Nikah Tanpa Cinta - Bab 260 Orang Yang Terkenal

"Ivory Yao…" Suara Yulianto Hua tiba-tiba terdengar lelah dan tidak berdaya.

Aku masih tidak menjawab, aku tidak bisa menoleh, aku takut tak dapat mengontrol diri dan memberitahunya bahwa pria yang ada di sampingnya ini tidak dia kenal dan bukanlah pacarnya.

Setelah berjalan jauh, aku tidak dapat menahan diri dan melihatnya, terlihat Yulianto Hua masih berdiri di sana, menghadap ke arah ku berjalan.

Mataku panas, aku segera mendongak.

"Apakah kamu di sini untuk berlibur?" Pria di sebelahnya tiba-tiba bertanya.

Aku tiba-tiba teringat bahwa aku harus berkumpul dengan pemandu wisata! Aku lupa menyalakan ponsel saat turun dari pesawat. Pemandu wisata mungkin akan gila mencariku!

"Ya, aku datang bersama rombongan. Aku harus pergi ke pemandu wisata. Terima kasih atas apa yang terjadi barusan." Kataku kepada pria itu.

"Tidak apa-apa, senang bertemu dengan Nona Yao. Namaku Alex You." Dia mengulurkan tangannya.

Dengan enggan aku mengulurkan tangan untuk berjabat tangan dengannya, "Jadi kamu kenal Yulianto Hua. Kalau begitu kamu seharusnya tahu ..."

Aku ingin bilang 'maka kamu seharusnya juga tahu hubunganku dengannya', tetapi aku tidak menyelesaikannya, aku merasa tak bisa membuka mulutku.

"Hua’s Inter Company adalah grup pertama di Shanghai, ketua Hua's Inter Company, siapapun yang memiliki akal sehat akan tahu. Aku juga tahu bahwa Nona Yao dan Tuan Hua dulu adalah sepasang kekasih. "

Alex You mengatakan itu, aku pikir dia juga tahu tentang kasus penahananku. Jika dia tahu ya sudahlah, tidak masalah bagiku.

"Nama Nona Yao sebenarnya sudah aku dengar sejak lama, tapi aku tidak menyangka begitu muda dan cantik. Jadi aku benar-benar tidak mengenalinya saat di pesawat." Kata Alex You lagi.

Aku tidak memiliki minat untuk berbicara dengannya lagi, aku harus pergi ke pemandu wisata. Satu kelompok orang menungguku, para bibi akan memarahiku habis-habisan.

Aku menyalakan ponsel dan menelepon pemandu wisata. Pemandu wisata berkata, Nona Yao, akhirnya kamu menghidupkan ponsel, kami tidak menunggumu dan telah pergi ke hotel, aku akan mengirimkan alamatnya, kamu dapat naik taksi.

Aku bilang aku sangat menyesal, aku lupa menyalakannya. Aku tidak enak membuatmu menunggu lama, aku akan datang menemuimu sekarang.

Setelah menutup ponsel, pemandu wisata dengan cepat mengirimi aku nama dan alamat hotel. Alex You telah berjalan perlahan di sampingku, dia mendengar apa yang aku katakan di ponsel.

"Sampai jumpa Tuan You, aku harus pergi ke hotel."

"Oke, bisakah kita meninggalkan informasi kontak? Tinggalkan ID WeChat?" Kata Alex You.

Aku tidak bisa menolak, jadi aku menambahkan pertemanan WeChat dengannya.

"Nona Yao, sepertinya kita akan bertemu lagi. Setelah kembali ke Kota Y, kita bisa makan bersama." Alex You melambai padaku.

Aku tersenyum dan melambai lalu berjalan ke bandara untuk naik taksi.

Ketika tiba di hotel, pemandu wisata telah menungguku di lobi. Menjelaskan padaku bahwa dia tidak menungguku di bandara karena waktu menunggu yang cukup lama dan anggota lain sedikit cemas, jadi mereka pergi lebih dulu, dia berkata akan mengganti ongkos taksiku. Intinya dia berharap aku tidak mengeluh, apalagi mengeluh padanya.

Aku bilang pada dasarnya ini adalah salahku dan seharusnya aku yang harus meminta maaf. Jangan khawatir, aku tidak akan pernah mengeluh.

Baru setelah itu dia tenang, dia mengatakan bahwa dia akan kembali ke kamar untuk beristirahat, dan kemudian makan di restoran nanti malam.

Tapi ketika aku pergi mencari kamar, aku tidak menemukan nomor kamarku. Kemudian pemandu wisata menelepon dan bertanya kepada pihak perusahaan, pihak itu berkata bahwa hotelku tidak sama dengan mereka, kamarku berada di hotel lain.

Pemandu wisata ingin menghubungi sopir untuk mengantar aku ke sana, aku bilang tidak perlu, aku hanya perlu naik taksi untuk ke sana, kamu bsa mengurus anggota lain, aku akan mengaturnya sendiri.

Pemandu wisata masih sedikit khawatir, aku bilang tidak apa-apa, akan lebih nyaman kalau aku sendiri naik taksi. Setelah dia yakin bahwa aku tidak akan mengeluh padanya, dia setuju diriku pergi sendiri.

