang sama. Aku akan melepaskan kakakmu pergi. Pergilah, kamu sudah membunuh Rick Chen, sudah saatnya untuk melarikan diri. Jika kamu pergi, aku akan melepaskan kakakmu pergi, aku janji. "

“Oke.” Yulianto Hua setuju tanpa ragu, “Kalau begitu aku pergi dulu, kamu harus melepaskan kakakku.”

"Pasti, tapi Ivory Yao harus tinggal disini, kamu tidak bisa membawanya pergi," kata Michael Lu.

Hati saya sangat dingin bahkan jika Yulianto Hua membawa aku pergi, aku juga tidak akan pergi bersamanya, aku akan pergi sendiri.

“Oke.” Yulianto Hua berbalik dan pergi, kemudian menyalakan mobil dan benar-benar pergi.

Aku juga berjalan ke mobil sendiri, tetapi Michael Lu menghentikanku, "Tunggu, apakah kamu ingin aku melepaskan Ivana Hua? Atau apa kamu mau aku membunuhnya."

Aku lemah, "Biarkan dia pergi, dia tidak bersalah."

"Oke, sebenarnya aku tidak ingin menargetkan dia, aku hanya ingin menargetkan Yulianto Hua dan Rick Chen. Aku hanya ingin kamu melihat muka asli mereka."

Iblis kecil berkata, menyeret Ivana Hua turun dari menara.

Mulut Ivana Hua ternayata benar disumpal, lakbannya sampai beberapa lapis, dan dia hanya bisa bernafas melalui lubang hidungnya, tidak bisa bersuara sama sekali.

Tapi matanya sudah berlinang dengan air mata dan putus asa.

Iblis kecil mendorong Ivana Hua ke depanku, "Sebenarnya, dia marga Hua, jadi dia juga bukan orang yang tidak bersalah. Awalnya aku ingin memperkosa dan membunuhnya, tetapi karena kamu, aku akan membiarkannya pergi."

Tadinya aku mau melepaskan tali di tangan Ivana Hua, tapi dihentikan oleh Michael Lu, "Jangan lepaskan, lempar dia ke sini, biarkan dia menjaganya Rick Chen untuk satu malam, lagipula, mereka juga pernah saling mencintai."

Aku tidak menjawab karena aku melihat hal yang mengerikan.

Di tanah di belakang Michael Lu, Rick Chen yang tadinya tidak bergerak, tiba-tiba bangun dan dengan kasar melemparkan dirinya ke arah Michael Lu.

Saat ini aku baru tahu, entah kapan, batu berlumuran darah itu sudah berada di tangan Rick Chen. Tentu saja batu itu tidak menggelinding dengan sendirinya, itu Rick Chen dengan diam-diam mengambilnya.

Hanya saja perhatian semua orang tertuju pada aku dan Yulianto Hua, jadi tidak ada yang memperhatikan bahwa Rick Chen yang 'mati' sebenarnya bergerak sedikit.

Iblis kecil itu jatuh secara alami, tetapi dia bereaksi sangat cepat, dia berguling segera setelah jatuh ke tanah, dan kemudian dia melihat darah mengalir dari telinga kanannya.

Meskipun Rick Chen memukulnya, dia sebenarnya sangat lemah dan sangat tidak stabil, tetapi dia melemparkan dirinya ke arah iblis kecil itu lagi.