Nikah Tanpa Cinta - Bab 382 Dihalangi Didepan Pintu

Sebenarnya hingga terakhir, daftar undangan itu juga bukan dibuat olehku, itu dibuat oleh orang lain dikantor, yang diundang semuanya adalah orang terkenal di dunia bisnis kota Y, malahan orang didunia politik sangatlah sedikit, namun karena pagi hari, ada banyak orang yang sebenarnya tidak bisa datang, jadi orang hebat yang benar-benar setuju untuk datang sebenarnya tidaklah banyak.

Sedangkan Persiapan untuk acara pembukaannya, aku mengikutinya dengan serius, karena didalam proses itu, aku bisa belajar sesuatu.

Tugas keamanan tentu saja adalah yang paling pentingnya, pertama adalah melindungi keamanan tamu, kedua adalah mencegah acara undian serta pembagian hadiah tidak memicu perebutan.

Diperusahaan tidak ada petugas keamanan sebanyak itu, jadi membayar petugas keamanan dari perusahaan petugas keamanan, setelah susah payah, aku akhirnya bisa menghubungi petanggung jawabnya, dan makan dengan dia, lalu memberikannya sebuah angpao yang besar, barulah hal ini selesai diatur.

Acara diluar sana bisa diikuti oleh siapa saja, bahkan pelanggan biasa yang datang untuk jalan-jalan saja juga boleh namun acara dalam tempat para tamu berada tidak boleh sembarangan masuk, itu harus melewati seleksi dan pemeriksaan, serta harus ada bukti undangan.

Hampir semua tamu berhasil tiba ditempat acara perayaan dilantai 3, hanya ada satu orang yang terkecuali, yaitu Nadine dan putrinya, Sussie.

"Aku adalah Nadine Jiang dari Nanhe Corporation, biarkan aku masuk." Nadine berkata dengan nada bicara tidak peduli kepada satpam.

"Bos bilang, wajib harus ada undangan." Satpam bersikeras tidak membiarkannya lewat, aku bersembunyi disamping dan melihatnya dengan jelas dan mendengarkannya dengan jelas.

"Aku adalah orang dalam perusahaan, jadi aku tidak punya undangan, aku masuk kedalam perusahaanku sendiri apakah masih butuh undangan?" Nadine merasa dipermalukan, dia merasa satpam ini buta, dan tidak membiarkannya masuk, ini adalah penghinaan terhadapnya.

"Boleh juga jika tidak ada undangan, tapi harus menunjukkan kartu kerja, jika tidak tidak boleh masuk." Satpam terus memegang teguh pendiriannya.

"Bajingan, bahkan ibuku saja kamu tidak kenal, matamu buta?" Sikap Sussie lebih kasar lagi, dia langsung menampar satpam itu.

Satpam itu juga sedikit marah setelah dipukul, "Mengapa kamu memukul orang? Kami juga hanya menjalankan kewajiban tugas kami saja, jika membiarkan orang yang tidak seharusnya diperbolehkan masuk, kami juga harus bertanggung jawab!"

"Orang bodoh, suruh Aulex keluar dan lihatlah apakah ibuku punya hak untuk masuk atau tidak." Sussie menamparnya lagi.

Nadine sebenarnya adalah wanita yang sangat pintar, aku juga selalu sangatlah salut dengan kemampuannya, namun aku sedikit tidak mengerti akan tindakannya dimasalah ini, mengapa da tidak melarang Sussie dan membiarkannya begitu keterlaluan? Apakah karena dia hanya seorang putri kandung saja, makanya dibiarkan begitu manja?

Tentu saja, dia hari ini memanjakan Sussie pasti adalah yang aku senang untuk melihatnya, hal ini tentu saja harus dibuat sehancur mungkin sebelum bawahan melapor ke Aulex, jadi setelah Sussie menamparnya untuk kedua kalinya, aku memainkan isyarat mata kepada satpam, dan 4 orang satpam yang sudah bersiap dari tadi langsung keluar dan mengangkat Nadine dan Sussie keluar!

Demi adegan ini, aku sudah menelitinya dengan kepala petugas keamanan, apakah gerakan seperti ini akan membuat beberapa satpam itu dipecat? kesimpulannya adalah tidak, karena mereka memang sedang menjalankan kewajiban mereka, dan tidak ada kesalahan juga, sedangkan hari ini Sussie memukul orang, itu semakin membuat para satpam bisa terjamin untuk tidak dipecat oleh atasan.

Nadine yang diangkat keluar sangatlah marah, aku melihat ada orang yang mengeluarkan hp dan merekamnya.

Melihat waktunya sudah tepat, aku bergegas muncul, "Apa yang sedang kalian lakukan? Ini adalah CEO Jiang, bagaimana bisa kalian memperlakukannya seperti begini!"

Nadine marah hingga suaranya gemetaran, "Ivory, inikah yang kalian lakukan? Mengundangku mengikuti acara pembukaan, dan menolak aku untuk masuk, dan menyuruh orang untuk mengangkatku keluar, sungguh keterlaluan kalian!"

Aku bergegas meminta maaf, "Maaf, CEO Jiang, aku juga baru saja sampai, satpam-satpam ini semuanya dipekerjakan dari luar, jadi tidak mengenal CEO Jiang, ditambah lagi kak Aulex meminta dengan ketat untuk memeriksa setiap tamu dengan teliti, makanya terjadi kesalahpahaman, CEO Jiang jangan marah, sini silakan!"

"Kamu suruh Aulex keluar untuk menjelaskan mengapa tidak membiarkan aku masuk! Mengapa membiarkan satpam-satpam ini begitu keterlaluan!" Kata Nadine dengan marah.

"Kak Aulex bilang dia ada tamu yang sangat penting untuk dilayani, dan menyuruhku untuk melihatnya kesini mengapa CEO Jiang masih belum sampai, tidak disangka ada kesalahpahaman seperti ini, sungguh maaf, CEO Jiang, silakan kedalam sini." Aku terus meminta maaf.

"Dia punya tamu yang penting untuk dilayani, dengan kata lain, aku dan ibuku tidaklah penting? Ibu, mereka saja merasa kita tidak penting, untuk apa kita masih masuk kedalam untuk dipermalukan?" Kata Sussie, dia dengan 'pintarnya' menangkap maksud perkataanku.

"Bukan maksud ini, CEO Jiang juga sangatlah penting, mungkin kata Kak Aulex punya makna ganda, bagaimana jika CEO Jiang tunggu sebentar disini, aku pergi suruh Kak Aulex untuk menjemputmu disini, pertanda permintaan maaf untukmu." Kata aku.

"Sudahlah, jika dia sangatlah sibuk, maka biarkan dia sibuk dulu saja, nanti suruh dia kasih aku sebuah pertanggung jawaban saja." Kata Nadine sambil memutarkan badannya untuk pergi.

Aku bergegas menghalanginya, "CEO Jiang, Anda tunggu sebentar, aku sekarang suruh kak Aulex untuk keluar menjemput Anda."

Nadine mungkin juga merasa sungguh memalukan jika pergi begitu saja, dia juga ingin menunggu Aulex menjemputnya disini agar tidak memalukan, jadi dia menghentikan langkahnya.

Aku bergegas pergi ke lantai tiga, namun hanya kecepatan naik tangganya saja yang terlihat cepat, setelah tiba dilantai 3, aku berjalan dengan santai dan dengan santainya menemukan Aulex, "CEO Tsu, Bibi Jiang bilang suruh kamu menjemput dia dan Sussie didepan pintu."

"Mengapa harus aku yang menjemputnya, disini ada begitu banyak tamu, aku harus melayani mereka." Aulex sudah sibuk dari pagi, dia memang sudah sedikit marah, nada bicaranya sedikit kurang baik.

"Mungkin karena ide dari Sussie, dia bahkan menampar satpam, katanya satpamnya tidak tahu apa-apa, dia mau kamu menjemputnya dibawah, sebaiknya kamu jemput saja mereka, jika kamu tidak pergi, bisa-bisa Sussie melakukan hal keterlaluan lainnya."

Aulex semakin marah mendengarkannnya, "Aku begitu sibuk, mengapa Sussie masih berbuat onar! Biasanya dimanjakan terus, dan tidak bisa melakukan apapun, tidak bisa membantu saja ya sudahlah, dan masih berbuat onar terus, terserah dia mau datang atau tidak, aku tidak mau pergi menjemputnya."

"CEO Tsu, jika kamu tidak pergi menjemputnya, nanti jika Sussie marah aku takut kamu tidak bisa menahannya, Sussie adalah putri kandung dari Bibi Jiang, jika membuatnya marah, jika Bibi Jiang menyalahkan, aku tidak bisa menanggung tanggung jawab ini."

"Apa maksudnya aku tidak bisa menahannya? Apa yang bisa mereka berdua lakukan kepadaku? Kamu jangan berisik disni, aku tidak mau pergi menjemputnya, aku mau lihat apa yang bisa mereka lakukan." Kata Aulex dengan marah.

Aku mencibir, "Baik, aku juga tidak bisa mengurusnya, hanya saja jika nanti ada akibat apapun, kamu jangan menyalahkan aku saja."

"Pergi sibukkan hal lain, jangan mengangguku! Terserah mereka mau datang atau tidak!"

Disaat ini, seorang tamu kemari, Aulex bergegas tersenyum dan menghampirinya.

Aku sengaja menunggu sekitar 20 menit dilantai tiga barulah aku turun, sama seperti perkiraanku, Nadine dan Sussie sudah pergi.

Bisa dibayangkan bahwa betapa marahnya Nadine ketika pergi, dia adalah Nyonya Direktur Utama, dia malah dihalangi didepan pintu, bisa-bisa dia serangan jantung.

Sekali terpikiran hingga disini, aku merasa senang.

Novel Terkait

Mi Amor

Mi Amor

Takashi
CEO
4 tahun yang lalu
Waiting For Love

Waiting For Love

Snow
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Now Until Eternity

Now Until Eternity

Kiki
Percintaan
5 tahun yang lalu
Siswi Yang Lembut

Siswi Yang Lembut

Purn. Kenzi Kusyadi
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Hei Gadis jangan Lari

Hei Gadis jangan Lari

Sandrako
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Love From Arrogant CEO

Love From Arrogant CEO

Melisa Stephanie
Dimanja
4 tahun yang lalu
Istri Direktur Kemarilah

Istri Direktur Kemarilah

Helen
Romantis
3 tahun yang lalu
Predestined

Predestined

Carly
CEO
4 tahun yang lalu