Aku naik taksi ke hotel yang diatur khusus untuk diriku dan menemukan bahwa ternyata itu adalah hotel bintang enam, yang memang jauh lebih baik dari yang sebelumnya. Berpikir untuk datang ke sini, Julian Tsu mengaturnya secara khusus.

Setelah mendaftar di lobi, aku naik lift ke lantai tiga dan menemukan kamarku.

Kamarnya terlalu besar, cukup sia-sia untukku sendiri. Berbaring di tempat tidur setelah mandi, Yulianto Hua tiba-tiba muncul di benakku.

Aku merasa gila, untuk apa mengingatnya? aku dan dia tidak memiliki hubungan lagi! Satu-satunya hubungan adalah bahwa anakku masih bersamanya.

Hatiku terasa begitu hampa, ada rasa sedih yang tak dapat diucapkan. Aku tidak napsu makan dan hanya ingin berbaring.

Setelah terus berpikir, aku tertidur. Kemudian aku mengalami mimpi aneh, aku bermimpi Yulianto Hua dan Felicia Chen menikah. Saat itu bahkan berada di halaman mansion keluarga Hua, dengan tamu yang sama, aku bergegas ke panggung untuk mengajak Yulianto Hua ikut denganku. Dia dengan dingin menolak, melepasku dan berkata bahwa aku dan dirinya telah bercerai, mereka tida mungkin bersama lagi.

Tapi aku tidak senang, aku memeluk kakinya erat, memintanya untuk tidak menikah dengan Felicia Chen, dia menarikku, memintaku untuk pergi.

Aku menangis keras sampai aku terbangun dan menemukan bahwa wajahku dipenuhi air mata, bahkan bantal juga basah.

Meskipun sudah terbangun, namun perasaan tertekan itu tak kunjung hilang. Aku panik dan duduk di tempat tidur sendirian, merasa sangat kecewa. Pada saat itu, aku ingin menelepon Yulianto Hua dan bertanya apakah dia benar-benar menikahi Felicia Chen lagi.

Saat ini, ponselku berdering tiba-tiba ternyata dari Yulianto Hua. Setelah aku dibebaskan dari penjara, aku masih menggunakan nomor lama. Selama aku berada di penjara, aku tidak tahu siapa yang membayar biaya ponselku. Akunku belum ditutup sampai sekarang.

Aku menatap nomor yang kukenal di layar ponselku dengan linglung. Meskipun tidak ada nama yang tertera, tapi aku akrab dengan rangkaian angka itu.

Ponsel terus bergetar dan aku hanya melihatnya, bertanya-tanya apakah akan menjawabnya atau tidak. Pada akhirnya, aku masih tidak bisa menahan diri, aku mengusap layar dan menjawab panggilan.

"Di mana kamu?" Tanya Yulianto Hua langsung.

"Apakah Melvin baik-baik saja?" Aku mengajukan pertanyaan yang paling ingin aku tanyakan.

"Kalau kamu datang menemuiku, aku akan memberitahumu." Kata Yulianto Hua.

Aku ingin tahu tentang Melvin, tetapi aku tidak ingin melihatnya. Aku takut aku akan jatuh, aku khawatir aku akan lupa bagaimana dia dengan kejam meninggalkan aku.

"Aku tidak punya waktu. Aku juga tidak ingin bertemu denganmu. Tolong ceritakan tentang dia karena aku ibu kandung Melvin. Kumohon." Aku berkata dengan lembut.

Dia menghela nafas di sana, "Apakah kamu begitu membenciku? Kamu masih membenciku sekarang?"

Jelas dia yang ingin bercerai denganku dan tidak melihatku selama lebih dari setahun. Dia sekarang masih bisa bilang aku membencinya? Bahkan jika aku membencinya, bukankah itu benar?

"Bagaimana kabar Melvin? Apakah baik?" Tanyaku.

"Dia sangat baik. Dia ada di Amerika Serikat, aku minta guru khusus yang mengajarnya."

"Anak sekecil itu, kenapa sampai tega mengirimnya ke luar negeri, sudah cukup mengerikan dia hidup tanpa cinta ibu, bagaimana kamu bisa bahkan tidak memberi cinta dari seorang ayah? Apakah kamu khawatir Melvin akan berpengaruh dalam kehidupanmu melamar wanita lain?" Aku menahan diri untuk tidak berteriak.

"Aku akan menjelaskannya nanti, tapi ini tidak seperti yang kamu pikirkan."

Novel Terkait

Cinta Pada Istri Urakan

Cinta Pada Istri Urakan

Laras dan Gavin
Percintaan
4 tahun yang lalu
Love at First Sight

Love at First Sight

Laura Vanessa
Percintaan
4 tahun yang lalu
Adieu

Adieu

Shi Qi
Kejam
5 tahun yang lalu
His Second Chance

His Second Chance

Derick Ho
Practice
4 tahun yang lalu
Asisten Wanita Ndeso

Asisten Wanita Ndeso

Audy Marshanda
CEO
4 tahun yang lalu
Dark Love

Dark Love

Angel Veronica
Percintaan
5 tahun yang lalu
Adore You

Adore You

Elina
Percintaan
4 tahun yang lalu
Uangku Ya Milikku

Uangku Ya Milikku

Raditya Dika
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu